Anda di halaman 1dari 21

Motivator adalah orang yang memiliki profesi atau pencaharian dari memberikan motivasi kepada orang lain.

Pemberian motivasi ini biasanya melalui pelatihan (training) , namun bisa juga melalui mentoring, coaching atau counselling. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), di entri motivator disebutkan memiliki dua arti: 1. orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. 2. petugas yang ditunjuk untuk memberikan penerangan dan motivasi kepada calon akseptor keluarga berencana.[1] Dari arti dalam KBBI, tampaknya pengertian motivator seperti disebutkan pertama kali belum dimasukkan. Sebagai profesi yang tengah berkembang, tentu artinya tidak sekedar pemberi motivasi kepada akseptor keluarga berencana saja, melainkan kepada siapa pun yang membutuhkan. Hanya saja, karena ini merupakan profesi, maka ada jasa tertentu yang harus dibayarkan apabila membutuhkan motivasi dari motivator. Umumnya, pemberian motivasi dilakukan dalam bentuk pelatihan (training). Kecuali, tentu saja bagi motivator yang memiliki acara televisi sendiri, akan dapat diakses secara gratis oleh pemirsa.

[sunting] Referensi
1. ^ Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001. p.756. Artikel bertopik manajemen ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. Tugas guru dalam profesinya bahwa guru sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi arena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang dan sitasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam proses pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang belajar dan mengajar. Guru sebagai konservator (pemelihara) Guru sebagai tramitor (penerus) Guru sebagai transformator (penerjemah) Guru sebagai perencana (planner) Guru sebagai manajer proses pembelajaran Guru Sebagai Pemandu (direktur). Guru sebagai organisator (penyelenggara) Guru sebagai komunikator Guru sebagai fasilitator Guru sebagai motivator Sebagai penilai (evaluator) Pemahaman atas tugas dan peran guru dalam penyelenggaraan system pembelajaran seyogianya menjadi kerangka dalam berfikir dalam bahasa tentang penerapan Kode Etik Guru sebagaimana mestinya.Kode Etik Guru Indonesia dalam plaksanaan tugasnya

sesuai dengan AD/ART PGRI 1994 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia yang berjiwa pancasila. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional Guru dalam berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan bimbingan dan pembinaan Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya untuk menunjang berhasilnya pembelajaran. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat seitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab terhadap pendidikan. Guru secara pribadi dab bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu ...

Media Pembelajaran
Seputar pendidikan, pembelajaran, sosial, hukum, konseling, politik, budidaya pertanian, Biologi, Kimia, Kesehatan, ilmiah, Media Tempat Belajar, Modelmodel Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran, Hiburan dan Lain-lain. Home Bahasa Indonesia Biologi Contoh Makalah Pembelajaran Info Pendidikan Sosial Sejarah Ucapan Ulang Tahun
Top of Form Bottom of Form

Browse Home PEMBELAJARAN PENDIDIKAN Peran Guru sebagai Motivator dalam KTSP

Monday, July 27, 2009


Peran Guru sebagai Motivator dalam KTSP Peran Guru sebagai Motivator dalam KTSP

Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Dalam perspektif manajemen maupun psikologi, kita dapat menjumpai beberapa teori tentang motivasi (motivation) dan pemotivasian (motivating) yang diharapkan dapat membantu para manajer ( guru) untuk mengembangkan keterampilannya dalam memotivasi para siswanya agar menunjukkan prestasi belajar atau kinerjanya secara unggul. Kendati demikian, dalam praktiknya memang harus diakui bahwa upaya untuk menerapkan teori-teori tersebut atau dengan kata lain untuk dapat menjadi seorang motivator yang hebat bukanlah hal yang sederhana, mengingat begitu kompleksnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku individu (siswa), baik yang terkait dengan faktor-faktor internal dari individu itu sendiri maupun keadaan eksternal yang mempengaruhinya. Terlepas dari kompleksitas dalam kegiatan pemotivasian tersebut, dengan merujuk pada pemikiran Wina Senjaya (2008), di bawah ini dikemukakan beberapa petunjuk umum bagi guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa 1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa

untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, para siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya. 2. Membangkitkan minat siswa. Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya : Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu enjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelaaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal; dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain. 3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal yang lucu.

4. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa. Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikanpujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata. Pujian sebagain penghargaan dapat dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan. 5. Berikan penilaian. Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. 6. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa. Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan bagus atau teruskan pekerjaanmu dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 7. Ciptakan persaingan dan kerja sama. Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik antara kelompok maupun antar-individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok.

Di samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang). Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus-kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari.

Artikel Terkait : PEMBELAJARAN Ciri Pembelajaran Matematika Realistik Model Pembelajaran Van Hiele Kemandirian Belajar Metode Ekspositori Pendekatan Matematika Realistik Hasil Belajar Model Pembelajaran Konstruktivistik Macam-macam Alat Pendidikan Peran Keluarga Terhadap Perkembangan Anak Pengajaran Terprogram Pembelajaran Kooperatif Langkah Penyusunan Butir Soal Contoh Makalah Cara Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Contoh Pemodelan Matematika Alat Evaluasi Pendidikan non Tes Kurikulum SMA AL-KAUTSAR Bandar Lampung Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pembelajaran Matematika Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Evaluasi Hasil Belajar Teori Belajar Humanistik Teknik dan Bentuk Evaluasi Jenis-jenis Penilaian Portofolio

PENDIDIKAN Pengertian Sikap Menurut Para Ahli Definisi Laptop Definisi Tes Definisi Pendidikan Jasmani Pengertian Wayang Pengertian Menulis Pengertian Seni Definisi Kurikulum Definisi Menyimak Pengertian Bakat Pengertian Kompetensi Pengertian Konsep Ciri Pembelajaran Matematika Realistik Pengertian Produksi Belajar Matematika Peranan Alat Peraga Metode Ekspositori Pengertian Informasi Pendekatan Matematika Realistik Hasil Belajar Pengertian Mengajar Kurikulum Di Amerika Arti Dokumen Definisi Sugesti Pengertian Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara

Widget by Hoctro | Jack Book at Monday, July 27, 2009 Junaidi Labels: PEMBELAJARAN, PENDIDIKAN COMMENTS : Don't Spam Here 0 comments to Peran Guru sebagai Motivator dalam KTSP Post a Comment Monday, July 27, 2009 Posted by Wawan

Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom)

Daftar Isi Postingan

Pengertian Sikap Pengertian Kalimat Definisi Laptop Definisi Tes Definisi Pendidikan Jasmani Pengertian Wayang Khasiat Teh Hijau Pengertian Menulis Pengertian Seni Definisi Manajemen Keuangan Definisi Kurikulum Definisi Menyimak Pengertian dan Definisi Komunikasi Politik Pengertian dan Definisi Karbon Dioksida Pengertian Bakat Pengertian Kompetensi Pengertian Konsep Ciri Pembelajaran Matematika Realistik Model Pembelajaran Van Hiele Pengertian Produksi Kemandirian Belajar Belajar Matematika Peranan Alat Peraga Metode Ekspositori Pengertian Informasi Pendekatan Matematika Realistik Hasil Belajar Pengertian Mengajar Kurikulum Di Amerika Bakteri Enterobacter Sakazakii Fungsi dan Peran Koperasi Arti Dokumen Manfaat Koperasi Definisi Koperasi Cara Menurunkan Berat Badan

Definisi Sugesti Pengertian Hukum Pengertian Poligami Bisnis Usaha Kos-kosan Osmosis Sintaksis Puisi Suku Dayak Definisi Data Fungsi Kredit Klasifikasi Produk Asuransi Penelitian Deskripsi Sejarah Waralaba Sejarah Waralaba Model Pembelajaran Konstruktivistik Peta Tematik Tujuan Asuransi Sejarah Asuransi Jenis-jenis Dongeng Sistem Peredaran Darah Terbuka Proses Enkulturasi Tulang Keras Sejarah Linux Prinsip-prinsip Pengorganisasian Contoh Pidato Pengertian Organisasi Penggolongan Biaya Macam-macam Alat Pendidikan Kegunaan Evaluasi Pendidikan Fungsi Tes Pengertian Kepemimpinan Pengertian Korupsi Kurikulum 1975 Pendidikan Luar Sekolah CPNS Provinsi Lampung Fungsi Perpustakaan

Sejarah 10 November Sejarah Hari Pahlawan Kata Bijak Cinta Contoh Karangan Narasi Peran Keluarga Terhadap Perkembangan Anak Pengertian Kebudayaan Hukum Perkembangan Kamera Lubang Jarum Teks Sumpah Pemuda Kode Etik Guru Whiplash and Claiming Compensation Pengajaran Terprogram Sejarah Sumpah Pemuda Pengertian Demokrasi Hukum Mendel Pembelajaran Kooperatif Sejarah Kota Surabaya Ciri-ciri Jaringan Meristem Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia Lowongan CPNS Kemendiknas 2010 Sejarah Komputer Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial Penyebab Munculnya Jerawat Sejarah Bahasa Indonesia Tujuan Negara Cara Mengetahui Uang Palsu SMS Lebaran Bahasa Jawa Gunung Sinabung Langkah Penyusunan Butir Soal Penyakit Tuberkulosis Lirik Lagu Sule Susis Contoh Makalah Negara Hukum

Blog Archive
2011 (46) December (7) Pengertian Sikap Menurut Para Ahli Pengertian Kalimat Definisi Laptop Definisi Tes Definisi Pendidikan Jasmani Pengertian Wayang Khasiat Teh Hijau November (7) Pengertian Menulis Pengertian Seni Definisi Manajemen Keuangan Definisi Kurikulum Definisi Menyimak Pengertian dan Definisi Komunikasi Politik Pengertian dan Definisi Karbon Dioksida October (1) Pengertian Bakat July (1) Pengertian Kompetensi June (3) Pengertian Konsep Ciri Pembelajaran Matematika Realistik Model Pembelajaran Van Hiele May (1) Pengertian Produksi April (4) Kemandirian Belajar Belajar Matematika Peranan Alat Peraga Metode Ekspositori March (2)

Pengertian Informasi Pendekatan Matematika Realistik February (6) Hasil Belajar Pengertian Mengajar Kurikulum Di Amerika Bakteri Enterobacter Sakazakii Fungsi dan Peran Koperasi Arti Dokumen January (14) Manfaat Koperasi Definisi Koperasi Cara Menurunkan Berat Badan Definisi Sugesti Pengertian Hukum Pengertian Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara Pengertian Poligami Bisnis Usaha Kos-kosan Osmosis Sintaksis Puisi Suku Dayak Definisi Data Fungsi Kredit Klasifikasi Produk Asuransi 2010 (244) December (15) Penelitian Deskripsi Sejarah Waralaba Model Pembelajaran Konstruktivistik Peta Tematik November (17) October (14) September (6) August (9)

July (15) June (13) May (29) April (31) March (15) February (40) January (40) 2009 (542) December (29) November (54) October (174) September (69) August (71) July (61) Termometer air raksa Pengertian Standar Kompetensi Guru Pancasila Dalam BerDemokrasi MEMBANGUN RUMAH DARI POLUSI UDARA Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Masalah Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama di Ind... Bahan Pencemaran Lingkungan Udara EKONOMIKA SDA PERIKANAN DEMERSIAL EKONOMIKA SDA PERIKANAN DEMERSIAL Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah PENGARUH FILEM BARAT DALAM MEMBENTUK TINGKAH LAKU ... Teori-teori Dasar Komunikasi Massa Pengendalian Hayati Ulat Api Menggunakan Entomopat... JENIS-JENIS MIKROSKOP Peran Strategi Sistem Informasi MEDIA FERMENTASI ANTIBIOTIK MEMELIHARA MIKROSKOP Metabolisme Karbohidrat METABOLISME LEMAK

Pengertian Standar Kompetensi Guru MAHKOTA DEWA TANAMAN OBAT Pengecatan Gram Pada Bakteri MACAM-MACAM MIKROSKOP Definisi Sterilisasi Kalkulator dan Logika Anak Bahan Baku Produksi Air Bersih Peran Guru sebagai Motivator dalam KTSP Ancaman Krisis Air di Indonesia ANALISIS KELEMBAGAAN DAN JEJARINGAN DALAM PENGEMBA... Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ). Alergi Makanan BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN CARA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) Lirik lagu Mbah Surip judul Tak Gendong CARA MENGGUNAKAN OHP DENGAN BAIK MIKROORGANISME PENGHASIL ANTIBIOTIK BAKTERI Karakteristik Janin Kultur Mikroba BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN Prinsip-Prinsip Belajar Dalam CBSA Download lagu You Are Not Alone-Michael Jackson Download Lagu Michael Jackson - Heal the world Pendekatan Inovatif dalam Strategi Pembelajaran Prinsip-prinsip CBSA dalam Dimensi Program Pembela... Hakikat Strategi Pembelajaran Upaya Pencegahan Terhadap Bahaya Narkoba SISTEM TATA NAMA MAKHLUK HIDUP MEMBEDAH BISNIS MONEY GAME Faktor-Faktor Ekstern Belajar PEMIMPIN DAN KEPALA Sejarah Internet Pengertian Distilasi

BUDI DAYA IKAN BANDENG HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DPR Gaul Trend Masa Kini CARA BERBICARA DENGAN ORANG LAIN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ANTIBIOTIK PENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL MIKRO... Alergi Makanan Menghasilkan Uang dari Internet Dengan Mensurveys Cara Membuat Blog di Blogspot June (84)

Pages
About Me Sitemap Privacy Policy

Contoh Makalah

Copyright 2010 Media Pembelajaran.All Rights Reserved.Powered by Blogger Template by blogjoompres.Support to Pengertian Menurut Para Ahli

MEMBACA berita di Tribun Jabar (1/3) yang berjudul "Berbekal Kangkung, Siswi SMAN 1 Sindangkerta ke Singapura" membuat Saya terkagum-kagum. Betapa tidak, tujuh siswi asal Sindangkerta tersebut berhasil menjadi pemenang lomba makalah, alhasil mereka pun diundang ke Negeri Singa itu untuk mempresentasikan hasil karya mereka. Ketujuh siswi tersebut telah membuktikan bahwa keterbatasan tidak membatasi mereka untuk berkarya dan berprestasi. Padahal, letak sekolah mereka yang jauh dari perkotaan dan mereka pun harus berjalan berkilo-kilo meter untuk sampai ke

sekolah. Dengan jarak yang cukup jauh dari rumah ke sekolah, justru membuat mereka termotivasi untuk serius belajar, bukan sebaliknya. Kita semua tentu saja berharap ke depan akan lahir kembali torehan-torehan prestasi baru yang diukir oleh siswa kita. Dan guru punya andil besar untuk membantu mewujudkannya. Peran guru dalam hal ini, tak hanya bertugas mentransfer materi pelajaran, tapi juga mendidik, yang di dalamnya ada memotivasi siswa untuk berprestasi. Dengan kata lain, guru harus berperan sebagai seorang motivator. Guru harus mampu memotivasi para siswanya. Menjadi guru memang tugas yang sangat berat. Tugas guru tak hanya menyampaikan materi pelajaran saja, tapi juga harus mampu mengubah peserta didiknya menjadi lebih baik. Dengan kata lain, guru juga harus berperan sebagai pendidik atau motivator. Jika Guru berperan sebagai motivator, dia tak hanya pandai menyampaikan materi pelajaran, tapi juga mampu mengubah sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Tipe guru seperti ini yang saat ini dibutuhkan. Karena guru sebagai motivator, maka seorang guru harus bisa memberikan dorongan kepada semua siswanya untuk bersikap dan berperilaku positif. Guru harus bisa mengubah siswanya, misalnya yang tadinya tidak punya semangat belajar, menjadi semangat untuk belajar, malas menjadi rajin, kurang disiplin menjadi disiplin, dan sebagainya. Guru memang bukan malaikat. Guru pun punya kekurangan dan keterbatasan. Semua itu hanya ikhtiar belaka. Berhasil atau tidak itu tergantung Allah SWT yang menentukan. Seorang guru harus proaktif memberikan motivasi, tak hanya di dalam kelas, tapi juga di luar kelas. Selain itu, seorang guru pun harus bisa memancarkan diri sebagai orang yang positif. Guru juga harus menjadi teladan bagi siswanya. Pada dasarnya, semua siswa sangat merindukan motivasi dari gurunya. Siswa membutuhkan motivasi yang membuat mereka menjadi siswa yang lebih baik. Sebaliknya, guru yang hanya fokus menyampaikan materi pelajaran, punya kecenderungan membuat siswa bosan atau jenuh. Menjadi motivator memang tak semudah membalikan telapak tangan. Tapi sudah menjadi tuntutan profesi untuk merealisasikan. Seorang guru pun harus memberikan contohcontoh penerapan praktis dan konkret kepada seluruh siswanya tentang hidup produktif dan prestatif. Guru secara otomatis harus mampu menunjukan kalau dirinya orang yang punya motivasi tinggi. Dan peserta didik pun mengikutinya. Tentu saja seorang guru bukan saja hanya sekadar sebagai transformer materi motivasi saja. Tapi lebih dari itu, dia mampu memberikan keteladanan. Guru dituntut memberikan suri teladan bagi siswanya. Antara ucapan dan tindakan guru terjadi harmonisasi. Segala sikap dan perilaku seorang guru menjadi cerminan bagi semua siswanya. Kehati-hatian seorang guru dalam bersikap dan berperilaku sangat diperlukan. Tanpa menjaga sikap dan perilaku, disamping menjadi teladan yang buruk, juga merusak wibawa dan kehormatan guru tersebut. Guru dapat menerapkan prinsip-prinsip pembentukan dan pengembangan motivasi sebagaimana yang pernah diterapkan oleh orang-orang sukses. Begitu

banyak sumber yang bisa menjadi rujukan. Saat ini banyak kisah sukses (salah satunya dari buku) yang bisa dijadikan sumber untuk disampaikan kepada peserta didik. Tinggal keinginan yang kuat dari guru untuk membawanya kisah keteladanan orang-orang sukses itu ke ruang kelas. Profesi guru merupakan profesi mulia. Di masyarakat pun penghormatan terhadap sosok guru sangat tinggi. Pantas jika ada ungkapan, guru adalah pahlawan tanpa balas jasa. Ungkapan itu memang benar adanya. Guru rela mengorbankan semua yang dimilikinya dalam rangka mengantarkan muridnya ke depan pintu kesuksesan. Dan kebaikannya itu tak bisa digantikan dengan materi. Hanya Allah SWT yang mampu membalas atas kebaikannya itu. Dengan bermodalkan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, seorang guru bisa mengantarkan peserta didiknya pada kehidupan yang sukses dan bahagia. Guru adalah pejuang bagi peradaban dunia pendidikan. Semua tetesan keringat dan air mata guru tidak akan sia-sia, karena semua itu melahirkan kebaikan di dunia dan akhirat. Kebaikan guru tersebut tak mengharap balasan dari para siswanya. Melihat siswanya sukses pun bagi seorang guru adalah lebih dari cukup dan menjadi kebahagiaan tersendiri. Profesi guru memang sangat mulia. Terakhir, semoga saja semua guru menyadari bahwa dirinya tak hanya sebagai seorang pengajar tapi sekaligus juga seorang pendidik atau motivator. Menjadi seorang pengajar sekaligus seorang pendidik mutlak perlu dilakukan seorang guru. Jika semua guru menyadari akan hal ini, pendidikan yang maju bukan lagi impian tapi kenyataan.Bukankah itu harapan kita semua? Semoga saja.***

Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya Editor : Sujarwo Facebook Cetak << Awal < Sebelumnya | 1 dari 1 Halaman Komentar | Selanjutnya > Akhir >> Ketika guru banyak memiliki prestasi tingkat lokal ataupun nasional bahkan internasional hal tersebut cukup memberikan motivasi kepada siswanya. Tidak hanya kekuatan kata-kata motivasi yang dimiliki guru, akan tetapi letak kenyataan yang dimiliki oleh sang motivator mengenai cerita kehidupan suksesnya. Komentar Oleh: Beni | Selasa, 15 Maret 2011 | 19:46 WIB Memotivasi adalah masalah emosional. Emerate adalah asal kata emotional yang berarti memancarkan. Guru yg memancarkan emotional energy mampu menggerakan (motivate) siswa memenuhi rasa ingin tahunya dan meraih mimpinya. Agar intensitas pancaran emotional energynya selalu tinggi, guru harus terus belajar dan instospeksi diri setiap hari. Terima kasih, Suhendisensei. Smg kami sll trmtivasi menulis yg menginspirasi. Komentar Oleh: Nanang Yunan Suroso | Sabtu, 5 Maret 2011 | 18:16 WIB Akses http://m.tribunjabar.co.id dan dapatkan berita terbaru langsung di ponsel anda

Tugas Guru - Sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, guru khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Seorang yang berpribadi khusus yakni ramuan dari pengetahuan sikap danm keterampilan keguruan yang akan ditransformasikan kepada anak didik atau siswanya. Guru yang memahami fungsi dan tugasnya tidak hanya sebatas dinding sekolah saja, tetapi juga sebagai penghubung sekolah dengan masyarakat yang juga memiliki beberapa tugas menurut Rostiyah (dalam Djamarah, 2000 : 36) mengemukakan bahwa fungsi dan tugas guru profesional adalah : 1. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman 2. Membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai cita-cita dan dasar negara kita Pancasila 3. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan yang merupakan keputusan MPR No. 2 Tahun 1983 4. Sebagai prantara dalam belajar 5. Guru adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan. Pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut kehendak hatinya 6. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat 7. Sebagai penegak disiplin. Guru menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan apabila guru menjalaninya terlebih dahulu 8. Sebagai adminstrator dan manajerGuru sebagai perencana kurikulum 9. Guru sebagai pemimpin 10. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak Seorang guru baru dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing. Dalam hal ini pembimbing yang memiliki sarana dan serangkaian usaha dalam memajukan pendidikan. Seorang guru menjadi pendidik yang sekaligus sebagai seorang pembimbing. Contohnya guru sebagai pendidik dan pengajar sering kali akan melakukan pekerjaan bimbingan, seperti bimbingan belajar tentang keterampilan dan sebagainya dan untuk lebih jelasnya proses pendidikan kegiatan mendidik, mengajar dan membimbing sebagai yang taka dapat dipisahkan. Membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam perkembanganya dengan jelas dmemberikan langkah dan arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Sebagai pendidik guru harus berlaku membimbing dalam arti menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang terpenting ikut memecahkan persoalan-persoalan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didik. Dengan demikian diharapkan menciptakan perkembangan yang lebih baik pada diri siswa, baik perkembangan fisik maupun mental. Dari uraian di atas secara rinci peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat disebutkan sebagai berikut : 1. Fasilitator Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar mengajar. 2. Motivator Sebagai motivator guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar 3. Informator Sebagai informator guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selain sejumlah bahan pelajaran

untuk setiap mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum. 4. Pembimbing Peran guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang telah disebutkan di atas adalah sebagai pembimbing 5. Korektor Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan buruk 6. Inspirator Sebagai inspirator guru harus dapat membedakan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik 7. Organisator Sebagai organisator adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan oleh guru dalam bidang ini memiliki kegiatan pengelolaan kegiataan akademik dan lain sebagainya. 8. Inisator Sebagai inisiator guru harus dapat menjadi pencetur ide-ide kemajuan dan pendidikan dalam pengajaran 9. Demonstrator Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran anak didik pahami 10. Pengelolaan kelas Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik karena kelas adalah tempat terhimpun semua anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelaaran dari guru. 11. Mediator Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya baik media non material maupun material. 12. Supervisor Guru hendaknya dapat membantu memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. 13. Evaluator Guru dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan jujur dengan memerikan penilaian yang menyentuh aspek intrinsik dan ekstrinsik. Tugas guru Baca Juga Yang Dibawah Ini : profesi keguruan * Pengertian Guru Profesiaonal > Kompetensi * Tugas dan Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin * Makalah Profesi guru * Makalah Profesi Dunia Pendidikan * Makalah Prioritas Kerja Profesi Guru * Makalah Kompetensi Guru Profesional * Makalah Profesi Dan Profesional Guru * Makalah Profesi Kependidikan di Indonesia * Penerapan Kode Etik pada Profesi Guru * Profesionalisme Guru * Citra Guru Profesional * Fungsi Kode Etik * Etika Guru Profesional * Sanksi Pelanggaran Kode Etik Guru Profesional * Contoh Penerapan Kode Etik Guru Profesional * Syarat Guru Profesional * Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Citra Guru * Guru Abad 21 adalah Guru dengan Profesionalitas Tinggi * Citra Guru dalam Masyarakat Modern * Citra Guru dalam Masyarakat Tradisional (Pramodern) * Kompetensi Profesionalisme Guru * Sikap Profesional Keguruan * Tantangan Guru Sebagai Tenaga Profesional * Pengembangan Profesi Keguruan Widget by Hoctro | Jack Book Label: profesi keguruan 7 komentar: Anonim mengatakan... Saya salut adinda,ditengah gamangnya penguasaan IT dikalangan para pendidik terutama dalam penggunaan media pembelajaran, adinda akan tampil menjadi seorang pendidik yang completely.teruslah bereksplorasi karena kita akan tertinggal kalau menunggu.Blog ini sarana untuk membiasakan diri dalam menulis... 14 Maret 2011 02:38 ihins mengatakan... berkaryalah terus...menulis dan menulis terus... 14 Maret 2011 02:41 Anak SMP mengatakan... datang berguru..nyari ilmu...hehehe 14 Maret 2011 18:49 Admin mengatakan... All@ thanks semuanya dan supportnya :D 31 Mei 2011 19:42 Anonim mengatakan... Thanks alot (: It's so useful, I get to finish my work in no time (; 4 Juli 2011 10:49 Anonim mengatakan... Saya mengenal anda pertama kali lewa buku ptk yang anda tulis, tak di sangka bahwa saya mendapatkan tulisan-tulisan anda yang bebobot disini pula. thanks a lot for your kindness mau terus menulis dan membagi. Tuhan memberkati 19 Oktober 2011 22:28 Anonim mengatakan... berbagilah, pasti Allah akan memberi,semakin kran air dibuka maka semakin keras air yang tercurah sebaliknya semakin deras juga sumber yang masuk mengisi tandon air, dan sumber dari dalam bumi tidak akan habis manakala air itu tidak diminum

sendiri.............thank buat sharingnya disini.barakallah 6 Desember 2011 08:52 Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama ; Langgan: Poskan Komentar (Atom) Cari Disini diberdayakan oleh Label * Administrasi (14) * Anak (19) * Bahasa Indonesia (10) * Bimbingan Konseling (9) * Biografi (3) * Biologi (59) * buah (9) * Fisika (7) * Gambar Bangunan (1) * Hadits (17) * Islam (42) * Judul Skripsi (17) * Keluarga (9) * Kesehatan (24) * Kewarganegaraan (17) * Kimia (12) * Komputer dan IT (26) * Makalah (5) * manajemen (28) * Matematika (17) * Metode Pembelajaran (7) * Modul (4) * Olahraga (7) * Pembelajaran (26) * Pendidikan (34) * profesi keguruan (28) * Proposal (1) * PTK PAUD (3) * PTK SD (10) * PTK SMA (6) * PTK SMK (2) * PTK SMP (9) * RPP dan Silabus SD (25) * RPP dan Silabus SMA (29) * RPP dan Silabus SMK (23) * RPP dan Silabus SMP (27) * Skripsi (55) * Tasawuf (13) Site Meter Alexa Certified Site Stats for aadesanjaya.blogspot.com Arikel Terbaru RPP Penjasorkes SMA Berkarakter dan Silabus Kelas X - XII Semester 1 dan 2 RPP Fisika SMA Berkarakter dan Silabus Kelas X - XII Semester 1 dan 2 RPP Sosiologi SMA Berkarakter dan Silabus Kelas X - XII Semester 1 dan 2 RPP PKN SMA Berkarakter dan Silabus Kelas X - XII Semester 1 dan 2 RPP Sejarah SMA Berkarakter dan Silabus Kelas X - XII Semester 1 dan 2 Manfaat Buah Anggur Untuk Kesehatan RPP Geografi SMA Berkarakter dan Silabus Kelas X - XII Semester 1 dan 2 Komentar Pengunjung BLOGWALKING ... agan napa susah di copy ? mohon pencerahan........... terimakasih... bisa membantu seorang pendidik. TERIMAKASIH.....SMOGA TUHAN MEMBALAS KEBAIKAN ANDA... Wahh,, Wahh.. bagus nih,, numpang copy yaa.. :) saya butuh sekali rpp matematika sma berkarakter s... terima ksh atas keterbukaan blog ini. krn sgt berm... terima kasih atas semuanya, blog ini luar biasa me... Posts RSS | Comments | Alat Peraga | Contoh Makalah | Zodiak | Kata Bijak | Kata Mutiara | Bloger | Google Read more at: http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/tugas-dan-fungsiguru.html Copyright aadesanjaya.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai