Anda di halaman 1dari 6

Fahrudin HM Blog

Wadah Tulisan Seputar Dinamika Kehidupan Masyarakat

Paradigma Ganda Sosiologi


Oleh: Pahrudin HM, MA Pengertian Paradigma Terminologi Paradigma dikemukakan pertama kali oleh Thomas Kuhn dalam bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution yang diterbitkan pada tahun 1965. Penulisan buku ini dimaksudkan Kuhn sebagai tantangan terhadap asumsi umum sekaligus juga mitos yang beredar dan dikenal masyarakat selama ini bahwa ilmu pengetahuan itu berkembang secara kumulatif. Dalam bukunya ini Kuhn mengungkapkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan tidak terjadi secara kumulatif sebagaimana mitos yang beredar selama ini, tetapi terjadi secara revolusi. Untuk itu, Kuhn mengajukan model alur perkembangan lmu pengetahuan sebagaimana berikut ini: Parad I Normal Sc. - Anomalies - Crisis - Revolusi - Parad. II. Pada awalnya, menurut Kuhn, ilmu pengetahuan didominasi oleh satu paradigma yang menguasai jagad pengetahuan dalam kurun waktu yang lama, kemudian sampai pada tahap normal science dimana para ilmuan bekerja dan mengembangkan paradigma yang dominan tersebut. Namun demikian, dalam proses pengembangan tersebut ternyata tidak dapat dilepaskan dari pertentangan dan penyimpangan (anomalies) karena ketidakmampuan paradigma pertama menjawab beragam persoalan yang berkembang. Akibatnya, terjadi krisis di kalangan para ilmuan yang mulai menyangsikan validitas paradigma dominan tersebut. Jika krisis terus berlanjut, maka tentu akan mengemuka revolusi yang menyebabkan hadirnya jenis paradigma yang baru yang diyakini mampu menjawab persoalan-persoalan yang belum terpecahkan selama ini. Dengan demikian, apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan paradigma itu? Sebagai orang yang pertama kalinya memperkenalkan paradigma dalam khazanah ilmu pengetahuan, Kuhn ternyata justru tidak menghadirkan pengertian dan pemahaman mengenai paradigma. Pengertian mengenai paradigma baru muncul ke permukaan oleh Robert Friedrich, yaitu suatu pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tertentu yang menjadi pokok persoalan (subject matter) yang seharusnya dipelajari. Selanjutnya, apa yang dipaparkan oleh Friedrich mengenai paradigma ini disintesakan oleh George Ritzer secara lebih terperinci dan lebih jelas. Menurut Ritzer, paradigma adalah pandangan yang mendasar dari ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang seharusnya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa paradigma adalah cara pandang yang membantu seorang ilmuan untuk merumuskan apa yang harus dipelajari, persoalan-persoalan apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya menjawabnya, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam menafsirkan informasi yang dikumpulkan dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut. Sosiologi dan Paradigma Ganda Berdasarkan pengertian paradigma yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cara pandang masing-masing kelompok ilmuan dalam melihat suatu fenomena tentu akan berbeda-beda. Ini pula yang terjadi dengan Sosiologi. Hal ini dapat terjadi, menurut kajian Ritzer, karena beberapa hal, yaitu: 1. Sejak kemunculannya yang menjadikan Filsafat sebagai dasar pemikirannya, para ilmuan pengusung Sosiologi sudah berbeda pandangan mengenai apa yang akan dipelajari ilmu ini. 2. Sebagai konsekuensi dari pandangan yang mendasarinya berbeda-beda, maka teori-teori yang digunakan pun tentu beragam pula.

3. Akibat ikutannya adalah metode yang digunakan pun juga berbeda-beda sebagai konsekuensi logis dari beragam perbedaan yang mengemuka di kalangan ilmuan tersebut. Ragam paradigma atau yang lazim dikenal dengan paradigma ganda yang mengemuka dalam Sosiologi adalah mengenai lahan kajian ilmu ini. Menurut Augus Comte dan Herber Spencer, ide adalah lahan kajian yang dapat dilakukan oleh Sosiologi. Kedua ilmuan ini dipengaruhi oleh model pemikiran Filsafat yang membidani kelahiran Sosiologi dalam khazanah ilmu pengetahuan manusia. Namun demikian, dunia ide yang diajukan Comte dan Spencer sebagai lahan kajian Sosiologi ini dibantah oleh Emile Durkheim melalui dua karya monumentalnya, The Rules of Sociological Method (1895) dan Suicide (1897). Menurut Durkheim, jika model kajian ini terus menerus dipertahankan dalam lapangan Sosiologi, maka ilmu ini tidak lain adalah cabang dari Filsafat. Padahal semua ilmuan sepakat untuk menjadikan Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri dan tidak tergantung dengan ilmu pengatahuan lainnya. Untuk itu, Durkheim menghadirkan lahan kajian yang dapat dilakukan Sosiologi, yaitu fakta sosial (social facts). Menurutnya, ide yang diusung Comte dan Spencer tidak dapat dijadikan objek riset karena hanya berfungsi sebagai konsepsi dalam pikiran dan tidak dapat dipandang sebagai barang sesuatu (athing). Sebaiknya, Fakta Sosial yang diusung Durkheim terdiri dari dua macam, yaitu: (1) fakta sosial material berupa barang sesuatu yang dapat disimak, ditangkap dan diobservasi serta bagian dari dunia nyata (external world). Contohnya adalah arsitektur dan norma hukum. (2) fakta sosial non material berupa sesuatu yang dianggap nyata (external) yang merupakan fenomena yang bersifatinter subjective yang hanya dapat muncul dalam kesadaran manusia. Untuk menyebut contohnya adalah egoisme, moralitas, situasi sosial dan opini. Sedangkan teori yang digunakan untuk mengkaji lapangan penyelidikan fakta sosial sebagaimana yang diketengahkan Durkheim ini adalah teori fungsionalisme struktural, teori konflik, teori sistem dan teori sosiologi makro. Sedangkan menurut Ritzer, objek kajian Sosiologi terdiri dari dua macam, yaitu: objektif dan subjektif. Objek kajian objektif terdiri dari material, fenomena sosial yang dapat dilihat pada aktor; tindakan (aksi); interaksi; struktur birokrasi; hukum atau perundang-undangan. Sedangkan objek kajian subjektif adalah objek kajian sosiologi yang tidak termasuk dalam bidang material atau non material berupa fenomena sosial yang terdiri dari ide dan nilai-nilai yang tidak berdimensi material berupa: proses mental, konstruksi materialistik, norma, nilai-nilai dan elemen budaya. ___________________ Disarikan dari : George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Press, 2009.
Suka Be the first to like this post.
By Pahrudin HM, on 24 Juli 2010 at 5:39 am, under Sosial. Tag:Durkheim, Objek Kajian,Paradigma, Ritzer, Sosiologi. Tidak ada Komentar Komentar tulisan or leave a trackback: Trackback URL.

Menguak Rekayasa Sejarah Majapahit Film Perempuan Berkalung Surban dan Sosiologi Sastra Tinggalkan Balasan
Top of Form

Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:

Email (wajib)(Belum diterbitkan)

Nama (wajib)

Situs web

Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik.


Kirim Komentar
Bottom of Form

Potret Kalender

Juli 2010 S S R K J S M Jun 1 5 1 2 1 9 2 6

Agu 2 9 1 6 2 3 3 0 3 1 0 1 7 2 4 3 1 4 1 1 1 8 2 5

6 1 3 2 0 2 7

7 1 4 2 1 2 8

8 1 5 2 2 2 9

Kategori

Agama BudayaPendidikan PolitikSastra Sepakbola


d

Sosial

Uncategorize

Pencarian
Top of Form

Cari

Pencarian untuk:
Bottom of Form

Komentar Terkini

Pahrudin HM on Film Perempuan Berkalun

Apriansyah Bintang onFilm Perempuan Berkalun

Pahrudin HM onMengenal Paradigma Sebagai Kac

Pahrudin HM onMenguak Rekayasa Sejara

Pahrudin HM on Film Perempuan Berkalun


Link
RSS - Posts

Berlangganan
Top of Form

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email. Bergabunglah dengan 5 pengikut lainnya.

Daftar!

Bottom of Form

Tulisan Teratas
Gambaran Surga Yang Sebenarnya Memahami Teori Evolusi dan Teori Difusi Dalam Antropologi Paradigma Ganda Sosiologi

Mengenal Etnis-Etnis di Timur Tengah Aliran Sastra Arab Modern di Mesir: Madrasah Diwan Mengenal Hubungan Patron-Klien Profil Yordania Kajian Semiotik Riffatere Terhadap Puisi Arab Mengungkap Anggapan Orang Jambi Malas Problem Sosial Perkotaan

SocialVibe

Proses
Daftar Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.com

Blogroll
google mesin pencari 0 http://bolanews.com Sport 0 http://hidayatullah.com indonesia muslim news 0 http://kompas.com indonesia news 0 http://kr.co.id indonesia & jogja news 0 http://republika.co.id 0 http://swaramuslim.com muslim news 0 http://yahoonews.co.id 0 http://youtube.com 0 Universitas Favorit All About UGM 0

Blog pada WordPress.com. | Theme: NotesIL Dirancang oleh Jordan Lewinsky.


Ikuti

Follow Fahrudin HM Blog


Top of Form

Get every new post delivered to your Inbox.


Enter your e

Sign me up

Bottom of Form

Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai