Anda di halaman 1dari 4

TUGAS GEOLOGI BATUBARA

TUGAS GEOLOGI BATUBARA

Cekungan Batubara di Indonesia Secara Geologi di Indonesia terdapat 128 cekungan sedimen dari versi Badan Geologi 2009 berdasarkan data anomali gaya berat dan geologi. Formasi batubara tersebar di wilayah seluas 298 juta ha di Indonesia (Amri,2000) , meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Jawa. Dari jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas sekitar 74 juta ha (sekitar 25%) yang sudah diselidiki. Sementara cekungan yang telah dilakukan penyelidikan terbatas sampai pada tahap penyelidikan umum, eksplorasi eksploitasi baru 3% atau seluas 2,22 juta ha. maupun

Cekungan Batubara di Indonesia

NAMA : Matthaeus NIM : 111 080 047

TUGAS GEOLOGI BATUBARA

Limnic dan Paralic Formasi lapisan tergantung pada hubungan paleogeografi dan struktur pada daerah sedimentasi. Pembentukan peat (gambut) terjadi pada daerah yang depresi permukaan dan memerlukan muka air yang relatif tetap sepanjang tahun diatas atau minimal sama dengan permukaan tanah. Kondisi ini banyak muncul pada flat coastal area dimana banyak rawa yang berasosiasi dengan pesisir pantai. Selain itu rawa-rawa juga muncul di darat (shore or inland lakes). Tergantung pada posisi asli geografinya, endapan batubara paralic (sea coast) dan limnic (inland) adalah berbeda. Paralic coal swamps memiliki sedikit pohon atau bahkan tanpa pohon dan terbentuk diluar distal margin pada delta. Pembentukkannya merupakan akibat dari regresi dan transgresi air laut. Banyak coastal swamps besar yang berkembang di bawah perlindungan sand bars dan pits sehingga dapat menghasilkan endapan batubara yang tebal. Back swamps terbentuk dibelakang tanggul alam sungai besar. Pada back swamps, peats(gambut) kaya dengan mineral matter akibat banjir yang sering terjadi. Peat deposits hanya dapat terawetkan pada daerah subsidence. Akibatnya endapan yang kaya batubara banyak berhubungan dengan daerah ini, seperti yang sering muncul pada foredeep pada suatu pegunungan lipatan yang besar. Sikuen sedimen yang tebal dimana didalamnya terdapat lapisan tipis batubara (<2m) dengan penyebaran yang besar dan keberadaan intercalation dari marine bed adalah karakteristik dari batubara yang diendapkan di foredeep dari suatu pegunungan lipatan yang besar. Cyclothem adalah perulangan antara peat dengan inorganic sedimen dan sekuen ini sering berulang.

NAMA : Matthaeus NIM : 111 080 047

TUGAS GEOLOGI BATUBARA

Pada bagian backdeep dari suatu pegunungan lipatan yang besar, subsidence biasanya lebih sedikit dan jumlah lapisan batubara lebih sedikit. Ketika paralic coals diendapkan di foredeep, kebanyakan limnic coals diendapkan di dalam cekungan kontinen yang besar. Limnic coals memiliki karakter ; terbentuk pada kontinen graben, jumlah lapisannya sedikit tapi setiap lapisannya sangat tebal. Berlapis, Berselingan, dan Bersisipan Dalam batuan sedimen berlapis ato perlapisan merupakan suatu gejala yang dapat dilihat tampak dimana lapisan satu dengan lainnya memiliki jarak > 1cm terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus gelombang yang tenang dan pengendapan yang lama.

Gambar struktur perlapisan Perselingan merupakan suatu kondisi dalam batuan sedimen dimana adanya perulangan dalam suatu formasi atau satuan batuan yang terdiri dari 2 atau lebih jenis batuan.

NAMA : Matthaeus NIM : 111 080 047

TUGAS GEOLOGI BATUBARA

Gambar Perselingan Rijang dengan Batugamping Merah Sisipan merupakan gejala dalam batuan sedimen dimana terdapat satu jenis batuan yang menyisip diantara suatu formasi atau satuan batuan dan tidak ditemukan perulangan jenis batuan tersebut dalam

Gambar Batulempung dengan sisipan batubara Referensi: http://iwantaufik.blogdetik.com/2011/01/12/asal-usul-peat-gambutbatubara/ http://sedimentologiduaribusembilan.blogspot.com/2010/12/struktur-sedimen.html http://febryannugroho.wordpress.com/category/geologi/


NAMA : Matthaeus NIM : 111 080 047 4

Anda mungkin juga menyukai