Piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pda permukaan segmen tersebut. Sumber fenomena ini adalah adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico coloumb/Newton. Awal mula Bahan Piezoelektrik, kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau ditekan dan piezo yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880-an oleh Jacques dan Pierre Curie. Kata piezo berarti tekanan, sehingga efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai tekanan mekanik. Mereka mengombinasikan pengetahuan mereka akan piroelektrisitas (kemampuan bahanbahan tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan-bahan itu dipanaskan atau didinginkan) dengan pemahaman akan struktur dan perilaku sebuah kristal. Keduanya kemudian mendemonstrasikan efek piezoelektrik pertama dengan menggunakan kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel. Dari uji coba tersebut diketahui bahwa kristal kuarsa dan garam rossel memperlihatkan kemampuan piezoelektrisitas paling besar saat itu.
I. Karakteristik Material Piezoelektrik Material Piezoelektrik adalah keramik yang terpolarisasi, seperti material quartz (SiO2) atau barium titanate (BaTiO3) yang akan menghasilkan medan listrik material berubah dimensinya akibat gaya mekanik. Keramik yang terpolarisasi disini yaitu beberapa bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan negative dengan elektroda-elektroda yang menempel pada dua sisi yang berlawanan. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction (efek piezoelektrik)
II. Klasifikasi Piezoelektrik II.1 Piezoelektrik inorganik Terbagi menjadi kristal piezoelektrik dan keramik piezoelektrik, umumnya kristal piezoelektrik adalah piezoelektrik tunggal. Keramik piezoelectric mengacu pada polikristalin piezoelektrik. Keramik piezoelektrik mengacu pada bahan baku dengan campuran bahan yang diperlukan, cetakan, sintering suhu tinggi,dengan proses sintering serbuk padat bukannya harus mendapatkan butiran halus tanpa aturan yang negatif. Piezoelektrik keramik piezoelektrik sebenarnya adalah keramik feroelektrik. Dalam butir keramik cahaya-diinduksi ada feroelektrik, feroelektrik dari arah polarisasi spontan membalikkan diinduksi cahaya paralel 180 polarisasi cahaya-diinduksi dan spontan arah tegak lurus 90 terdiri, ini disebabkan listrik cahaya-cahaya-diinduksi Yoas dalam polarisasi buatan (bawah kondisi memperkuat bidang dc), arah polarisasi spontan dalam medan listrik dalam pengaturan penuh medan listrik dan menjaga yang tersisa ditarik, sehingga sifat kekuatan polarisasi makro piezoelektrik. Seperti: barium titanat BT, zirkonium titanat memimpin dipelajari dan dimodifikasi zirkonium titanat memimpin, metaniobate memimpin, niobium asam lithium PBLN timah, barium titanat modifikasi memimpin PT, dll Hal ini jenis bahan, dan mempromosikan keberhasilan pengembangan transduser akustik, tekanan bahan piezoelektrik teleks yang merupakan sensor untuk meningkatkan kinerja perangkat dan meningkatkan berbagai piezoelektrik.
bahan dasar
bubuk, terdiri dari bahan piezoelektrik. Sejauh ini memiliki akustik bawah air, akustik, ultrasonik, obat-obatan dan daerah lain untuk aplikasi yang lebih luas. Jika tidak hanya membuat transduser akustik, respon tekanan hidrostatik yang tinggi, dan resistensi yang tidak mudah rusak dan tersedia dengan kedalaman yang berbeda.
1. Pada keadaan normal, muatan pada kristal piezoelectric adalah seimbang walaupun susunan kristalnya tidak simetris 2. Akibat diberi muatan, meninggalkan muatan pada permukaan kristal (secara spesifik, momen elektrik dipol-Garis yang memishkan muatan yang berlawanan-mendorong satu sama lain) 3. Jika anda menekan material (seperti pada gambar 3), anda sedang menciptakan aliran muatan di dalam kristal. 4. Sebagai akibatnya, timbul muatan positif dan negatif pada permukaan kristal. Dengan demikian, tegangan akan dihasilkan dan itulah yang dimaksud piezoelectricity. V. Aplikasi Pizoelectric Terdapat banyak situasi yang mengharuskan kita untuk melakukan suatu konversi energi mekanik (energi tekan, energi gerak atau semacamnya) menjadi sinyal electrik atau gelombang.hal ini dapat kita lakukan dengan suatu alat yaitu piezoelectric transducer. Transducer merupakan suatu alat sederhana yang akan
Pada suatu jam, efek reverse piezoelectric di manfaatkan untuk menjaga agar waktu tetap berjalan secara presisi. Suatu energi listrik yang berasal dari batere akan dimanfaatkan oleh kristal untuk dapat berosilasi ribuan kali dalam satu detik. Kemudian jam juga menggunakan circuit electronic untuk mengubahnya menjadi lebih lambat, hanya sekali dalam sedetik sehingga menghasilkan suatu motor sederhana dan juga gear yang presisi yang digunakan untuk bagian detik, menit, dan juga jam pada permukaan jam tersebut.
oxides(Bi0.5Na0.5)TiO3 yang ramah lingkungan mulai dikembangkan. Material keramik bebas timbal [Bi0.5(Na1-xKx)0.5]TiO3 (BNKT) dibuat dengan teknik konvensional, raw material penyusun berupa serbuk oxida dan karbonat dengan variasi komposisi x = 0.16 ; 0.17; 0.20. Campuran serbuk pada masing masing komposisi dikompaksi melalui metode dry pressing, kemudian disintering dengan variasi temperatur 1000 C, 1050 C, dan 1100 C dengan lama waktu penahanan selama 2 jam. Hasil analisa XRD menunjukkan bahwa pada Morphotropic Phase Boundary (MPB) antara (Bi0.5Na0.5)TiO3 (BNT)-base oxides dan (Bi0.5K0.5)TiO3 (BKT)-base oxides adalah fasa monoclinic dan cubic dengan struktur kristal perovskite. Perubahan variabel komposisi x sangat mempengaruhi ukuran kristal dimana peningkatan nilai komposisi paduan x akan meningkatkan jarak interplanar d, dan akan berpengaruh pada peningkatan nilai konstanta dielektrik ( r). Berdasarkan hasil pengujian properti dielektrik, menunjukkan bahwa nilai kapasitansi (C) dan konstanta dielektrik tertinggi berada pada x = 0.20, Ts = 1100 C, dan pada temperatur kerja 70 C untuk frekuensi resonansi 10 kHz