Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I

Materi: ETIKA, FRAUD DAN KONTROL INTERNAL-1

Fakultas/Jurusan EKONOMI/AKUNTANSI

SEMESTER GENAP 2007/2008

TATAP MUKA KE: 3

Penyusun: YUDHI HERLIANSYAH

UNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA 2008
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ETIKA, FRAUD DAN KONTROL INTERNAL-1 POKOK BAHASAN: A. ISU ETIKA DALAM BISNIS 1. Pendahuluan 2. Peran Manajemen dalam Mempertahankan Iklim Etika 3. Pengambilan keputusan etis 4. Permasalahan Seputar Penggunaan Komputer

B. Fraud dan Akuntan 1. Faktor-faktor yang menimbulkan Fraud (kecurangan) 2. Kerugian keuangan karena fraud 3. Pelaku Fraud, Penyebab timbulnya Fraud 4. Model Fraud

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

ETIKA, FRAUD DAN KONTROL INTERNAL-1

PERTEMUAN-3

A. ISU ETIKA DALAM BISNIS Pendahuluan Cerita-cerita tentang korupsi, perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan terjadinya tuntutan hukum dimuka pengadilan hampir kita dengar tiap hari yang terjadi baik di kalangan pemerintahan maupun kalangan dunia bisnis. Kegiatan diseputar lingkungan bisnis seperti suap, fraud (kecurangan), penipuan pelanggan, konflik kepentingan dan penjualan produk yang dilarang sudah menjadi hal yang biasa. Untuk mengurangi hal tersebut diperlukan suatu standar etika. Etika berkaitan dengan prinsipprinsip tingkah laku yang digunakan individu dalam menetapkan pilihan dan mengarahkan perilaku mereka dalam situasi yang melibatkan konsep benar dan salah. Isu Etika dalam bisnis dapat dibagi kedalam empat wilayah yaitu : Equitas (kesamaan hak), gaji eksekutif, penetapan harga, Hak (privasi pegawai, kesempatan pekerjaan yang sama), Kejujuran : konflik kepentingan pegawai dan manajemen, iklan yang menyesatkan dan Pelaksanaan kekuasaan perusahaan (Penjualan dan penutupan pabrik, keamanan produk) Berikut Hirarkhi tagapan prilaku etika

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

Orie nta si Ori nsi ent p asi Eti Ko ntr ka ak

Pri

Dibimbing oleh prinsip etika yang dipilih

sendiri yang Mentaati peraturan mempromosikan untuk mendapatkan aktualisasi rasa hormat daridiri teman sepermainan dan mempertahanka untuk Mentaati peraturan n menghindari kritik dari harga diri otoritas karena Menyesuaikan tidak melakukan dengan standar kewajibannya perilaku yang dapat
diterima untuk

Eti Orien ka tasi Otorit as


Orien tasi Anak

Orient asi Hadia h Orient asi Huku man

Bai k

mendapatkan persetujuan dari orang lain Mentaati peraturan


untuk mendapatkan hadiah
Mentaati untuk menghindari hukuman

Peran Manajemen dalam Mempertahankan Iklim Etika Para manajer organisasi harus menciptakan dan mempertahankan atmosfir etika yang tepat, mereka harus membatasi kesempatan dan godaan akan perilaku tidak etis dalam perusahaan. Tidak cukup hanya dengan menggantungkan pada kesadaran tiap individu dalam perusahaan, tapi harus proaktif dengan membuat sadar individu akan komitmen perusahaan pada etika yang secara jangka panjang akan meningkatkan laba dan efisiensi.

Pengambilan keputusan etis Setiap keputusan etika memiliki risiko dan manfaat sekaligus. Misalnya penerapan sebuah sistem informasi berdasarkan komputer dalam sebuah organisasi dapat menyebabkan para pegawai kehilangan pekerjaannya, sementara mereka yang tersisa menikmati manfaat perbaikan kondisi kerja. Mencari keseimbangan di antara Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

konsekuensi-konsekuensi ini adalah tanggung jawab para manajer. Prinsip-prinsip etika : Proporsionalitas, Keadilan dan Meminimalkan risiko Dengan digunakannnya komputer sebagai sistem informasi menimbulkan beberapa akibat yang dapat menimbulkan kerugian, oleh karena itu diperlukan etika komputer. Etika komputer adalah analisis terhadap hakikat teknologi komputer dan pengaruh sosialnya, dan formulasi serta justifikasi politik untuk kegunaan etis teknologi seperti itu. Dalam hal ini termasuk perangkat lunak dan keras dan berkaitan juga dengan jaringan yang menghubungkan komputer dan komputer itu sendiri. Dengan keberadaan komputer sekarang ini maka masyarakat perlu mengetahui informasi seputar komputer, sebagai contoh adalah informasi tentang virus komputer dan desain sistem komputer

Permasalahan Seputar Penggunaan Komputer Isu lain sehubungan dengan pemakaian komputer misalnya hak cipta, trade secret dan hukum paten. Walaupun program komputer merupakan jenis aktiva baru, program komputer tersebut harus dianggap berbeda dari properti lainnya. Berikut adalah daftar isu-isu yang muncul berkaitan dengan penggunaan komputer.

a. Privasi. Pengertian privasi sendiri adalah masalah tentang akses terbatas


terhadap orang atau informasi tentang orang. Penciptaan dan pemeliharaan database dalam ukuran besar dan dipakai bersama menjadi perlu untuk melindungi setiap orang dari potensi penyalahgunaan data. Hal ini menimbulkan isu kepemilikan (ownership) dalam industri informasi personal.

b. Keamanan. Keamanan komputer merupakan suatu usaha untuk menghindari


peristiwa-peristiwa yang tidak dinginkan seperti hilangnya kerahasiaan dan integritas data. Sistem keamanan berusaha untuk menghindari fraud dan penyimpangan lainnya dalam menggunakan sistem komputer. Isu-isu etika yang melibatkan keamanan datang dari lahirnya komputerisasi database yang dapat digunakan bersama-sama yang berpotensi menimbulkan kerugian dikarenakan penyebaran informasi yang tidak akurat ke para pemakai yang memiliki otorisasi.

c. Hak kepemilikan atas properti. Hukum yang didesain untuk menjaga hak properti
riil telah diperluas untuk mencakup apa yang disebut sebagai properti intelektual yaitu perangkat lunak. Undang-undang hak cipta telah dibuat dalam usaha untuk melindungi mereka yang mengembangkan perangkat dari penjiplakan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

d. Equity in access. Beberapa halangan untuk mengakses melekat pada teknologi


sistem informasi tesebut, tetapi sebagian dapat dihindari melalui desain sistem yang hati-hati. Beberapa faktor dapat membatasi akses ke teknologi komputer. Misalnya status ekonomi dan kebudayaan.

e. Isu-isu lingkungan. Komputer dengan printer berkecepatan tinggi memungkinkan


produksi dokumen lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini menimbulkan masalah yang berkaitan dengan limbahnya bisa berupa kertas yang tidak dipakai dsb.

f. Kecerdasan buatan. Serangkaian isu etika dan sosial yang baru telah
meningkatkan popularitas sistem ahli. Karena cara-cara sistem tersebut dipasarkan yaitu sebagai pengambil keputusan atau sebagai pengganti para ahli, sebagian orang bergantung pada mereka secara signifikan. Oleh karena itu pengetahuan para ahli rekayasa teknologi dan ahli wilayah harus memperhatikan tanggung jawabnya untuk keputusan-kaputusan yang tidak salah, tidak lengkap dan tidak akurat.

g. Pengangguran dan pergantian. Beralihnya penggunaan tenaga manusia ke


tenaga komputer mengakibatkan beberapa karyawan yang pekerjaannya digantikan dengan komputer manjadi menganggur. Pertanyaan yang diajukan adalah bagaimanakah kebaikan yang diberikan oleh sistem informasi dapat direkonsiliasikan dengan potensinya yang merusak?

h. Penyalahgunaan komputer. Tekhnologi komputer dapat disalahgunakan untuk


berbagai kepentingan pemakainya. Menyalin isi komputer dengan tidak legal atau mengintip melalui file milik orang lain adalah salah satu contoh penggunaan komputer.

i. Tanggung jawab kontrol internal. Suatu bisnis tidak memenuhi kewajiban


keuangan atau mencapai tujuannya jika informasinya tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu para manajer harus membangun dan mempertahankan sistem kontrol internal yang tepat untuk memastikan integritas dan reliabilitas data.

B. FRAUD DAN AKUNTAN Mungkin tidak ada aspek perananan auditor independen yang menimbulkan kontroversi bagi profesi akuntan publik selain daripada tanggungjawabnya untuk mendetaksi fraud selama pelaksanaan suatu audit. Fraud atau juga biasa dikenal dengan kebangkrutan, penggelapan uang dan bertentangan dengan peraturan menunjuk pada penyajian fakta yang bersifat material secara salah yang dilakukan satu pihak ke pihak lain dengan tujuan untuk membohongi. Menurut hukum yang berlaku, suatu tindakan yang curang (fraudulent act) harus memenuhi lima kondisi ini : 1. penyajian yang salah yang dilakukan secara sengaja.. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

2. fakta yang sifatnya material. 3. tujuan untuk menipu 4. ketergantungan yang dapat dijustifikasi (penyajian yang salah harus merupakan faktor yang substansial yang menyebabkan pihak lain merugi karena ketergantungannya) 5. perbuatan tidak adil atau kerugian. Kebohongan tersebut telah menimbulkan ketidakadilan atau kerugian bagi korban fraud. Seorang auditor menghadapi menghadapi fraud pada dua tingkat. Yaitu : a. fraud pegawai : fraud yang dilakukan oleh pegawai non manajemen biasanya ditujukan untun langsung mengkonversi kas atau aktiva lain perusahaan untuk keuntungan pegawai tersebut dengan cara mengakali sistem kontrol internal. Hal ini dapat dihindari perusahaan dengan kontrol internal yang efektif. Fraud pegawai biasanya meliputi tiga langkah yaitu : mencuri sesuatu yang berharga, mengkonversi aktiva tersebut ke bentuk yang dapat digunakan (kas) dan menutupi kejahatannya agar tidak diketahui. b. fraud manajemen : fraud manajemen lebih tersembunyi jika dibandingkan dengan fraud pegawai. Dan seringkali lolos dari deteksi sampai organisasi tersebut menderita kerugian atau kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Pada tingkat makro manajemen dapat terlibat fraud dengan tujuan untuk mendapatkan harga saham yang lebih tinggi atau untuk mendapatkan pinjaman atau sekedar untuk memenuhi harapan para investor. Fraud manajemen biasanya terdiri atas tiga karakter. Yaitu : 1. 2. 3. ketiga. Karakeristik sebelumnya dari fraud manajemen menunjukkan bahwa pihak manajemen seringkali melakukan hal yang melanggar peraturan dengan mengesampingkan struktur kontrol internal yang efektif. Ketika pihak manajemen menggunakan laporan keuangan tersebut untuk menciptakan ilusi, data yang diinput biasanya dimanipulasi dengan memasukkan transaksi yang salah atau dapat dipertanyakan atau penilaian yang dapat dipertanyakan berkaitan dengan alokasi biaya atau pengakuan pendapatan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1 dilakukan pada tingkat manajemen dimana struktur kontrol internal biasanya melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk menciptakan jika fraud tersebut melibatkan pernyataan aktiva secara salah, ia biasanya biasanya berkaitan ilusi bahwa entitas lebih sehat dan lebih makmur dari kenyataannya dikelilingi oleh transaksi bisnis yang kompleks, yang seringkali melibatkan pihak

Faktor-faktor yang menimbulkan fraud Menurut suatu penelitian, mereka yang terlibat dalam perbuatan curang didiorong oleh interaksi antara kekuatan-kekuatan dalam kepribadian individu dan lingkungan eksternal. Kekuatan-kekuatan tersebut diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama yaitu : tekanan situasi, kesempatan dan karakteristik pribadi

Kerugian yang ditimbulkan akibat adanya fraud Sebuah studi pada tahun 1996 yang dilakukan Certified Fraud Examiners (CFE) menaksir kerugian dan pelanggaran mencapai 6% dari pendapatan tahunan. Biaya aktual fraud sulit untuk dihitung karena sejumlah alasan berikut : 1. tidak semua fraud dapat dideteksi 2. dari yang dapat dideteksi, tidak semua dilaporkan 3. dalam banyak kasus fraud, informasi yang tidak lengkap dikumpulkan 4. informasi tidak didistribusikan penegakan hukum 5. terlalu sering secara benar ke manajemen atau otoritas

Pelaku fraud Studi CFE mempelajari karakteristik pelaku fraud. Kerugian median keuangan dihitung untuk klasifikasi berikut : posisi dalam organisasi, gender, usia, status perkawinan, pendidikan. keimpulan yang dapat diambil adalah pada permukaan kelihatan bahwa mereka menunjukkan bahwa organisasi dapat mengurangi atau menghapus fraud dengan mempekerjakan hanya mereka yang tidak menikah, dewasa, perempuan dan lulusan dari sekolah menengah keatas. Namun analisis yang lebih mendalam mengembalikan kita pada hal yang telah disebut sebelumnya. Meskipun etika personal penting diperhitungkan, tekanan situasional dan kesempatan menyumbang besar pada fraud. Perbedaan kerugian keuangan yang berkaitan dengan klasifikasi-klasifikasi diatas dijelaskan oleh faktor kesempatan : a. gender : sementara grafik demografis berubah, kebanyakan pria menduduki posisi otoritas dalam organisasi daripada wanita, yang memberikan mereka akses lebih besar terhadap aktiva Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

b. posisi : mereka yang berada pada pisisi paling tinggi memiliki akses paling besar ke dana dan aktiva perusahaan c. usia : pegawai yang berusia lebih tua cenderung menduduki posisi yang lebih tingi dan karenanya pada umumnya memiliki akses yang lebih besar ke aktiva perusahaan d. pendidikan. Pada umumnya orang dengan pendidikan lebih tinggi menempati posisi lebih tinggi dalam organisasi dan karenanya memiliki akses lebih besar ke dana dan aktiva organisasi.

Skema fraud Skema fraud dapat diklasifikasikan dalam sejumlah cara yang berbeda. Tiga kategori utama dari skema fraud didefinisikan : fraud statements (laporan yang menyimpang), korupsi dan penyalahgunaan aktiva yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Fraudulent statemens : Fraudulent stetements berkaitan dengan fraud manajemen. Sementara semua fraud melibatkan bentuk penyimpangan laporan keungan, untuk memenuhi definisi dibawah kelas skema fraud, laporan itu sendiri harus memberi keuntungan bagi pelakukunya baik secara langsung atau tidak langsung. 2. Korupsi : Korupsi melibatkan seorang eksekutif, manajer atau pegawai dari organisasi dengan berkolusi dengan pihak luar. Studi CFE menunjukkan empat jenis utama korupsi : persenan ilegal, konflik kepentingan, pemerasan ekonomi. 3. penyalahgunaan aktiva : Aktiva dapat disalahgunakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan sang pelaku. Aktiva-aktiva tertentu lebih rentan untuk disalahgunakan daripada aktiva lainnya. Transaksi yang melibatkan kas, akun pengecekan, persediaan, perlengkapan, peralatan dan informasi adalah aktiva yang paling rentan disalahgunakan. a. Contoh skema fraud yang melibatkan penyalahgunaan aktiva dijelaskan sebagai berikut : pembebanan ke akun biaya : cara yang paling umum digunakan untuk menutupi ketidakseimbangan akibat fraud ke akun adalah dengan membebankan aktiva itu ke akun biaya dan mengurangi ekuitas dengan jumlah yang sama b. penggelapan : penggelapan ini melibatkan penggunaan cek pelanggan yang dterima saat mereka membayar utangnnya. Untuk menutupi kas yang sebelumnya dicuri oleh seorang pegawai c. fraud transaksi : meliputi penghapusan, pengubahan atau penambahan transaksi yang salah untuk mengalihkan aktiva ke tangan pelaku. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

d.

skema fraud komputer : komputer adalah jantung perusahaan dalam

kebanyakan sistem informasi akuntansi saat ini, tujuan skema fraud komputer pada dasarnya adalah sama yaitu penyalahgunaan aktiva, sedangkan tehnik yang digunakan bervariasi yang pada umumnya dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : pencurian dan penyalahgunaan aktiva dengan mengubah record dan file pencurian dan penyalahgunaan aktiva dengan mengubah logika perangkat pencurian atau pemakainan secara ilegal informasi komputer yang dapat pencurian, korupsi, penyalinan ilegal, atau destruksi yang disengaja pencurian atau penyalahgunaan perangkat keras komputer komputer yang dapat dibaca lunak komputer dibaca terhadap perangkat lunak komputer

Skema Fraud dapat digambarkan sbb:

Pencurian dan penyelahgunaan aktiva dengan mengubah record dan file yang dapat dibaca Pencurian dan penyalahgunaan aktiva dengan mengubah logika perangkat kompuater

Pencurian atau pemakaian secara ilegal informasi komputer yang dapat dibaca

Pencurian,korupsi, destruksi yang disengaja thd software


Pencurian atau penyalahgunaan perangkat keras komputer

Model yang umum bagi sistem informasi akuntansi meliputi tahap-tahap pengumpulan data, permosesan data, manajemen database dan proses menghasilkan informasi. Tiap tahap berpotensi untuk fraud komputer jenis tertentu. a. Pengumpulan data. Merupakan tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah memastikan data peristiwa yang memasuki sistem tersebut valid, lengkap dan bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Data harus relevan dan efisien. Cara yang paling sederhana untuk melakukan fraud komputer Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

adalah pada saat pengumpulan data atau pada tahap pemasukan data. Pelaku fraud hanya perlu mengerti bagaimana sistem bekerja untuk memasukkan data yang akan diproses. Tindakan ini melibatkan pemalsuan ketika data dimasukkan ke dalam sistem. Hal ini dapat dilakukan dengan menghapus, mengubah atau menambah suatu transaksi. b. Pemrosesan data. Data diproses untuk mengahasilkan informasi. Fraud pemrosesan data dibagi dalam dua kelas. Yaitu fraud program dan fraud operasi. Fraud program meliputi : 1. menciptakan program ilegal yang dapat mengakses file data untuk mengubah, menghapus atau menyisipkan nilai pada record akuntansi. 2. menghancurkan atau mengkorupsi logika program dengan menggunakan virus komputer, 3. mengubah logika program sehingga aplikasi perangkat lunak memproses data secara salah. Sedangkan fraud operasi adalah penyalahgunaan atau pencurian sumber daya komputer perusahaan bisa dengan menggunakan komputer kantor untuk kepentingan pribadi, tapi biaya yang timbul sehubungan dengan penggunaan komputer tersebut dibebankan ke kantor c. Manajemen database. Manajemen database melibatkan tiga tugas fundamental meliputi penyimpanan, pengambilan dan penghapusan. Fraud manajemen database meliputi pengubahan, penghapusan, pengkorupsian, penghancuran atau pencurian data organisasi. Karena akses ke file database merupakan elemen yang esensial dari fraud ini, biasanya ia berkaitan dengan fraud transaksi atau program.

d. Menghasilkan informasi. Adalah proses mengumpulkan, mengatur, menformat dan


menyajikan informasi kepada para pemakai. Informasi dapat berupa seperti pesanan penjualan, laporan terstruktur atau suatu pesan di layar komputer. Informasi yang berguna memiliki ciri-ciri berikut : relevan, tepat waktu, akuran dan lengkap, serta merupakan rangkuman. Bentuk umum dari fraud pada tahap menghasilkan informasi adalah pencurian, salah pengarahan, atau menyalahgunakan output komputer. Seperti scavenging(mencari barang-barang berguna di tempat sampah), eavesdropping (mencuri dengan percakapan orang lain).

Referensi: Hall, James A. Accounting Information Systems, 3rd, 2001, South Western Publishing, USA. Romney, Marshal B., Paul John Steinbart. Accounting Information Systems, 9th edition, New Jersey. Pearson_Prentice Hall. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Yudhi Herliansyah SE.Ak.M.Si SISTEM INFORMASI AKUTANSI 1

Anda mungkin juga menyukai