Anda di halaman 1dari 1

Antara Zikir dan Kesehatan 1. Lantunan suara Al-Quran dapat menghancurkan sel kanker yang tidak terobati.

Suara lantunan Al Quran memiliki frekuensi yang khas yang akan merangsang sel secara keseluruhan. Suara lantunan Al Quran itu bergerak dari telinga menuju sel otak dan kemudian mempengaruh kerja otak serta sel tubuh. Semua itu hanya dapat dirasakan melalui pengalaman dan pengulangan. Sel darah merah akan mengalami perubahan ketika seseorang mendengarkan suara lantunan ayat suci Al Quran. Sel darah merah tersebut dapat melawan virus yang masuk dalam tubuh. 2. dr. Arman Yusrisaldi Saleh, MS, SpS menyimpulkan bahwa ada hubungan yang erat antara pelafalan huruf (makharijul huruf) pada bacaan zikir dan tampilan klinis (kondisi fisik dan psikis seseorang). Beliau sering menyaksikan terjadinya perubahan yang cukup besar ke arah penyembuhan pada pasien pasien yang terbiasa berzikir kalimat tauhid Laa ilaaha illallah dan kalimat istighfar astaghfirullah dengan khusu dan khidmat dibanding pasien lain yang tidak berzikir atau yang zikirnya asal asalan meskipun keduanya memiliki gejal penyakit yang sama. 3. Jika seseorang menderita nyeri keteangan otot dan jenis nyeri lainnya, maka rasa nyeri tersebut akan sangat berkurang bila penderita menzikirkan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah dan kalimat istighfar astaghfirullah. Karena dalam kalimat Laa ilaaha illallah terdapat huruf jahr yang diulang tujuh kali, dan dalam kalimat astaghfirullah terhapat empat huruf jahr yang harus dilafalkan secara benar dan keras dan mengakibatkan CO2 yang keluar dari dalam paru melalui mulut lebih banyak dibandingkan dengan kalimat zikir yang lain, seperti Subhanallah (dua huruf jahr), Allahu akbar (tiga huruf jahr), dan alhamdulillah (dua huruf jahr). Hal tersebut mengakibatkan kadar CO2 dalam otak akan menurun secara teratur, sehingga diameter dinding perbuluh darah cenderung mengecil sesaat karena keadaan itu akan menurunkan jumlah aliran darah pada jaringan otak. Ketika itu, pasokan darah ke otak menurun sehingga otak kekurangan oksigen dan glukosa. Secara otomatis, tubuh akan bereaksi untuk mendapatkan oksigen sebanyak banyaknya, yaitu dengan menguap. Ketika menguap, terjadi penyedotan oksigen yang 80%nya akan disuplai ke otak. Kondisi ini akan merevitalisasi semua unsur seluler dan mikroseluler yang berdampak pada kekuatan dan daya hidup sel otak. Sehingga otak kembali menjadi segar. 4.

Anda mungkin juga menyukai