bergantung pada sifat bahan dan juga pada ukuran atau geometri
R = resistansi (Ohm) = resistivitas (Ohm.m) resistivitas ( ) adalah resistansi yang dinormalisasi terhadap geometri resistivitas merupakan besaran karakteristik bahan / material
Resistivitas batuan
Sebagian besar batuan bukan konduktor yang baik (hanya sedikit arus yang mengalir melalui matriks batuan) Arus listrik pada batuan terjadi terutama akibat adanya fluida elektrolit pada pori-pori atau rekahan batuan Resistivitas formasi batuan bergantung pada: porositas besar dan susunan butir, umur, proses geologi, fluida mobilitas dan konsentrasi ion, temperatur, kadungan lempung (clay)
C1 , C2 : elektroda arus P1 , P2 : elektroda potensial potensial di P1 , P2 adalah superposisi kontribusi arus dari C1 , C2 r1 , r2 , r3 dan r4 : jarak antara elektroda potensial terhadap elektroda arus
Resistivitas semu memberikan gambaran kualitatif distribusi resistivitas bawah permukaan pengukuran resistivitas semu sebagai fungsi posisi (mapping) dan / atau sebagai fungsi spasi elektroda (sounding)
arus cenderung mengalir melalui zona konduktif dan menghindari zona resistif mengubah pola permukaan ekuipotensial dan hasil pengukuran potensial
SUMBER ARUS DIPOL PADA MEDIUM HOMOGEN bidang ekuipotensial positif dan negatif terbentuk di sekitar sumber arus C1 dan C2 arus dari C1 ke C2 mengikuti lintasan tegak lurus terhadap bidang ekuipotensial potensial berbanding lurus dengan rapat arus
Distribusi arus, potensial terukur dan resistivitas semu pada spasi elektroda kecil ditentukan hanya oleh lapisan pertama (seolah sebagai medium homogen) pada spasi elektroda besar lebih dipengaruhi oleh lapisan kedua.
Kurva sounding log10 resistivitas semu vs. log10 spasi elektroda arus secara kualitatif menggambarkan variasi resistivitas terhadap kedalaman