Anda di halaman 1dari 17

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

1. Apakah yang anda pahami dengan ilmu hukum? Jawab: Hakikat ilmu hukum terbagi atas dua pengkajian yaitu pengetahuan hukum dan ilmu hukum. Pengetahuan hukum diartikan sebagai suatu hal yang diketahui (liat, rasa, dan dapat ditangkap oleh pancaindera) secara umum terkait mengenai

permasalahan hukum. Ketika pengetahuan hukum tersebut dikaji lebih mendalam dengan metode tertentu maka pengetahuan hukum tersebut berubah menjadi ilmu hukum. Ilmu hukum terbagi atas dua jenis yaitu hukum doktrinal dan teori hukum. Hukum doktrinal mempelajari hukum positif, hukum yang diberlakukan (belum tentu berlaku) didalam wilayah teritorial negara tertentu dalam waktu tertentu. Teori hukum terbagi atas dua bagian yaitu filsafat hukum dan pemanfaatan cabang ilmu lain dalam mengkaji hukum (teori-teori non-hukum). 2. Atribut yang dimiliki oleh hukum? Jawab : a. Attribute of authority, yaitu bahwa hukum merupakan putusan-putusan dari pihak-pihak yang berkuasa dalam masyarakat, putusan-putusan tersebut ditujukan untuk mengatasi ketegangan-ketengangan yang terjadi didalam masyarakat b. Attribute of intention of universal application, yaitu atribut bahwa hukum dimaksudkan bagi penerapan secara universal dan putusan-putusannya mempunyai daya jangkau yang panjang untuk masa mendatang c. Attribute of obligation, merupakan ciri yang berarti bahwa putusan-putusan pengawasan yang harus berisi kewajiban-kewajiban pihak pertama terhadap

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

pihak kedua dan sebaliknya. Dalam hal ini semua pihak harus masih dalam keadaan hidup. d. Attribute of sanction, yang menentukan bahwa putusan-putusan dari pihak yang berkuasa harus dikuatkan dengan sanksi, yang didasarkan pada kekuasaan masyarakat yang nyata. 3. Apakah perbedaan antara ilmu hukum doktrinal, filsafat, dan teori hukum? Jawab: Hukum doktrinal merupakan bagian dari ilmu hukum yang mempelajari hukum positif . hukum positif yang dimaksudkan disini adalah hukum yang diberlakukan (belum tentu berlaku) didalam wilayah teritorial negara tertentu dalam waktu tertentu. Filsafat hukum mempelajari abstarksi tingkat tinggi dari hukum melalui pendekatan ajaran dari mazhab-mazhab hukum yang ada. Sedangkan teori hukum juga merupakan bagian dari ilmu hukum. Teori hukum mencakup filsafat hukum dan teori-teori non-hukum. Teori non-hukum

merupakan teori yang berasal dari ilmu non-hukum untuk menjelaskan atau mengkaji hukum dan fenomena-fenomena hukum (contoh: sosiologi,

antropologi, ekonomi, psikologi, dll). Sehingga dapat dikatakan teori hukum memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan filsafat hukum dan ilmu hukum doktrinal 4. Jelaskan defenisi hukum yang anda ketahui? Gunakan Bahasa Inggris! Jawab: Prof. Ahmad Ali Hukum adalah seperangkat kaidah atau ukuran yang tersusun dalam suatu sistem yang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia sebagai warga dalam kehidupan bermasyarakatnya.

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

Bahasa inggris: ..... 5. Jelaskan disorder of law dari charles samford? (halaman 120 teori hukum) Jawab: Mazhab pasca moderen disorder of law Unsur-unsurnya Tidak ada format baku. Memandang hukum tidaklah merupakan bangunan yang penuh dengan keteraturan yang logis-rasional melainkan sesuatu yang berrsifat melee (cair), sehingga tidak mempunyai format formal atau struktur yang pasti dan tidak kaku. Jadi scara teoritis sangat dimungkinkan untuk menemukan suatu sistem hukum di dalam suatu masy. yang tidak teratur (disorder) dan bahkan dimungkinkan juga untuk menemukan suatu hukum yang tidak sistematis dalam suatu masyarakat yang justru teratur.

6. Perilaku hukum by. Donald black (hlm 156) 5 variabel yang mempengaruhi diskriminasi hukum atau perilaku hukum antara lain: a. Statifikasi, yaitu aspek vertikal dari kehidupan sosial atau setiap distribusi yang tidak seimbang dari kondisi2 yang ada, seperti makanan, akses ke tanah, air dan uang. b. Morfologi, yaitu aspek horizontak atau distribusi dari orang dalam hubungannya dengan orang lain, termasuk pembagian kerja di antara mereka, integrasi dan keakraban yang berlangsung di antara mereka. c. Kultur, yaitu aspek simbolik seperti religi, dekorasi atau folklor.
3

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

d. Organisasi, yaitu aspek koorporasi atau kapasitas bagi tindakan kolektif. e. Sosial kontrol, yaitu aspek normatif dari kehidupan sosial atau definisi tentang perilaku yang menyimpang dan tanggapan terhadapnya seperti larangan, dakwaan, pemidanaa dan kompensasi. 7. Perbandingan teori Wenner Menski (triangular konsep) dan teori Friedmen (3 komponen Sistem Hukum hlm 204) y Teori Friedmen: Ada tiga Komponen sistem hukum yang terdiri dari: a. Struktur, keseluruhan institusi hukum yang ada beserta aparatnya antara lain kepolisian dengan polisinya, kejaksaan dengan para jaksanya, dan pengadilan dengan para hakimnya. b. Substansi, keseluruhan aturan hukum, norma hukum, dan asas hukum baik yang tertulis maupun tidak tertulis termasuk putusan pengadilan. c. Kultur, yaitu opini-opini, kepercayaan-kepercayaan, kebiasaan-kebiasaan, cara berpikir dan cara bertindak baik dari para penegak hukum maupun dari masyarakat tentang hukum berkaitan dengan hukum. Tambahan oleh Prof AA, yaitu: d. Profesionalisme, yaitu kemampuan dan keterampilan secara person dari sosok-sosok penegak hukum. e. Kepemimpinan, yaitu unsur kemampuan dan keterampilan secara person dari sosok-sossok penegak hukum utamanya kalangan petinggi hukum. Sedangkan teori Menski, y Teori Menski, untuk mengkaji hukum yang plural ada tiga pendekatan yang digunakan secara bersamaan (Triangular Konsep). Hukum jika diibaratkan pohon, maka seluruh kayunya harus dipandang secara total, sebagai satu

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

kesatuan yang utuh, terdiri dari : hukum yang dilahirkan oleh masyarakat, hukum yang merupakan produk negara dan nilai-nilai moral, keagamaan, dan etika. Ketiga pilar utama itulah hukum yang utuh.

8. Tujuan hukum barat, timur dan Islam (hlm 212)  Teori hukum barat a. Teori klasik: a. Teori etis (semata-mata untuk mewujudkan keadilan) b. Teori utilistis (semata-mata untuk kemanfaatan) c. Teori legalistik (semata-mata untuk kepastian hukum) b. Teori modern: a. Teori prioritas baku (keadilan, kemanfaatan, kepastian hk b. teori prioritas kasuistis (tuj. hk mencakup keadilan-

kemanfaatan-kepastian hukum, dengan urutan prioritas sesuai dengan kasus yang dihadapi)  Teori hukum Timur Contohnya di Jepang yang lebih mencari tujuan hukum berupa kedamaian.  Teori hukum Islam Pada prinsipnya teori tujuan hukum Islam bagaimana mewujudkan kemanfaatan kepada seluruh umat manusia yang mencakup kemanfaatan dalam kehidupan dunia dan akhirat. 9. Kesadaran hukum, dan ketaataan hukum  Kesadaran hukum ada 2 yaitu: 1. Kesadaran hukum positif, yang identik dengan ketaatan hukum 2. Kesadaran hukum negatif, identik dngan ketidaktaatan hukum. Menurut Soerjono Soekanto, ada 4 unsur kesadaran hukum, yaitu: 1. Pengetahuan ttg hukum
5

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

2. Pemahaman ttg hukum 3. Sikap terhadap hukum 4. Perilaku hukum  Ketaatan hukum ada 3 jenis, antara lain: 1. Compliance, takut sanksi 2. Identification, takut hubungan baiknya jadi rusak 3. Internalisation, sesuai dgn nilai intrinsik yang dia anut. 10. Penemuan hukum Dapat dilakukan dengan 3 cara antara lain: 1. Penalaran hukum, dengan cara penalaran induktif dan penalaran deduktif. 2. Interpretasi, terbagi atas: y y Subsumtif, yaitu menerapkan suatu teks UU terhadap kasus in concreto. Gramatikal, menafsirkan kata-kata dlm UU sesuai kaidah hukum tatta bahasa. y y Historis, mencari maksud UU dibuat ketika UU tersebut dibentuk. Sistematis, menafsirkan UU sebagai bagian dari keseluruhan sist. perundang-undangan. y Sosiologis/teleologis, kemasyarakatan. y y Komparatif, membandingkan antara berbagai sistem hukum. Futuristis, menjelaskan UU yang berlaku sekarang berpedoman thdp UU yang belum mempunyai kekuatan hukum. y y Restriktif, secara gramatikal sifatnya membatasi. Ekstensif, membuat interpretasi melebihi batas-batas hasil interpretasi gramatikal.
6

menetapkan

makna

UU

betdasrkan

tujuan

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

3. Konstruksi, terbagi atas: y Metode argumentum penganalogian, hakim mencari esensi yang lebih umum pada suatu perbuatan yang diatur dlm UU terhadap perbuatan atau peristiwa yang secara konkter dihadapi oleh hakim. y Metode argumentum acontrario, menggunakan penalaran bahwa jikaUU menetapak hal-hal tertentu untuk peristiwa tertentu berarti peraturan itu terbatas pada peristiwa tertentu itu dan bagi peristiwa diluarnya berlaku kebalikannya. y Rechtsvervijnings, pengkonkretan hukum, yaitu mengkonkretkan

aturan yang terlalu abstrak. y Fiksi hukum, mengemukakan fakta-fakta baru sehingga tampil suatu pengandaian baru. 11. Fungsi hukum, terbagi atas 2 yaitu fungsi aktif a tool of social control dan fungsi pasif a tool of social engineering. y a tool of social control, menurut Ronny H. Soemitro kontrol sosial merupakan aspek normatif dari kehidupan sosial atau dapat disebut sebagai pemberi definisi dan tingkah kaku yang menyimpang serta akibat-akibatnya seperti larangan-larangan, tuntutan-tuntutan , pemidanaan dan pemberian ganti rugi. Fungsi hukum sebagai alat pengendali sosial adalah untuk menetapakn tingkah laku yang dianggap dari aturan hukum selain itu untuk menetapakan sanski atau tindakan yang dilakukan oleh hukum jika terjadi penyimpangan tersebut. y A tool of social engineering menurut roscoe pound antara lain: (hlm 105) a. Studi tentang pengaruh sosial yang nyata dari institusi-institusi hukum dari ajaran-ajaran hukum dan dari asas-asas hukum;
7

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

b. Melakukan studi sosiologis dalam mempersiapkan pembuatan hukum c. Melakukan studi tentang bagaimana membuat ajaran-ajaran hukum menjadi efektif di dalam tindakan d. Studi dengan menggunakan metode juridical (hal-hal yang bersifat hukum), studi psikologis (hal-hal yang bertalian dengan ilmu jiwa) tentang proses peradilan, administrative, legislative, dan proses hukum dan juga studi filsufis tentang ide-ide. e. Bagi seorang penganut mazhab sejarah hukum yang sosiologis maka suatu studi hukum tidak hanya studi tentang bagaimana ajaran-ajaran hukum itu tidak hanya sekadar dipandang sebagai materi hukum belaka, melainkan studi hukum juga mempelajari pengaruh-pengaruh social apa yang ditimbulkan oleh doktrin-doktrin itu di masa lalu terhadap hukum dan bagaimana cara menimbulkan pengaruh itu f. Memperkenalkan pentingnya melakukan aplikasi secara individual dari ajaran-ajaran hukum dari penyelesaian kasus-kasus individual secara adil dan sesuai nalar g. Di Negara-negara common law, seorang menteri kehakiman berfungsi sebagai penasihat hukum bagi pejabat-pejabat Negara juga untuk mewakili Negara di dalam perkara perdata yang melibatkan Negara serta untuk menjadi pembela dalam perkara pidana terutama di pengadilan tingkat banding. h. Akhirnya, semua tuntutan di atas, hanyalah sarana-sarana untuk bagaimana mengusahakan secara efektif agar tujuan tertib hukum itu dapat tercapai. 12. Subyek, obyek, perbuatan melawan hukum, hubungan hukum.

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

 Subyek hukum, adalah segala sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban.  Perbuatan melawan hukum. Substansi dari perbuatan melawan hukum adalah sebagai berikut: a. bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, atau b. melanggar hak subyektif orang lain, atau melanggar kaidah tata susila (goede zeden), atau c. bertentangan dengan azas Kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati dalam pergaulan hidup masyarakat. Dengan turut memperhatikan dasar pertimbangan tersebut di atas, unsurunsur yang terdapat dalam muatan pasal 1365 itu sendiri yang merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam halnya perbuatan melawan hukum, yaitu: a. adanya tindakan yang melawan hukum; b. ada kesalahan pada pihak yang melakukan; dan c. ada kerugian yang diderita.  Hubungan hukum adalah hubungan yang didalamnya melekat hak padasalah satu pihak dan melekat kewajiban pada pihak lainnya.  Objek hukum ialah segala sesuatu yang menjadi sasaran pengetahuan hukum dimana segala hak dan kewajiban serta kekuasaan subjek hukum berkaitan di dalamnya

13. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai efektivitas hukum ?

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

Jawab : Ketika kita ingin mengetahui sejauh mana efektivitas dari hukum, maka kita pertama-tama harus dapat mengukur, sejauh mana aturan itu ditaati atau tidak ditaati. Jika suatu aturan hukum ditaati oleh sebagian besar target yang menjadi sasaran ketaatannya, dapat dikatakan bahwa aturan hukum tersebut efektif. Namun, sekalipun dapat dikatakan aturan yang ditaati efektif, tetapi kita tetap masih dapat mempertanyakan lebih jauh derajat efektivitasnya. Seseorang menaati atau tidak suatu aturan hukum tergantung pada kepentingannya. Kepentingan bermacam-macam diantaranya bersifat compliance, identification, internalization dan masih banyak jenis kepentingan lain. Jika ketaatan sebagian besar warga masyarakat terhadap suatu aturan umum hanya karena kepentingan yang bersifat compliance atau hanya takut sanksi maka derajat ketaatannya sangat rendah. Karena membutuhkan pengawasan yang terus menerus. Berbeda ketika ketaatannya berdasarkan kepentingan yang bersifat internalization yaitu ketaatan karena aturan hukum tersebut benar-benar cocok dengan nilai intrinsic yang dianutnya, maka derajat ketaaatannya tertinggi.

14. Jelaskan 8 prinsip moralitas yang harus ada dalam hukum menurut Fuller ? Jawab :

1) Sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan artinya ia tidak boleh mengandung sekedar keputusan-keputusan yang bersifat ad hoc. 2) Peraturan-peraturan yang telah dibuat harus diumumkan. 3) Peraturan tidak boleh berlaku surut. 4) Peraturan-peraturan disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti. 5) Suatu sistem tidak boleh mengandung peraturan-peraturan yang

10

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

bertentangan satu sama lain. 6) Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilakukan. 7) Peraturan tidak boleh sering diubah-ubah. 8) Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan pelaksanaannya sehari-hari.

15. Sebutkan konsep keadilan yang anda ketahui ? Jawab : Aristoteles membagi tiga jenis keadilan a. Distributive justice, memperlakukan yang sama dengan yang sama dan memperlakukan yang tidak sama dengan yang tidak sama b. Commutative/commercial Justice, biasanya digunakan dalam hubungan komersil. Dianggap adil selama masih proporsional. Misalnya A diganti dengan A. c. Remedial/coreksion justice, standar umum untuk memperbaiki setiap akibat dari perbuatan tanpa memandang siapa pelakunya. Prinsip dari keadilan tersebut yaitu hukuman harus memperbaiki kejahatan, ganti rugi harus memperbaiki kerugian dan memulihkan keuntungan yang tidak sah. 15. Aliran atau mazhab yang anda ketahui ? Jawab :

11

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

Era pramoderen a. Hukum alam, hukum tidak dibuat oleh manusia ataupun negara tetapi ditetapkan oleh alam. Hukum bersifat unifersal, berlaku abadi, dan tidak dapat dipisahkan dari moral. (pakar : Grotius) b. Legal positivism (positivism hukum), teori hukum yang mengganggap bahwa pemisahan antaran hukum dan moral merupakan hal yang amat penting. (the founding father of legal positivism : John Austin) : hukum adalah seperangkat perintah baik langsung atau pun tidak langsung dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakat politik yang independen dimana otoritasnya merupakan otoritas tertinggi c. Utilitarisme, (Jeremy Bentham) hukum barulah dapat diakui sebagai hukum jika ia memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya terhadap sebanyakbanyaknya orang. d. Formalisme Hukum (Ernest J. Weinrib), memandang hukum tidak sematamata sebagai suatu koleksi norma yang ditetapkan atau suatu pelaksanaan kekuasaan resmi, melainkan a social arrangement (suatu peraturan sosial) yang merupakan respons terhadap argumentasi normal. e. Historisme (G. Puchta), hukum itu tumbuh bersama-sama dengan

pertumbuhan rakyat dan menjadi kuat bersama-sama dengan kekuatan dari rakyat dan pada akhirnya ia mati jika bangsa itu kehilangan kebangsaannya. f. Marxisme (Karl Marx, Engel, dan Lenin), Negara adalah bagian dari struktur masyarakat yang tertinggi. Negara tidak berada di dalam devisi masyarakat dalam kelompok-kelompok, sebaliknya Negara muncul dan berkembang meningkatkan devisi. Negara tidak lebih dari suatu alat aturan oleh satu kelompok atas kelompok lain. Negara pada dasarnya adalah suatu mesin
12

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

untuk penindasan, yang direncanakan dan digunakan untuk menjalankan kepentingan-kepentingan kelompok tertentu. Era Moderen a. Legal Realism Realisme berarti pemikiran yang berhubungan dengan dunia nyata, dunia seperti ia senyatanya berlangsung Realisme hukum berarti suatu studi tentang hukum sebagai sesuatu

yang benar-benar secara nyata dilaksanakan, ketimbang sekedar serentetan aturan yang termuat dalam peraturan perundang-undangan Objek kajian gerakan realisme yaitu mengadakan penyelidikan tentang kenyataan-kenyataan di dalam masyarakat modern dalam hubungannya dengan hukum modern ; usaha untuk merasionalisasikan dan

memodernisasikan hukum baik pelaksanaan hukum di depan pengadilan maupun dalam mencari bahan-bahan perubahan peraturan perundangundangan. Legal Realism terbagi atas dua macam yaitu Legal Realism yang berasal dari Amerika Serikat (didominasi para hakim) dan Legal Realism dari Skandinavia.  Amerika Serikat Hukum tidak dapat ditemukan hanya dengan melakukan penyelidikan terhadap aturan-aturan hukum. Pemusatan perhatian hanya pada aturan-aturan tersebut justru akan membahayakan profesi hukum, karena pemusatan seperti itu akan mengarah ke pengabaian terhadap konteks yang lebih luas yang telah memberikan makna sosial bagi hukum. Hukum sebagai suatu aturan perilaku yang ditetapkan oleh tindakan personal aparat pengadilan. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim. Bahwa kepribadian dan pandangan pribadi hakim, memainkan peranan penting dalam proses terwujudnya putusan. Hakim sendiri

13

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

membuat hukum. Putusan-putusan mereka adalah hukum (judge made law)  Skandinavia Realisme skandinavia sejalan dengan realism Amerika Serikat, yaitu secara umum menolak das sollen (apa yang seharusnya) dalam studi hukum dan berpaling menjauh dari spekulasi yang bersifat metafisik dan beralih ke investigasi tentang fakta-fakta dari system-sistem hukum. Dasar dari filsafat skandinavia adalah penolakan terhadap konsep tentang pemikiran (mind) yang mencakup fenomena-fenomena mental yang merupakan tidak lebih dari reaksi-reaksi otak.

b. Legal Sosiologi Sosiologi of law berkembang di Eropa Barat dan merupakan cabang dari sosiologi. Objek kajiannya yaitu hukum. Sociologi of law menggunakan pendekatan dari masyarakat ke hukum. Eugen Early Sosiologi jurisprudence berkembang di Amerika dan merupakan cabang dari ilmu hukum/ilmu hukum sosiologi. Sociological Jurisprudence menggunakan pendekatan dari hukum ke masyarakat. Roscoe Pound Era Pascamoderen atau mazhab kontenporer a. Mazhab hukum dan pembangunan b. Mazhab hukum kritis c. Mazhab hukum dan ekonomi (Richard Johstone) Merupakan kajian yang bersifat empiris yang membahas pendekatanpendekatan terhadap phenomena hukum yang berakar dari disiplin ilmu ekonomi. Aliran ini menggunakan asumsi-asumsi yang mendasari

pendekatan-pendekatan ekonomi terhadap hukum. d. Mazhab feminis

14

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

e. Mazhab neo-ovolusioner f. Mazhab chaos of law atau legal melee Memandang hukum tidaklah merupakan bangunan yang penuh dengan keteraturan yang logis-rasional melainkan sesuatu yang berrsifat melee (cair), sehingga tidak mempunyai format formal atau struktur yang pasti dan tidak kaku. Jadi scara teoritis sangat dimungkinkan untuk menemukan suatu sistem hukum di dalam suatu masy. yang tidak teratur (disorder) dan bahkan dimungkinkan juga untuk menemukan suatu hukum yang tidak sistematis dalam suatu masyarakat yang justru teratur. (Charles Samford)

20. Perbedaan pandangan Restitutive Justice dan Restorative justice 1. a. Restitutive justice memandang bahwa kejahatan merupakan

pelanggaran terhadap hukum dan negara; b. Restoratif justice memandang bahwa kejahatan merupakan

pelanggaran terhadap rakyat dan huubungan antar wrga masyarakat 2. a. Pelanggaran menciptakan kesalahan b. Pelanggaran menciptakan kewajiban 3. a. Keadilan membutuhkan pernyataan yang menentukan kesalahan pelaku dan menjatuhkan pidana pada pelakunya b. keadilan mencakup para korban, para pelanggar, dan warga masyarakat di dalam suatu upaya untuk meletakkan segala sesuatunya secara benar 4. a. Fokus utamanya: pelanggar mendapat ganjaran setimpal dengan pelanggarannya b. Fokus utamanya yaitu para korban membutuhkan pemulihan kerugian yang dideritanya (baik secara fisik, psikologis, dan materi) dan pelaku bertanggung jawab untuk memulihkannya.

15

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

Aliran/Mahzab Aliran hukum alam (Aristoteles, Aquinas, Grotnis)

Faktor-Faktor Yang Relevan 1. hukum dan moral 2. kepastian hukum dan keadilan yang dianggap sebagai tujuan dan syarat utama dari hukum 1. Logika Hukum 2. Fungsi keajegan dari hukum 3. Peranan formil dari penegak/petugas/pejabat hukum

Mahzab Formalisme

Mahzab kebudayaan dan sejarah

1. Kerangka kebudayaan dari hukum, hubungan antara hukum dengan sistem nilai-nilai. 2. Hukum dan perubahan-perubahan sosial

Aliran Utiliatarinism dan Sociological Jurisprudence (Bentham, Ihering, Ehrlich dan Pound)

1. Konsekuensi sosial dari hukum 2. Penggunaan yang tidak wajar dari pembentukan undang-undang 3. Klasifikasi tujuan dan kepentingan warga dan masyarakat serta tujuan sosial.

Aliran Sociological Jurisprudence dan Legal Realism (Ehrlich, Pound, Holmes, Llewellyn, Frank)

1. hukum sebagai mekanisme pengendalian sosial 2. Faktor politik dan kepentingan dalam hukum 3. Stratifikasi sosial dan hukum 4.hubungan antara hukum tertulis/resmi dengan

16

Pascasarjana- Fakultas Hukum Jurusan Keperdataan Universitas Hasanuddin

kenyataan hukum/hukum yang hidup. 5. hukum dan kebijaksanaan umum 6. Segi perikemanusiaan dari hukum 7. Studi tentang keputusan pengadilan dan pola perikelakuan (hakim).

Nb: Mazhab jg dipelajari yahhh

17

Anda mungkin juga menyukai