Anda di halaman 1dari 8

Pemahaman Lintas Budaya

Pemahaman Lintas Budaya sama dengan Trans Cultural Concious dan Cross Cultural Underdtanding. Memilki pengertian akan kesadaran, kedewasaan, dan kepedulian terhadap perkembangan Pariwisata. Pluralism = Cross Culture G = Multi-culturalism

Tujuan mempelajari Pemahaman Lintas Budaya


1. Untuk mengikis habis arogansi budaya sehingga mampu memberikan equal quality service memberikan kualitas pelayanan yang sama kepada setiap klien. Arogansi budaya adalah kecongkakan budaya, merasa budaya sendiri paling luhur / baik, cenderung menjelek jelekkan budaya lain. 2. Agar kita memahami konsep konsep budaya, agar mampu mengapresiasikan budaya sendiri maupun lain khususnya yang melayani sektor pariwisata.

Budaya ( budi + daya ) :


1. Budayah : segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam masyarakat yang membedakannya dari kelompok kelompok masyarakat yang lain yang merupakan ciri masyarakat tersebut dan diteruskan dan ditumbuhkembangkan dari generasi ke generasi melalui proses belajar. 2. Everything which makes up ways of life Ways of life = cara hidup, cara hidup yang paling singkat adalah budaya. 3. Culture is something specific to separate nation, race, gender, age, group, etc.

Bentuk Bentuk Kebudayaan


1. Bentuk Idiil Bentuk yang abstrak yang mengatur bentuk budaya yang kedua, tiap budaya berbeda. Contoh : Semua peraturan peraturan, UU, Hukum hukum, Awe awe, nilai nilai, teori teori, rumus rumus, dll. ( harus sesuai dengan UU dan nilai nilai yang ada )

2. Bentuk Perilaku Contoh : Memberi salam, mengikuti puasa, dll 3. Bentuk benda benda budaya Contoh : Meja, Bangunan, Gedung gedung, dll

Paradigma Budaya dalam Pengembangan Pariwisata


Paradigma berasal dari istilah linguistic ( ilmu bahasa ). Paradigma = contoh / model Paradigma budaya Bali : 1. 2. 3. Idiil Perilaku kelapa benda benda budaya untuk pariwisata disesuaikan perundang undangan pariwisata sesuai budaya Bali perilakunya sesuaikan dengan budaya Bali gedung gedung tidak lebih tinggi dari pohon

Benda benda budaya

Unsur unsur Kebudayaan


1. Sistem Keagamaan Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen komponen yang satu sama lain saling terkait, saling berhubungan, saling berketergantungan, saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain untuk mencapai tujuan atau cita cita yang telah ditetapkan. Komponen komponen : 1. Ajaran yang berupa wahyu (terdapat dalam kitab suci masingmasing agama) 2. Simbol simbol keagamaan ( bahasa = simbol bunyi ) 3. Praktek praktek keagamaan ( sembahyang, sholat lima waktu ) 2. Sistem Kemasyarakatan Komponen komponen : 1. Tata nilai yaitu : norma, etika, UUD, hukum, dan peraturan. 2. Adat istiadat ( bila sudah tidak sesuai akan dibuat yang baru ) 3. Organisasi dan tradisi 3. Sistem Pengetahuan Komponen komponen :

1. Pemerolehan pengetahuan : bagaimana pengetahuan diperoleh ( pengalaman, coba coba, penelitian, adsorbsi, adopsi ) 2. Pengembangan pengetahuan melalui pendidikan dan dari generasi ke generasi dengan cara menulis di buku, membuat artikel di majalah, seminar ) 4. Bahasa Adalah alat komunikasi (1) language is an arbitrary vocal symbol. Arbitrer : tidak bisa dijelaskan kenapa dinamakan begitu. Komponen komponen : 1. Kosakata ( vocabulary ) dan pembentukan kata 2. Tata bunyi bahasa / language system 3. Gramatical / kaidah bahasa / tata bahasa 5. Sistem Kesenian Komponen komponen : 1. Seni rupa ( seni lukis, karikatur, sketch, dll ) 2. Seni drama 3. Seni kerawitan / musik ( gamelan ) 4. Seni kerajinan tangan ( tas, anyam anyaman ) 5. Seni tari ( tari jawa, tari pendet ) 6. Sistem Ekonomi Komponen komponen : 1. Pendapatan, berasal dari usaha sendiri dan pekerjaan / profesi Usaha = tidak bekerja untuk orang lain Profesi = bekerja pada orang lain 2. Pengeluaran, untuk belanja ( tunai, kredit, dan tukar menukar / barter ) 3. Tabungan, berupa uang, benda berharga / emas, dan pinjaman. 7. Sistem Teknologi Adalah the use of tools / penggunaan alat. Komponen komponen : 1. Penggunaan alat untuk penghidupan ( bekerja : mendapatkan penghasilan ) 2. Penggunaan alat untuk kesenangan ( termasuk untuk kesehatan ) 3. Transmisi pengetahuan ( penyebaran pengetahuan secara horizontal & vertikal

Kebudayaan Bangsa
Kebudayaan Bangsa adalah buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya yang terdiri dari kebudayaan lama dan asli sebagai puncak puncak kebudayaan dari daerah di seluruh Indonesia. ( dalam UUD45 penjelasan ) Dasar pengembangan kebudayaan Indonesia ( secara yuridis / hukum ). UUD45 pasal 32, sebelum diamandemen berbunyi : pemerintah memajukan kebudayaan Nasional Indonesia Dalam penjelasan UUD terdapat penjelasan sebagai berikut : Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak puncak kebudayaan di daerah daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Tujuan Pengembangan Kebudayaan Nasional Dalam penjelasan UUD 45 disebutkan sebagai berikut : Usaha kebudayaan harus menuju arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan / memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu kebudayaan


Semua kebudayaan itu berkembang, ada yang lebih dahulu, ada yang belakangan, ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat. Secara umum dibedakan menjadi 2 ( dua ) antara lain : 1. Faktor eksternal Geografis : iklim, cuaca, musim, landscape, pegunungan, pantai, dll. 2. Faktor internal Local Genious ( teori Whales ) Adalah suatu kekuatan / daya dari dalam yang mampu memperkembangkan sendiri maupun dengan menyerap unsur unsur asing ( adaptasi / adopsi ) lalu menyesuaikannya dengan nilai nilai buda sendiri sehingga budaya yang sama sama dipengaruhi budaya asing yang sama masih bisa dikenali.

Sistem politik ( bagaimana implementasinya ) Sistem pendidikan Ke dalamnya termasuk organisasi, kurikulum, birokrasi, kebijakan kebijakannya. HEGEMONI Kekuasaan suatu negara oleh negara lain ( Orde Lama dan Orde Baru ) Kekuasaan otoriter orde ini telah banyak berperan dalam pembentukan kebudayaan nasional hingga mencapai bentuknya sekarang, diwarnai oleh KKN, kemerosotan disiplin, kehadiran PNS, displin lalu lintas, menggiring bangsa ini ke bentuk carut marut di segala aspek kehidupan ( budaya ) yang disebut dengan degradasi budaya sehingga dapat dikatakan budaya Indonesia mengalami devolusi budaya. DEVOLUSI BUDAYA Sekitar abad ke-8 budaya nusantara boleh dikatan setingkat bahkan dapat dikatakan lebih tinggi, dapat dilihat dari penginggalan peninggalan sejarah yang besar seperti candi candi. Tetapi sekarang kebudayaan kita sudah banyak tertinggal dari kebudayaan asing ( India, Cina, Jepang ).

Kebudayaan Nasional
Dalam perkembangannya sejak jaman dahulu kebudayaan bangsa / nusantara sudah mendapat pengaruh dari kebudayaan asing sehingga mencapai bentuknya yang sekarang yang sibut sebagai kebudayaan nasional / kebudayaan bangsa. 1. Kebudayaan India Hindu Kebudayaan ini masuk pada awal abad masehi. Unsur unsur budaya India dilihat pada sisa sisa sejarah ( candi, bahasa Indonesia banyak mengambil bahasa Sansekerta, agama Hindu ). 2. Kebudayaan China Budha ( candi Borobudur, peninggalam kapal karam abad ke-10, Viraha, Klenteng, dsb ). 3. Kebudayaan Arab Islam

Mulai dikenali pada abad ke-11. Contoh kebudayaannya : masjid masjid dengan arsitektur Arab, bahasa Indonesia yang mengadopsi bahasa Arab, agama islam yang menjadi mayoritas di Indonesia. 4. Kebudayaan Barat Kristen ( katedral katedral / gereja, teknologi, teori teori modern, sistem pendidikan, sistem politik ).

Budaya wisatawan
Wisatawan yang datang dari berbagai negara membawa latar belakang budaya mereka sendiri dengan budaya negara yang di kunjungi. Dalam memberikan pelayanan yang memuaskan, pemahaman latar belakang tentang mereka oleh kita tidak boleh diabaikan. Sikap sopan santun yang dituntut masing masing budaya, kadang sama, kadang berbeda dan bahkan bertentangan satu sama lain. Hal ini perlu diperhatikan oleh setiap insan dalam pelayanan baik yang terlibat langsung maupun yang terkait dalam perkembangan pariwisata nasional.

Menghormati budaya wisatawan ( sopan satun dan tidak sopan ) Contoh : Jangan menghubar bersin, sendawa, meludah, berdahak,dll. Jangan menanyakan hal yang bersifat pribadi Complimentary ( pujian ) hati hati apabila salah, menjadi penjilat Jangan mendahului antrian Jangan meremehkan waktu ( be punctual ) tepat waktu

Jangan merokok kalau ada tanda dilarang merokok Jangan lupa mintakan maaf bila penduduk lokal melakukan semua hal yang di atas

Pemahaman Lintas Budaya

Disusun oleh : Marsela Giovanni Lie 09104003

Manajemen Bisnis Perjalanan

Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali 2010

Anda mungkin juga menyukai