(04) Dimas EWJ (05) Faiz Ikram Pranoto (06) Farizca Novantia (07) Fikri Salahudin (08)
Latar Belakang
Terdapat berbagai pandangan mengenai fenomema pacaran di kalangan remaja, entah pendapat dari kalangan dewasa maupun kalangan remaja itu sendiri. Di abad ke-21 ini, pacaran merupakan suatu hal yang dianggap wajib oleh sebagian kalangan remaja. Akan tetapi sebagian remaja kontra terhadap hal tersebut. Oleh karena itu kami akan mengulas fenomena pacaran di kalangan remaja.
Tujuan
Kami, menulis makalah ini dengan tujuan supaya generasi muda penerus bangsa ini bisa memilah hal yang positif maupun negatif dari kegiatan \berpacaran[. Tak sedikit generasi muda sekarang yang rusak dan hancur akibat kegiatan ini, namun tak sedikit juga yang berhasil dan termotivasi setelah melakukan kegiatan ini. Oleh karena itu kami ingin mengulas beberapa hal mengenai pacaran di dalam makalah ini.
Dari latar belakang dan tujuan yang telah diuraikan, kami merumuskan masalah sebagai berikut : Apa sebenarnya pacaran itu ? Mengapa sebagaian kalangan remaja memilih berpacaran ? Apa dampak negatif berpacaran ? Apa dampak positif berpacaran ? Apa pandangan masyarakat mengenai pacaran di kalangan remaja?
Pacaran menurut para remaja sendiri adalah suatu ikatan perasaan cinta dan kasih antara dua individu yakni lelaki dan perempuan untuk menjalin suatu hubungan yang lebih dekat yang pada esensinya untuk saling mengenal lebih jauh untuk menuju proses upacara sacral (menikah) atau untuk mencari pasangan hidup yang dianggap cocok.
Lalu mengapa para remaja ingin berpacaran melalui berbagai media saya mendapatkan sebuah artikel menarik mengapa remaja memilih berpacaran,diantara sebab- sebab remaja berpacaran yaitu: Untuk membuktikan ada yang mau Untuk membuktikan bahwa ia normal Untuk motivasi belajar Ikut trend Sebagai teman kencan Untuk membuktikan bahwa dia cakep Untuk membuktikan bahwa dia sudah mengenal cinta
Membangkang orang tua Para remaja yang sudah terlanjur mencintai pacarnya lebih dari orang tuanya tentunya akan lebih memilih pacarnya daripada orang tuanya. Meningkatnya presentasi bunuh diri Remaja yang diputuskan sepihak oleh pacarnya bila tidak bisa mengontrol dirinya, bisa memutuskan untuk bunuh diri karena merasa hidupnya tidak ada gunanya tanpa pacarnya.
Beginilah pandangan masyarakat yang penuh pro dan kontra. Kalau ada yang bertanya, perlukah seorang remaja terutama siswa berpacaran? Tentu sebagian besar orang akan menjawab, tidak perlu. Namun, kalau bertanya kepada kalangan yang pro, perlukah remaja terutama siswa berpacaran? Tentu saja perlu. Alasannya, masa muda tidak harus melulu diisi dengan belajar. Perlu sedikit melakukan hal-hal indah bersama orang yang kita sayangi, agar pada hari tua nanti, kita bisa mengingat saat-saat indah ini. Sedangkan kalangan yang kontra berpendapat bahwa pacaran adalah faktor terbesar penyebab zina dan berdampak negatif seperti yang telah dijabarkan sebelumnya.
Kesimpulan
Pacaran sebenarnya bukan suatu hal yang buruk ataupun baik untuk dijalani. Karena itu semua tergantung pada masing-masing individunya, bagaimana ia memandang pacaran itu sendiri. Seperti yang sudah kita jabarkan di atas. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari fenomena pacaran di kalangan remaja. Sehingga kita dapat intropeksi terhadap hal pacaran, bagaimana kita menghadapi hal-hal yang berhubungan dengan pacaran.
Daftar Pustaka
http://arekprambon.blogspot.com/2011/02/fenomena-pacarandi-kalangan-siswa.html.Fenomena Pacaran di Kalangan Siswa. 11 Januari 2012, pukul 22.39 WIB. http://warta.ubaya.ac.id/?f=20&cat=Serba%20Serbi&id=1603. Dampak Pacaran Remaja. 11 Januari 2012, pukul 22.46 WIB. http://priel12.wordpress.com/sejarah-candi-prambanan/.Budaya Pacaran di Kalangan Remaja. 11 Januari 2012, pukul 23.02 WIB. http://www.ideceria.com/2011/10/sebab-sebab-pacaran.html. Sebab-Sebab Pacaran. 12 Januari 2012, pukul 14.46 WIB.