Etika & Kodeki Wilda

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

TUGAS INDIVIDU ETIKA DAN KODE ETIK KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PERBANDINGAN BERBAGAI
KODE ETIK KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

WILDAWATI KADIR NIM. K11107146

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2007

ETIKA DAN KODE ETIK


KESEHATAN
A. ETIKA DAN KODE ETIK KEDOKTERAN Di Indonesia, Kode Etik Kedokteran sewajarnya berlandaskan etik dan norma-norma yang menghatur hubungan antar manusia, yang asas-asasnya terdapat falsafah Pancasila, sebagai landasan idiil dan UUD 1945 sebagai landasan strukturil. Dengan maksud untuk lebih nyata mewujudkan kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran, maka para dokter baik yang bergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun secara terikat dalam organisasi pelayanan, pendidikan dan penelitian telah menerima Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), yang merumuskan pasal-pasal sebagai berikut. I. Kewajiban Umum 1) 2) 3) pribadi. 4) etik a. Setiap perbuatan yang bersifat memuji diri. Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati Seorang dokter harus senantiasa melakukan dan mengamalkan Sumpah Dokter. profesinya menurut ukuran yang tertinggi. Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang doker tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan

b. Secara

sendiri

atau

bersama-sama

menerapkan

pengetahuan dan keterampilan kedokteran dalam segala bentuk, tanpa kebebasan profesi. c. Menerima imbalan selain daripada yang layak sesuai jasanya, perbuatan kecuali atau dengan nasihat yang keikhlasan, mungkin dengan 5) Tiap

sepengetahuan dan kehendak penderita. melemahkan makhluk insani, baik jasmani maupun rohani hanya diberikan untuk kepentingan penderita. 6) Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya. 7) 8) harus Seorang dokter hanya memberikan keterangan atau Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter mengutamakan kepentingan masyarakat dan pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.

memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyrakat yang sebenarnya. 9) Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus memelihara saling pengertian sebaikbaiknya. II. Kewajiban Dokter Terhadap Penderita 1) Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi makhluk insani.

2)

Setiap

dokter

wajib

bersikap

tulus

ikhlas

dan

mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita. 3) kepada Setiap dokter agar harus memberikan dapat kesempatan berhubungan penderita senantiasa

dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadah dan atau masalah lainnya. 4) Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita, bahkan juga setelah meninggal dunia. 5) Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya. III.Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawatnya 1) 2) IV. 1) 2) Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya Setiap dokter tidak boleh mengambil alih penderita Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri Setiap Setiap dokter dokter harus memelihara kesehatannya mengikuti supaya dapat bekerja dengan baik. hendaknya senantiasa perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia kepada cita-citanya yang luhur. B. ETIKA DAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT Kode etik kesehatan masyarakat seyogianya berisi prinsipprinsip utama dalam praktik kesehatan masyarakat. Ia merupakan sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. dari teman sejawatnya tanpa persetujuannya.

sebuah panduan dari nilai-nilai penting dan keyakinan yang dipakai dan diterima dalam perspektif kesehatan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip etik tersebut. Prinsip-prinsip Etika dalam Praktek Kesehatan Masyarakat: a) Kesehatan masyarakat secara prinsip harus ditujukan bagi penyebab-penyebab fundamental dari penyakit dan semua kebutuhan bagi kesehatan, ditargetkan untuk mencegah terjadinya penyakit lanjutan. b) Kesehatan masyarakat harus dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan menghormati hak-hak azasi manusia dan individual dalam masyarakat. c) Kebijakan kesehatan dan masyarakat, dievaluasi dan prioritasnya proses yang harus dapat dikembangkan melalui

memastikan adanya kesempatan untuk memasukkan dari para anggota masyaratakat. d) Kesehatan masyarakat harus dapat mengadvokasi dan bekerja keras untuk memberdayakan para anggota masyarakat, dengan tujuan untuk memastikan bahwa sumber-sumber daya dasar dan kondisi yang dibutuhkan untuk kesehatan dapat diakses oleh semua orang. e) Kesehatan masyarakat harus selalu mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif dan program-program yang melindungi dan mempromosikan kesehatan. f) Institusi butuhkan kesehatan untuk masyarakat harus memberikan dan menyediakan bagi masyarakat informasi-informasi yang mereka membuat keputusan bagi kebijakan atau

program dan harus selalu memasukkan kepentingan masyarakat dalam implementasinya. g) Institusi kesehatan masyrakat harus tepat waktu dan tanggap terhadap informasi yang mereka miliki dalam sumber-sumber daya yang dimandatkan bagi mereka oleh masyarakat. h) Program-program kesehatan masyrakat dan kebijakannya harus berhubungan dengan berbagai macam pendekatan yang dapat mengantisipasi dan mengatasi berbagai variasi masalah nilainilai, kepercayaan, dan kebudayaan dalam masyarakat. i) Institusi kesehatan masyrakat harus melindungi semua infromasi rahasia yang mungkin akan membahayakan individu atau komunitas jika dipublikasikan. Terkecualikan harus didasarkan pada kemiripan yang signivikan dan bahaya individu dan masyrakat. j) Program-program kesehatan masyarakat dan kebijakan harus diimplementasikan dengan cara yang paling dapt meningkatkan lingkungan fisik dan sosial. k) Institusi kesehatan masyarakat harus menjamin kompetensi profesional dan para pekerjanya. l) Institusi kesehatan masyarakat dan pekerjanya harus melakukan kolaborasi dan afihiasi yang akan dapat membangun kepercayaan masyarakat dan efektifitas institusi. C. ETIKA DAN KODE ETIK KEPERAWATAN Kode Etik Keperawatan Indonesia disusun oleh Dewan

Pimpinan Pusat Persatuan Perawat nasional Indonesia melalui Musyawarah Naional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode Etik Keperwatan Indonesia terdiri dari:

I. Kewajiban Perawat Terhadap Individu, Keluarga, dan Masyarakat a) yang b) lingkungan Setiap bersumber Setiap yang perawat dari adanya dalam melaksanakan terhadap pengabdiannya senantiasa berpedoman pada tanggung jawab kebutuhan dalam nilai-nilai keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat. perawat menghormati melaksanakan budaya, adatpengabdian di bidang keperawatan memelihara suasana istiadat, dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat. c) Setiap perawat dalam menjalankan kewajibannya terhadap individu, keluarga, dan masyarakat senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan. d) individu, Setiap perawat menjalin hubungan kerja dnega keluarga, dan masyarakat khususnya dalam

mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat. II. Kewajiban Perawat Terhadap Tugasnya a) Setiap perawat memelihara mutu pelayanan kesehatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat. b) Setiap perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang

dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. c) untuk d) Setiap tujuan yang perawat tidak akan dengan menggunakan norma-norma pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang dimiliknua bertentangan kemanusiaan. Setiap perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, agama yang dianut, dan kedudukan sosial. e) Setiap perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam melaksnakan tugas keperawatannya serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan. III.Kewajiban Perawat Terhadap Teman Sejawat a) Setiap perawat memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam b) mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Setiap perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamnnya kepada sesama perawat, serta memelihara pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan. IV. Kewajiban Perawat Terhadap Profesi

a)

Setiap

perawat

berupaya

meningkatklan

kemampuan profesionalnya secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan, b) dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan. Setiap perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifatsifat pribadi yang luhur. c) Setiap perawat berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan. d) dan Setiap perawat secara bersama-sama membina memelihara suatu organisasi profesi keperawatan

sebagai sarana pengabdiannya. V. Kewajiban Perawat Terhadap Negara a) Setiap perawat melaksanakan ketentuanketentuan sebagai kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan. b) Setiap perawat berperan secara aktif dalam pikiran kepada pemerintah dalam menyumbangkan masyarakat. Tujuan Kode Etik Keperawatan adalah: a) Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien/pasien, teman sejawat, masyarakat dan unsur profesi baik dalam profesi keperawatan sendiri maupun hubungannya dengan profesi lain di luar profesi keperawatan.

meningkatkan pelayanan kesehatan dan keeprawatan kepada

b) Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya. c) Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan tidak adil oleh institusi maupun masyrakat. d) Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum kependidikan keperawatan e) Memberikan agar dapat menghasilkan kepada luaran yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan. pemahaman masyarakat/pengguna tenaga keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktik keperawatan. D. ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN Bidan bayi dan senantiasa balita pada berupaya khususnya, memberikan sehingga pemeliharaan tumbuh

kesehatan yang komprehensif terhadap ibu hamil, ibu menyusui, mereka berkembang menjadi insan Indonesia yang sehat jasmani dan rohani dengan tetap memperhatikan kebutuhan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga dan masyarakat pada khususnya. I. Kewajiban Terhadap Klien dan Masyarakat 1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. 2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

3)

Setiap

bidan

dalam

menjalankan

tugasnya

mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien, dan menghormati nilai-nilai yang berlaku dalam masyrakat. 4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat. 5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga, dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 6) serasi Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan

mendorong

derajat kesehatan secara optimal. II. Kewajiban Terhadap Tugasnya 1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya bnerdasarkan kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat. 2) Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan. 3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

III.Kewajiban 1) 2) saling IV. 1)

Bidan

Terhadap

Sejawat

dan

Tenaga

Kesehatan Lainnya Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus menghormati baik terhadap sejawatnya maupun sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.

tenaga kesehatan lainnya. Kewajiban Bidan Terhadap profesinya Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dnegan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. 2) Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya. V. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri 1) 2) Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar Setiap bidan seyogianya berusaha untuk meningkatkan dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. VI. 1) Kewajiban Terhadap Pemerintah, Nusa, Bangsa, dan Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa Tanah Air melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang

kesehatan, 2)

khususnya

dalam

pelayanan

KIA/KB

dan

kesehatan keluarga. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan mutu jangkauan pelayanan kesehatan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga. E. ETIKA DAN KODE ETIK PERUMAHSAKITAN Nilai-nilai yang terkandung dalam Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI) merupakan nilai-nilai etik yang identik dengan nilai-nilai lainnya akhlak dalam atau moral, yang mutlak diperlukan guna melandasi dan menunjang berlakunya nilai-nilai atau kaidah-kaidah perumahsakitan, seperti perundang-undangan, hukum dan sebagainya, guna tercapainya pemnerian pelayanan kesehatan oleh rumah sakit, yang baik, bermutu, dan profesional. KODERSI memuat antara lain: I. Kewajiban Umum Rumah Sakit 1) 2) 3) Rumah sakit harus menaati Kode Etik Rumah Rumah sakit harus dapat mengawasi serta Rumah sakit harus mengutamakan pelayanan Sakit Indonesia (KODERSI). bertanggung jawab terhadap semua kejadian di rumah sakit. yang baik dan bermutu secara berkesinambungan serta tidak mendahulukan urusan biaya. 4) 5) Rumah sakit harus memelihara semua catatan/arsip, baik medik maupun non medik secara baik. Rumah sakit harus mengikuti perkembangan dunia perumahsakitan.

II. Kewajiban Lingkungan 1)

Rumah

Sakit

Terhadap

Masyrakat

dan

Rumah sakit jujur dan terbuka, peka terhadap

saran dan kritik masyarakat dan berusaha agar pelayanannya menjangkau di luar rumah sakit. 2) kenijakan 3) Rumah sakit harus senantiasa menyesuaikan pelayanannya pada harapan dan kebutuhan

masyarakat setempat. Rumah sakit dalam menjalakan operasionalnya bertanggung jawab terhadap lingkungan agar tidak terjadi pencemaran yang merugikan masyarakat. III.Kewajiban Rumah Sakit Terhadap Pasien 1) Rumah sakit harus mengindahkan hak-hak asasi a. Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan yang bermutu, sesuai dengan standar profesi kedokteran dan standar profesi keperawatan. b. Hak untuk menentukan nasib sendiri. 2) yang 3) 4) IV. dilakukan. Rumah sakit harus meminta persetujuan pasien Rumah sakit berkewajiban melindungi pasien Kewajiban Rumah Sakit Terhadap Pimpinan, (informed consent) sebelum melakukan tindakan medik. dari penyalahgunaan teknologi kedokteran. Staf, dan Karyawan Rumah sakit harus memberikan penjelasan apa diderita pasien dan tindakan apa yang hendak pasien, yaitu:

1)

Rumah sakit harus menjamin agar pimpinan,

staf, dan karyawannya senantiasa mematuhi etika profesi masing-masing. 2) Rumah sakit harus mengadakan seleksi tenaga staf dokter, perawat dan tenaga lainnya berdasarkan nilai, norma, dan standar ketenagaan. 3) Rumah sakit harus menjamin agar koordinasi serta hubungan yang biak antara seluruh tenaga di rumah sakit dapat terpelihara. 4) Rumah sakit harus memberi kesempatan kepada seluruh tenaga rumah sakit untuk meningkatkan dan menambah ilmu pengetahuan dan keterampilannya. 5) Rumah sakit harus mengawasi agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi yang berlaku. 6) Rumah sakit berkewajiban memberi kesejahteraan kepada karyawan dan menjaga keselamatan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. V. Hubungan Rumah Sakit dengan Lembaga Terkait 1) Rumah sakit harus memelihara hubungan yang baik dengan pemilik berdasarkan nilai-nilai dan etika yang berlaku di masyarakat Indonesia. 2) tidak sehat. 3) kesehatan. Rumah sakit harus menggalang kerja sama yang baik dengan instansi atau badan lain yang bergerak di bidang Rumah sakit harus memelihara hubungan yang baik antar rumah sakit dan menghindarkan persaingan yang

4)

Rumah

sakit

harus

berusaha

membantu

kegiatan pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan kesehatan. VI. 1) pemasaran Lain-Lain Rumah harus sakit bersifat dalam melakukan tidak promosi informatik, komparatif,

berpijak pada dasar yang nyata, tidak berlebihan, dan berdasarkan kode etik rumah sakit Indonesia.

TUGAS INDIVIDU ETIKA DAN KODE ETIK KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PERBANDINGAN BERBAGAI
KODE ETIK KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

WILDAWATI KADIR NIM. K11107146

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN
2007

Anda mungkin juga menyukai