Hak Tanggung1
Hak Tanggung1
dapat dibebani hak tanggungan, dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. Hanya dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia (WNI) badan hokum Indonesia (baik swasta maupun BUMN/BUMD).
Pemberian kuasa pada hakekatnya merupakan suatu persetujuan dari seorang pemberi kuasa kepada penerima kuasa guna
syarat pendaftaran hak tanggungan untuk hak atas tanah yang sudah terdaftar
Surat pengantar dari PPAT yang dibuat rangkap 2 (dua) dan memuat daftar jenis-jenis surat yang disampaikan. Surat permohonan pendaftaran hak tanggungan dari penerima hak tanggungan (kreditur). Foto copy identitas pemberi dan penerima hak tanggungan. Sertipikat asli hak atas tanah yang menjadi obyek hak tanggungan. Lembar ke-2 (dua) akta pemberian hak tanggungan (APHT). Salinan APHT yang sudah diparaf oleh PPAT yang bersangkutan untuk disahkan sebagai salinan oleh kepala kantor pertanahan untuk pembuatan sertipikat hak tanggungan.
Perubahan
diatur dalam Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 1997, Nomor 9 Tahun 1997 jis 15 Tahun 1997 dan 1 Tahun 1998, Nomor 2 Tahun 1998 dan Nomor 6 Tahun 1998 serta Peraturan Menteri Nomor 5 Thun 1998,
PENGERTIAN EKSEKUSI
Apabila debitor cidera janji, obyek Hak Tanggungan oleh kreditor pemegang hak tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut cara yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kreditor pemegang hak tanggungan berhak mengambil seluruh atau sebagian dari hasilnya untuk pelunasan piutangnya yang dijamin dengan Hak Tanggungan tersebut, dengan hak mendahulu dari pada kreditor-kreditor yang lain.
eksekusi Hak Tanggungan, yang diatur dalam Pasal 20.
DASAR EKSEKUSI
Hak pemegang hak tanggungan pertama untuk menjual obyek hak tanggungan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Titel eksekutorial yang terdapat dalam Sertifikat Hak Tanggungan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2).
Disebut sebagai dasar eksekusi dalam Pasal 20