Anda di halaman 1dari 8

Belajar Kaya dari Si Miskin

Senin, 11-04-2011 15:19:59 oleh: Bayu sudi gunawan Kanal: Opini Majalah bulanan Intisari edisi April 2011 di kolom MANCANEGARA hal 83 memuat sebuah cerita pendek tentang seorang gelandangan yang mengembalikan amplop berisi uang yang, jika dirupiahkan, isinya sebanyak sekitar Rp 13 juta karena dia merasa amplop itu, bagaimana pun, adalah tetap milik seseorang dan yang pasti, dalam keyakinannya, sang gelandangan itu mengatakan bahwa pemilik amplop itu pasti sangat membutuhkan isi amplop tersebut. Kavanaugh, seorang gelandangan yang mangkal di jalanan West Chester, Pennsylvania, AS pada akhir Februari 2011 menemukan sebuah amplop yang akhirnya diketahui adalah milik Robert Stauffer, seorang pengacara di Pottstown. Kavanaugh merapikan amplop yang ditemukannya dan menyerahkan amplop itu berikut isinya kepada polisi secara utuh. Sang polisi terheran bagaimana mungkin seorang gelandangan seperti Kavanaugh mau mengembalikan uang sebanyak itu yang ditemukannya terbungkus dalam sebuah amplop yang tercecer di jalanan. Aneh? Mungkin, sepintas memandang sang gelandangan sebagai orang aneh. Karena dia mengembalikan, walaupun tidak secara langsung, kepada pemiliknya tetapi melalui seorang polisi, apa yang oleh kebanyakan orang bisa dianggap sebagai windfall atau durian runtuh bin rejeki nomplok yang turun dari langit. Inilah nilai lebih dari seorang Kavanaugh sang gelandangan miskin tetapi dalam kemiskinannya itu dia sebenarnya adalah seorang yang sangat kaya. Kavanaugh memiliki nilai-nilai besar walaupun dia adalah seorang kecil yang bahkan oleh banyak orang dianggap tidak pernah ada dan bukan bagian dari masyarakat. Nilai kejujuran dan ketidaktamakan. Memang, hal dan nilai-nilai seperti ini bukan hanya ada di luar sana. Di negara maju dan besar saja. Di negeri ini pun ada banyak orang yang memiliki nilai-nilai luhur dan besar yang membuatnya menjadi orang besar walaupun dia adalah orang kecil di mata banyak orang. Ada sangat banyak nilai-nilai luhur di negeri ini tentang kejujuran, harga diri, martabat, dan kemuliaan. Sangat banyak! Masalahnya adalah, nilai-nilai semacam itu biasanya tidak bisa muncul karena berbagai hal. Dan parahnya, tidak dimunculkan atau dihalangi untuk muncul karena berbagai sebab. Komunalitas misalnya. Orang cenderung menganut nilai-nilai komunal. Yang banyak dikatakan orang, itulah yang (dianggap) benar. Mungkin, sudah saatnya kita mau belajar dari orang-orang yang kita anggap kecil. Bahkan yang seringkali kita anggap tidak ada dan tidak pantas ada hanya karena keberadaannya secara ekonomi. Kavanaugh yang kecil ini ternyata bisa menjadi seorang yang besar karena dia memiliki nilai-nilai dan kepercayaan uniknya sendiri. Bisa, saja, kalau dia adalah saeorang yang tidak jujur, dia akan menganggap segepok uang yang jatuh di jalanan adalah hadiah dari Tuhan. Atau, kalau mau dibungkus secara rohani, uang itu adalah jawaban atas doa kita karena kita memiliki kebutuhan yang sudah lama kita doakan. But, money does not grow on the street. Tidak tamak adalah nilai unik lain yang dimiliki oleh seorang gelandangan. Ada kalanya, orang-orang yang merasa dan mengaku diri sebagai orang besar, hanya karena memiliki

posisi di tempat kerja, prsetise di mata masyarakat, kekayaan dsb berubah menjadi yang lebih rendah dari gelandangan yang hidup mengembara di jalanan. Ukuran yang paling mudah adalah, sejauh mana kita mau berbagi dengan orang lain ketika mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan adalah parameter yang paling mudah dilihat dan diaplikasikan untuk mengetahui apakah kita benar-benar orang besar dengan hati besar. Atau sebaliknya, orang besar dengan hati dan jiwa kerdil. Sikap terhadap orang lain yang mendapatkan kebahagiaan yang dulu pernah kita dapat tetapi sekarang orang lain yang mendapatkannya, apakah ketika orang lain merasakan dan mendapatkan kebahagiaan yang dulu pernah kita dapat dan rasakan kita menjadi marah atau jealous karenanya. Atau parahnya, kita berusaha dengan segala cara untuk menghalangi supaya kebahagiaan itu tidak bisa dirasakan oleh orang lain, saat itulah kita terbukti menjadi seorang besar dengan jiwa dan hati kerdil. Kavanaugh, sekali lagi, hanya sebuah contoh dari betapa seorang miskin papa yang dimata umum dipandang hina ternyata bisa menjadi seorang besar dengan hati besar dalam keterbatasan dan kekecilannya. Bukankah ini seharusnya menjadi kaca cermin atau bahkan pukulan telak bagi kita yang selalu mengidentikkan orang miskin dan kemiskinan dengan ketidakjujuran. Kemapanan materi dan kedudukan sebagai penanda bahwa seseorang adalah orang yang berhasil dan selalu layak untuk dijadikan acuan dan rujukan dalam berperilaku (?). Tak selamanya, paling tidak menurut saya, si miskin dan papa selalu tak memiliki nilainilai untuk menjadi seorang besar dengan hati besar. Tak egois dan mengakui serta menyadari hak orang lain adalah salah satu nilai besar yang bisa dimiliki oleh semua orang. Dan, pada dasarnya, semua orang memilikinya. Hanya saja, seringkali nilai-nilai semacam itu hilang atau dengan sengaja dihilangkan hanya karena kepentingan sesaat yang, dalam pikiran sebagian orang, adalah kepentingan futuristis (tapi sebenarnya salah). Tak perlu jadi gelandangan memang untuk memiliki nilai-nilai yang seharusnya dimiliki oleh orang besar yang berhati besar. Akan tetapi, kalau orang kecil saja bisa memilikinya, bukankah seharusnya kita (yang sering kali menganggap diri) orang besar bisa memilikinya juga. Bahkan dalam tingkat dan derajat yang jauh lebih besar. Tak ada salahnya belajar dari yang kecil. Karena yang kecil itu selalu memiliki nilai-nilai besar. Tak selamanya salah ketika kita belajar melihat dan memandang ke bawah karena di bawah sana ada banyak hal yang perlu kita ketahui. Kalau tak ada yang bawah, dengan apa kita bisa mengatakan ada yang atas. Keterbukaan hati sangat diperlukan untuk bisa belajar dari yang kecil guna menjadi yang besar. Masihkah kita memiliki nilai-nilai kecil kita seperti Kavanaugh? Mari merenung.
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=18779

Renungan Kristen (Berbahagialah Orang yg Miskin Di Hadapan Allah) - BAGIAN 1. < Syalom, rekan2 muda kristen yg ade di FS. Hari kita akan membahas ttg "Org Miskin yg Berbahagia/Berkenan di Hadapan Tuhan." Bahan renungan ini adalah "DRAFT Khotbah" yg sedang saya persiapkan untuk melayani pemberitaan Firman Tuhan di gereja dimana saya melayani. Enak khan?! Saya belum publish keluar, tapi kalian sudah dapet draft khotbah-ku..hmmm, hehehesemuanya GRATIS! Saya tidak minta uang saudara kok. Semua kumpulan khotbah2 saya selama ini gratis buat saudara. Tapi saya minta berkatnya tetap ama Tuhan dong! Hehe. ok dech, langsung aje.

Nats: Mat.5:3 berkata: "Berbahagialah orang yg miskin di hadapan Allah, karena merekalah yg empunya kerajaan Sorga." Loh! Kok bisa orang miskin berbahagia?! Ah, ngak mungkin lah! Masak orang yg dekil, bauk, kumel n borokan kaye orang2 yg ada di kolong jembatan, di pinggir jalan, di emperan2 itu bisa berbahagia?! Aneh Ah! Ngak mungkin la yauw~! Mungkin pernyataan di atas sering terlintas di benak kita. Tapi sebagai hamba Allah, saya mau katakan pada saudaraApa yg tidak mungkin bagi duniaitu mungkin bagi Allah. Mungkin saudara merasa, bahwa ikut Tuhan itu haruslah kaya, berhasil meraih sejumlah kekayaan dan jabatan/kekuasaan yg hebat di dunia ini. Bahkan, ada pendeta2, hamba2 Tuhan yg mengaku dirinya berhikmat yg mengatakan/mengajarkan "TEOLOGI KEMAKMURAN", yaitu kalo saudara mengikut Tuhan, maka saudara harus dan pasti kaya, berlimpah dengan uang dan tidak kekurangan kebutuhan jasmani." Saudaraku, saya mau katakan: Kekayaan tidak akan membawa kita kpd keselamatan. Tuhan Yesus berkata: " Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dengan apakah yg dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? " (Mat.16:26) Ams.17:5a berkata: " Siapa mengolok-ngolok orang miskin, menghina penciptanya" Jadi jelas! Kekayaan bukan ukuran keselamatan, dan bukan ukuran saudara layak mendapat "tempat/perkenan/pujian" dari Tuhan. Mungkin rekan2 muda kristen friendster bertanya: LALU..SEPERTI APAKAH ORANG MISKIN YG BERBAHAGIA DAN DIPERKENAN OLEH TUHAN?!!.BAGAIMANA CIRI2 MEREKA YG TERMASUK ORANG MISKIN YG DIPUJI2 OLEH TUHAN?! Mari kita selidikidgn pertolongan dan hikmat dari Tuhan.. Orang Miskin yg Berbahagia/Berkenan dihadapan Tuhan, yaitu: 1. Orang miskin yg Kaya Iman/Kaya Rohani Itu sebabnya Yak.2:5-6 berkata : "Dengarkanlah, hai saudara2 yg kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yg dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yg telah dijanjikanNya kepada barangsiapa yg mengasihi Dia?Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin.dst.." Contoh:

a. Lazarus yg Miskin dgn orang kaya yg Bodoh (Luk.16:19-31). Disana diceritakan bahwa Lazarus itu sangat miskin, memiliki penyakit borok yg parah dan boroknya selalu dijilati oleh anjing, dan selalu mengais/memugut remah2 makanan dari si orang kaya yg jahat tersebut. Tetapi apa yg terjadi?! Ketika Lazarus yg miskin ini meninggal, maka ia langsung duduk di pangkuan Abraham dan menikmati sorga-Firdaus Allah (Luk.16:22-23). Tetapi si orang kaya yg jahat itu mati, kemudian masuk neraka (Luk.16:23). Jadi jelas, orang miskin pun bisa menikmati kebahagiaan bersama Allah di sorga. Orang miskin yg beriman itu sangat dihargaiNya. Berbahagialah orang miskin yg kaya iman di hadapanNya. b. Contoh kedua, yaitu Rasul Petrus. Ketika Rasul Petrus menyembuhkan orang yg lumpuh di bait Allah. Rasul Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yg ada padaku, tetapi apa yg kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah." (Kis.3:6) ..Lalu apa yg terjadi?! Maka orang yg Lumpuh itu berjalan dan bersukacita memuji2 Allah (Kis.3:7-10). Jadi, Rasul Petrus ini meskipun ia tidak mempunyai emas dan perak (miskin), namun ia sangat " kaya Iman"/"kaya rohani ". Luar biasa! Apa yg tidak bisa dilakukan oleh pertolongan medis dgn biaya yg sangat mahal sekalipun untuk menolong orang lumpuh itunamun Rasul Petrus telah lakukan, melalui imannya kpd Yesus Kristus, Tuhan kita. Halleluyah!! c. Lihat juga iman seorang buta yg miskin yg selalu mengemis di Yerikho, sehingga ia menerima kesembuhan dan belas kasihan dari Yesus (Baca Luk.18:35-42) 2. Orang Miskin yg Murah Hati Contoh: a. Janda miskin yg memberi persembahan (2 peser) di peti persembahan, yg dipuji-puji oleh Tuhan Yesus, karena janda miskin ini memberi 2 peser dari seluruh nafkahnya! Luar biasa! (Baca Mrk.12:41-44) b. Janda Sarfat yg miskin, yg memberi makan nabi Elia, ketika tepung yang dia miliki hanya segenggam dan minyak yg sedikit, tetapi justru karena kemurahan hatinyalah, maka janda Sarfat ini diberkati sehingga tepung dan minyak dlm bulinya tidak habis-habis! (Baca 1 Raj.17:7-16)Luar biasa! c. Jemaat Makedonia yg sangat miskin, yg mampu memberi "melampaui" kemampuan mereka kpd para hamba2 Tuhan, khususnya Rasul Paulus. Sehingga mereka dipuji oleh Rasul Paulus (Baca 2 Kor.8:1-3). Luar biasa, meskipun sangat miskin, namun mereka ini mampu memberi melampaui kemampuan mereka!

Jadi jelas..kemiskinan bukanlah penghalang bagi kita untuk tetap bermurah hati dan berbuat baik kepada sesama. Berbahagialah orang miskin yg Murah Hati. Karena merekalah yg diperkenan/dipuji oleh Tuhan dan juga manusia. Halleluyah!! 3. Orang Miskin yg Bersih/Suci Kelakuannya Itu sebabnya Ams.28:6 berkata: "Lebih baik orang miskin yg bersih kelakuannya daripada orang yg berliku-liku jalannya, sekalipun kaya." (Lihat juga Ams.19:1) Jadi jelas, meskipun miskinmaka itu bukan alasan bagi manusia untuk ngerampok, mencuri, menculik untuk meminta sejumlah tebusan uang, dan menjalankan usaha2-bisnis kotor seperti : jadi calo judi-togel, jadi perantara/penjual narkoba, dll yg jahat. Kemiskinan bukanlah penghalang untuk hidup suci/kudus. Allah menyukai orang2 miskin yg kehidupannya suci/kudus. Berbahagialah orang yg miskin jasmani tapi hidupnya kudus dan suci. 4. Orang Miskin yg Memiliki Nama Baik dan Dikasihi Oleh Orang Lain Itu sebabnya, Ams.22:1 berkata: "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada emas dan perak." Tadi dikatakan..kekayaan besarberapa besar?! Seperti Bill Gates (Orang TERKAYA di dunia) yg kekayaannya hampir 50 Milyar dollar Amerika?! Wah! belum seberapa tuh! Hehe! Dikatakan "Nama Baik" itu lebih berharga dari Kekayaan Besar apapun. Jadi orang miskin yg memiliki nama baik adalah orang yg sangat kaya di mata Tuhan. Karena Tuhan yg mengatakannya, BAHKAN dikasihi orang lain itu juga lebih baik dari emas dan perak, artinya orang itu memiliki sahabat/teman2 yg berkualitas baik dan juga banyak. Orang miskin yg dikasihi oleh orang lain itu juga sangat berharga di mata manusia dan di mata Tuhan. Karena perbuatan, kebaikan, kemurahan hatinya yg telah diberikannya kepada orang/manusia di sekelilingnya, tanpa memandang agama, suku dan ras serta warna kulit ato pun juga kekayaan/jabatannya. Berbahagialah orang miskin yg Memiliki nama Baik dan dikasihi oleh orang lain! 5. Orang Miskin yg Berhikmat/Berpengetahuan/Bijaksana/Pandai Itu sebabnya Pkh.4:13 berkata: "Lebih baik seorang muda miskin, tetapi berhikmat daripada seorang raja tua tetapi bodoh, yg tidak mau diberi peringatan lagi." Ams.3:13-15 berkata: "Berbahagialah orang yg mendapat hikmat, orang yg memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga daripada permata, apapun yg kauinginkan tidak dapat menyamainya." Ams.20:15 berkata: " Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yg paling berharga adalah bibir yg berpengetahuan."

Dalam Mat.7:24 Yesus mengatakan bahwa orang yg Bijaksana adalah orang yg mendengar Firman serta melakukannya, yaitu seperti mendirikan rumah di atas batu yg teguh. Jadi jelas, orang miskin pun, kalo dia memiliki hikmat, pengetahuan, kepandaian dan bijaksana, maka orang miskin yg seperti inilah yg sangat berharga sekali di mata Tuhan dan juga mata manusia. 5. Orang Miskin yg Selalu mengucap Syukur Itu sebabnya 1 Tes.5:18 berkata: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yg dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Contoh: a. Rasul Paulus, Paulus berkata: "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yg merupakan rahasia bagiku, baik dalam kenyang, maupun dalam kelaparan, baik dalam kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yg memberi kekuatan kepadaku." (Flp.4:11-13) Jadi, seperti Rasul Paulus, manusia juga dapat mengucap syukur (merasa cukup, tidak bersungut-sungut/mengeluh) dan dapat menanggung segala perkara. Mengapa?! Karena Allah yg memberi kekuatan. Halleluyah! Jadi, orang miskin yg berkenan dan berharga di mata Tuhan adalah orang miskin yg selalu mengucap syukur. Alkitab tadi katakan: "Mengucap syukurlah dalam "segala hal" (dalam keadaan kaya, maupun dalam keadaan miskin). Semuanya diperintahkan Firman Tuhan untuk mengucap syukur. b. Ayub, Ketika seluruh kekayaan/harta benda dari Ayub ludes/lenyap dan habisdan Ayub menjadi sangat hina dan miskin, namun Ayub tetap mengucap syukur kepada Tuhan Allah, meskipun isterinya menyuruh Ayub untuk mengutuki Tuhan Allahnya. Ayb.2:9-10 berkata: "Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah! Tetapi jawab Ayub: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yg baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yg buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya." Rekan2 muda, Ucapan syukur harus selalu "mengalir" dari hidup kita, bahkan bibir kita juga. Dalam segala keadaan, baik ketika dalam penderitaan/kebangkrutan/kemiskinanmaupun ketika kita dalam sukacita/kesuksesan/menjadi kaya. Dalam semua situasi, kita haruslah mengucap syukur. c. Nabi Habakuk,

Habakuk berkata: " Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang2 tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan beria-ria di dalam Allah yg menyelamatkan aku." (Hab.3:1718) Saudaraku, renungkanlah hal di atas! Bagaimana mungkin seseorang dapat mengucap syukur, beria-ria dan bersukacitaketika keadaan disekeliling mengalami kebangkrutan, penderitaan, kemiskinan, bisnis yg hancur lebur, dan sesuatu yg negatif selalu menimpa ibarat kutuk?! Itulah yg telah dialami oleh Habakuk. Tapi itu semua di atas tidak menghalanginya untuk tetap bersyukur, bersukacita dan beria-ria di dalam Allah! Wouw!!! Luar biasa! Iman yg Sangat Teguh! Jadi, kemiskinan juga bukanlah penghalang bagi kita untuk mengucap syukur kpd Tuhan. Orang Miskin yg berbahagia dan berkenan di hadapan Tuhan adalah orang miskin yg Mengucap Syukur, bahkan dalam kemiskinan jasmaninya! Halleluyah!! 7. Orang Miskin yg Hidup dalam Kasih Itu sebabnya, Ams.15:17 berkata: "Lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu tambun dengan kebencian." Rekan2 muda, pada zaman ini kalo ada sebuah keluarga yg makan hanya pake nasi + sayur dan tidak pake ikan/daging, maka keluarga itu pasti sangatsangat miskin sekali..kasihan. Tapi perhatikan, Alkitab katakan bahwa apa yg dipunyai bukanlah ukuran seseorang menjadi berharga dimataNya, tapi hidupnya diselimuti/diliputi oleh "kasih". Oh, alangkah bahagianya keluarga miskin, yg hanya makan nasi + sayur tiap hari, tetapi keluarga ini memiliki kasih. Keluarga ini sangat damai. Di sana tidak ada percekcokan, tidak ada sungut2 dan tuntutan yg macem2 dan teriakan histeris atas penderitaan mereka. Luar biasa keluarga yg seperti ini! Tapi ironis, zaman sekarang orang kaya kalo makan masih aje ribut membahas "menu" yg harus berganti2! hehehe! kalo ngak suka/ngak enak menunya dan masakannya, lalu piringnya dipecahin, pembantu dipecat, semua orang dimarahin! Hahahahaha! Ada aksi Alien terbang..piring terbang nich ye!! Hehe. Nah, jadi kasih itu perlu dimiliki oleh setiap orang, setiap keluarga..sehingga ada keharmonisan hidup dan kesatuan yg indah, antara orang tua dan anak, anak dgn anak, majikan dgn pembantu, dan pembantu dgn anak majikan juga. Siip dech!!! Itu sebabnya Kol.3:14 berkata: "Dan di atas semuanya itu: Kenakanlah kasih, sebagai pengikat yg mempersatukan dan menyempurnakan." Jadi, kasih itu adalah pengikat dan penyempurna segala hal.

Berbahagialah orang miskin yg penuh Kasih. Mereka inilah yg berkenan, indah dan berharga dimataNya.
http://jodi-leonparr.blog.friendster.com/2008/03/renungan-kristen-berbahagialah-orang-yg-miskindi-hadapan-allah-bagian-1/

Anda mungkin juga menyukai