Anda di halaman 1dari 16

KONTEKS ASKEP BIOPSIKOSOSIAL A. Aspek Biologis B. Aspek Psikologis C. Aspek sosiokultural A. ASPEK BIOLOGIS 1.

. Cara kerja otak dan tubuh berinteraksi 2. Perawat psikiatrik harus punya pengetahuan ttg: Struktur normal dan kerja otak Utamanya fungsi mental Informasi ttg pengobatan Informasi ttg ASKEP 3. Peran & fungsi perawat Advokat TEKNIK PENCITRAAN SARAF Computed Tomography (CT-Scan) Serangkaian sinar X yg dibtk komputer, menjadi irisan-irisan otak yg dpt disusun oleh komputer, memberikan suatu gambaran tiga demensi Memberikan gambran: Struktur otak Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI) Suatu bidg magnetik yg mengelilingi menginduksi jar. Otak utk memancarkan gel radio yg dikomputerisasikan utk mendptkan btk yg jelas & terinci dari gambaran seksional otak Gambaran: struktur otak (teknik MRI yg terbaru menggambarkan aktivitas otak) Pemetaan Aktivitas Listrik Otak (BEAM) Menggunakan teknik tomografi komputer utk menayangkan data yg diperoleh dari rekaman elektroensefalografi (EEG) dari aktivitas listrik otak yg dpt dibangkitkan oleh stimulus spesifik, seperti kilatan cahaya atau suara tiba-tiba, atau rangsangan kognitif oleh tugas mental spesifik Kegunaan: fungsi atau aktifitas otak Tomografi Emisi Positron (PET) Perjalanan radio aktif yg disuntikan ke dlm otak & menunjukkan bintik bercahaya dlm layar, berbagai zat

dpt diserap olh otak dlm jumlah yg berbeda tgtg pd jenis jaringan & tingkat aktivitas Kegunaan: fungsi atau aktivitas otak Tomografi Komputer Emisi Foton Tunggal (SPECT) Mirip PET tetapi menggunakan zat yg lebih stabil & detektor yg berbeda utk memvisualisasi pola aliran darak Kegunaan: fungsi atau aktivitas otak

Genetik Penyakit Mental Belum diketahui Satu-satunya Alzeimers: 10% Beberapa Kajian, diperkirakan: Kajian Adopsi: membandingkan antara klg biologis dgn klg adopsi sbg klp kontrol Kajian Kembar: satu telur dgn dua telur Kajian Keluarga: klg tingkat I, II dan III Irama Sirkadian Riset biologis: irama tubuh diatur oleh pemacu sirkadian internal yg terltk pd area trtntu di otak & pemacu ini berubah olh isyarat eksternal spesifik Irama ini spt siklus 24 jam yg mempengaruhi aspek kesehatan dan kesejahteraan termasuk: gaya hidup, tidur, alam perasaan, makan, minum, kesuburan dan penyakit Riset terakhir: penjaga waktu internal terletak pada hipotalamus otak Psikoimunologi Bidg relatif baru: pengaruh psikologis thd pengendalian sistem saraf dari respon imun Stres psikososial mengganggu imun shg mempengaruhi perkembangan dan perjalanan penyakit. PENGKAJIAN BIOLOGIK PASIEN PSIKIATRIK Riwayat Perawatan Kesehatan (RPK) Perawatan kes umum Riwayat inap & pembedahan Kerusakan otak Kanker

Masalah-masalah paru Masalah-masalah jantung Penyakit berhubungan dgn darah DM Ggn Endokrin Gaya Hidup Makan Pengobatan Penggunaan Zat Toksin Pekerjaan (masalah lalu sekarang) cedera

Keterampilan Wawancara Kegunaan: utk mempermudah arah & tujuan dgn cara: Panggilan nama akrab Tunjukkan dgn empati & hangat Lingkungan yg nyaman Mendengarkan dgn sikap terbuka Amati verbal & non verbal klien Pantau perasaan &ansietas Gunakan sumber informasi skunder dan Pemeriksaan Status Mental Diskripsi Umum Penampilan, Bicara, aktivitas motorik & interaksi selama wawancara Status Emosi Alam perasaan & afek Pengalaman Persepsi Pemikiran Isi pikir & Proses pikir Sensori & Kognisi Tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi & kalkulasi, informasi & intelejensi, penilaian dan penghayatan Penampilan Observasi: Penampilan Cara berpakaian Kebersihan Sikap tubuh Cara jalan yg janggal Ekspresi wajah Kontak mata Dilatasi atau konsentrasi pupil Status kesehatan & gizi secara umum Kewaspadaan Perawat Pupil berdilatasi ---- intoksikasi obat Pupil berkontraksi ---- addiksi narkotik Sikap tubuh membungkuk---- depresi

Pemeriksaan Fisik Statistik kes terakhir Tinjauan sisten fisiologis: persistem atau dari ujung rambut ujung kaki Hasil Laboratorium Darah, plasma dan serum Urine Hormon Haematologi Cairan serebrospinal Gejala yg terlihat & Respon Koping Uraian: sifat, frekuensi dan intensitas Ancaman thd keamanan diri sendiri & orla Status fungsional Kualitas hidup Pemeriksaan Fisik Dasar Penampilan Gaya berjalan Koordinasi Kekuatan bilateral Tremor & tiks Ucapan Dan gejala-gejala lain: Sakit kepala, penglihatan kabur, dan masalah-masalah ingatan hrs dikaji secara rinci B. ASPEK PSIKOLOGIS Kegunaan Pemeriksaan Psikologis: Mendeteksi: perubahan-perubahan abnormalitas fungsi intelektual, isi pikir, penilaian, alam perasaan, & efek seseorang serta utk menduga kemungkinan adanya lesi pada otak

Cara Bicara Perlu diperhatikan: Frekwensi: kecepatan bicara: cepat/ lambat Volume: seberapa keras suara bicara: keras atau lembut Karakteristik: gagap, kata-kata bersambung, atau aksen yg tidak wajar

Jumlah: sedikit, membisu dan ditekan Kewaspadaan Perawat: Gangguan Bicara --- ggn otak tertentu Bicara ditekan---- pasien manik Sedikit bicara----depresi

Kewaspadaan perawat 25% keinginan bunuh diri Informasi & Intelegensi Penilaian Penghayatan Pengukuran Psikologis

Aktivitas Motorik Terkait dgn gerakan fisik pasien: Obsevasi yg perlu dicatat: tingkat aktivitas, jenis aktivitas dan isyarat tubuh yg tdk wajar Kewaspadaan Perawat: Gerakan tbh yg berlebihan--ansietas, mania dan penyalahgunaan stimulan Aktivitas tubuh yg terbatas---depresi, ggn organik,skizoprenia katatonik atau stupor akibat obat Interaksi selama Wawancara Observasi: Bersikap bermusuhan, tdk kooperatif, mudah tersinggung, berhati-hati, apatis, defensif, curiga Kewaspadaan Perawat: Kecurigaan --- tampak pada pasien paranoid Mudah tersinggung ---- pasien ansietas Alam Perasaan Laporan diri pasien ttg status emosional & cerminan situasi kehidupan pasien Observasi Pertanyaan yg umum Bagaimana perasaan klien hari ini? Biasanya Jawab: sangat sedih, takut, putus asa, sangat gembira atau cemas Gerak-gerik ingin bunuh diri

PERLU DIBACA.???!!! DARI MASALAH DI ATAS Pengertian Observasi Kewaspadaan Perawat C. ASPEK SOSIOKULTURAL a) Sosial ??? Hubungan dgn dunia luar Saling mempunyai kebiasaan Norma Sosial b) Kultural ???? Nilai Budaya individu c) Keduanya unik???? d) Faktor-faktor Resiko Sosiokultural : Usia, suku bangsa, Gender, pendidikan, penghasilan, sistem keyakinan e) Stresor sosiokultural : Keadaan yg merugikan Streotipe: konsep depersonalisasi dari individu didalam satu kelompok Intolerans Stigma Prasangka Diskriminasi Rasisme: yakin ras yg satu lebih tinggi dari ras yg lain f) Pengkajian Sosiokultural Usia Suku Bangsa Gender Pendidikan Penghasilan Sistem Keyakinan

........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................ ........................................................................................................................................................................

Latar Belakang Lap kesht th 2001gg jiwa dan perilaku dialami pddk 25%, 40% di-dx scr tdk tepat SKRT th 1995prevalensi gg mental emosional usia > 15 th 140/1000 agt rmh tg SKMRT th 1995185/1000 pdk rt menunjukkan gjl gg jiwa ( prev diatas 100/1000 dianggap mslah kesmas yg perlu mndpt perhatian) Mslh kes jiwa tidak menyebabkan kematian scr lgsg. Beban akibat keswa adl 12,5%, lbh besar dibndg peny jntg ischemik, peny serebrovask, tbc Mslh keswa menimbulkan dampak sosial RISKESDAS 2007 Jml penduduk Prov DIY 3.457.491 jiwa Angka nasional gg jiwa dan ME 11,6%.........400.000 JIWA GANGGUAN JIWA BERAT 0,64%.22.OOO JIWA Kesenjangan pengobatan 90%......10% yg membutuhkan yang terlayani di sarana yankes Kecenderungan gangguan jiwa diusia produktif ( 75% ) KERUGIAN EKONOMI ( 16.500 x 25.000 = 412.500.000/hari PIRAMIDA PELAYANAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS

Psikiater, psikolog klinis, perawat jiwa

Psikiater, psikolog klinis, Perawat Keswarmas perawat keswamas

Perawat keswamas

Keterangan piramida: 1 = Perawatan mandiri individu dan keluarga 2 = Dukungan masyarakat formal dan informal di luar sektor kesehatan 3 = Pelayanan kesehatan jiwa melalui pelayanan kesehatan dasar 4 = Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat 5 = Unit pelayanan kesehatan jiwa di RSU 6 = RS Jiwal

Model Stress Adaptasi ( Stuart, 2002 )

Organik/Biologis
Faktor Predisposisi Retardasi Mental Keturunan Penyalahgunaan Trauma Putus zat Kecerdasan

Psikologis
Tipe kepribadian Anak tunggal Kehilangan Kegagalan Berbagi dengan orang lain

Sosiokultural
Lingkungan Bencana Konflik budaya Bencana Adanya dukungan

Faktor Presipitasi Sumber Koping

Mekanisme Koping Intervensi

Adaptif Terapi Somatik Psikoterapi

Maladaptif Terapi keluarga

PELAYANAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF

Peningkatan kesehatan & pencegahan terjadinya gangguan jiwa

Deteksi dini adanya masalah psikososial & gangguan Jiwa

Peningkatan fungsi & sosialisasi serta pencegahan kekambuhan

Mencegah ggn jiwa, mempertahankan & meningkatkan kes.jiwa

Menurunkan kejadian ggn jiwa

Mengurangi kecacatan/ketdkmampuan akibat ggn jiwa

PENCEGAHAN PRIMER Intervensi pd level ini adalah intv biologis, psikologis, dan sosial yang bertujuan utk meningkatkan kesehatan dan menurunkan insiden penyakit di masyarakat dengan mengubah faktor2 penyebab sebelum membahayakan.

Hal2 yang perlu dikaji : 1. Faktor resiko 2. Faktor pelindung 3. Populasi target individu yg rentan mengalami gangguan jiwa ( klp anak2, remaja, lansia, ibu hamil, dll ) IMPLEMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN Tingkat intervensi : 1. Meningkatkan kesadaran individu dan kelompok 2. Meningkatkan pemahaman ttg stressor 3. Meningkatkan pengetahuan ttg cara memperoleh sumber koping 4. Meningkatkan keterampailan menyelesaikan masalah Materi yg dpt diberikan dlm penyuluhan kesehatan Sosialisasi Managemen stress Program stimulasi perkembangan Pola asuh anak Persiapan menjadi orang tua DUKUNGAN SOSIAL Intervensi : 1. Mengkaji lingkungan dan masyarakat utk mengidentifikasi area masalah dan kelompok resiko tinggi 2. Meningkatkan hub antara sistem dukungan masy dan pelayanan keswa formal 3. Menguatkan jaringan pemberian pelayanan yg ada 4. Membantu individu/klp dlm mengembangkan/mempertahankan dan menggunakan jaringan sosial yang ada Program dukungan sosial umumnya dapat diberikan kepada individu maupun kelompok yang mengalami peristiwa kehilangan. Kegiatan yg dapat dilakukan : Memberikan informasi ttg cara mengatasi kehilangan Menggerakkan dukungan mayarakat Melatih keterampilan ( utk mendapatkan pekerjaan ) Mendapat dukungan dari pemerintah/LSM

PROGRAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN OBAT Sering digunakan sebagai koping untuk menyelesaikan masalah Kegiatan yg dpt dilakukan : Melatih koping positif untuk mengatasi stress Latihan asertif Latihan afirmasi dengan menguatkan aspek2 positif diri PROGRAM PENCEGAHAN BUNUH DIRI Bunuh diri kdg digunakan oleh individu sbg salah satu cara untuk menyelesaikan masalah Kegiatan yg dpt dilakukan : Memberikan informasi kpd masy ttg tanda2 bunuh diri Menyediakan lingkungan yg aman Melatih keterampilan koping yg adaptif PENGUBAHAN LINGKUNGAN Modifikasi lingk dilakukan jk lingk menempatkan tuntutan baru kpd ps, tdk tanggap thd kebutuhan perkembangan, dan hanya memberikan sedikit dukungan Pengubahan/modifikasi lingkungan : ekonomi, pekerjaan, perumahan, keluarga, politik PENCEGAHAN SEKUNDER Fokus pada deteksi dini masalah psikososial dan gangguan jiwa serta penanganannya dengan segera Tujuan menurunkan kejadian gangguan jiwa Target Masyarakat yg beresiko/memperlihatkan tanda2 mengalami masalah psikososiaal dan gangguan jiwa Aktifitas pd pencegahan sekunder : Penemuan kasus dini Skreening/penjaringan kasus Pengobatan Penemuan kasus dini Skreening dpt dilakukan dgn Anamnesa 2 menit Informasi kpd masy umum di tpt umum ttg gejala gg jiwa Penanganan kasus bunuh diri Penempatan ps dlm kondisi krisis di lingk yg aman Melakukan terapi modalitas Memfasilitasi self-hep group ( SHG ) Menyediakan crisis centre 24 jam utk konsseling online Rujukan kasus

Pengobatan Pengobatan cepat thd kasus baru Kolaborasi dg tim lain jk ditemukan masalah fisik ; melibatkan keluarga dalam pengobatan

INTERVENSI KRISIS adalah modalitas terapi pencegahan sekunder yg penting. Tujuan intv krisis adl mengembalikan individu pd tk fungsi sebelum krisis. Keberhasilan resolusi krisis apabila persepsi indv thd krisis adl realistis, bukan menyimpang, tersedianya dukungan, dan mekanisme koping Jenis krisis : Krisis maturasi Krisis situasional Empat fase respon terhadap bencana FASE RESPON Heroik Pd saat kejadian semangat kerjasama sangat tinggi dalam melakukan tindakan penyelamatan diri Bulan madu Kekecewaan Rekonstruksi Tjd 2 mg 6 bln pasca bencana. Upaya perbaikan besar2an, kerjasama luar biasa, sumber donasi cukup shg korban merasa aman Beberapa bulan sd satu tahun. Berkurangnya sistem dukungan. Korban merasa diabaikan Berlangsung beberapa tahun. Peningkatan penyelesaian masalah, masyarakat bangkit untuk membangun

Empat tingkat intervensi krisis Intervensi Manipulasi Lingkungan Dukungan Umum Pendekatan Umum Pendekatan individu Memberikan perasaan aman

Tujuan

Mengubah situasi fisik utk menghilangkan stres

Merangkul individu yg beresiko tinggi dlm masyarakat agar dpt beradaptasi thd stressor Membantu menangani masalah yg spesifik dialami individu

Teknik Intervensi Krisis ; Teknik intervensi krisis bersifat aktif, fokal, dan eksploratif TEKNIK DEFINISI Katarsis Klarifikasi Penguatan perilaku Dukungan pertahanan Peningkatan harga diri Eksplorasi solusi Mengungkapkan perasaan yg membangkitkan emosi spt pd saat kejadian Mendorong indivd utk mengekspresikan scr jellas ttg hub peristiwa dlm hidupnya Memberikan respon positif terhadap perilaku yg adaptif Mendorong penggunaan pertahanan yg menghasilkan kepuasan adaptif Membantu indivd memulihkan harga diri dan kepercayaan diri Mengkaji alternatif penyelesaian masalah

PENCEGAHAN TERSIER Fokus pd peningkatakan fungsi dan sosialisasi serta pencegahan kekambuhan Tujuan utk mengurangi kecacatan dan atau ketidakmampuan akibat akibat gangguan jiwa agar dapat berfungsi kepada tingkat setinggi mungkin Target adalah anggota masyarakat yg mengalami gangguan jiwa pd tahap pemulihan Rehabilitasi jiwa menggunakan pendekatan yang berpusat pada individu Pengkajian keperawatan rehabilitative
INDIVIDU Identifikasi sifat dan intensitas stresor Eksplorasi keuntungan atas disabilitasnya Identifikasi sumber koping Keterampilan hidup di masyarakat KELUARGA Analisis struktur klg tms tahap perkembangan, peran, tj, norma, dan nilai Eksplorasi sikap keluarga thd anggota klg yg mengalami gangguan jiwa Analisis emosional klg Identifikasi dukungan sosial Identifikasi pemahaman klg ttg msl ps dan rencana perawatannya KOMUNITAS Keberadaan lembaga masyarakat Kesenjangan dalam pelayanan

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI INDIVIDU Fokus pd kemandirian dg memaksimalkan potensi Memfasilitasi rujukan pd program alternatif utk kemandirian Mendorong ps dlm pelatihan keterampilan sosial Mengidentifikasi resistensi Mengajarkan ttg perawatan scr menyeluruh Sbg advokat dlm berhubungan dengan org terdekat atau lembaga masy Membantu mengembangkan jaringan dukungan sosial KELUARGA KOMUNITAS Melakukan penyuluhan ttg kesehatan jiwa dan gangguan jiwa Berpartisipasi dlm advokasi masy utk mendptkan pelayanan kewa yg komprehensif Meningkatkan pengembangan jaringan kolaboratif antar klp masy Jika mungkin terlibat dlm prose politik

membina hubungan baik dg keluarga memberikan psikoedukasi kpd klg memberikan umpan balik thd interaksi klg-ps Melakukan rujukan (SHG) Memberikan informasi ttg pelayanan crisis centre

Aktifitas keterampilan untuk mencapai tujuan rehabilitasi jiwa FISIK EMOSIONAL KETERAMPILAN HIDUP

INTELEKTUAL

Perawatan diri Aktifitas sehari2 Kesehatan fisik Rekreasi

KETERAMPILAN BELAJAR

Konsentrasi

KETERAMPILAN BEKERJA

Melaksanakan tugas kerja spesifik Menggunakan alat kerja

Hubungan antar manusia Pengendalian diri Penghargaan Keterampilan komunikasi Penyelesaian masalah Mengurangi stigma Kemampuan komunikasi ( bertanya, menjawab dengan sukarela ) Meminta pengarahan Mengikuti petunjuk Mendengarkan Pengendalian diri Membuat keputusan kerja Mempertahankan kerja

Penggunaan dan pengelolaan sumber Pengambilan keputusan

Membaca Menulis Berhitung Melakukan hobi/kesenangan Mencari pekerjaan Melaksanankan tugas ke rja spesifik

Askep Keswa pada Anak Stuart & Sundeen (1998), memperkirakan terdapat 7,5 juta (12%) dari anak di AS mengalami gangguan jiwa Dua juta diantaranya membutuhkan treatment tertentu. Lebih dari 130.000 anak dirawat di RSJ setiap tahunnya. Data di Indonesia sebanyak 7-14% dari populasi anak dan remaja mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Termasuk kedalamnya anak dgn tuna grahita, ggn perilaku, kesulitan belajar, hiperaktif Sebanyak 13,5% anak balita mrpkn kelompok usia beresiko tinggi mengalami ggn perkembangan Sementara 11,7% anak pra sekolah beresiko mengalami ggn perilaku

Gangguan psikiatrik pada anak bervariasi pada: usia saat ggn muncul jenis gejala atau perilaku yg muncul

efek jangka panjang terhadap tumbuh kembangnya

Gangguan Kejiwaan Pada Anak Berdasarkan DSM IV 1. Retardasi mental (mental retardation) 2. Gangguan belajar (learning disorders) 3. Gangguan perkembangan pervasif (pervasive Developmental disorders/PDD) 4. Perilaku disruptif dan gangguan defisit perhatian (Attention Deficit and Disruptive Behavior Disorders) 5. Gangguan makan pada anak 6. Gangguan eliminasi 7. Gangguan pergerakan dan TIC disorders (TIC dan Tourette syndrome) 8. Gangguan komunikasi (communication disorders) 9. Anxiety Disorders (panic, agoraphobia, obsesif, compulsif diorder, PTSD) 10. Disorders of Relationship (separation anxiety, sibling relational problem) A. Retardasi Mental Fungsi intelektual yang berada dibawah rata rata, yaitu IQ dibawah 70 Penurunan/ kerusakan fungsi adaptif yg bersamaan pada plg tidak 2 hal dibawah ini yaitu komunikasi, kebersihan diri, ketrampilan sosial/interpersonal Terjadi sebelum usia 18 thn Pembagian Retardasi Mental 1. RM ringan : skor IQ 55 70 2. RM sedang : skor IQ 40 54 3. RM berat : skor IQ 25 39 4. RM sgt berat : skor IQ kurang dari 25 B. Kesulitan Belajar Mengalami tingkat ketrampilan akademik yang lebih rendah dari yang diharapkan (sesuai usia kronologis) & mengalami kesulitan lebih banyak dlm hal pembelajaran akademik dibandingkan anak lain. Pertimbangan pada tingkat intelegensia, usia dan pengalaman pendidikan Berkaitan dgn kemampuan membaca, matematika atau menulis C. Gangguan Ketrampilan Motorik koordinasi motorik yg lebih dibandingkan usia dan intelegensianya

Kerusakan pada indikator tumbuh kembang yg beragam temasuk interaksi sosial, komunikasi, aktivitas (Autistik) Perkembangan yang lambat, ketidakmampuan untuk bersosialisasi, berkomunikasi dan mengontrol pergerakan motorik Termasuk didalamnya : Autisme, Asperger disorder

E.

2.

3.

Autisme/Autistic paling tidak memiliki 6 item dr hal dibawah ini 1. Kerusakan kualitas interaksi sosial (2) a. penggunaan perilaku non verbal multipel b. gagal mengembangkan hub dgn peer yg sesuai dgn tgkt perkembangan c. gagal scr spontan membagi perhatian/menerima dgn yg lain d. kurang dlm hal slg membalas kebaikan baik secara emosional maupun sosial Kerusakan kualitas komunikasi (1) a. terlambat/kurangnya pengucapan bahasa b. ketidakmampuan utk inisiatif bicara/mempertahankan pembicaraan c. penggunaan bahasa aneh/mengikuti ucapan orang lain d. kurang bervariasi, kurang spontannya permainan sesuai dgn tingkat perkembangan anak Anak memiliki pola perilaku, ketertarikan dan aktivitas yang terbatas & berulang-ulang yang dimanifestasikan dlm (1) a. kesenangan yg abnormal thdp satu atau lebih perilaku yang berulang-ulang b. tidak patuh terhadap peraturan,rutinitas & ritual c. kebiasaan yang aneh dan diulang-ulang d. asyik terhadap suatu bagian dari benda Gangguan Makan Perilaku berkaitan dgn memakan zat tdk nutritif, regurgitasi, gagal utk makan secara adekuat

F.

rendah

D. Gangguan Perkembangan Pervasif

G. Perilaku Disruptive & Ggn Defisit Perhatian perilaku maladaptif yg berkaitan dgn tdk ada/kurangnya perhatian. Bermusuhan, negativistik, ADHD. ADHD: perilaku anak yang terdiri dr defisit perhatian/hiperaktifitas dan impulsif . Berkembang sebagai akibat kegagalan mekanisme otak utk mengontrol diri dan menghambat impuls

Harus memenuhi 6 dr 10 kriteria perhatian yaitu: Tidak bisa memperhatikan, berbuat kecerobohan di sekolah/aktifitas,tidak bisa mendengarkan, mengikuti instruksi, mengorganisasi tugas, menghindari/tidak suka melakukan tugas yg melibatkan mental, mudah terdistraksi, mudah lupa Harus memenuhi 6 dr 9 kriteria hiperaktif: bergerak dgn gugup, menggeliat/meliuk2, tdk dpt duduk tenang, berlari/memanjat pd situasi yg tdk tepat,sulit bermain/istirahat dgn tenang,banyak bicara

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Mengatasi perpisahan dan membuat keputusan yg mendiri Membuat keputusan & mengatasi konflik interpersonal scr bersama Mengatasi frustasii & kejadian yg tdk menyenangkan Menyatakan perasaan senang & merasakan kesenangan Mengatasi penundaan kepuasan Bersantai & bermain Proses kognitif melalui katakata, simbol & citra (image) Membina perasaan adaptif terhadap arah & tujuan.

H. Gangguan TIC & Tourette Syndrome Pergerakan, gesture, ucapan yang tiba-tiba & berulang.Meningkat pada keadaan stress dan berkurang pada saat melakukan kegiatan yg menarik Tourette syndrome: ggn TIC yang paling parah. Dikarakteristikkan dgn multiple TIC dalam 1 hari selama 1thn atau lebih. I. Gangguan Komunikasi Kesulitan dalam berbahasa , artikulasi dr pembicaraan Kebanyakan tidak disadari Gangguan Eliminasi BAB berulang pd tempat yg tdk tepat, ketika sdh berumur 4 thn (encopresis) BAK di tempat tidur atau pakaian setelah menginjak usia 5 thn (enuresis)

Mengkaji data demografi Riwayat kesehatan terdahulu Kegiatan hidup anak sehari hari (status gizi, jadual mkn, kebiasaan tidur, eliminasi) Keadaan fisik Status mental Hubungan interpersonal Riwayat personal dan keluarga

J.

K. Gangguan Cemas Perpisahan Cemas yg berlebihan yg disebabkan oleh perpisahan dr rumah atau pd org yg dekat dgn anak PROSES KEPERAWATAN Pengkajian Perawat mengkaji penguasaan anak terhadap area ketrampilan yg dibutuhkan anak untuk menjadi org dewasa yg kompeten. Menurut Strayhorn (1989) terdapat 9 ketrampilan ego yg perlu dimiliki oleh semua anak utk mjd dewasa yg kompeten. 9 Ketrampilan kompetensi ego yg perlu dimiliki anak: 1. Menjalin hubungan dekat yg penuh rasa percaya

Perencanaan Tujuan askep disusun berdasarkan kebutuhan anak. Tujuan umum utk anak yg dirawat ad: 1. Memenuhi kbthn emosi anak & kbthn dihargai 2. Mengurangi ketegangan 3. Membantu menjalin hub positif dgn OL 4. Mengembangkan identitas diri anak 5. Memberikan kesempatan utk menjalani thpn perkembangan yg belum tercapai 6. Membantu anak berkomunikasi 7. Mencegah anak menyakiti diri sendiri & OL 8. Membantu memelihara kesehatan fisik 9. Meningkatkan uji coba realitas Diagnosis Keperawatan Risk for Self Directed Violence Risk for Other-Directed Violence Chronic Low Self Esteem Situational Low Self Esteem Ineffective Coping Anxiety Implementasi Terapi Bermain Terapi Keluarga Terapi Kelompok Psikofarmakologi (utk hiperaktif, ansietas) Terapi Individu (psikoanalisis)

Terapi Lingkungan

ASKEP KESWA PADA REMAJA Masalah utama yg biasa dialami remaja berkaitan dgn perilaku seksual, keinginan bunuh diri, keinginan utk lari dr rumah, perilaku antisosial, perilaku mengancam, penyalahgunaan zat / obat terlarang, ggn body image, hipokondriasis, mslh diit (anoreksia, bulimia), dan takut sekolah

Banyak data yg dapat diperoleh hanya dgn mengamati perilaku remaja, cara berpakaian dan lingkungannya

Askep Keswa pada Lansia Diperkirakan lebih dr 4 juta lansia di AS mengalami kerusakan / ggn mental spt demensia, psikosis, alkoholisme kronis & bunuh diri. 25% melaporkan percobaan bunuh diri, plg tinggi kejadiannya pd lansia laki-laki Sekitar 6 jt lansia butuh perawatan komunitas jangka panjang krn self care deficit Teori Penuaan Teori Biologis Teori Tear & Wear perubahan fungsi dan struktur tbh dpt dipercepat krn abuse, & dpt diperlambat krn perawatan Teori Sosiokultural Teori Disengagement Lansia mengalami menarik diri dari lingkungan sosialnya Teori Psikologis Teori integritas ego Erickson tugas lansia adlh memenuhi tgs perkembangannya yaitu merefleksikan khdpn & pencapaiannya. Jika tdk tercapai muncul keputusasaan. Teori Life Review (Butler, 1964) life review ad proses normal yg dibawa oleh realisasi penerimaan kematian & kehidupan Pengkajian Fungsi Kognitif Alasan dilakukan pemeriksaan status mental: - meningkatnya resiko demensia pd lansia - hubungan yg sangat dekat antara gejala klinis kebingungan dan depresi - masalah fisik muncul sering disertai masalah psikis Status afektif Alasan dilakukan pemeriksaan status afektif - prevalens depresi pd lansia - mendukung keefektifan treatmen - dampak negatif dr depresi : bunuh diri - adanya tendensi mengabaikan lansia & menganggap banyak mengeluh Geriatric Depression Scale Respon Perilaku Kemampuan Fungsional (mobilisasi, ADL) Fungsi Fisiologis (nutrisi, pengobatan, penggunaan zat) Support System

Pengkajian Hal yg perlu dikaji perawat Pertumbuhan dan perkembangan Keadaan biofisik (penyakit, kecelakaan) Keadaan emosi (status mental) Latar belakang sosial budaya, ekonomi, agama Penampilan kegiatan hidup sehari hari Pola penyelesaian masalah Pola interaksi Persepsi & kepuasan remaja ttg keadaan kesehatannya Lingkungan Sumber materi Perencanaan dan Implementasi Pendidikan pada Remaja dan Orang tua pemberian informasi yg berkaitan dgn penggunaan zat terlarang, seks education, pencegahan bunuh diri Terapi Keluarga Dibutuhkan bg remaja dgn ggn kronis dlm interaksi klg yg mengakibatjan ggn perkembangan remaja Terapi kelompok memanfaatkan kecenderungan remaja mdpt dukungan kelompok Terapi Individu Dilakukan perawat spesialis jiwa.Terapi yg dilakukan bertujuan singkat, langsung contoh Terapi perilaku. Hal penting yg harus dimengerti perawat saat berkomunikasi dgn remaja Perasaan & konflik cenderung diekspresikan melalui perilaku kasar daripada secara verbal Remaja mempunyai bahasa mereka sendiri Kata kata yg kotor sering diucapkan oleh remaja, terutama remaja yg sgt terganggu

Diagnosis yg Kerap Muncul pd Lansia Gangguan proses pikir - kehilangan ingatan, bingung Respon afektif - berduka disfungsional, PBD, Harga diri rendah Respon somatik - ggn pola tidur, ggn nutrisi Respon Stress Respon Perilaku Isolasi sosial, Self care deficit Demensia Onset : bertahap Lama dan progresif Usia lebih dr 65 thn Stressor : hipo/hipertensi, anemia, tumor atau atrofi jar otak Perilaku : hilang daya ingat, kerusakan penilaian, perhatian menurun, perilaku sosial tdk sesuai, afek labil, gelisah Perencanaan dan Implementasi Stimulasi Kognitif Kelompok diskusi, proyek kecil Keamanan, ketenangan Manajemen lingkungan, setting lingkungan ideal (musik, foto, gambar,benda religius) Situasi ruangan yg konsisten Struktur yg rutin (jadwal sehari hari) Fokus pd kekuatan dan kemampuan Minimalisir Perilaku disruptif hindari konflik, butuh pengertian, distraksi Life Review Therapy Orientasi realitas jam besar, tulisan yg besar, kalender robek, papan nama, orientasikan barang pribadi, waktu, orang dan tempat. Konseling dan penyediaan support system

1.

Tujuan Kuliah Psikologi a. Tujuan Umum: setelah mengikuti mata kuliah psikologi mahasiswa dapat memahami teori-teori psikologi. b. Tujuan Khusus: setelah mengikuti mata kuliah psikologi mahasiswa dapat mengetrapkan ilmu psikologi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam profesinya. Arti Psikologi Ilmu perilaku. Mengapa mempejari psikologi? sebagai konselor, sebagai ilmu yang objektif memberi advis, alat mengatasi problem, evaluasi belajar, pembawa perubahan.

c.

Perilaku tidak terlepas dari pengalaman masa lalu. Cognitive approach Kognisi mempengaruhi cara memandang dunia.

7.

2.

Emosi Nada perasaan hati sesaat yang disertai perubahan fisiologi. Emosi mewarnai kehidupan manusia. Mempengaruhi hubungan antar manusia. Reaksi tubuh. Dapat mempengaruhi kognisi. Diskusi 2 a. Apa peran emosi dalam kehidupan manusia, bagaimana ekspresi emosi yang tepat bagi seorang ners profesional dalam menghadapi pasien? b. Diskusikan masalah tesebut secara berkelompok. Persepsi Proses pengorganisasian dan interpretasi impresi sensori agar memberi arti lingkungannya peran indera besar. Persepsi dapat dipengaruhi oleh kognisi dapat memfilter, memodivikasi, mengubah. Persepsi dipengaruhi faktor dalam: kepribadian, motivasi, proses belajar.

8. 3. Diskusi 1 a. Mengapa sebagai seorang ners profesional anda harus memahami psikologi? b. Apa hubungannya psikologi dan pendidikan keperawatan? c. Apa yang anda harapkan dalam belajar psikologi? d. Diskusikan dengan teman disamping anda. Fungsi Psikologi dalam Klinis a. Mengukur kesulitan belajar? b. Apakah ada brain damaged, program rehabilitasi, kemunduran pada lansia dan tingkat kemandirian? c. Mempersiapkan program terapi? d. Untuk penelitian psikologi abnormal, psikiatri, lanjut usia. e. Pendidikan f. Sosialisasi dan kehidupan. Pembagian Psikologi a. Psikologi Terapan. b. Psikologi Klinis. c. Psikologi Industri. d. Psikometri e. Psikologi Sosial. f. Psikologi Eksperimental. g. Psikologi Perkembangan.

9.

4.

5.

10. Faktor luar: a. Intensitas b. Ukuran c. Kontras d. Repetisi e. Gerakan f. Keterbaruan

6.

Pendekatan Psikologi a. Behavior approach Perilaku bersifat mekanik, mengabaikan masa lalu. b. Psychoanalytic approach

11. Diskusi 3 a. Bagaimana menyamakan persepsi perawat dalam sebuah ruangan agar tidak terjadi salah persepsi terhadap peraturan yang ada? b. Diskusikan masalah tersebut, andaikata anda sebagai kepala ruangan yang membuat aturan baru yang berkaitan dengan jumlah hari cuti dan ijin.

12. Kepribadian Kondisi dinamik menggambarkan keadaan diri seseorang dan merupakan karakteristik dari individu tersebut. Gabungan semua cara dari seorang individu dalam bereaksi dengan orang lain. Relatif permanen. Ditunjukkan dalam perilaku. Ditunjukkan dalam hubungannya dengan orang lain. 13. Diskusi 4 a. Mengapa ada perbedaan individual? b. Diskusikan masalah ini dengan teman disamping anda. 14. Sikap Pernyataan evaluatif yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek. Komponen dalam sikap ada tiga: a. Komponen kognitif: Berisi informasi tentang objek, deskriptif, tidak ada suka dan tidak suka, diyakini kebenarannya, dipegang teguh. Contoh: informasi tentang ras, etni b. Komponen Afektif: Berisi tentang perasaan pada objeknya, melibatkan emosi dan evaluasi. Diekspresikan dalam bentuk suka dan tidak suka. c. Komponen Kecenderungan Perilaku: Cara yang direncanakan untuk bertindak atau berperilaku terhadap objeknya. Dipengaruhi oleh komponen kognitif dan afektif. 15. Pembentukan Sikap Pengalaman Pribadi. Asosiasi, menghubungkan antara sikap lama dengan sikap yang baru? Proses Belajar Sosial, berdasarkan pengalaman orang lain.

16. Mengubah Sikap Kalau yang akan diubah komponen kognitif menambah, mengalihkan, mengganti kepercayaan yang dipegang. Kalau yang akan diubah komponen afektif, dengan mengubah komponen kognitif. Kalau yang akan diubah komponen kecenderungan perilaku dengan mengubah komponen kognitif dan atau komponen afektif. 17. Diskusi 5 a. Bagaimana anda mengubah sikap suku tertentu yang tidak menyukai suku yang lain di daerah tertentu? Diskusikan masalah ini dalam kelompok. b. Berilah saran dan solusi yang sesuai. 18. Kecerdasan Kemampuan mental seseorang yang diukur dengan membandingkan satu orang dengan yang lain. Merupakan bagian dari kepribadian. Dapat dilihat dari: kemampuan mengingat dan menghubungkan sesuatu, kecepatan dan ketepatan dalam berhitung, memahami arti kata dan konsep verbal, mendiskripsikan sesuatu, originalitas, kemampuan beradaptasi. 19. Diskusi 6 a. Faktor apa saja yang mempengaruhi kecerdasan seseorang? b. Apakah kecerdasan dapat berubah? 20. Psikologi Abnormal Merupakan penyimpangan dari rata-rata. Merupakan penyimpangan dari normal. Merupakan hal yang menekan, tidak nyaman. Abnormal dapat karena sakit jiwa. Abnormal dapat disebabkan organik maupun fungsional.

........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... .........................................................................................................................................................................

Motivasi Motivasi adalah kemauan untuk berjuang / berusaha ketingkat yang lebih tinggi menuju tercapainya tujuan dengan syarat tidak mengabaikan kemampuannya untuk mencapai kepuasan dan pemenuhan kebutuhan pribadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi : Kemampuan, pengetahuan, kepuasan, emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai. Individu termotivasi dalam pekerjaannya apabila mengetahui bahwa prestasi kerjanya akan diakui dan mendapatkan penghargaan, diberi bimbingan yang efektif serta fasilitas pekerjaan yang sempurna. Teori Maslow: Hirarki Kebutuhan Kebutuhan yang paling dasar dasi setiap manusia adalah Kebutuhan Fisiologi, yakni kebutuhan makan minum dll. Kebutuhan akan rasa aman dari ancaman fisik maupun psikologi. Kebutuhan cinta, keinginan dicintai dan mencintai serta memiliki. Kebutuhan dihargai, reputasi, prestise dan pengakuan orang lain, kepercayaandiri dan kekuatan Kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan untuk menjadi yang terbaik dari apa yang mampu dilakukan. Suatu kebutuhan yang terpuaskan mungkin akan menghilangkan potensi motivasinya. Menejer perlu memunculkan kebutuhan karyawan yang tidak terpenuhi agar termotivasi. Teori motivasi Mc Clelland Kebutuhan akan prestasi, keinginan untuk mencapai sesuatu yang sulit dan mempertahankan suatu standar yang tinggi, mengungguli orang lain, meningkatkan perhargaan diri, melatih bakat agar berhasil. Orang yang memiliki kebutuhan berprestasi tidak menyerah dan berusaha mengatasi kesulitan sendiri. Bukan faktor lain, seperti keberuntungan, menginginkan umpan balik. Kebutuhan Afiliasi bagaimana membentuk suatu hubungan antar pribadi yang bertahan lama, bergabung dalam kelompok dan selalu ingin disukai orang lain, orang ini sulit

menjadi pemimpin efektif karena terlalu banyak pertimbangan. Kebutuhan kekuasaan, keinginan untuk mempengaruhi, membimbing, mengajar dan mendorong orang lain berprestasi, disiplin dan penghargaan diri yang tinggi, mendorong kelompok untuk mencapai tujuan, kompeten. Cocok untuk menejer puncak.

Untuk menjaga karyawan tidak Bosan Variasi pekerjaan, kepuasan, motivasi, kualitas produksi meningkat. Rotasi pekerjaan, dari pekerjaan yang terspesialisasi ke pekerjaan yang lain dengan cara melatih dua atau lebih pekerjaan sehingga menarik, karyawan lebih flexibel. Pemberian tanggung jawab yang lebih besar pada karyawan. Hadiah dan hukuman yang sesuai. Perlakuan yang adil. Suasana organisasi dan fasilitas yang baik. Pelatihan sesuai dengan kebutuhan, sebelum pelatihan harus diketahui kebutuhan pelatihan nya serta kemampuannya. Motivasi Internal Adalah motivasi akibat perasaan internal yang positif. Individu merasa pekerjaannya berarti. Yakin kalau dirinya dapat diperhitungankan. Tahu hasil pekerjaannya memuaskan atau tidak. Memiliki otonomi, merasa memiliki kebebasan, kemerdekaan, kekuasaan dalam menjadual prosedur dalam menyelesaikan pekerjaan. Umpan balik yang efektif. Motivasi Eksternal Motivasi yang meningkat karena ada stimulus dari luar. Dipengaruhi oleh situasi di luar diri individu tersebut. Bersifat situasional. Mempunyai tujuan tertentu. Orang yang memiliki motivasi tinggi: Akan berusaha meningkatkan pengetahuannya sehingga :

Diskusi Dalam sebuah organisasi cobalah mengidentifikasi siapa yang memiliki motivasi tinggi dan siapa yang rendah. Bagaimana cara anda mengetahuinya? Kiat-kiat anda dalam mengatasi hal tersebut, apa halangannya?

Memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang pekerjaannya. Memiliki kebutuhan meningkat, target selalu meningkat. Puas dengan pekerjaannya, rekan-rekannya.

Kreativitas Kreativitas adalah proses pengembangan sesuatu yang baru atau unik. Motivasi Sosial Organisasi saat ini harus mampu Untuk dapat berhubungan dengan orang menstimulasi kreativitas dan inovasi lain mendapatkan dampak dari orang lain. karyawan. Usaha untuk diterima orang lain. Karyawan mampu menggunakan imajinasi Mendapatkan tugas dari kelompoknya serta dan ketrampilan untuk mengembangkan pengakuan. pikiran baru atau unik. Motivasi dipengaruhi persepsi. Kreativitas berbasis pada pengetahuan, Motivasi memiliki tujuan. bersatunya pengetahuan yang implisit dan Motivasi dipengaruhi proses belajar. eksplisit Motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan persiapan konsentrasi inkubasi individu. penerangan pemeriksaan Motivasi mempengaruhi kreativitas. Konsentrasi: fokus pada masalah yang dihadapi Berkurangnya Motivasi Inkubasi: atau pengeraman, dikerjakan Tidak mendapatkan hadiah. secara tidak sadar yaitu orang-orang yang Kondisi fisik yang tidak mendukung terlibat ikut memikirkan informasi dan meningkatnya motivasi. membuat asosiasi-asosiasi Motivasi eksternal yang melemahkan Asosiasi terutama dihasilkan pada tahap motivasi internal. penerangan akhir, pemeriksaan berjalan Diskusi melalui seluruh proses untuk memeriksa, Bagaimana anda sebagai ners profesional mengubah atau mencoba mengeluarkan meningkatkan motivasi pasien untuk gagasan baru. mengikuti rehabilitasi medis? Orang yang kreatif adalah orang yang sangat Mengapa motivasi dapat naik dan turun termotivasi, yang menggunakan waktunya pada seorang pasien? untuk mengembangkan pengetahuan Apa saja yang perlu disiapkan oleh implisit dan eksplisit tentang minat dan lingkungan sekitar agar motivasi tidak jabatan mereka. turun? Kreativitas organisasi tergantung karakteristik organisasi. ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................................... .........................................................................................................................................................................

Kreativitas organisasi dipengaruhi karakteristik individual, kemampuan intelektual dalam melihat masalah dengan cara-cara baru dan melepaskan diri dari batasan-batasan pemikiran konvensional. Individu mampu menilai gagasan mana yang bernilai dan yang tidak bernilai. Individu yang kreatif adalah yang mampu membujuk dan mempengaruhi orang lain. Cara berpikir baru sesuai dengan pilihannya. Individu ada kemauan mengatasi hambatan. Berani mengambil resiko yang pantas. Memiliki toleransi dengan ambiguitasnya. Keyakinan diri.

Anda mungkin juga menyukai