Anda di halaman 1dari 2

BERITA TERKINI TENTANG GUNUNG SINDORO

TETAP TENANG DAN TETAP WASPADA SERTA TERUS MENERUS MEMANTAU SUMBER : TRIBUN NEWS.COM TEMANGGUNG Menyusul meningkatnya status aktifitas Gunung Sindoro dari aktif normal menjadi waspada level II, pihak pemerintah Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung sudah mulai melakukan persiapan jalur evakuasi di empat titik. Camat Bansari, Singgih Purnomo SH mengungkapkan, wilayah Bansari merupakan wilayah terdekat dari kawasan puncak yang hanya sekitar lima kilometer. Jalur evakuasi juga sudah disiapkan antaralain jalur satu atau selatan, dari Tlogowero - Mranggen Kidul - Balesari - Campur anom. Jalur evakuasi dua, dari Mranggen Tengah - Mojosari Tanurejo - Parakan. Jalur tiga, melalui Bansari - Gentingsari - Watukumpul - Mandisari (Parakan). Sedangkan jalur evakuasi empat, dari Candisari - Gunungsari - Balesari - Purborejo (Bansari) untuk dibawa lewat Klimbungan ke Karanggedhang. "Dari semua jalur evakuasi itu yang mengalami kerusakan dari Gentingsari - Watukumpul sepanjang dua kilometer. Serta dari Tlogowero - Mranggen Tengah - Bansari sepanjang tiga kilometer. Tapi sekarang sedang ada upaya perbaikan," kata Singgih. Berdasarkan cacatan yang ia miliki, di Kecamatan Bansari terdapat 13 desa yang semuanya berada di Lereng Gunung Sindoro. 13 desa tersebut dihuni 22.755 jiwa atau 6.925 keluarga (KK). "Tadi malam, Selasa (6/12/2011) saya sudah sosialisasikan ke semua kepala desa terkait kondisi di Gunung Sindoro. Namun warga tetap dihimbau untuk tenang dan jangan panik,"katanya.(*) TEMANGGUNG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir informasi, meski per 5 Desember 2011, pukul 20:00 WIB, status Gunung Sindoro dinaikkan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II), masyarakat diminta tetap tenang dan belum perlu melakukan pengungsian. "Aktivitas Gunung Sindoro teramati dengan meningkatnya kegempaan vulkanis dalam dan vulkanis dangkal. Dua jenis kegempaan tersebut terus meningkat sejak November 2011 hingga Desember 2011, yang berpotensi menimbulkan aktivitas vulkanik berupa letusan freatik atau letusan abu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (6/12/2011) siang. Di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau radius dua kilometer dari kawah, berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, gas beracun, lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat. Di KRB II atau radius lima kilometer dari kawah, berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat. "Untuk KRB I atau radius delapan kilometer dari kawah, berpotensi terlanda lahar dan perluasan aliran awan panas, serta jatuhan batu pijar disertai hujan abu," tambahnya. Kegiatan Gunung Sindoro yang tercatat dalam sejarah, berupa letusan abu pada 1818, letusan abu pada 1882, letusan abu pada 1903, dan letusan abu pada 1906. Aktivitas letusan kemudian mengalami jeda selama 63 tahun, dan pada tahun 1970 muncul kepulan asap putih tipis lalu tebal.(*)

Sumber: Detik News.com Temanggung - Bupati Temanggung Hasyim Afandi menginstruksikan para kepala desa dan camat yang berada di sekitar wilayah lereng Gunung Sindoro untuk membuat jalur evakuasi. Perintah ini dilakukan terkait peningkatan status gunung yang berada di perbatasan Temanggung-Wonosobo dari aktif menjadi waspada sejak Senin (5/12/2011) lalu.

Pernyataan itu disampaikan oleh Bpk Hasyim Affandi Rabu (7/12/2011) di sela-sela meninjau Pos Pengamatan Gunung Sindoro dan Sumbing di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Temanggung, Jateng. "Kades dan camat harus segera membuat jalur evakuasi baik jalur primer maupun sekunder sehingga jika diperlukan evakuasi bisa berjalan lancar, aman, dan cepat," tegas Pak Hasyim. Pak Hasyim juga memerintahkan kades dan camat untuk mendata dusun-dusun dan jumlah jiwa yang diprediksi terdampak letusan Gunung Sindoro. "Tempat yang bisa dijadikan lokasi pengungsian warga lereng Sindoro, antara lain gedung sekolah, kantor desa, gudang, dan kantor-kantor milik pemerintah," ungkap Hasyim. Hasyim berpesan kepada seluruh warga untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti semula sambil menunggu perkembangan aktivitas Sindoro. Hasyim memperkirakan aktivitas Gunung Sindoro kali ini sama seperti letusan tahun 1970, yakni tidak besar atau hanya letusan kecil. Namun warga harus waspada karena bisa saja perkembangan status begitu cepat sehingga memerlukan evakuasi segera. Petugas Pos Pengamatan Gunung Sindoro dan Sumbing, Yuli Rahmatullah mengatakan kegempaan pada 6 Desember 2011, yakni gempa vulkanik dalam empat kali, hembusan empat kali, tektonik jauh satu kali. "Kegempaan untuk hari ini sampai pukul 06.00 WIB pagi tadi terjadi hembusan dua kali dan tektonik jauh satu kali," jelas Yuli. GUNUNG SINDORO Setiap malam 1 sura, ribuan pecinta alam melakukan pendakian Sindoro. Gunung berketinggian 3.151 m itu juga memiliki beberapa keindahan alam, misalnya Telaga Ajaib dan bunga Abadi edelwis di puncak gunung. Para pendaki juga bisa melihat panorama terbit dan tenggelamnya matahari. Sebagaimana Sumbing, Sindoro cocok untuk melakukan kegiatan wisata alam dan petualangan. Pendakian dilakukan melalui Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Selain panorama alam yang indah, pendaki bisa melihat para aktivitas petani di kebun.

GUNUNG SINDORO Nama Nama Kawah Lokasi Ketinggian Wilayah Kota Terdekat Tipe Gunung : Gunung Sindoro : Kawah Sindoro / Jolotundo/ Sileri Dieng : Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung : 3.155 m dpl : Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo. : Temanggung (Tenggara), Parakan (Timur), Wonosobo (Barat). : Gunung Api strato tipe B

Anda mungkin juga menyukai