Kista
Kista
SKRIPSI
Oleh :
T. Agus Surya
NIM : 050600137
PERNYATAAN PERSETUJUAN
TIM PENGUJI
Tahun 2009
ix + 24 Halaman
Odontogenic keratocyst (OKC) adalah kista yang berasal dari gigi (primordial
odontogenic epithelium) dan memiliki lapisan keratin serta mempunyai gejala klinis
yang agresif yaitu mempunyai tingkat rekuren yang tinggi. Pada OKC yang kecil
biasanya asimptomatik dan hanya tampak pada gambaran radiografi saja. Pada OKC
yang lebih besar biasanya menimbulkan rasa sakit, pembengkakan dan muncul fistel.
Pada kasus yang ekstrem, bahkan kista yang besar bisa tanpa rasa sakit.
ortokeratotik. Pada gambaran radiografi kista ini dapat muncul sebagai lesi unilocular,
dibandingkan wanita dan lebih sering tumbuh pada mandibula terutama di bagian
baik.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, skripsi ini telah selesai
disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat pengarahan, bimbingan, bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Prof. Ismet Daniel Nasution, drg., PhD., Sp. Pros. selaku dekan Fakultas Kedokteran
2. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG. sebagai Ketua Departemen Radiologi Dental.
3. H. Amrin Thahir, drg. selaku dosen pembimbing skripsi sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
4. Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp. BM selaku penasehat akademik yang telah
7. Wawa, Desy Purnama Sari, Muhammad Ariansyah Lubis, Bang Alex, Ira,
Rismaidar, Hamdi, Franky, Kak Yuli, Kak Rani, teman – teman yang telah memberi doa
Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan
masyarakat.
T. Agus Surya
NIM : 050600137
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...….vi
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………1
BAB 6 KESIMPULAN……………………………………………………………..18
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lumen yang dilapisi oleh lapisan epitel yang mengalami keratinisasi …...…..4
2. Dinding kista tersusun atas 6-10 sel yang mengalami keratinisasi ...................4
...........................................................................................................................9
radiografi .........................................................................................................10
13. Odontogenik berkalsifikasi pada maksila disertai gigi kaninus kiri atas
.........................................................................................................................14
14. Perawatan odontogenik keratokista dengan enukleasi secara intra oral pada
mandibula …………………………………………………………..……….16
16. Tindakan bedah pada pasien odontogenik keratokista pada mandibula di sertai
BAB 1
PENDAHULUAN
diperkenalkan oleh Philipsen. Odontogenik keratokista adalah jenis kista yang berasal
dari primordial odontogenic epithelium dan memiliki lapisan keratin. Sekitar 60%
odontogenik keratokista berasal dari pertumbuhan sisa-sisa dental lamina atau sel-sel
basal epitel rongga mulut dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan reduced enamel
Kista ini lebih sering tumbuh di rahang bawah daripada di rahang atas,
terutama di posterior mandibula dan cenderung terjadi pada laki-laki daripada wanita.
terjadi difusi antara odontogenik keratokista dan kista dentigerous. Kista ini dapat
tumbuh dengan ukuran besar dan mengakibatkan destruksi pada tulang rahang sehingga
Pada gambaran radiogarafi, paling sering muncul dalam bentuk lesi unilocular.
Tetapi dapat juga muncul dalam bentuk lesi lobulated dan multilocular. 1,5
Kista ini merupakan jenis kista yang paling agresif dan mudah rekuren.
yang tinggi, maka setiap tindakan enukleasi harus selalu disertai dengan kuretase. 1,4,5
BAB 2
rongga mulut di mana di dalamnya didapatkan jaringan keratin dalam bentuk yang
besar. 1,2,3
Browne, Forssell dan Sainio berpendapat lain, bahwa kista jenis dentigerous,
radikuler, dan residual masuk dalam kategori keratokista, akan tetapi dinyatakan bahwa
walaupun dapat terjadi keratinisasi yang metaplastik pada dinding suatu kista radikuler
atau residual, dinding kista tersebut sebenarnya tetap berbeda dengan dinding epitelium
sel-sel basal epitel rongga mulut sekitar 60% dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan
Kista ini lebih cenderung terjadi pada pria dibandingkan wanita, sering tumbuh
sering tumbuh di sekitar gigi yang tidak erupsi. Kista ini dapat tumbuh dengan ukuran
mempunyai kecenderungan rekuren yang tinggi, sekitar 30% - 60%, hampir sama
OKC adalah kista odontogenik non inflamasi yang muncul dari dental lamina.
Tidak seperti kista lainnya yang diperkirakan tumbuh oleh karena tekanan osmotik,
epitel OKC tampaknya memiliki potensi pertumbuhan bawaan, seperti pada sebuah
2. Lapisan sel basal yang terdiri atas sel-sel berbentuk kolumner atau
Gambar 1. Lumen yang dilapisi oleh lapisan epitel yang mengalami keratinisasi 1
Gambar 2. Dinding kista tersusun atas 6-10 sel yang mengalami keratinisasi 1
rongga mulut lainnya, yaitu Kista Dentigerous, Ameloblastoma dan Kista Odontogenik
Berkalsifikasi. 10
1. Kista Dentigerous
Kista dentigerous tumbuh dari dental follicle pada gigi yang tidak erupsi atau
dari gigi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Paling sering tumbuh di regio posterior
baik mandibula maupun maksila dan umumnya berkaitan dengan gigi molar ketiga.
Kista ini ditemukan pada semua usia dengan angka kejadian terbesar pada usia 20
tahun. 1,7,9,11,12
2. Ameloblastoma
rekuren yang tinggi dan biasanya terjadi di dekat sudut mandibula daerah molar tiga
dimana lapisan epitel menunjukkan lapisan sel-sel kolumnar yang tebal dan sejumlah
kumpulan sel-sel ghost yang terdapat pada dinding kista. Sel-sel ghost ini dapat
berkalsifikasi. Kista ini dapat tumbuh di segala usia dengan angka kejadian terbesar
pada usia remaja dan sering tumbuh pada wanita dan regio yang sering adalah maksila.
Kista ini merupakan kista satu-satunya yang berkalsifikasi sehingga memiliki gambaran
BAB 3
dari masa kanak-kanak sampai usia tua, tetapi sekitar 60% dari semua kasus yang
10 dan 40 tahun. Kista ini lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada wanita. Sekitar
60% sampai 80% dari kasus terjadi di rahang bawah dan lebih banyak terjadi pada
pada gambaran radiografi saja, tidak tampak secara klinis. Odontogenik keratokista
besar mungkin dapat menyebabkan pembengkakan, dan drainase pada daerah kista.
Pada kasus yang ekstrem, bahkan kista yang sangat besar bisa tanpa rasa sakit. 2,5,,6,15
pergerakan sendi TMJ. Pada saat kista membesar dapat menyebabkan malposisi gigi,
ekspansi tulang rahang dan resorpsi akar gigi serta pada kasus yang cukup ekstrem
dengan gambaran klinis kista - kista lainnya di rongga mulut, sehingga tidak dapat di
gambaran yang jelas adanya odontogenik keratokista, namun untuk diagnosis pasti
BAB 4
dan lesi multilocular. Pada gambaran radiogarafi, paling sering muncul dalam bentuk
lesi unilocular dengan gambaran radiolusen dikelilingi lapisan sklerotik berupa radio-
opak yang sangat tipis. Pada lesi lobulated dan lesi multilocular, adanya tulang kortikal
Odontogenik keratokista pada maksila lebih kecil ukurannya dari pada pada
mandibula. Ketika membesar, kista ini cenderung untuk memperluas tulang sehingga
unilokuler yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi. Gambaran
radiolusen tersebut berbatas jelas dengan batas yang sklerotik, sama seperti odontogenik
sel-sel basal epitel rongga mulut (60%) dan sisanya berasal dari pertumbuhan reduced
enamel dental follicle (40%). Sedangkan kista dentigerous tumbuh dari dental follicle
pada gigi yang tidak erupsi atau gigi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sehingga
kista ini selalu di jumpai pada gigi yang impacted atau dalam masa pertumbuhan.
1,7,9,11,12
Gambar 11. Kista dentigerous pada regio molar tiga kanan impaksi 1
odontogenik yang bertanggung jawab pada pembentukan enamel. Pada kasus – kasus
Ameloblastoma memiliki tingkat kekambuhan yang lebih tinggi (45-90%) dari pada
lobus yang jelas. Jika unilokular, sulit dibedakan dengan kista dentigerous atau
Berkalsifikasi
odontogenic keratocysts tetapi tidak seagresif odontogenik keratokista dan tidak mudah
rekuren. Kista ini dilapisi oleh lapisan kalsifikasi, berbeda dengan odontogenik
lebih sering terjadi pada laki-laki sedangkan odontogenik berkalsifikasi lebih sering
yang sepenuhnya radiolusen. Pada saat mengalami maturasi, akan tumbuh suatu proses
kalsifikasi yang akan ditunjukkan dengan gambaran berbatas jelas dan gambaran
bentuk unilokuler, maka diagnosis dapat mengarah pada odontogenik keratokista dan
ameloblastoma. 1
Gambar 13. Odontogenik berkalsifikasi pada maksila disertai gigi kaninus kiri
atas impaksi. Adanya gambaran radiolusen dan radio-opak di dalam
lumen kista. 1
BAB 5
tingkat rekuren yang tinggi dari odontogenik keratokista, maka setelah tindakan
Rekurensi dapat timbul akibat adanya dinding kita yang masih melekat pada
jaringan mukosa, terutama pada regio molar ketiga rahang bawah, sering terdapat
perlekatan yang kuat antara kista dan jaringan mukosa di atasnya, maka sebaiknya
dilakukan juga eksisi pada mukosa tempat perlekatannya dengan jarigan ikat untuk
Pada kasus odontogenik keratokista yang telah meluas, di mana telah terjadi
perforasi pada tepi atau margin mandibula, maka perawatannya adalah melakukan
1) Bila didapatkan kembali lesi multipel setelah perawatan kuretase dan enukleasi,
2) Bila pada lesi sedemikian besar dan pada tindakan kuretase dan enukleasi akan
tertentu. Pada umumnya pemeriksaan ulang dilakukan pada kurun waktu 5 tahun
pertama setelah operasi dan diikuti dengan pemeriksaan selanjutnya 10 tahun kemudian.
Kista ini mempunyai kecenderungan kambuh yang tinggi, kecuali jenis orthokeratinized
Enukleasi merupakan pilihan perawatan OKC, bahkan pada kasus OKC yang
mempunyai diameter besar perlu dilakukan tindakan bedah secara ekstra oral agar
BAB 6
KESIMPULAN
Odontogenic keratocyst (OKC) adalah kista yang berasal dari gigi (primordial
histopatologis yang khas yaitu epitelnya parakeratotik dengan sel basal tersusun seperti
pagar atau kuboid yang memperlihatkan gambaran jelas parakeratotik dan kadang-
kadang ortokeratotik. Kista ini berasal dari pertumbuhan sisa-sisa dental lamina atau
sel-sel basal epitel rongga mulut sekitar 60% dan 40% sisanya berasal dari pertumbuhan
reduced enamel dental follicle. Pada gambaran radiografi kista ini dapat muncul sebagai
Kista ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita dan sering tumbuh
di mandibula terutama di bagian posterior mandibula. Pada OKC yang kecil biasanya
asimptomatik dan hanya tampak pada gambaran radiografi saja. Pada OKC yang lebih
besar biasanya menimbulkan rasa sakit, pembengkakan dan muncul fistel. Pada kasus
yang ekstrem, bahkan kista yang besar bisa tanpa rasa sakit.
Kista ini merupakan jenis kista yang paling agresif dan mudah rekuren. Prinsip
tinggi dari kista ini, maka setelah tindakan enukleasi harus selalu disertai dengan
DAFTAR PUSTAKA
2. Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral&Maxillofacial Pathology.
4. Pogrel MA. The History of The Odontogenic Keratocyst. WB Saunders 2003 : 311-
315
8. White DK, Jenkins WS, Ford JE. Panoramic radiograph in Pathology. Atlas Oral
9. White SC, Pharoah MJ. Oral Radiology Principles and Interpretation. Fifth Edition.
<http://staging.radiopaedia.trike.com.au/articles/odontogenic_keratocyst> (4 juni
2009)
11. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral Pathology Clinical Pathology
14. Pistóia GD, Gerlach RF, Santos JCB, Filho AM. Odontoma-Producing
15. Smith IM, Harvey N, Logan RM, David DJ, Anderson PJ. Odontogenic keratocyst
16. Rensburg LJ, paquette M, Nortje CJ. Correlative MRI and CT imaging of
2003: 363-382
17. Ghali GE, Connor MS. Surgical Management of The Odontogenic Keratocyst.
2003: 383-392
DAFTAR LAMPIRAN
utuh.
tanduk
Kista : suatu ruangan patologis yang dilapisi oleh epitel, di dalam lumen
Odontogenik : kista pertumbuhan yang timbul dari epitel odontogenik (sel – sel
pertumbuhan gigi)
Parakeratotik : sel keratinosit yang tetap mengandung inti pada saat sel tersebut
Palisade : susunan struktur sel atau selular yang sejajar dalam barisan seperti
tiang pagar
Resorpsi : pengurangan atau hilangnya jaringan keras dari gigi atau rahang
perawatan pembedahan
Sel ghost : 1. sel yang mengalami keratinisasi denukleasi dengan pusat yang
Tulang kortikal : tulang padat dari tangkai suatu tulang yang mengelilingi tulang
medula.