Anda di halaman 1dari 20

SPONDYLITIS TB

ANISA OLATA 030.07.022 RSUD KOTA BEKASI FK TRISAKTI

DEFINISI
Potts disease atau Tuberculous vertebral osteomyelitis infeksi sekunder pada tulang vertebrae yang disebabkan oleh Microbacterium tuberculosa
(emedicine.medscape.com)

EPIDEMIOLOGI
Amerika Utara, Eropa dan Saudi Arabia, penyakit ini terutama mengenai dewasa, dengan usia rata-rata 40-50 tahun Asia dan Afrika sebagian besar mengenai anak-anak (50% kasus terjadi antara usia 1-20 tahun). Pola ini mengalami perubahan dan terlihat dengan adanya penurunan insidensi infeksi tuberkulosa pada bayi dan anak-anak di Hongkong
(Medical Research Council TB and Chest Disease Unit).

ETIOLOGI

PATOFISIOLOGI
Infeksi primer TB keadaan umum buruk hematogen a. Intercostalis 2 vertebrae yg berdekatan pleksus Batson columna vertebralis

Sentral Sentral corpus Vertebrae

peridiscal di bawah lig.longitudinal anterior

anterior perkontinuitatum dari vertebrae diatasnya


5

infeksi pada tlg cancellous

Sentral Corpus vertebrae

paradiscal penyempitan diskus dehidrasi diskus

anterior destruksi progresif kolaps vertebrae kifosis

supply darah terganggu nekrosis tulang

gibbus

infeksi TB pada tulang

hiperemis

osteoporosis dan perlunakan

eksudat

kerusakan ligamen. korteks, diskus

menyebar Di ALL

menembus ALL

abses

abses berekspansi di sepanjang ligamen

cervical

thorakal

lumbal

abses faringeal

membentuk massa yang menonjol

mengikuti m. Psoas dan krista illiaca

menekan medulla spinalis paraplegi lig. inguinal medial paha

10

STADIUM
Stadium I (Implantasi) bakteri di dlm tulang daya tahan tubuh koloni ( 6-8 minggu) Stadium II (destruksi awal) Destruksi corpus vertebrae penyempitan ruang diskus (3-6 minggu) Stadium III (destruksi lanjut) (8-12 mgg dari stadium 2) destruksi masif kollaps nekrosis caseosa cold abses Stadium IV (gangguan neurologis) Gangguan motorik, sensorik, otonom Stadium V (deformitas) 3-5 tahun setelah stadium I

11

DIAGNOSIS
Anamnesis - BB
- Nafsu makan - Demam - Riwayat batuk lama - Nyeri di regio tulang belakang - Benjolan di dada, lipat paha, leher - gejala gangguan neurologis

12

Pemeriksaan fisik - Deformitas


- Abses massa yg berfluktuasi, kulit diatasnya sedkit hangat - Keterbatasan gerak pada daerah yang terkena - pembesaran nodus limfatikus, tuberkel di subkutan - perkusi halus atau pemberian sedikit tekanan pada prosessus spinosus tenderness

13

Pemeriksaan penunjang
 laboratorium - LED - Tuberculin skin test ( + ) - Apusan darah tepi leukositosis, limfositosis  Radiologi - Plain radiograph - lesi vertebrae - penyempitan discus - abses paravertebral - erosi pada margin anterior vertebrae - CT scan - MRI - Bone scan

copyright (your organization) 2003

14

Abses paravertebral
]

PENATALAKSANAAN
 TERAPI KONSERVATIF - Perbaiki keadaan umum - Bed rest - korset vertebrae - Pemberian OAT TERAPI OPERATIF - Debridement - Oprasi radikal

16

Program Penanggulangan TB (P2TB)


Kategori 1 : 2 HRZE / 4 H3R3
Indikasi : - BTA (+) - BTA () rontgen (+) sakit berat - TB ekstra paru berat : - relaps - failure - lalai

Kategori 2 : 2 HRZES/HRZE/5 H3R3E3


Indikasi

Kategori 3 : 2 HRZ / 4 H3R3


Indikasi : - BTA (-) + rontgen (+) sakit ringan - TB ekstra paru ringan
17

Intensif INH Rifampisin Pirazinamid Streptomisin Ethambutol 5 mg/kgbb 10 mg/kgbb 25 mg/kgbb 15 mg/kgbb 15 mg/kgbb

intermitten 10 mg/kgbb 10 mg/kgbb 35 mg/kgbb 0,75 gr/hari (60 tahun) 0,50 gr/hari 30 mg/kgbb

18

Terapi operatif
Cold absces yang kecil tidak memerlukan operasi karena dapat terjadi resorbsi spontan dengan pemberian tuberkulostatik. Pada abses yang besar dilakukan drainase bedah. Lesi tuberkulosa - Debridement fokal radikal yang disertai bone graft di bagian depan.

copyright (your organization) 2003

19

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai