Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 1

 BURHAN MUDZAKIR
AAN SITI NURJANAH  DWIANDANA AC  NIDA ULFIA HUSNA F  ENI NURAINI  HIDYA INDASARI  SHOFWATUL MALA  DWI MASFUFAH

(11680021) (11680023) (11680028) (11680033) (11680039) (11680043) (11680054) (11680055)

A. TAHLILAN Kata tahlil merupakan masdar yang berasal dari bahasa arab yaitu : Halala-tahlilan-tahlil, artinya membaca/mengucap kalimat "Laa ila ha illallah" makna inilah yang dimaksud dengan pengertian tahlilan. Dikatakan sebagai tahlil, karena memang dalam pelaksanaanya lebih banyak membaca kalimatkalimat tahlil yang mengesakan Allah seperti 'tahlil' (membaca laa ila ha illallah).

tahlilan umumnya dipakai untuk persembahan yang dikelompokan menurut jenis, maksud,dan suasana; ketika dipakai untuk peristiwa gembira disebut syukuran, untuk peristiwa sedih (kematian) atau untuk meminta perlindungan (pindah rumah, menempati rumah baru, awal membuka usaha dll.) disebut selamatan , dan untuk meminta sesuatu disebut hajatan. Acara tahlilan -paling tidak- terfokus pada dua acara yang paling penting yaitu: Pertama: pembacaan beberapa ayat/surat Al-Qur'an, dzikir-dzikir dan disertai dengan do'a-do'a tertentu. Kedua : Penyajian hidangan. Setelah proses pembacaan tahlil selesai kemudian dilanjutkan dengan penyajian hidangan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh tuan rumah.

B. TINGKEBAN

Tingkeban adalah upacara yang bertujuan untuk mendapatkan kemudahan dan tidak ada halangan apapun pada saat hamil dan melahirkan terhadap sang ibu. Proses upacara: Sebelum upacara dimulai , disiapkan persyaratan-persyaratan (kelapa muda yang digambari Raden Komajaya dan Dewi Komaratih, kembang setaman, takir plontang, jenang sengkolo, buceng jejeg sebanyak 7 buah, polo kependem, polo gumantung, polo merambat,ketan rebus, jajan pasar, rujak dari 7 buah yang berbeda,dll.).

Ritual dimulai dengan mengundang masyarakat sekiitar untuk datang ke rumah shohibul hajat menjadi saksi. Para saksi yang datang akan menyaksikan apa yang telah disampaikan oleh pemimpin ritual. Selanjutnya dilakukan pembacaan surat Maryam atau Yusuf (mengikuti kata hati orang tua atau berdasarkan hasil USG). Acara diakhiri dengan do a bersama.

bacaan niat pada proses tingkeban adalah : Niat ingsun nylameti jabang bayi, supaya kalis ing rubeda, nir ing sambikala, saka kersaning Gusti Allah. Dadiyo bocah kang bisa mikul dhuwur mendhem jero wong tuwa, migunani marang sesama, ambeg utama, yen lanang kadya Raden Komajaya, yen wadon kadya Dewi Komaratih kabeh saka kersaning Gusti Allah .

C. MAULID NABI Bagi sebagian orang Islam tradisi merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sebagai salah satu bentuk pengejewantahan rasa cinta umat kepada Rasul Nya. Di tanah Jawa sendiri tradisi ini telah ada sejak zaman walisongo. Di Cirebon, Yogyakarta, dan Surakarta, perayaan maulid dikenal dengan istilah sekaten.

Sebagian masyarakat Jawa merayakan maulid dengan membaca Barzanji, Diba i atau al-Burdah atau dalam istilah orang Jakarta dikenal dengan rawi.

Secara umum para ulama salaf menganggap perbuatan ini termasuk bid`ah. Karena tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah saw dan tidak pernah dicontohkan oleh para shahabat seperti perayaan tetapi termasuk bid ah hasanah (sesuatu yang baik). Sebagai penghormatan untuk Nabi.

Rasulullah SAW bersabda: Siapa menghormati hari lahirku, tentu aku berikan syafa at kepadanya di Hari Kiamat. Sahabat Umar bin Khattab secara bersemangat mengatakan: Siapa yang menghormati hari lahir Rasulullah sama artinya dengan menghidupkan Islam!

WASSALAM.........

Anda mungkin juga menyukai