Oleh : TABITA HERENTINA NIM: A2.08.60 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STRATA 1 STIKES RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI 2011
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masa prasekolah adalah masa dimana kognitif anak mulai menunjukkan perkembangan dan anak telah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah (Hidayat, 2005). Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang (Soetjiningsih,1996).
Menstimulasi anak usia prasekolah dapat dilakukan dengan bermain. Bermain secara tidak langsung akan membuat anak mengembangkan kemampuan fisik-motorik, sosial-emosional, dan kognisinya (Davida, 2004). Anak prasekolah yang kurang mendapat stimulus bermain akan menekan kreatifitas dan berpengaruh pula pada perkembangan kognitif (Menstimulasi Kreativitas Anak, 2006).
Banyak orang tua tidak menyadari bahwa dengan bermain anak usia prasekolah dapat melatih kemampuan kognitifnya. Orang tua cenderung melarang anaknya untuk bermain karena bermain dianggap hanya buang-buang waktu saja. Selain itu, banyak pula orang tua yang enggan menemani anaknya untuk bermain karena alasan kesibukan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian adalah : Bagaimanakah hubungan peran orang tua dalam kegiatan bermain dengan perkembangan kognitif pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) di TK Setia Bakti Kediri?
2) 3)
1.4 Manfaat Penelitian 1) Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan 2) Bagi orang tua 3) Bagi Institusi TK Setia Bakti 4) Bagi peneliti
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tentang konsep yang mendukung penelitian meliputi : 2.1 Konsep Peran Orang Tua 2.2 Konsep Bermain 2.3 Konsep Perkembangan Kognitif 2.4 Konsep Anak Prasekolah
3.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis pada penelitian ini adalah : 1) Ha : Ada hubungan peran orang tua dalam kegiatan bermain dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (3-5 tahun). 2) Ho : Tidak ada hubungan antara peran orang tua dalam kegiatan bermain dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (3-5 tahun).
4.3 Populasi, Sample dan Sampling 4.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua murid dan murid TK Setia Bakti Kediri yang berjumlah masing-masing 52 orang. 4.3.2 Sample Pada penelitian ini sampel diambil dari orang tua murid dan murid di TK Setia Bakti Kediri yang memenuhi kriteria inklusi.
4.3.2.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Orang tua murid (ayah, ibu) TK Setia Bakti yang memiliki anak usia 3-5 tahun. 2) Murid TK Setia Bakti usia 3-5 tahun. 4.3.2.2 Besar Sample Dalam penelitian ini besar sampel yang digunakan adalah 52 orang tua murid dan 52 murid TK Setia Bakti
4.3.3 Sampling Sampling yang digunakan dalam penelitian adalah Total Sampling, yaitu dengan menggampil sample secara keseluruhan dari total jumlah populasi yaitu 52 orang tua murid dan 52 murid TK Setia Bakti Kediri.
4.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data 4.6.1 Pengumpulan Data 4.6.1.1 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yaitu peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subyek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2008) dan lembar observasi (checklist).
4.6.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dengan langkagh-langkah membuat proposal sampai dengan pengumpulan proposal mulai tanggal 10 Oktober 2011 sampai tanggal 15 Desember 2011. Pengambilan data dilaksanakan di TK Setia Bakti Kediri dan dilaksanakan tanggal 7 Januari 2012 23 Maret 2012.
4.6.2.2 Perkembangan Kognitif Cara penilaian perkembangan kognitif adalah dengan memberi poin atas observasi yang dilakukan. Jika subyek dirasa mampu maka diberi skor 1 dan tidak mampu diberi skor 0. Kemudian diprosentase dengan menggunakan rumus :
4.7 Masalah Etika (Ethical Clearance) 1) Lembar Persetujuan menjadi Responden (Informed Consent) 2) Tanpa Nama (Anonymity) 3) Kerahasiaan (Confidentiality)
4.8 Keterbatasan Keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti adalah: Instrumen pengumpulan data dirancang sendiri oleh peneliti dan belum pernah diuji coba sehingga validitas dan reabilitasnya perlu diuji cobakan untuk kesempurnaannya.
TERIMAKASIH