Anda di halaman 1dari 20

http://www.scribd.

com/doc/68891366/anes# BAB I

PENDAHULUAN 1. 1 Judul Penelitian : Sistem Rancangan Distribusi Komputer PadaPT. KRAKATAU STEEL (PERSERO)

PT. Krakatau STEEL ( PERSERO )

ProgramStudi Sistem InformasiSTTIKOM INSAN UNGGULOleh : ANNESTA DISTIA DEBISEPTINIM : 2008.12.006Ilmu Komputer SIU 20081.2 Bidang Ilmu Sistem Informasi endahuluan

a. Latar Belakang Masalah Seiring perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan kerja praktik di perusahaan hanya ditentukan oleh factor instruktur/pembimbing, melainkan sangat dipengaruhi olehkeaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses kerja praktik harus berpusat pada peserta praktik, instruktur bukan sebagai satu-satunya sumber praktik atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamistator, dan motivator dalam pembelajaran. b.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi antara lain : optimaliasasitanya jawab dengan instruktur, pemanfaatan ruangan bila sedang praktik dan interaktif antar rekandengan instruktur lapangan, atau pembimbing di kampus dan fasilitas fasilitas yang telah tersediaoleh suatu intansi atau perusahaan Batasan Masalah Meskipun banyak permasalahan di suatu perusahaan PT. Krakatau Steel yang berkaitandengan memproduksi suatu barang ke distributor yang akan menghendel suatu barang barang yangtelah siap sedia di pergunakan dan di perjual belikan kepada customer ( konsumen) d.Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskansebagai berikut :1.Apakah mahasiswa dapat menjalankan kegiatan kerja praktik di suatu perusahaan? 2. Alasan apa yang memotivasi mahasiswa dalam menjalankan kerja praktik di perusahaan? 3. Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa menjalankan kegiatan kerja praktik di suatu perusahaan atau intansi? a.Tujuan Praktik Kerja Praktik Kerja ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengenal lebih jauh tentang bagaimana bila Praktik Kerja dilaksanakan di suatu perusahaan atau instasi2.Untuk menambah wawasan dan kreatifitas seorang mahasiswa dan bagaimana bila langsungterjut kedalam kedalamnya3.Untuk menambah ilmu pengetahuan yang saat ini masih dalam proses pembelajaran. f. Manfaat Praktik Kerja Praktik Kerja ini diharapkan dapat bermanfaat :1.Mempelajari beragam ilmu yang telah di ajarakan, dari yang sederhana hinggaketahap yang lebih sulit. 2. Mempelajari bagaimana bersosialisasi dan berinteraksi kepada karyawan pada saatkita sedang bertemu di kantor ataupun dijalan
Mempelajari etika apabila kita berada di sebuah perusahaan atau instasi.

BAB IIPROFIL INDUSTRIA . S e j a r a h P T . K r a k a t a u S t e e l PT. Krakatau Steel yang berlokasi di Cilegon merupakan industri pengolah bajaterbesar di Indonesia. Pabrik ini merupakan permulaan proyek baja dari pemerintah yangmulai berdiri pada bulan Mei 1962. Pada mulanya proyek tersebut dikenal dengan nama proyek pabrik baja TRIKORA yang mendapat bantuan dari pemerintah Rusia.Akibat adanya pemberontakan G30S PKI, proyek pembangunan dari tahun 1966sampai sekitar tahun 1972 dapat dikatakan terhent i sama sekali, kesulitan utamanya adalah pembiayaan pembangunan pabrik. Akhirnya, berdasarkan peraturan pmerintah No 35 Tahun1970 proyek pabrik baja TRIKORA menjadi PT. Krakatau Steel yang disahkan denganditandatangani akte notaris No. 35 pada tanggal 23 Oktober 1971, yaitu Pabrik Besi Betontelah dapat diselesaikan dan dapat mulai dioperasikan secara komersil sejak tahun 1977.P a br i k B e s i S i k u ya ng b e r a d a d i d a l a m s a t u g e d u ng d e ng a n P a br i k B e s i B e t o n, s e l e s a i pembangunannya pada bulan Juli 1977. Dengan selesainya pbrik besi siku tersebut, makaseluruh pembangunan pabrik baja yang mulanya merupakan proyek bantuan Rusia sudahdapat diselesaikan.Selanjutnya PT. Krakatau Steel melaksanakan pembangunan pabrik-pabrik barusebagai perluasan usaha. Sebagai tujuan pendirian PT. Krakatau Steel, maka pabrik-pabrik yang dibangun adalah yang terpadu yaitu dapat mengolah biji besi sampai produk-produk jadidari baja. B . V i s i D a n M i s i P T . K r a k a t a u S t e e l Sebagai acuan dalam proses pengembangan kualitas dan kuantitas produksi PT.Krakatau Steel memiliki visi dan misi sebagai berikut : Visi Tahun 2008 : Cost Competitive Global Steel Provide Penyedia baja dunia dengan biayakompetitif.Tahun 2013 : Dominant Integral Global Steel Player pemain baja terpadu dunia yangdominan Tahun 2020 : Leading Global Steel Player pemain baja dunia terkemuka. Misi Kami adalah keluarga masyarakat dunia yang berbudaya, mempunyai komitmen untuk menyediakan baja dan produk terkait dengan pendekatan menyeluruh yang menghasilkansolusi industri dan infrastruktur untuk kesejahteraan masyarakat . Values Values : Keterbukaan, disiplin, saling menghargai dan kerjasama. C.Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Krakatau Steel secara garis besar organisasinya berbentuk garis dan staff,dimana pada strukturnya direktur utama merupakan eksklusif tertinggi. Direktur utamamembawahi kepala direktorat yaitu : I.Direktorat SDM dan Umum Bertugas merencanakan, merumuskan dan mengembangkan kebijaksanaan dibidang personalia, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan kerja serta merencanakanorganisasi, hubungan masyarakat dan administrasi pengolahan kawasan serta keselamatankerja Direktorat Pemasaran Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan di bidang pemasaran produk. III.Direktorat Produksi Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaandibidang pengoperasian dan perawatan sarana produksi, metalurgi dan koordinasi produksi. IV.Direktorat Teknologi Bertugas merencanakan, melaksanakan, mengembangkan dan mengevaluasi usaha, pengolahan data, pengadaan sarana dan prasarana penunjang awasan industri dan masalahkonstruksi serta menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan teknologi, baik beraifat jangka panjang, permasalahan sehari-hari yang tidak terselesaikan dan masalah lintasansektoral. V.Direktorat Keuangan dan Logistik Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan dbidangkeuangan dan logistik.Dari direktorat tersebut masih membawahi beberapa divisi salah satunya adalah Divisi Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill). A.Hasil Produksi Produk-produk yang dihasilkan dari PT. Krakatau Steel dengan melalui proses produksi dan pengolahan antara lain : 1.Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant) Bahan baku pokok pembuatan besi spons adalah bijih besi (pellet) yang masih harusdiimport karena dalam produksi memerlukan pellet yang berkualitas tinggi. Pabrik ini terdiridari 4 buah

modul dengan kapasitas terpasang masing-masing 500.000 ton/tahun sehinggakapasitas total 2.000.000 ton/tahun. 2.Pabrik Slab Baja (Slab Steel Plant) SSP merupakan pabrik pengolahan besi spons dan scrap menjadi bahan setengah jadi yaitu baja slab. Pabrik Slab Baja menghasilkan slab baja dengan ukuran tebal 200 mm,lebar 850 1480 mm, panjang maksimum 12.000 mm, dan berat maksimum 30 ton Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant) Pabrik Billet menghasilkan baja lempengan (Billet). Bahan baku utama yangdigunakan yaitu besi spons, scrap dan batu kapur yang semuanya dilebur dalam dapur listrik (Electric Arc Furnace) kemudian dicetak. Hasil dari Billet Steel Plant mempunyai spesifikasiukuran panjang 6 m, 10 m dan 12 m, penampang : 110 x 110 mm, 100 x 100 mm, 120 x 120mm. 4.Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Panas (HSM) merupakan pabrik yangmenghasilkan baja lembaran tipis dengan proses pemanasan sampai dengan 1250 0 C, yangmerupakan proses lanjutan dari baja lembaran yang dihasilkan oleh pabrik slab baja. Hasil produksi dalam bentuk gulungan atau coil. 5.Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin Pabrik Pengerolan Baja Lembaran Dingin atau Cold Rolling Mil (CRM) merupakan pabrik yang menghasilkan baja lembaran tipis dengan proses tarik dan tekan, yangmerupakan proses lanjutan dari lembaran baja yang dihasilkan oleh pabrik baja lembaran panas. Hasil produksi dalam bentuk gulungan atau coil yang lebih tipis dari pabrik HSM.Kapasitas dari pabrik CRM yaitu 650 ribu ton/tahun. 6.Pabrik Batang Kawat (Wire Rod) Pabrik Batang Kawat atau Wire Rod merupakan pabrik yang memproduksi batangkawat baja. Pabrik Batang Kawat memproduksi 200 ribu ton/tahun batang kawat baja denganvariasi produk : Batang kawat karbon rendah, Batang kawat untuk elektroda las, Batangkawat untuk cold heading. A.PROFIL DIVISI HOT STRIP MILL (HSM)1.Sejarah Singkat Divisi HSM (Hot Strip Mill)

Pabrik HSM merupakan salah satu unit produksi PT. Krakatau Steel dalam usaha perluasan pabrik baja terbesar di Indonesia. Pabrik ini mulai dibangun pada tanggal 15September 1979, kemudian diperluas pada tahun 1982 serta diresmikan pada tanggal 24Februari 1983 oleh Presiden Soeharto yang sekaligus mulai dioperasikannya pabrik ini dengan kapasitas satu juta
ton/tahun.D i v i s i H S M m e r u p a k a n u n i t p r o d u k s i P T . K r a k a t a u S t e e l y a n g p a l i n g b a r u d a n moderen karena sebagian besar kontrolnya menggunakan komputerisasi. Pabrik Div. HSMini menghasilkan baja lembaran panas yang berbentuk coil, plate dan sheet dengan ketebalan1,8 hingga 25 mm dari hasil pemanasan slab yang dilanjutkan dengan pengerolan. Mesinyang digunakan dalam proses pembentukan baja lembaran panas di divisi ini adalah Reheating Furnace

Sizing Press

Roughing Mill

Finishing Mill

Measuring House

Down Coiler Selama proses, selain mesin-mesin utama juga digunakan peralatan penunjangseperti : Mekanik, lubrikasi, hidraulic, pneumatic, water discaler, crane dan peralatan yanglain. Untuk bahan bakunya diperoleh dari produksi slab steel plant (SSP) serta mengimpor bahan sebanyak 30 50 % dari negara lain seperti Korea, India dan Meksiko.Pada tahun 1984 Divisi HSM sudah berhasil membuat pipa grade API L X 25 yangdigunakan untuk pipa minyak bawah air yang kemudian mendapat sertifikat ISO 9002, ISO14000 untuk lingkungan dan Iioyd Certificate untuk pengakuan internasional terhadapkualitas produksi plat kapal. Pada tahun 1984 Divisi HSM telah melampaui batas produksishift (Design Capaciti Shift). 1.Struktur Organisasi Divisi HSM (Hot Strip Mill) Untuk memperlancar proses produksi pada Divisi HSM maka divisi ini dibagimenjadi dua yang masingmasing bertnggung jawab kepada sub direktorat produksi.Divisi Perawatan PPBLP dan BK (PPIII)Divisi ini bertugas menangani masalah perawatan mesin, peralatan dan instalasiyang ada di Divisi HSM. Pada divisi ini terdapat :1.Dinas perencanaan dan pengendalian perawatan2.Dinas perawatan mekanik

3.Dinas perawatan listrik 4.Dinas perawatan komputer proses dan instrument Dinas utiliti dan sharing line 1.Proses Produksi Pabrik Proses produksi di HSM dibagi menjadi beberapa bagian yaitu : 1.Bahan baku

Dimensi slab baja yang diproduksi untuk bahan baku pengerolan adalah : a. Panjang : 4500-12000 mm b. Lebar : 600-208 mm c. Tebal : 150-250 mm d. Berat : maximal 30 ton 1.Reheating Furnace Furnace atau disebut dapur pemanas memiliki fungsi sebagai pemanas slabsebelum proses pengerolan. 2.Sizing Press Alat ini berfungsi untuk mereduksi atau mengurangi lebar slab yang akandiroll dengan cara memberikan tekanan. Bagian-bagian utama dari Sizing Pressadalah :a.Entry roller table b.Delivery roller tablec.Pengangkat dan penurun entry tabled.Side guidese.Center holding down rollf.Pemukul atau die 1.Roughing Mill Roughing mill terdiri dari beberapa bagian utama :a.Work roll b.Back up rollc.Vertical edger rolld.Screw down Side guidesf.Water discaller g.Cable pusher h.Thermo panel 9

1.Finishing Mill Bagian-bagian utama dari finishing mill adalah :a.Work roll b.Back up rollc.Looper systemd.Screw downe.Crop sheaar f.Side guideg.Water discaller h.Alat pengukur stripi.Laminar cooling Down Coiler Bagian-bagian utama dari down coiler adalah :a.Side guide b.Pinch rollc.Switch roller d.Pinch roller tablee.Wrapper rollf.Mandrelg.Support mandrelh.Coil car i.Coil tilter 1.Shearing Line Shearing Line di HSM ini ada dua buah, yaitu :Shearing Line IUntuk pemotongan baja lembaran (plat) yang mempunyai ketebalan 4 sampai 25mm.Shearing Line II

Fungsi :

Memotong plat yang mempunyai ketebalan 1,8-10 mm

Untuk pembelahan (slitting)

Untuk pemotongan sisi/tepi strip (triming)

Untuk penggulungan ulangProses singkat pembuatan baja lembaran panas sebagai berikut :Slab dibersihkan dahulu dari scale menggunakan cooler discaller yang kemudianmelalui cold roller table slab dibawa ke reheating furnace untuk dipanaskan sampaitemperatur 1260 0 C. Setelah mencapai temperatur tersebut, slab dikeluarkan menggunakanekstraktor pada RF1 dan walkinbeem pada RF II, selanjutnya dikirim ke sizing press melaluihot roller table. Sebelum memasuki sizing press, slab dibersihkan dahulu menggunakan water discaller dengan tekanan

180 bar untuk menghilangkan kerak pada slab. Setelah dibersihkan,slab direduksi kelebarannya di sizing press pada suhu 1160 0 C. Selanjutnya oleh roll table slabakan dibawa ke roughing mill dilakukan minimal tiga kali gerakan pass untuk selanjutnyadilanjutkan pengerolan di finishing mill menggunakan delay roll table. Selama perjalanan,vorband/transfer bar (slab hasil pengerolan di roughing mill) dilewatkan pada thermo paneluntuk menjaga temperaturnya. Di finishing mill, transfer bar akan diroll secara bertahapmenggunakan enam buah stand finishing mill sampai mencapai ketebalan yang diperlukan.Setelah keluar dari stand finishing mill, transfer bar yang telah menjadi strip disensor tebaldan lebarnya menggunakan sinar laser pada measuring house. Selanjutya strip didinginkanmenggunakan laminar cooling. Strip yang sudah sesuai dengan program kemudian dibawa kedown coiler untuk digulung menjadi coil. Suhu kerja di down coiler sekitar 650 0 C agar stripdapat digulung menjadi coil maka diadakan pemotongan sample strip untuk diteliti dan dicek pada bagian kualiti control BAB IIILANDASAN TEORI3.1 Konsep Dasar Sistem Didalam konsep dasar ini terdapat beberapa pendekatan sistem yaitu pendekatan yangmenekankan pada prosedur dan pendekatan pada elemen - elemen atau komponennya.Adapun teori yang digunakan untuk konsep dasar sistem adalah: 3.1.2 Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaituyang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan komponen atauelemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikansistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul sama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikansuatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan padakomponen dan elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut, sistem adalahkumpulan dari elemen - elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuantertentu. Kedua kelompok definisi diatas adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Memperkenalkan sistem sebenarnya bukanmembahas hal yang baru, sebenarnya sesuatu itu sudah lama ada atau terjadi. Yang dimaksud unsur atau komponen pembentuk organisasi di sini bukan hanya bagian - bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal - hal yang mungkin bersifatabstrak atau konseptual.

Teori sistem melahirkan konsep-konsep mutu fisik, antaralain yang terkenal adalah konsep Sibernetika (Cyberneties) . Konsep lain yangterkandung di dalam definisi tentang sistem adalah konsep sinergi. Konsep inimengandalkan, bahwa di dalam suatu sistem output dari suatu organisasi diharapkanlebih besar daripada output individual atau masing - masing bagian. 3.1.2 Karakteristik sistem Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: Komponen Sistem ( Component ) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen - komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsitertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapatmempunyai subsistem yang lebih besar yang disebut suprasistem. b. Batasan Sistem ( Boundary ) Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistemyang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkansuatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Batassuatu sistem menunjukkan ruang lingkup ( scope ) dari suatu sistem. c. Lingkungan Luar Sistem ( Environment ) Bentuk apapun yang ada di luar batasan sistem yang mempengaruhioperasi sistem tersebut. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Lingkungan

luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijagadan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus dikendalikan, sehinggatidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. d. Penghubung Sistem ( Interface ) Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya,disebut dengan penghubung sistem atau interface . Melalui penghubung inimemungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistemyang lainnya. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung tersebut. Dengan demikiandapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem ( Input ) Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yangdapat berupa pemeliharaan ( maintenance input ) dan sinyal ( signal input ) .Sebagai contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenanceinput yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan data adalah signal input

untuk diolah menjadi informasi. f. Keluaran sistem ( output ) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperticontoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang manainformasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusanatau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lainnya.g.Pengolahan sistem ( Process ) suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukanmenjadi keluaran. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan -laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen Sasaran Sistem ( Objective ) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic . Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka oprasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuanyang telah direncanakan. 3.1.3Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengankomponen lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasusyang terjadi dan yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapatdiklasifikasi dari beberapa sudut pandangan, seperti contoh sistem yang bersifatabstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifatterbuka dan tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkandibawah ini, yaitu sebagai berikut:a.Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa tentang pemikiran hubungan antara manusia dangan

Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang nampak secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan , sistem administrasi personalia dan lain sebagainya. b.Sistem alamiah dan sistem buatan manusiaSistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dapatdibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadi siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkaninteraksi manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system .Sistem informasi berbasis komputer adalah contoh dari human machine system ,karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. .Sistem deterministic dan sistem probabilistic Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, disebutsistem deterministic . Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkahlakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilistic .d.Sistem terbuka dan sistem tertutupSistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpaadanya campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerimamasukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. BAB IV ANALISA SISTEM RANCANGAN DISTRIBUSI BARANG

4.1Pengenalan Microsoft Access Microsoft Acces adalah sebuah program aplikasi data dengan model relational.Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine dan jugamenggunakan tampilan grafis yang intutif sehingga memudahkan pengguna HIRARKI PADA ACCESS DATABASE TABEL RECORD FIELD CHARACTER DATABASE Database adalah salah satu dari cabang ilmu computer yang mengenai perorganisasian data. Dalam dunia kita yang sangat fisik ini terdapat obyek obyek dalam jumlah yang sangat besar. Untuk pengenalan obyek diperlukan data data pendukungnya. Dengan adanya data yang mewakili obyek ini maka akan sangatmemudahkan kita untuk mengenali bahkan melakukan rancangan penanganan obyek tersebut. Ruang lingkup beserta sistem pengaturan data inilah yang kemudian dikenalsebagai database.Database dikelola menurut struktur tertentu, yaitu desain yang menentukan karakter tiap unit data beserta relasi antar unit. Jika data yang dikelola berjumlah kecilmungkin hal ini tidak perlu dilakukan, namun ditimbulkanya. Dasar pengelolaan dataini adalah dengan pengelompokan menurut karakter tertentu menurut menjadi unit unit yang lebih kecil yang disebut tabel. Karena unit unit yang terbentuk itusebenarnya merupakan kesatuaan maka diperlukan relasi diantaranya. Disinilah pentingnya peran struktur dalam suatu database. Struktur yang dihasilkan dalamMicrosoft Access disimpan sekaligus dalam beberapa susunan, yaitu, database, form,report, query, macro, dan modul. Kemampuan ini merupakan kelebihan MicrosoftAccess disbanding produk database lainya.4.1.2TABELTabel merupakan satuan satuan yang dibentuk dari pemecahan data yang adamenurut aturan tertentu. Dalam bentuk fisiknya tabel terdiri atas dua unsure, yaitukolom dan baris. Kolom mewakili field dan baris mewakili record. Kedua unsuretersebut mempunyai kaitan yang erat.4.1.3PRIMARY KEY
Dalam suatu hubungan antar tabel ini, hal yang paling penting adalah topik pengait, dalam hal ini adalah field. Sebuah field yang berugas sebagai pengait disebutdengan primary key

.1.4RELATIONSHIPHubungan satu tabel dengan tabel lainnya disebut Relationship, yang berfungsiuntuk mengatur operasi terhadap Database. Hubungan yang terbentuk bisa berupaseperti berikut : 1. One-to-one ( 1- -1 )Hubungan ini mempunyai arti bahwa setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel kedua.2.One-to-many ( 1 - - )Pada relasi ini setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkanke satu baris atau lebih data pada tabel kedua.3.Many-to-Many ( - - )Jenis ini berarti satu baris atau lebih data pada tabel pertama biasdihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel kedua. 4.2 Landasan Teori Rancangan Sistem Distribusi Barang4.2.1 Prosedur Sistem Analisis rancangan Sistem rancangan distribusi barang ini terdiri dari 7 tabel yang dimana masingmasing tabel memiliki peran tersendiri. Tabel merupakan satuan satuan yang dibentuk dari pemecahan data yang ada menurut aturan tertentu. Dalam bentuk fisiknya tabelterdiri atas dua unsure, yaitu kolom dan baris. Kolom mewakili field dan barismewakili record. Kedua unsure tersebut mempunyai kaitan yang erat.Dibawah ini adalah contoh tabel tersebut. :

Kontrak Header2.Table Barang

4. Table Penempatan Detail5. Table Penempatan

Header6. Supplier7. User

4.2.2 Relationship Setelah tabel dikerjakan baru lah kita hubungkan tabel tabel tersebutmenjadi satu kesatuan dengan prosedur dan ketentuan tersendiri, bahwa tabel tabeltersebut tidak sembarang disambungkan, harus melihat jenis dan kebutuhan, dandimata letak primary key itu berada. yang berfungsi untuk mengatur operasi terhadapDatabase. Hubungan yang terbentuk bisa berupa seperti berikut :
Landasan Teori Yang Dihasilkan Setelah relationship sudah terhubung, barulah kita bisa melihat apakah sistem itu berjalan apa tidak, dan bila sistem itu sudah selesai kita bisa langsung mengisi record nya,seperti gambar dibawah ini

Anda mungkin juga menyukai