Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB II 2.1.

SEJARAH DNS Sebelum adanya DNS, tahun 1970-an ARPAnet menggunakan pemetaan dengan bentuk tabel host pada berkas HOSTS.TXT. HOSTS.TXT berisi nama host dan alamat IP serta pemetaannya dari seluruh mesin/komputer yang terhubung dalam jaringan. Ketika ada komputer lain yang terhubung ke jaringan ARPAnet maka masing-masing komputer dalam jaringan tersebut harus memperbaharui berkas HOSTS.TXT-nya. Cara meng-update berkas HOSTS.TXT dengan menggunakan ftp setiap satu atau dua minggu sekali. Masalah muncul ketika jaringan ARPAnet yang tadinya kecil tersebut kemudian menjadi Internet yang semakin hari semakin besar. Kesulitan mengupdate isi berkas HOSTS.TXT karena jumlah nama mesin/komputer yang harus dituliskan ke berkas tersebut sudah terlalu besar dan tidak efisien. Muncul ide untuk membuat sistem database terdistribusi yang mempunyai data mengenai pemetaan nama host ke alamat IP dan sebaliknya. Dengan adanya pendistribusian database nama host dan alamat IP, maka tiap organisasi yang memiliki jaringan di dalam domain tertentu hanya bertanggung jawab terhadap database informasi pemetaan nama host dan alamat IP pada jaringannya saja yang biasa disebut zone. Administrasi domain tersebut dilakukan secara lokal tetapi informasi itu dapat diakses oleh semua komputer di Internet. Karena sifat database yang terdistribusi ini, maka dibutuhkan suatu mekanisme pengaksesan informasi bagi host lain pada database yang terdistribusi untuk menemukan informasi host atau jaringan yang dipunyai oleh suatu organisasi. Pada tahun 1984, Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi ini dengan Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet. 2.2. DOMAIN NAME SYSTEM

DNS atau Domain Name System merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host / mesin /domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya dari alamat IP ke nama host yang disebut dengan reverse-mapping. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: stsn-nci.ac.id maka akan dipetakan ke sebuah IP yaitu. IP STSN DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet atau jaringan yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) seperti web browser, email (electronicmail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan internet. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki nama komputer (host name) dan alamat Internet Protocol (IP address). Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer kita akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang kita minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer kita dengan komputer lainnya. Atau dengan kata lain DNS digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution). Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti: 1. Mudah, DNS sangat mudah karena user hanya perlu mengingat host name saja dan tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer. Manusia lebih mudah untuk mengingat nama daripada alamat IP dengan panjang 32 bit itu. 2. Konsisten, karena IP address sebuah computer bias berubah tapi host name tidak berubah. 3. Simple, karena user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencai baik di Internet maupun di Intranet. Beberapa istilah yang digunakan dalam DNS adalah : o Nameserver : server yang menjawab pertanyaan DNS o Authoritative Nameserver : server yang berisi informasi aktual mengenai domain o Resolving name server : server yang bekerja mencari informasi IP atas hostname o Root name server : name server tertinggi dalam hierarki o Zona : kumpulan nama host dan IP o Resource Record : jenis sumber daya dalam DNS o Delegation : ketika name server tidak mengetahui sebuah zona, tetapi mengacu pada name server yang mengetahuinya

2.2.1 2.3. CARA KERJA DNS 2.4. KEAMANAN DNS BAB III PENERAPAN DNS

BAB IV PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai