Anda di halaman 1dari 11

TUTORIAL KASUS I

FARINGITIS AKUT
Pembimbing : Prof. dr. Soepomo Soekardono, Sp. THT-KL (K)

Disusun oleh:

Oleh: Danang Adi Saputra (05/189887/KU/11649)

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012

IDENTITAS PASIEN y y y y y Nama Umur : Nn. B : 17 th

Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan Alamat : Siswa : Yogyakarta

ANAMNESIS Keluhan Utama : Nyeri menelan sejak 2HSMRS

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh nyeri menelan sejak 2 HSMRS, batuk (+) sejak 3 hari yang lalu, pilek(-), mual(-), demam (-), sesak nafas (-), sulit menelan (-), suara serak (+). Pasien belum mengkonsumsi obat untuk meringankan gejala. Tidak ada keluhan di hidung dan telinga. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan serupa (+) Riwayat alergi (-) Riwayat DM (-) Riwayat Maag (+) Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat keluhan serupa (+) Riwayat alergi pada keluarga (-)

RESUME ANAMNESIS Seorang perempuan berusia 17 tahun mengeluhkan nyeri menelan sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga merasa batuk sejak 3 hari yang lalu. Pasien belum pernah diobati sebelumnya.

KONGENITAL Gejala Penyakit Stridor Inspirasi Sesak Nafas Serak + + + + + + + Laryngomalasia Atresia Laryng + Laryngocele Kasus

TRAUMA Gejala Penyakit Serak Nyeri tenggorokan Granuloma + Hematoma + Ulkus Kontak + + Kasus + +

INFLAMASI Gejala Penyakit Demam Suara serak Sulit menelan Nyeri menelan Batuk + +/+ + + + + + Faringitis Laringitis Esofagitis erosiva + + + + + + + + Tonsilitis Kasus

INFEKSI Gejala Penyakit Demam Rasa gatal di tenggorok an + + + +


Faringitis Laringitis Tonsil itis akut Tonsilitis Kronis Difte ri Infiltrat Peritonsilar Abses Peritonsillar Abses Parafaring Kasus

+ -

+ -

+ -

+ -

+ -

Nyeri tenggorok an Nyeri telan Susah menelan Suara serak Batuk Malaise Nyeri telinga Nyeri kepala Pembesara n limfe leher Mulut berbau Ngorok

+ +

+ + -

+ +

+ -

+ +

+ +

+ +

+ -

+ -

NEOPLASMA Gejala Penyakit Karsinoma nasofaring Angiofibroma nasofaring Tumor ganas laring Epiktaksis Hidung tersumbat Tinnitus Otorhea + + + 3 + + + + Tumor tonsil Kasus

Nyeri telinga Suara serak Nyeri tenggorokan Nyeri telan Sulit telan Batuk

+ -

+ -

+ -

+ +

+ + -

+ +

BENDA ASING Gejala Penyakit Suara parau Sesak nafas Batuk Nyeri telan Susah menelan Nyeri tenggorokan Benda asing di saluran nafas + + + Benda asing di esofagus + + + Kasus + + + +

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Status kesadaran Tanda vital y y y y Kepala Leher Thorax TD N R S : Baik, status nutrisi baik : Compos mentis : : 110/70 mmHg : 80x/menit : 20x/menit : afebris : CA -/-, SI -/: Lnn tidak teraba : Simetris, ketinggalan gerak -/-, retraksi -/-, sonor +/+, vesikuler +/+, wheezing -/-, ST -/Abdomen : Flat, BU (+) normal, supel, NT (-), tympani (+) 4

Ekstremitas  Telinga Inspeksi

: Akral hangat, nadi kuat, WPK<2s :

Pemeriksaan THT

: Aurikula dextra/sinistra dbn (otorrhea (-/-), serumen(-/-), tumor(-/-),

oedema(-/-), hiperemis(-/-),benjolan pada telinga luar(-/-). Palpasi /-). Otoskopi : serumen(-/-), laserasi(-/-), otorrhea(-/-),membrana timpani utuh, cone of light arah jam 5 dan jam 7  Hidung dan sinus paranasal Inspeksi : deformitas(-/-), deviasi septum(-/-), edema(-/-) , sikatriks(-/-), hiperemis (-/-), discharge(-/-) Palpasi : nyeri tekan dorsum nasi(-/-) ,nyeri tekan infraorbita (-/-), nyeri tekan glabela : tragus pain(-/-), nyeri tarik aurikula(-/-), limfonodi tak terabanyeri spontan(-

(-/-), massa(-/-) Rhinoskopi anterior : mukosa normal,septum tak ada deviasi,discharge(-), massa (-),  Tenggorokan Mukosa faring hiperemis, dinding posterior orofaring hiperemis, plika anterior hiperemis,ukuran tonsil T1 T1.

PEMBAHASAN Faringitis akut adalah Infeksi atau iritasi pada saluran faring atau tonsil (amandel) yang biasanya disebabkan oleh kuman streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridians, dan streptococcus pyogenes adalah penyebab terbanyak. Dapat juga disebabkan oleh virus. EPIDEMIOLOGI Angka kejadian pada anak anak, rata-rata terdapat 5 kali infeksi saluran pernafasan bagian atas dan pada orang dewasa hampir separuhnya. Bakteri penyebab faringitis akut 25% disebabkan oleh bakteri streptokokus B helolitikus hrup A.Selain itu dapat juga disebabkan oleh streptokokus non-hemolitikus ,pneumokokus, basil influenza, stafilokokus dan diphteroid. Apabila disebabkan oleh infeksi virus biasanya oleh Rhinovirus, Adenovirus, Parainfluenza virus dan Coxsackie virus. Faringitis juga bisa timbul akibat iritasi udara kering, merokok, alergi, trauma tenggorok (misalnya akibat tindakan intubasi), penyakit refluks asam lambung, jamur, menelan racun, tumor. Faktor resiko penyebab terjadinya faringitis adalah udara dingin, turunnya daya tahan tubuh karena kuman influenza, konsumsi makanan yang kurang gizi, konsumsi alkohol yang berlebihan. Perjalanan Penyakit Penularan dapat terjadi melalui udara (air borne disease) maupun sentuhan. Droplet masuk melalui saluran napas atau mulut kemudian masuk ke lapisan faring. Faring bereaksi terhadap proses infeksi tersebut, terjadilah radang. Gejala dan tanda Yang sering muncul pada faringitis adalah: 1. Nyeri tenggorok dan nyeri menelan 2. Tonsil (amandel) membesar 6

3. Mukosa yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan pus (nanah). 4. Demam, bisa mencapai 40C. 5. Pembesaran kelenjar getah bening di leher. Setelah bakteri atau virus mencapai sistemik maka gejala-gejala sistemik akan muncul, 1. Lesu dan lemah, nyeri pada sendi-sendi otot, tidak nafsu makan dan nyeri pada telinga. 2. Peningkatan jumlah sel darah putih.

Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.  Pemeriksaan fisik: o Kemerahan dan peradangan dinding belakang mukosa mulut. o Pembengkakan mukosa o Adanya selaput, bintik-bintik, nanah pada mukosa y Dengan menggunakan penilaian tertentu atas gejala dan tanda, bisa diprediksi penyebab faringitis apakah viral atau bakterial. Jenis Faringitis A. Faringitis Viral B. Faringitis Bacterial C. Faringitis Fungal D. Faringitis Gonorea

A.Faringitis Viral Rinovirus menimbulkan gejala rhinitis dan beberapa hari kemudian akan menimbulkan faringitis. Gejala dan Tanda Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorok, sulit menelan.Pada pemeriksaan, tampak faring dan tonsil hiperemis. Virus influenza, coxsachievirus dan cyto megalovirus tidak menghasilkan eksudat.Coxachievirus dapat menimbulkan lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash.Adenovirus selain menimbulkan gejala faringitis, juga menimbulkan gejala konjungtivitis terutama pada anak.Epstein Barr Virus (EBV) menyebabkan faringitis yang disertai produksi eksudat pada faring yang banyak.Terdapat pembesarn kelnjar limfa diseluruh tubuh terutama retroservikal dan hepatosplenomegali. Faringitis yang disebabkan oleh HIV-1 menimbulkan keluhan nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual dan demam. Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis, terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher dan pasien tampak lemah. Terapi: Istrahat dan minum yang cukup. Kumur dengan air hangat.Analgetika bila perlu dan tablet isap. Antivirus metisoprinol (isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan dosis 60-100mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari pada orang dewasa dan pada anak < 5 tahun diberikan 50mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari. B.Faringitis Bakterial Infeksi grup A Streptokokus B hemolitikus merupakan penyebab faringitis akut pada orang dewasa (15%) dan pada anak (30%). Gejala dan Tanda Nyeri kepala yang hebat, muntah, kadang-kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk. Pada pemeriksaan tampak tonsil membesar,faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permuukaannya.Beberapa hari kemudian terdapat bercak petechiae pada palatum dan faring. Kelenjar limfe leher anterior membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan. 8

Terapi A. Antibiotik Diberikan terutama bila diduga penyebab faringitis akut ini grup A streptokokus B Hemolitikus. Penicillin G Banzatin 50.000 U/kgBB IM dosis tunggal, atau amoksisilin 50mg/kgBB,dosis dibagi 3x/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selam 6-10 hari atau eritromisin 4 x 500 mg/hari. B. Kortikosteroid : deksametason 8-16 mg,IM 1 kali.Pada anak 0,08-0,3 mg/kgBB, IM 1 kali. C.Analgetika D.Kumur dengan air hangat atau antiseptik

C.Faringitis Fungal Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan faring. Gejala dan Tanda Keluhan nyeri tenggorok dan nyeri menelan.Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemis.Pembiakan jamur ini dilakukan dalam agar Saboroud dextrosa. Terapi: Nyistasin 100.000-400.000 2 kali/hari dan anlgetika. D Faringitis Gonorea Hanya terdapat pada pasien yang melakukan kontak orogenital. Terapi: Sefalosporin generasi ke-3, ceftriaxon 250mg,IM. Pemeriksaan penunjang
y y y y

Pemeriksaan terhadap apus tenggorok. Skrining terhadap bakteri Streptokokus. Darah rutin menunjukkan peningkatan jumlah lekosit. Kultur dan uji resistensi bakteri bila diperlukan.

Tata Laksana
y

Untuk mengurangi nyeri tenggorok dapat diberikan obat antinyeri (analgetik) seperti asetaminofen, obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat. Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa menyebabkan sindroma Reye.

Untuk menghindari iritasi lebih lanjut pada saluran faring, pada pasien dapat dianjurkan untuk mengurangi makanan yang berminyak dan panas, juga dianjurkan untuk istirahat sebanyak mungkin agar metabolisme lebih dikhususkan untuk memperbaiki daya tahan tubuh. Jika demam tidak turun dengan pemberian obat dapat dibantu dengan menggunakan kompres dan masukan cairan yang cukup (air putih), hindari minuman yang terlalu dingin dan bersoda. Hindari asap rokok, debu, polutan lainnya. Madu dapat membantu mempercepatpenyembuhan.

Jika disebabkan virus maka pengobatan bersifat simtomatik (hanya mengobati gejala), tidak diberikan antibiotika. Bisa dibantu dengan obat-obatan imunomodulator.

Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotika. Penting bagi penderita untuk meminum obat antibiotik sampai habis sesuai anjuran dokter, agar tidak terjadi resistensi pada kuman penyebab faringitis.

Prognosis (Perjalanan Penyakit)


y

Umumnya baik, tingkat kesembuhan tinggi.

Komplikasi yang mungkin timbul


y y y

Sumbatan jalan napas (pada peradangan yang berat) Abses di tonsil atau dinding belakang mukosa faring. Infeksi bakteri Streptococcus bisa berlanjut ke infeksi telinga, sinusitis, Demam rematik (Penyakit katup jantung akibat infeksi), abses tonsil, peradangan ginjal, dll.

10

Anda mungkin juga menyukai