Anda di halaman 1dari 6

PERAN DUTA WISATA MENINGKATKAN KEAMANAN DAERAH PARIWISATA

HATIN MUSTIKA RINI 2011

Sapta pesona dalam sadar pariwisata memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Sadar wisata perlu dilakukan kepada masyarakat sebagai lakon utama dalam pengembangan. Adanya dorongan dari masyarakat akan sadar wisata, akan memberikan keberhasilan yang mutlak. Ketujuh sadar wisata ialah keamanan, kebersiham, ketertiban, kenyamanan, keindahan, keramahan dan kenangan. Pada kesempatan ini, penulis akan mengulas secara rinci akan peranan keamanan yang bisa dilakukan duta wisata sebagai seorang pembimbing dalam praktik sadar wisata di tengah masyarakat. Keamanan merupakan salah satu faktor yang bertujuan untuk menciptakan suasana tempat wisata yang kondusif. Pengertian kemanan disini ialah adanya rasa tenang, bebas dari rasa takut, dan kecemasan bagi wisatawan. Banyak hal yang bisa dilakukan seorang duta wisata dalam menciptakan iklim tersebut.Diantaranya ialah : 1. Tidak menganggu kenyamanan wisatawan Sudah menjadi kewajiban seorang duta wisata untuk bersikap ramah pada semua orang. Namun sikap ramah yang diberikan juga perlu memiliki batasan. Ada kalanya seorang wisatawan membutuhkan waktu sendiri untuk menikmati tempat wisata. 2. Menolong dan melindungi wisatawan Banyak hal yang bisa dilakukan seorang duta wisata untuk menolong wiasatawan. Seperti dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh wisatawan. 3. Menunjukkan sikap ramah kepada wisatawan

Keramahan wajib kita berikan agar wisatawan bisa turut merasakan keamanan jiwa. Selain itu, dengan keramahan wisatawan tidak akan segan dalam meminta pertolongan. 4. Memelihara lingkungan Tidak perlu dengan cara menanam pohon, mengecat pagar, atau memberikan fasilitas yang terlalu berlebihan. Seorang duta wisata bisa memberikan contoh akan memelihara dengan langkah yang paling sederhana. Yaitu memberikan contoh kepada wisatawan untuk

membuang sampah pada tempatnya. Kesadaran lingkungan juga akan meminimalisir kemungkinan adanya berbagai penyakit yang akan timbul. 5. Memberikan informasi Informasi yang bisa diberikan kepada wisatawan lebih bersifat himbauan. Seperti dengan memberikan informasi agar lebih meningkatkan kewaspadaan ketika sedang berwisata. Menghimbau wisatawab agar tidak menggunakan perhiasan berlebih dan memberitahukan letak pos penjagaan.

Hal hal diatas adalah beberapa contoh langkah sederhana yang bisa dilakukan seorang duta wisata untuk menciptakan keamanan dalam praktik nyata sadar wisata. Dengan langkah-langkah diatas, akan memberikan rasa aman terhadap jiwa dan raga wisatwan. Tentu saja jika hal ini dilakukan akan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung.

Penelitian nyata tentang praktik keamanan dalam sadar wisata Lokasi : Kompleks Candi Penataran Waktu penelitian : Rabu, 13 Juli 2011-07-13 Waktu : 06.30 07.30 WIB

Penerapan sadar wisata dalam keamanan telah diterapkan secara nayta di lokasi Kompleks Candi Penataran. Berbgagai fasilitas yang cukup memadai bisa menjamin adanya keamanan yang bisa didapatkan oleh wisatawan.

Pada kompleks candi dengan ukuran 120 x 130 m ini, memiliki pos penjagaan yang cukup ketat dibagian depan. Pos penjagaan ini bersifat terbuka, dan siap memberikan bantuan dan informasi serta penjagaan yang baik kepada pengunjung. Dibagian belakang candi, terdapat berbagai penjual makanan yang menjual makanan dengan higinis. Hal ini terbukti dengan hampir tidak adanya kasus pengunjung yang keracunan makanan setelah mengkonsumsi makanan di lokasi Candi Penataran. Di sekitar komplek candi utama, telah diberikan peringatan agar pengunjung bisa lebih berhati-hati ketika menaiki tangga, maupun ketika berada di puncak candi. Bagi para pengunjung yang membawa kendaraan tidak perlu resah. Ada banyak tempat penitipan kendaraan yang ada di sekitar Candi Penataran. Penjagaan tidak hanya dilakukan kepada pengunjung, namun juga kepada bangunan peninggalan purbakala candi itu sendiri. Di daerah candi, dibangun pagar kawat berduri untuk mencegah adanya tindakan pencurian. Selain itu, juga diberlakukan jadwal jaga malam yang dilakukan setiap harinya. Keamanan yang ketat tidah merubah bentuk dasar candi. Bentuk candi tetap dibiarkan seperti mulanya tanpa melakukan perubahan yang terlalu mencolok dan mengganggu sisi keasrian dan keindahan bangunan purbakala tersebut.

Nara sumber tentang sisi keamanan di Kompleks Candi Penataran

1. Ibu Nur, pemilik tempat penitipan sepeda motor Ketika penulis meminta keterangan tentang bagaimana kondisi keamanan di sekitar candi, beliau menegaskan bahwa jarang sekali ada tindak kejahatan yang mengganggu keamanan. Ini disebabkan karena pengunjung sadar benar akan keamanan. Hal ini dintunjukkan dengan sikap pengunjung yang selalu menitipkan kendaraan yang yang ia bawa di tempat yang telah disediakan. Ketidak amanan sangat jarang terjadi di daerah sekitar candi. Jikalaupun ada, itu adalah kelalaian dari pengunjung sendiri. Seperti kehilngan dompet akibat jatuh, atau lupa dimana ia meletakkan barang yang ia miliki. Warga disekitar candi juga memiliki hubungan yang sangat dekat satu dan yang lain. Ketika ada seseorang yang

kehilangan, maka dengan bergotong royong warga akan turut membantu.

2. Bapak Sodari, penjaga kemanan candi Seperti halnya yang diungkapkan oleh ibu Nur, bapak Sodari

mengungkapkan hal yang tidak jauh berbeda. Sangat jarang terjadi tindak kejahatan yang merusak adanya kemanan. Meskipun terjadi, hal tersebut adalah kelalaian pengunjung. Pemilik fasilitas seperti warung makan dan pentipan sepeda motor sangtlah menjaga keonsekuensi dari usaha yang dimilikionya. Bapak Sodari mengungkapkan, pernah sekali waktu ada seorang pengunjung yang keracunan akibat keripik gadung. Namun pemilik warung bersedia bertanggung jawab dengan membayarkan biaya rumah sakit pengunjung. Berbeda dengan tempat parkir, penitipan sepedah motor meiliki suatu konsekuensi dengan menanggung segala bentuk kehilangan. Hal ini tentu berbeda dengan tempat parkir yang hanya memberikan fasilitas tempat dan tidak bersedia bertanggung jawab atas kehilangan.

Kesimpulan

Keamanan perlu diterapkan untuk memberikan suatu iklim kondusif di tempat pariwisata. Keamanan tidak hanya meliputi kemanan raga pengunjung, namun juga keamanan jiwa dan keamanan fasilitas tempat wisata itu sendiri.

Keamanan yang ada di lokasi kompleks candi penataran sudah baik. Hanya saja perlu lebih ditingkatkan sehingga bisa lebih menarik minat berkunjung wisatawan. Sebagai seorang duta wisata, kita wajib berperan serta dalam menjaga keamanan.

Anda mungkin juga menyukai