Ileus Paralitik
Khairiyah Gusleni 9020221234 Pembimbing : DR. Dr. Bimanesh Sutarjo, SpPD-KGH Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I RS. Sukanto
Identitas pasien
: Ny. T W : 25 Tahun : Ibu Rumah Tangga : Jawa : Islam : JL. Apel Raya CT/24 RT1/14, Cimanggis Tanggal Masuk Perawatan: 2 Desember 2011 Nama Umur Pekerjaan Suku Bangsa Agama Alamat
demam
Keluhan tambahan : Nyeri ulu hati Mual, muntah Sulit BAB
Riwayat kebiasaan
Pasien Merokok (-) Pasien tidak mengkonsumsi Alkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalisata Keadaan umum Kesadaran Tanda-tanda vital Nadi Laju pernafasan Suhu tubuh Data Antropometri Berat badan Tinggi badan Keadaan gizi :Tampak Sakit Sedang : Kompos Mentis : : 82 x/menit : 18 x/menit : 37,1C : 60 Kg : 155 cm : status gizi normal
Pemeriksaan fisik
Kepala : Normosefal, deformitas (-) Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor dengan diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+ Telinga: bentuk normal, sekret -/ Hidung: Septum di tengah, sekret -/-, napas cuping hidung (-) Mulut: Bibir : tampak lembab Gigi : tidak ada karies Mukosa : tampak basah, warna merah muda Lidah : basah, tidak kotor, warna merah muda Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis Faring : Uvula ditengah, arcus faring simetris, tidak hiperemis Leher : tidak ada pembesaran KBG
Thoraks: Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, retraksi suprasternal(-), retraksi interkostal(-), retraksi subkostal (-), retraksi epigastrium (-), iktus cordis tidak terlihat. palpasi : Gerakan dinding dada teraba simetris saat inspirasi dan ekspirasi, ictus cordis teraba di sela iga IV linea midclavicularis sinistra Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru Batas jantung : Batas atas Batas kanan Batas kiri Auskultasi: Bunyi nafas Bunyi jantung : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/: I dan II normal, murmur (-), gallop (-) : ICS III linea parasternal sinistra : linea sternalis sinistra : ICS IV linea midklavikula sinistra
Abdomen:
Inspeksi: distensi abdomen Palpasi:
Supel Turgor baik nyeri tekan (+), murphy sign(-). Lien tidak teraba
Perkusi:
Redup pada kuadran kanan atas Timpani pada kuadran lainnya
Auskultasi
Bising usus (+) menurun, frekuensi 1-2 kali/ menit
Ekstremitas: edema (-), sianosis (-), CRT <2 detik Kulit: Turgor baik, kulit tidak kering, sianosis (-), Ikterus (-).
Radiologi
Gambaran: ileus paralitik Chronic cholysystitis Fluid collection (cavum douglas) dd/ salpingitis Konsul kebidanan: Tidak tampak massa Uterus membesar (N)
Penatalaksanaan
Tirah baring (bed rest) Non Farmakologis: puasa dan Nutrisi parenteral total (TPN), sampai bising usus kembali muncul (flatus spontan), pasang NGT (dekompresi) dan kateter untuk kontrol rehidrasi.
Farmakologis: Infus cairan kristaloid untuk resusitasi cairan dan elektrolit (2.5-5 liter/hari) Terapi dasar, cairan dan elektrolit dikoreksi perhari dan terapi antibiotik secara adekuat Medikamentosa : PCT 3x500mg OMZ cap 2x1 cap Inj. Xevolac 3x1 amp Inj. Rantin 2x1 amp Inj. Ceftriaxone 2x1 gr Inj. Cendantron2x 8 mg
Pemeriksaan anjuran
Foto rontgen abdomen 3 posisi Rektal touche Kolonoskopi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Ileus (Ileus Paralitik, Ileus Adinamik) adalah suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti. Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang menyebabkan perforasi.
PENYEBAB
- Suatu infeksi atau bekuan darah di dalam perut - Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus - Cedera pada pembuluh darah usus - Kelainan di luar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit darah yang abnormal (misalnya rendah kalium, tinggi kalsium) - Obat-obat tertentu - Kelenjar tiroid yang kurang aktif. - 24-72 jam setelah pembedahan juga biasa terjadi ileus.
GEJALA
Gejala ileus adalah: - kembung - muntah - sembelit yang berat - kram perut.
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan dengan stetoskop, suara bising usus berkurang atau hilang sama sekali. Foto rontgen perut menunjukkan lingkaran usus yang menggembung. Kadang dilakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan usus besar) untuk mengevaluasi keadaan.
PENGOBATAN
Pembentukan gas dan cairan karena ileus harus dihilangkan. Kadang sebuah selang dimasukkan ke dalam usus besar melalui anus untuk mengurangi tekanan. Selang lainnya yang dihubungkan dengan alat penghisap, dimasukan melalui hidung menuju ke lambung atau usus halus, untuk mengurangi tekanan dan peregangan. Penderita tidak boleh makan atau minum apapun sampai krisisnya teratasi. Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus.
TERIMA KASIH