Anda di halaman 1dari 16

Meditasi:Timur Bertemu Barat

April 12th, 2010No comments

Meditasi adalah jalan pintas untuk mencapai pencerahan. Ini kata para guru spiritual. Meditasi, dalam banyak tradisi, memang sangat dianjurkan. Terutama dalam Buddhisme. Ada dua jenis meditasi, pertama Samatha Bhavana atau Meditasi Ketenangan, dan yang kedua adalah Vipassana Bhavana atau Meditasi Pandangan Terang. Ada pandangan yang berbeda di kalangan pengajar meditasi. Ada yang mengatakan bahwa seseorang harus melakukan dan mahir meditasi Samatha Bhavana terlebih dahulu. Baru setelah itu mereka masuk ke meditasi Vipassana Bhavana. Ada juga yang mengatakan bahwa untuk mencapai pencerahan tidak perlu dengan melakukan meditasi Samatha Bhavana terlebih dahulu tapi langsung meditasi Vipassana Bhavana. Meditasi Samatha Bhavana adalah pemusatan konsentrasi atau perhatian pada objek tertentu, misalnya napas. Ada empat puluh objek yang bisa digunakan untuk menditasi. Napas hanya salah satunya. Tujuan dari meditasi ini adalah untuk melatih pikiran sehingga terkendali dan akhirnya diam dan hening.Saat kondisi pikiran benar-benar terpusat sangat kuat, hening, diam, dan tercerap sepenuhnya pada objek meditasi maka pada saat itu meditator mencapai kondisi jhana. Sedangkan meditasi Vipassana Bhavana adalah meditasi perhatian penuh, introspeksi, observasi realitas, kewaspadaan objektif, dan belajar dari pengalaman setiap momen. Inti dari meditasi ini adalah mengamati segala proses mental atau fisik yang paling dominan pada saat sekarang Dengan kata lain, menyadari, mencatat, ingat ketika lenyap. Saya tidak dalam posisi untuk mengatakan mana atau siapa yang benar. Apakah perlu Samatha dulu baru Vipassana ataukah tidak perlu Samatha tapi langsung Vipassana? Yang ingin saya sampaikan dalam artikel ini adalah apakah sebenarnya yang terjadi dalam pikiran seseorang yang melakukan meditasi, baik itu Samatha maupun Vipassana, ditinjau dari riset di barat, dengan mengukur pola gelombang otak. Saat belajar kepada Anna Wise, satu hal yang sangat mencerahkan saya adalah saat Beliau berkata, Meditation is a state of consciousness, a spesific brain-wave pattern, no a technique. Anna juga berkata bahwa, There is state of consciousness and content of consciousness.

Wow ini sungguh suatu pencerahan luar biasa. Anna Wise sampai pada kesimpulan ini setelah mengukur, dengan menggunakan Mind Mirror, begitu banyak pola gelombang otakorang, termasuk para master dan guru meditasi Zen. Dari pengukuran Anna Wise didapat satu data yang sangat menarik yaitu semua master dan guru meditasi itu punya gelombang otak yang sama. Pola ini disebut dengan pola Awakened Mind (AM) yang terdiri dari beta, alfa, theta, dan delta dengan komposisi yang pas. Beta di sini adalah low beta dan hanya sedikit saja, karena hanya digunakan untuk menyadari, mengetahui, mencatat. Alfa berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Theta adalah pikiran bawah sadar dan delta adalah pikiran nirsadar. Kita tetap membutuhkan beta, walaupun hanya sedikit saja, untuk bisa mengetahui atau menyadari apa yang sedang kita alami. Bila tidak ada beta maka kita sama sekali tidak akan tahu atau ingat yang terjadi atau alami saat meditasi. Lalu, apa hubungannya dengan meditasi Samatha dan Vipassana? Meditasi Samatha, bila dilihat dari pola gelombang otak, bertujuan untuk meng-OFF-kan gelombang beta. Beta adalah gelombang pikiran sadar dan berkisar pada kisaran frekuensi 12-25 Hz. Gelombang ini aktif bila kita berpikir, memberikan penilaian (judgement) atau memberikan makna pada sesuatu, mengkritik, membuat daftar, menganalisa, atau berbicara pada diri sendiri (self talk). High Beta, frekuensi di atas 25 Hz berhubungan dengan stress dan kecemasan. Semakin aktif high beta seseorang maka semakin liar pikirannya. Pikiran akan lari ke sana ke mari, melompat dari satu hal ke hal lain, tidak bisa diam, sulit atau hampir tidak mungkin untuk dikendalikan. Kesulitan ini yang dialami oleh semua meditator pemula. Banyak orang menghabiskan begitu banyak waktu hanya untuk belajar mendiamkan pikirannya mereka namun tidak berhasil. Akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti bermeditasi karena tidak merasakan manfaat. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat seseorang mahir meng-OFF-kan pikirannya? Ini semua bergantung pada waktu dan teknik yang digunakan. Umumnya, untuk meng-OFF-kan pikiran sadar, orang menggunakan objek napas. Pikiran dilatih untuk diam dengan cara difokuskan pada napas. Dan pada saat pikiran lari ke objek lain maka pikiran ditarik kembali ke napas dan demikian selanjutnya sampai dicapai kekuatan konsentrasi yang sangat tinggi. Sulitnya meditator mendiamkan pikirannya, selain karena aktifnya high beta, juga disebabkan tubuh yang tegang. Posisi duduk yang tidak tepat, apa lagi kalau sampai melakukan postur full lotus, membuat otot paha dan tubuh menjadi begitu tegang sehingga adalah tidak mungkin untuk bisa mencapai kondisi pikiran yang rileks. Masih berdasar riset Anna Wise, untuk bisa merilekskan pikiran, menurunkan beta dengan cepat, bisa dilakukan dengan merilekskan tubuh terlebih dahulu. Ada teknik spesifik yang Beliau kembangkan untuk bisa mendiamkan pikiran dalam waktu yang sangat singkat. Saat seseorang telah mampu meng-OFF-kan pikiran sadarnya (gelombang beta) maka pada saat itu ia telah masuk ke kondisi meditatif yang sangat dalam. Jadi, meditasi sebenarnya adalah gelombang otak yang terdiri dari alfa, theta, dan atau tanpa delta. Di sini tampak jelas bahwa beta tidak dibutuhkan untuk meditasi. Justru beta perlu dihilangkan. Lalu, apa hubungannya dengan meditasi Vipassana?

Dari pengalaman saya pribadi adalah cukup sulit atau bahkan tidak mungkin bisa melakukan pengamatan pada bentuk-bentuk pikiran, perasaan, atau sensasi fisik yang muncul saat pikiran sadar masih sangat aktif. Apalagi jika yang aktif adalah high beta. Jelas sangat sulit melakukan pengamatan jika piranti yang digunakan untuk melakukan pengamatan atau observasi, yaitu pikiran sadar, masih sangat aktif dan sibuk sendiri. Yang diamati dalam meditasi Vipassana, khususnya pada aspek bentuk-bentuk pikiran dan perasaan yang muncul, sebenarnya berasal dari pikiran bawah sadar dan nirsadar. Dari pikiran bawah sadar biasanya muncul memori atau ingatan mengenai kejadian tertentu, yang berasal dari pengalaman di kehidupan saat ini, dan biasanya berisi muatan emosi dengan intensitas yang tinggi, baik positif maupun negatif. Jadi, saat memori ini muncul, baik dalam bentuk gambar atau film, maka sebenarnya pada saat yang sama emosi yang berhubungan dengan memori ini juga aktif. Sedangkan dari pikiran nirsadar akan muncul memori dan emosi yang berasal dari kehidupan lampau. Itulah sebabnya adalah sangat penting bagi seorang meditator untuk tidak masuk ke dalam pengalaman itu, karena biasanya mengandung emosi yang intens, dan cukup hanya mengetahui, menyadari, mencatat, dan mengingatnya ketika lenyap atau hilang. Meditator tidak larut ke dalamnya. Akan sangat riskan bila meditator masuk ke dalam pengalaman itu, terutama jika pengalaman itu mengandung emosi negatif yang intens, misalnya akibat dari trauma masa lalu. Jika sampai terjadi hal ini maka meditator akan mengalami kembali kejadian atau pengalaman itu. Istilah teknisnya revivification dan akan berdampak negatif pada kondisi mental dan emosinya. Kemampuan untuk bisa menjadi pengamat (observer) dan tidak masuk ke dalam objek yang diamati hanya bisa dicapai bila pengendalian diri kita baik dan juga pikiran sadar (baca: beta) tidak terlalu aktif dan tidak memberikan penilaian atau penghakiman. Saat kita mampu melihat atau hanya menjadi pengamat maka kita telah mampu melakukan disosiasi sehingga tidak dipengaruhi emosi yang melekat pada suatu memori. Saat kita mampu tenang hanya menyadari, mencatat, dan mengingat kejadian atau pengalaman yang muncul, maka kita akan tahu dan sadar bahwa kita bukanlah pengalaman atau emosi kita. Pengalaman atau emosi itu muncul dan tenggelam/hilang. Dan saat kita memberi jarak atau memisahkan diri dari pengalaman atau emosi itu maka mereka tidak bisa mempengaruhi diri kita. Banyak yang berpikir, Jika tidak ada beta, lalu bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan insight atau mengerti? Insight atau kebijaksanaan yang sesungguhnya berasal dari theta atau pikiran bawah sadar. Kedalamam meditasi ditentukan oleh kedalaman theta yang berhasil kita capai. Theta adalah tempat terjadinya koneksi spiritual paling dalam. Saat seseorang berada dalam deep theta maka ia akan merasakan ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan yang luar biasa. Pikiran bawah sadar mempunyai proses berpikir sendiri yang terpisah dari pikiran sadar. Jadi, saat kita bermeditasi Vipassana, saat pikiran sadar yang tidak terlalu aktif, maka informasi atau insight yang berasal dari pikiran bawah sadar akan naik, melalui jembatan alfa, ke pikiran sadar (beta) dan kita menyadari atau tahu (ingat) informasi ini. Jadi, yang dilakukan oleh meditator yang bertahun-tahun melakukan meditasi Samatha sebenarnya adalah persiapan untuk awakening atau pencerahan. Para meditator ini biasanya, setelah bertahun-tahun berlatih meditasi, berhasil mengembangkan pola gelombang otakAwakened Mind.

Namun meditasi Samatha, walaupun telah lama dilakukan, walaupun telah berhasil mencapai pola Awakened Mind, tidak mampu memfasilitasi pencapaian pencerahan. Mengapa? Karena meditasi Samatha sebenarnya adalah cara untuk mencapai kondisi kesadaran (state of consciousness) yang spesifik. Kondisi kesadaran ini selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan melatih meditasi Vipassana karena Vipassana sebenarnya adalah content-based meditation atau meditasi berdasarkan isi. Yang dimaksud dengan isi, selain sensasi fisik yang dirasakan, juga adalah konten dari pikiran bawah sadar dalam bentuk-bentuk pikiran dan emosi yang muncul, dirasakan, atau dialami pada saat meditasi berlangsung, pada momen here and now. Contoh yang paling populer adalah koan dalam meditasi Zen. Saat seorang master Zen bertanya pada muridnya, Bagaimana bunyinya bila tepuk tangan dilakukan hanya dengan satu tangan?, maka pada saat itu sang master memberikan pertanyaan yang tidak bisa dijawab bila si murid hanya menggunakan pikiran sadar atau beta. Saat berpikir keras untuk menemukan jawabannya maka pikiran murid yang terlatih akan begitu fokus, dan ini sebenarnya adalah meditasi Samatha, akan mendapatkan pemahaman atau pengetahuan, yang berasal dari pikiran bawah sadarnya, yang mampu memfasilitasi tercapainya pencerahan. Ini bukan meditasi dengan pikiran kosong. Sebaliknya, ini adalah meditasi dengan konten yang sangat spesifik yang dilakukan oleh praktisi dengan kondisi pikiran yang telah disiapkan dengan sangat baik dan hati-hati sekali, dengan menggunakan teknik yang spesifik. Pembaca, setelah membaca sejauh ini, jika anda bermeditasi, teknik mana yang akan anda gunakan? Samatha atau Vipassana? Semua saya kembalikan pada diri anda sendiri. Saat bermeditasi kenalilah diri anda sendiri. Anda akan tahu apakah anda akan langsung ke Vipassana ataukah perlu melatih Samatha dulu. Dan yang paling penting adalah anda perlu belajar di bawah bimbingan seorang guru meditasi yang berpengalaman. Hanya duduk dan memperhatikan napas memperhatikan pikiran belum tentu bisa disebut meditasi. Meditasi, seperti yang didefisinikan oleh Anna Wise adalah kondisi kesadaran spesifik bukan sekedar teknik. Jika anda telah melakukan meditasi sekian lama namun belum bisa masuk atau mengalami kondisi kesadaran (state of consciousness) yang spesifik itu maka meditasi anda bisa dibilang belum berhasil. Anna Wise pernah membantu seorang kliennya, seorang meditator. Keluhan klien ini adalah walaupun ia telah meditasi Samatha selama 12 tahun non stop, setiap hari 1 jam, ia masih belum bisa masuk ke kondisi meditatif yang dalam. Saat dilihat pola gelombang otaknya, dengan menggunakan Mind Mirror, tampak bahwa selama 12 tahun meditasi klien ini tidak bisa mendiamkan pikirannya. Hal ini tampak dari high beta yang sangat aktif saat ia melakukan meditasi. Dengan teknik yang spesifik Anna berhasil membantu klien ini mendiamkan pikirannya sehingga menjadi tenang dan hening dalam waktu yang relatif singkat. Sungguh sayang bila ketekunan selama 12 tahun ini ternyata tidak berbuah hasil seperti yang diinginkan. Selamat bermeditasi.

Author: Adi W. Gunawan, lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator, adalah pakar pendidikan dan mind technology dan neuro-feedback, pembicara publik, dan trainer yang telah berbicara di berbagai kota besar di dalam dan luar negeri. Ia telah menulis empat belas best seller Born to be a Genius, Genius Learning Strategy, Manage Your Mind for Success, Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan?, Hypnosis The Art of

Subcsoncsious Communication, Becoming a Money Magnet, Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian, dan Hypnotherapy: The Art of Subconscious Restructuring, Cara Genius Menguasai Tabel Perkalian, Kesalahan Fatal Dalam Mengejar Impian 2, dan Five Principles to Turn Your Dreams Into Reality, The Secret of Mindset, Quitters Can Win, dan Quantum Life Transformation. Adi dapat dihubungi melalui facebook: Adi W. Gunawan, email adi@adiwgunawan.com, www.adiwgunawan.com,www.quantum-hypnosis.com ,dan www.QLTI.com
Categories:Mind, Body and Soul

Meditasi untuk Kebugaran!


March 22nd, 2010No comments Melalui meditasi terbuktikan bisa membuat orang menjadi relax dan tenang. Otak manusia bisa mendapatkan ketenangan pada saat mereka sedang bermeditasi ini sudah terbuktikan berdasakan test melalui alat EEG (Elektroenzephalogram) alat untuk mengukur arus gelombang otak. Orang yang sedang melakukan meditasi itu, otaknya akan mengeluarkan arus gelombang Alpha, satu gelombang yang tenang. Arus ini biasanya akan bisa tercapai apabila orang tersebut sedang benarbenar dalam keadaan santai tulen atau sedang istirahat dengan tenang. Bahkan pada saat mereka melakukan meditasi; mereka bisa menutup diri dari lingkungan disekitarnya sedemikian rupa, sehingga walaupun ada bunyi bising seperti dari letupan pistol atau mercon yang mengejutkan sekalipun, mereka tetap bergeming ! Profesor Nils-Olof Jacobson seorang expert dalam bidang Parapsychologie (Metapsychologie) pernah melakukan satu test di labor, dimana sebelum orang yang di test melakukan meditasi, tangan kirinya dimasukan terlebih dahulu ke dalam satu ember yang berisi air hangat. Setelah itu pada saat ia bermeditasi, suhu air di ember diturunkan secara drastis, sehingga menjadi dingin sekali, bahkan sampai minus 10 derjajat C, ternyata konsentrasi dan arus Alpha dari orang tersebut tidak terputuskan, bahkan tidak terganggu sama sekali. Arus Alphanya tetap konstant lurus terus, bahkan ini untuk jangka waktu yang cukup lama ialah 45 menit. Meditasi dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti migren, gangguan tidur (Insomnie, Asomnie), stress, gangguan pencernaan,asthma maupun penyakit darah tinggi, bahkan bisa menghilangkan kecanduan merokok, miras maupun narkoba. Meditasi tidak harus selalu dikaitkan dengan spiritual maupun keagamaan. Orang dapat melakukan meditasi demi kebugaran tubuh. Begitu juga tidaklah benar bahwa meditasi itu harus selalu bersifat pasif dan diam. Orang Jepang melakukan meditasi melalui seni merangkai bunga (Ikebana) atau seni menulis indah kaligrafi (Shodo) bahkan bisa juga sambil berolah raga memanah (Kyudo). Sedangkan para Sufi melakukan meditasi sambil menari dimana mereka memutarkan tubuhnya seperti gasingan. Berdasarkan test meditasi yang dilakukan selama delapan minggu berturut-turut terhadap para sukarelawan yang tidak pernah melakukan meditasi sebelumnya, ternyata pada akhir test mereka mampu memindahkan cara pemikiran mereka ke otak bagian kiri, sehingga cara

berpikirnya menjadi lebih positiv dan merekapun bisa hidup lebih bahagia karenanya. Dan banyak juga dari mereka yang akhirnya bisa bebas terlepas dari segala macam obat nyeri maupun obat penenang yang mereka harus makan sebelumnya. Seorang psikiater dari Berlin Johannes Heinrich Schultz pada tahun 1932 menerbitkan bukunya yang berjudul Das autogene Training. Sampai sekarang metoda ini diakui sebagai salah satu teknik meditasi penyembuhan, terutama bagi para penderita stress maupun penderita gangguan psychosomatic. Pada tahap awal cukup sepuluh menit saja melakukan meditasi. Pada umumnya orang melakukan meditasi sehari dua kali setengah jam. Kalau melakukan meditasi sebaiknya sebelum makan. Cari ruangan dimana Anda bisa menenangkan diri dan usahakan agar suhu di dalam ruangan tidak terlalu panas. Hindari gangguan dari HP maupun telpon. Meditasi bisa dilakukan sambil duduk di kursi yang penting tidak boleh menyenderkan punggungnya ke korsi. Usahakan untuk bisa kosentrasi menenangkan diri umpamanya sambil memusatkan pikiran ke pernafasan Anda, dimana Anda mengawasi jalan keluar masuknya nafas. Dan cobalah hilangkan semua pikiran-pikiran negatif maupun problemprobelam sehari-hari Anda, sambil memikirkan, bahkan kalau perlu sambil mengucapkannya: Pada saat ini saya sedang santai dan tenang, walaupun banyak pikiran yang keluar masuk, tetapi pikiran tersebut tidak akan bisa mengganggu ketenangan saya ! Banyak cara yang bisa membantu kita untuk memudahkan melakukan meditasi, antara lain dibawah kelap kelipnya sinar lilin atau dibawah alunan musik lembut. Ada juga yang memakai wangi-wangian seperti dupa atau hio. Pada awalnya mungkin tidak akan bisa segera berhasil untuk mendapatkan ketenangan maupun mengkonsetrasikan pikiran kita, tetapi ini tidak jadi masalah sebab untuk meditasi ini juga dibutuhkan latihan, tetapi pada umumnya setelah sepuluh kali latihan Anda akan bisa mengkonsentrasikan pikiran maupun tubuh kita untuk melakukan meditasi dengan baik. Renungkanlah mana yang lebih mahal bayarannya, membayar Dr dan rumah sakit ataukah melakukan meditasi. Apabila Anda ingin bisa hidup bahagia dan kebal terhadap segala macam penyakit mulailah dari sekarang melakukan meditasi. Dengan mengurangi jam TV atau jam komputer Anda beberapa menit sehari untuk meditasi Anda tidak akan rugi, sebab penampilan diri kita bisa menjadi lebih cerah dan juga jadi awet muda. Disamping itu pendengaran pun bisa menjadi semakin jernih. Kagak percaya cobalah ! Maranatha Mang Ucup Categories:Mind, Body and Soul

Feromon Cinta!

March 2nd, 20101 comment :peluk Setengah abad setelah penemuan tentang feromon pada hewan, ilmuwan akhirnya menemukan keberadaan zat itu juga pada manusia. Feromon adalah zat kimia yang meningkatkan kehidupans seks mahluk hidup, begitu dikatakan. Hewan menggunakan feromon untuk komunikasi nonverbal, menyampaikan sinyal kimia melalui udara. Ini mereka lakukan juga untuk menandai daerah kekuasaannya. Adalah Peter Karlson dan Martin Lscher yang pertamakali memperkenalkan istilah feromon di tahun 1959, untuk mewakili zat yang dipancarkan oleh hewan dan mendeteksi keberadaan spesies yang sama. Tristram Wyatt dari University of Oxford menulis di jurnal Nature terbaru, sejak itu ditemukan zat sejenis pada banyak jenis hewan, termasuk mamalia. Apakah benar pada manusia juga terdapat feromon? Belum Pasti Sedangkan menurut Charles Wysocki ilmuwan neurosains dari Monell Chemical Senses Center in Philadelphia, mereka bisa mendemontrasikan pengaruh dari feromon, tapi tak bisa menguraikan identitas zat kimia itu dan apa yang menyebabkannya. Kalau kita cari kata feromon pada Google, hasilnya memang jutaan, tapi tak ada penjelasan pastinya, jelas Wyatt. Hanya disebutkan bahwa feromon memicu perubahan perilaku dan psikologis. Ilmuwan sudah mempelajari apa saja yang mereka kira adalah pengaruh dari feromon manusia, termasuk studi pada komponen ekstrak ketiak perempuan. Studi terkini juga menemukan bahwa kaum perempuan bisa mengendus intensi seksual lelaki. Ada juga riset yang menyatakan bahwa nenek moyang primata memiliki lebih baik kemampuan melihat warna, tapi tak mempunyai gen bernama penerima vomeronasal organ (VNO). Hewan lain yang bukan primata menggunakan organ tubuh untuk mendeteksi feromon.Mungkin itu sebabnya manusia tak punya organ pendeteksi feromon, melainkan mengandalkan kemampuan visual, ujar Wyatt. Mungkin ini juga ya penyebab kenapa kita tertarik pada lawan jenis?

Feromon si Hormon Cinta!


Pernahkah anda mendengar tentang feromon? Hormon satu ini diklaim sebagai zat yang menarik lawan jenis secara seksual. Tetapi apa sebenarnya feromon ini? Benarkah zat ini yang berperan dalam percikan cinta yang timbul? Feromon yang berasal dari bahasa yunani Pherein (membawa) dan hormone (mengeluarkan) adalah substansi biologi yang dikeluarkan oleh setiap individual yang menghasilkan perubahan perilaku social atau seksual dari individu lain yang sejenis. Pada manusia, feromon berupa bau yang ditangkap oleh jacobsons organ (Vomeronasal Organ/VNO) yang terletak di bagian keras dari septum nasal (batang hidung) untuk kemudian dihantar ke otak dan menimbulkan reaksi pada individu yang menerima. Feromon tidak hanya tercium oleh lawan jenis saja, tetapi juga dapat tercium antara jenis kelamin yang sama. Bagaimana feromon terbentuk ? Feromon dihasilkan terutama oleh kelenjar apokrin (salah satu jenis kelenjar keringat) dan kelenjar lainnya. Feromon terbentuk dari interaksi antara flora yang tinggal di area kelenjar tersebut dan substansi feromon sehingga terbentuk bau yang khas untuk tiap individual. Kelenjar apokrin ini terdapat di area ketiak, kelamin, mulut, kaki dan seluruh kulit. Jadi feromon sama dengan bau badan ? Tidak, feromon tidak sama dengan bau badan. Feromon adalah substansi tak berbau yang merupakan bau alami dari seseorang. Sedangkan bau badan timbul karena produksi keringat yang berlebihan yang kemudian diubah oleh bakteri menjadi berbau tidak nyaman.

Bagaimana feromon memberikan efek ? Setelah ditangkap oleh VNO, feromon akan merangsang pengeluaran neurotransmitter ke aksis hypothalamus-pituary-gonadal di otak yang kemudian akan merangsang pengeluaran GnRH (gonadal releasing hormone). Pada wanita, GnRH akan merangsang pengeluaran FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luetinizing Hormone) yang nantinya akan merangsang pematangan telur dan ovulasi. Sedangkan pada pria, FSH dan LH akan merangsang spermatogenesis (pembentukan sperma). Untuk jangka pendek, feromon menimbulkan pelepasan neurotransmitter yang akan menimbulkan perubahan perilaku seksual dan sosial anda. Lalu apa efek feromon pada kita ? Feromon dapat merangsang ovulasi pada wanita yang menciumnya sehingga akan memancing siklus haid yang sama,jadi kalau ada mitos yang menyatakan bila tinggal bersama maka akan haid berbarengan ada benarnya juga bukan ? Feromon wanita semakin maksimal pada saat ovulasi, sehingga kalau ada mitos yang bilang wanita lebih seksi dan mengundang saat sedang subur, mungkin ini biang keladinya. Selain itu, saat ovulasi membuat wanita lebih sensitive terhadap feromon pria, sehingga wanita lebih jinak pada pria. Feromon wanita akan membantu para pria melakukan penilaian terhadap wajah atau foto atau suara wanita yang didengarnya, sehingga pria akan merasa terpanggil untuk mengejar atau malah hanya pasif tanpa respon. Sedangkan feromon pria akan membuat wanita merasa lebih seksi dan menarik serta bergairah atau sebaliknya, tidak timbul hasrat apapun. Jadi kalau ada sebutan cinta pada pandangan pertama atau malah benci sejak pertama kali bertemu, mungkin ini penyebabnya. Kesimpulannya, feromon dapat berupa feromon positif yang menarik perhatian lawan jenis atau malah feromon Negatif yang menjauhkan lawan jenis. Bagaimana bila memakai pewangi ? Feromon terdiri dari berbagai macam jenis dan efek. Pada prinsipnya, pewangi (perfume) menggunakan bahan dasar yang memberikan efek yang sama dengan substansi feromon, jadi bila pewangi yang dipakai selaras dengan feromon positif pada anda, maka itu akan membantu anda dalam menarik perhatian lawan jenis atau komunikasi dengan lawan jenis. Sedangkan bila tidak, maka efek yang timbul malah sebaliknya. Jadi berhati-hatilah bila hendak memakai atau memberi pewangi sebagai hadiah, bila salah, bisa-bisa anda akan tidak disukai tanpa alasan. Hingga saat ini keberadaan feromon pada manusia masih menjadi perdebatan dan terus dilakukan penelitian. Tetapi yang perlu diingat bahwa feromon bukanlah satu-satunya alasan adanya ketertarikan antar jenis. Sikap, pembawaan dan penampilan andalah yang akan membantu anda menarik perhatiannya. Selamat mencoba Baca juga:

Merangsang Lawan Jenis dengan Feromon :iloveindonesia sumber: LiveScience.com diterjemahkan oleh Merry Magdalena untuk netsains.com,tanyadokteranda.com Categories:Mind, Body and Soul

Terapi Regresi Kehidupan Lampau


February 25th, 2010No comments

Manfaat metode regresi yang disertai meditasi dan visualisasi guna penyembuhan keluhan psikologis serta fisik telah banyak ditulis oleh para ahli terapi kondang seperti Brian L. Weiss M.D. dalam buku Through Time Into Healing [1992], Many Lives, Many Masters, Mirrors of Time [2002], dan juga Michael Newton, PhD dalam karya tulis berjudul Destiny Of Souls dan Journey Of Souls. Melalui pengalaman mengingat kembali kehidupan yang lalu, gejala yang sekarang dialami akan berangsur hilang dan perasaan damai serta nyaman yang mendalam akan muncul. Kadang-kadang ingatan yang muncul berhubungan dengan trauma masa kanak-kanak atau keadaan stres di dalam rahim. Akan tetapi umumnya masalah-masalah yang dihadapi pada kehidupan yang sedang dijalankanlah yang teratasi dengan metode ini. Perlu diketahui bahwa dampak dari terapi regresi lebih daripada sekedar menghilangkan keluhan-keluhan karena proses penyembuhan akan terjadi disetiap tingkat eksistensi kita, termasuk fisik, emosi, dan spiritual. Selain itu ternyata bagi yang sudah terbiasa melakukannya maka semakin mudah dan cepat. Latihan secara teratur akan menunjang kesehatan fisik dan emosi serta membuka jendela spiritual yang kemudian memberikan makna baru bagi kehidupan seseorang. Manfaat Regresi Latihan yang teratur secara mandiri dapat membuka pusat energi dalam diri seseorang yang sebelumnya tidak disadari dimilikinya. Contoh kasus: seorang wanita muda berusia 20an dengan keluhan fobia, depresi, dan serangan kecemasan dituntun ke masa kehidupan lalu yang menimbulkan keluhan fobia tersebut. Ternyata daya ingatnya membawanya pada masa silan 4000 tahun yang lalu di daerah Timur Tengah dan setiap kali menjalankan regresi kehidupan lalu, wanita tersebut semakin sehat hingga keluhan-keluhan yang dimilikinya selama ini hilang sama sekali tanpa pengobatan apapun. Perjalanan spiritual merupakan perjalanan kedalam diri kita dan untuk setiap orang berbeda. Seorang guru atau Master dapat memberi petunjuk, namun tetap kita sendiri yang harus menjalankannya. Kita maju

dengan kecepatan masing-masing dan tidak ada batas waktu ataupun jadwal untuk memperoleh pencerahan. Latihan regresi tidak harus membawa perasaan menderita atau suatu kesedihan karena mungkin sekali seseorang dapat mengingat kembali masa kanak-kanak yang penuh keriangan, kebahagiaan, dan spontanitas. Dengan mengembalikan ingatan ke masa kehidupan yang lalu maka akan muncul suatu kesadaran bahwa ruh itu adalah abadi dan bahwasanya kita tidak pernah habis kehidupannya sehingga dapat berkali-kali berjumpa dengan yang kita kasihi, baik di alm lain [gaib] maupun di dalam kehidupan duniawi yang berikutnya. Perlu diketahui bahwa perasaan frustrasi karena adanya tuntutan tertentu terhadap proses dan diri sendiri, malahan dapat menghambat proses penyembuhan dan transformasi. Dengan demikian hendaknya tidak mempunyai suatu harapan yang terlalu besar dan biarkan proses regresi berjalan secara alami. Terdapat contoh lain dimana seorang wanita setelah mengetahui bahwa dia di kehidupan lalu meninggal karena digantung, langsung hilang rasa sakit khronis di lehernya yang selama ini selalu gagal memperoleh pengobatan yang tepat. Aspek lain dari kasus ini yang juga menarik adalah, sejak ia mengetahui bahwa hukuman gantung tersebut merupakan akibat proses ketidakadilan maka ia selalu membela yang tertindas dan memahami mengapa dia selalu terdorong untuk membantu mereka yang menjadi korban. Contoh lainnya, seseorang menderita asma dan bisa sembuh sesudah mengingat kembali bahwa matinya di kehidupan yang lalu terjadi dalam sebuah kebakaran sehingga menghirup banyak asap yang berkaitan dengan keluhan asmanya. Ada juga seorang pria yang berhasil mengatasi ketakutan terbang sewaktu mengingat kembali melalui letode regresi bahwa meninggalnya di masa Perang Dunia II karena pesawat terbangnya tertembak jatuh. Perlu diketahui bahwa tidak semua orang dapat langsung melihat kembali masa lalunya yang mungkin saja terjadi akibat adanya bloking [trauma], tetapi hal ini dapat diatasi dengan bimbingan secara sabar oleh seorang ahli. Setidaknya seseorang akan merasakan keadaan yang sangat relaks dan nyaman karena dapat melepaskan ketegangan. Secara umum orang tersebut dapat menghadapi stress serta kemelut kehidupan dengan lebih tenang ditambah dengan kebiasaan bernafas dalam dan relaksasi yang akan membantu supaya selalu tenang dan pikiran tetap fokus. Para dokter mengetahui bahwa stres dan kecemasan dapat memberi beban pada system kekebalan dan sebaliknya rasa damai di dalam diri seseorang memungkinkan kasih mengalir dengan lancer dan mencegah segala penyakit. Orang yang jatuh cinta mengalami fungsi kekebalan tubuh yang paling optimal. Pengalaman mengatur pernafasan yang mendahului latihan regresi selalu membantu melepaskan ketegangan yang langsung berdampak terhadap keluhan hipertensi, penyakit jantung koroner dsb. Bahkan memperkuat kemauan untuk menurunkan berat badan dan melepaskan ketergantungan pada minuman keras, narkotik, rokok serta mengatasi insomnia [sulit tidur]. Mengubah Hubungan Antar Pribadi Contoh seorang sarjana hukum yang menderita hipertensi bercerita bahwa ia mempunyai hubungan yang kurang baik dengan anak lelaki tunggalnya. Hubungan tersebut diwarnai kecemburuan dan persaingan yang berat dan ternyata sewaktu menjalankan terapi regresi, ia dapat melihat bahwa pada suatu kehidupan di masa lalu mereka sebaya dan bersaing menginginkan wanita yang sama. Sewaktu adanya pemahaman baru ini, maka sikap sang ayah terhadap anaknya berubah secara total dan meskipun anaknya tidak menjalankan terapi regresi, ia dapat bereaksi secara positif terhadap perubahan sikap ayahnya sehingga mereka dapat menjalin rasa kasih sayang dengan menyadari bahwa persaingan tsb merupakan sesuatu dimasa lalu.

Perasaan rileks yang mendalam yang dicapai melalui latihan-latihan tersebut dapat melepaskan ingatan di alam bawah sadar tentang masa kanak-kanak dan membantu penyembuhan masalah emosional. Hal ini terjadi karena kenangan manis dan bahagia membantu untuk memperbaiki harga diri kita. Ada contoh kasus dimana seorang wanita meragukan cinta kedua orangtuanya. Dalam proses regresi maka dia sampai pada gambaran saat dilahirkan oleh ibunya. Ia merasakan kasih sayang yang sangat dalam sewaktu ibu dan ayahnya menerimanya pada saat lahir dengan penuh kasih sayang. Kesadaran ini mendorongnya untuk mengubah sikapnya terhadap kedua orangtuanya dan membentuk suatu hubungan yang lebih dekat dan penuh kasih sayang dengan mereka. Dia mampu mengubah masa sekarang [dan masa depan] dengan mengubah sikapnya dan menjadi lebih sabar, penuh kasih serta mudah memaafkan kedua orangtuanya. Dengan demikian kedua orangtuanyapun dapat mengekpresikan cinta mereka secara lebih terbuka dan langsung. Banyak contoh lain dimana ingatan masa lalu seperti diatas memperbaiki hubungan antara orang tua dan anak, saudara, serta suami dengan istri. Pergeseran Nilai Hidup Salah satu dari sekian banyak menfaat jika melakukan meditasi dan regresi kehidupan masa lalu adalah: terjadinya pergeseran nilai-nilai kehidupan atau perubahan dalam perspektif yang memungkinkan kita membedakan yang penting dan yang tidak penting bagi kita. Pergeseran itu terjadi ketika kita sadari bahwa kita adalah bagian dari seluruh penciptaan yang bersifat abadi karena ruh kita tidak mati sewaktu tubuh fisik mati. Saat kita menjalankan proses regresi kehidupan lalu, sekaligus muncul dalam kesadaran kita bahwa kita pernah hidup sebelumnya dan akan selalu hidup lagi dan bersatu kembali dengan orang-orang yang kita cintai. Dengan demikian terjadi perubahan atau transformasi makna dari penderitaan dan masa berkabung karena kita yakin bahwa meskipun terpisah secara fisik dengan keluarga dan teman tetapi terbuka kemungkinan berjumpa lagi dialami lain atau dalam kehidupan yang lain. Kesadaran dan keyakinan bahwa kita pada dasarnya adalah mahluk spiritual, merangsang perubahanperubahan besar secara mendasar dalam menghayati kehidupan sehingga mampu untuk lebih menghargai pengalaman-pengalaman seperti cinta, hubungan antar pribadi yang positif dan sikap peduli. Selain itu kita akan persepsikan hubungan kita dengan segala yang ada secara lebih jelas yang langsung memberikan kebahagiaan hidup yang tak ternilai. Prioritas membawa rasa frustrasi, dapat dilihat dengan sudut pandang yang sangat berbeda serta kita menjadi lebih sabar dan mudah memahami. Di dalam diri kita berkembang perasaan amat tenang dan damai. Halangan dan tantangan dalam hidup diterima sebagai peluang untuk belajar dari kehidupan yang dijadikan sebagai batu pijakan perjalanan evolusi ruh kita. Kita merupakan mahluk spiritual yang bersifat abadi dan sedang dalam perjalanan pulang, selalu dalam kasihNYA serta tidak pernah sendirian. Menghargai Waktu Saat Ini Mungkin manfaat terbesar dari pengalaman regresi kemasa kehidupan lalu adalah kemampuan untuk lebih merasa bersyukur terhadap kehidupan yang terberi dari hal yang terkecilpun sampai yang terbesar. Juga mampu untuk lebih mensyukuri pengalaman-pengalaman hidup yang terberi di kehidupan masa sekarang. Aspek inilah yang tidak dapat diganti dengan sikap manapun juga demikian tinggi unsur spiritualitasnya. Keseluruhan sikap yang terjadi adalah demikian dekat dengan Maha Pencipta, Tuhan YME, Allah SWT. Selain itu dalam menjalankan hidup dapat lebih menerima kekurangan-kekurangan orang lain karena mudah untuk memaafkan mereka yang masih/sedang mencari pencerahan diri. Tidak menghakimi orang lain dan mengurangi sikap gosip karena tahu bahwa apa pun pilihan seseorang semua berkaitan dengan pelajaran hidup yang sudah ia tetapkan bersama Maha Pencipta dalam proses terpilihnya sebagai manusia yang akan dilahirkan [proses pembuatan primordial contract]. Sikap sombong pasti akan terimbas dan

lebih semangat untuk membuat rencana-rencana ke depan sesuai dengan kodratnya dan biasanya hidupnya sudah lebih terarah pada memberi kontribusi pada perbaikan kehidupan umat manusia secara keseluruhan yang disebabkan oleh kesadaran yang kian menyatu dengan segala yang ada. Dengan demikian begitu besar pengaruh dari Past Life Regression Therapy secara sangat positif, baik langsung pada individu yang mengalaminya maupun pada seluruh umat manusia dan kehidupan di planet bumi ini Artikel ini ditulis oleh (alm) Pamugari Widyastuti, semasa hidupnya beliau pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Psikologis Universitas Paramadina Categories:Mind, Body and Soul

Meditasi: Pengaruh dan Refleksi Diri


February 20th, 2010No comments

Meditasi. Satu kata sederhana tetapi memiliki banyak perspektif di belakangnya. Mereka yang pro meditasi mengatakan bahwa meditasi adalah suatu teknik (atau bahkan ilmu) tingkat tinggi yang hanya segelintir orang bisa lakukan untuk mencapai kesaktian dan superioritas terhadap orang lain. Sementara yang kontra menganggap bahwa meditasi berbahaya karena membuat pelakunya menjadi tidak terikat oleh agama dan moral; jika bermeditasi maka pikiran akan kosong dan bisa dimasukkan apapun, entah kerasukan setan atau bisa dihipnotis. Kedua pandangan ini tidak memberikan penjelasan yang cukup baik tentang meditasi itu sendiri. Meditasi adalah proses yang berjalan. Ada berbagai macam teknik dan cara bermeditasi dan hampir dalam setiap tradisi atau agama mengenal satu atau lebih bentuk meditasi, seperti kontemplasi, adorasi, tafakur, atau semedi. Apakah meditasi identik dengan agama tertentu? Jelas tidak. Tetapi meditasi adalah suatu cara untuk membuat diri kita lebih reseptif dan sadar akan diri kita sendiri. Meditasi membuat kita lebih peka akan eksistensi kita sebagai bagian dari lingkungan, alam, bumi, bahkan makro kosmos. Dari sudut pandang Semesta di mana terdapat milyaran galaksi dengan masing-masing milyaran tata surya, bumi tempat kita berpijak bagaikan organisme satu sel yang hidup dan bernapas. Bumi bukanlah benda mati seperti dugaan kita dulu, tetapi suatu makhluk hidup yang mampu mengambil keputusan dalam kondisi tertentu. Ketika bencana muncul, sebetulnya bumi sedang melakukan penyeimbangan atas kondisi ekstrem yang manusia (dalam ketidaksadarannya) lakukan terhadapnya. Pembuktian terhadap hal ini makin marak dan tidak bisa disangkal lagi. Institute of HearthMath menemukan bahwa jantung manusia memancarkan medan electromagnet yang mempengaruhi sekitarnya. Bahkan ketika peristiwa 11 September 2001 muncul, tiga jam sebelum

penyerangan, peneliti lain yaitu Roger Nelson dan timnya dari Universitas Princeton menemukan bahwa kesadaran dan emosi manusia mempengaruhi mesin penelitian mereka. Secara intuitif manusia memahami peristiwa besar akan terjadi. Secara kolektif dalam alam bawah sadar mereka, manusia sedang mempersiapkan diri untuk suatu bencana. Dan medan magnet bumi pun mengalami perubahan drastis hingga beberapa hari setelah 11 September. Perubahan medan magnet bumi ini dideteksi oleh satelit cuaca National Oceanic and Atmospheric Administration. Secara intuitif manusia bisa mengetahui apa yang terjadi ketika akan terjadi ledakan atau perubahan mendadak di alam. Kita menangkap seluruh vibrasi yang ada di semesta dan setiap perubahan vibrasi sebetulnya bisa dirasakan jika kita mau mendengarkan vibrasi tersebut. Di sinilah salah satu fungsi meditasi. Meditasi membuat kita lebih peka, lebih memahami apapun yang terjadi di sekeliling kita, bahkan apa yang terjadi pada belahan bumi yang lain. Meditasi membuat pikiran-pikiran kita yang mengganggu emosi menjadi lepas dengan sendirinya. Contoh pengaruh meditasi pada fisik, beberapa teknik yang diajarkan oleh Bp. Anand Krishna, dengan melakukan teknik napas cepat tertentu, maka kadar CO2 akan menurun cukup signifikan dan membuat otak mengira tubuh mengalami kejenuhan O2. Ini disebut hyperventilation dan otak akan memerintahkan pembuluh darah mengecil agar otak tidak mengalami kerusakan karena kelebihan O2 dan justru kadar O2 dalam tubuh berkurang. Ini yang menyebabkan orang yang melakukan meditasi sering merasa kebas tubuhnya. Efek ini berbeda dengan latihan-latihan yang disebut tenaga dalam, di mana untuk mendapatkan kekuatan instan, pembakaran tubuh justru ditingkatkan dengan teknik tertentu yang justru meningkatkan O2 dalam darah. Padahal O2 yang berlebihan dalam tubuh akan menyebabkan sel-sel tubuh mengalami pembakaran lebih cepat dan pemendekan usia sel. Pada tatanan otak, dengan pasokan O2 berkurang secara menyeluruh dalam tubuh, otak mengalami penurunan kadar O2 dan synaps-synaps otak juga melemah. Synaps adalah hubungan antara sel-sel syaraf di otak. Setiap tindakan dan pikiran kita akan membentuk suatu pola synaps tertentu. Jika tindakan atau pikiran itu menjadi kebiasaan, maka pola synaps yang terbentuk akan menjadi makin kuat. Seperti pendapat psikologi bahwa manusia adalah makhluk kebiasaan. Walaupun kita tahu bahwa kebiasaan kita tidak memberi manfaat kepada kita, tetap saja kita lakukan. Synaps inilah yang oleh ilmu psikologi dianggap sebagai alam bawah sadar. Dari sisi neuroscience, ini terjadi karena synaps-synaps di otak sudah terbentuk dengan kuat. Bisa dikatakan bahwa orang yang kecanduan substansi, emosi, atau kondisi tertentu, dari sudut neuroscience terjadi karena synaps yang terbentuk sudah sedemikian kuat. Meditasi dengan beberapa teknik katarsis (seperti yang diajarkan oleh Bp. Anand Krishna) mampu melemahkan synaps-synaps tersebut hingga kita bisa membentuk synaps baru yang lebih produktif. Banyak peserta meditasi di Anand Ashram yang dulunya adalah pecandu rokok, narkoba, dll, berhasil melepaskan diri dari kecanduan mereka. Dari sudut pandang neuroscience, hipnotisme atau hipnoterapi bukanlah suatu solusi yang tepat untuk orang yang mengalami trauma, karena hipnoterapi tidak bisa mematahkan synaps dan yang dilakukan justru membentuk synaps baru di atas yang lama. Akibatnya, suatu peristiwa atau kondisi tertentu bisa memicu kembali kebiasaan atau trauma lama. Dan karena synaps lama sudah terbentuk lebih kuat, maka synaps yang baru terbentuk oleh hipnotis akan mundur ke belakang. Jika dipandang dari sudut mekanika kuantum, setiap partikel memiliki muatan energy tertentu. Misalnya, partikel warna merah jika ditembakkan ke elektron maka tumbukan energi yang muncul tidak akan sebesar partikel warna ungu. Jika partikel warna ungu ditembakan ke elektron, maka elektron tersebut akan berpindah ke orbit yang lebih jauh dibandingkan warna lain. Bisa disimpulkan bahwa setiap warna mewakili vibrasi tertentu. Meditasi menyebabkan beban-beban pikiran, emosi dan mental yang menempel pada diri untuk lepas. Dan ketika sudah terlepaskan, vibrasi seseorang akan makin meningkat, karena pada dasarnya setiap manusia memiliki vibrasi yang tinggi. Setiap beban pikiran, mental, emosional seperti depresi, sedih, kemarahan, dendam, stress, semuanya akan membuat vibrasi tubuh menurun dan tubuh akan mulai bekerja di luar range tubuh yang normal. Jika ini terjadi, maka tubuh akan mengalami ketidaknyamanan hingga akhirnya jatuh sakit. Jika pola ini dilanjutkan, maka penyakit-penyakit akan bermunculan hingga

penyakit yang terminal. Kabar baiknya adalah, tubuh memiliki kemampuan rekuperasi yang luar biasa kuat sehingga jika kita bisa membebaskan diri kita untuk sejenak selama beberapa hari beban-beban yang mengganggu diri kita, maka kesehatan akan mulai muncul kembali. Itukah tujuan meditasi? Seharusnya meditasi bertujuan untuk mengembangkan kesadaran, menumbuhkan cinta dari dalam diri, merasakan persatuan dengan semesta. Dalam bahasa awam, indikator yang lebih penting yang menunjukkan bahwa seseorang sedang berproses dalam meditasi adalah rasa cinta dan kasih yang meluap-luap terhadap semua makhluk hidup. Seseorang yang sedang mengalami cinta, berenang dalam kasih, tidak bisa mengangkat senjata atau menghujat orang lain, apapun perlakuan orang tersebut padanya. Mereka akan berusaha berdamai pada orang-orang yang berusaha menyalibkan. Mereka akan memaafkan kesalahan orang lain padanya. Namun pada titik tertentu, orang yang penuh kasih pun harus mengangkat senjata untuk melindungi kepentingan lebih luas. Mari kita renungkan apa tujuan kita bermeditasi? Atau mengkritik orang lain? Sudahkah kita mencapai kehidupan yang meditatif? Penulis Artikel: Roy B. Efferin Categories:Mind, Body and Soul

http://www.rahasiaotak.com/category/mbs/

Tahukah Anda Kacang, Coklat, Musik Dapat Obati Stress ?


OPINI | 04 November 2010 | 22:35 297 2 Nihil

Pernah Stress??? gag perlu ditanya pasti pernah. entah stress berat maupun ringan. stress itu sendiri kalau menurut saya, perasaan tertekan, pusing, ribet, ruwet di kepala, itu terjadi pada saatsaat tertentu saja. Stres berlebihan mematikan sel-sel otak yang baru. Perlu hiburan pastinya untuk merefresingkan diri. Karengan dengan pikiran yang segar, mindsett kita pasti akan berjalan dengan normal kembali. Banyak Cara juga untuk menghilangkan nya, tergantung pribadi masingmasing lebih cucok yang mana. Bisa cara yang positif, tapi ada juga orang-orang tertentu memakai cara negatif (jangan sampai ya). disini saya memberikan pengetahuan baru, tentang hal-hal yang bisa menghilangkan stress. Demikian menurut hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience di Inggris 1. Mengemil kacang Ketika hati sedang gundah, banyak yang mengalihkan keresahannya dengan makan. Jangan asal makan, pilihlah setengah cangkir kacang-kacangan (kacang tanah, kacang mede, kacang almond). Makan kacang-kacangan dapat membantu mengatasi semangat yang naik turun. Buku Optimum Health karangan Stephen T. Sinatra M.D., menyebutkan kacang-kacangan mengandung magnesium, salah satu zat penenang alamiah. oya, jangan takut untuk makan kacang, mungkin anda berpikiran bahwa kacang akan menimbulkan jerawat, itu salah kok. 2. makan coklat Cokelat memang asyik dimakan. Rasanya yang khas kerap membuat ketagihan. Tak hanya itu, cokelat juga memiliki khasiat menenangkan stres karena memiliki kandungan phenylethylamine. Phenylethylamine adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan tryptophane ke dalam sel otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah munculnya perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Karenanya, kala sedang gundah atau stres, mengonsumsi cokelat terasa sangat nikmat dan menenangkan. 3. mendengarkan musik Mendengarkan musik sambil bersantai atau melakukan aktivitas tertentu dapat mengurangi stres. Sebuah riset yang dilakukan di Michigan State University menyebutkan mendengarkan musik yang disukai (bukan musik keras atau ingar bingar) sangat menenangkan. Musik membuat pernapasan dan denyut jantung menjadi lambat sehingga terjadi penurunan hormon stres kortisol sampai 25%. Jadi, tak ada salahnya mempersiapkan CD atau kaset yang berisi musik-musik menenangkan di kantor atau pada kendaraan sehingga saat stres menyerang, Anda tinggal menangkalnya dengan mendengarkan musik.

pengertian diatas bisa memberikan kita pengetahuan baru, dan referensi yang dapat dilakukan ketika kita sedang stress..

http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2010/11/04/tahukah-anda-kacang-coklat-musik-dapatobati-stress/

Anda mungkin juga menyukai