Kerangka Pembelajaran
y y y y y y y y y y y y y y
I. Pengantar 1.1 Pengertian Logika - Logika Kodrati dan Logika Ilmiah - Logika sebagai Disiplin Ilmu 1.2 Mengapa belajar Logika 1.3 Sejarah Logika II. Beberapa pengertian Dasar 2.1 Kegiatan Akal Budi Manusia 2.2 Pernyataan dan Proposisi 2.3 Validitas dan Kebenaran III. Penalaran 3.1 Inferensi Langsung 3.2 Inferensi Tak langsung IV. Kesesatan Berpikir
I. PENGANTAR
1.1 PENGERTIAN LOGIKA - Bahasa sehari-hari: cara berpikir, cara hidup, atau sikap hidup yang reasonable - Logika berasal dari bahasa Yunani logike - Arti teknis/ilmiah: kegiatan intelektual yang dipelajari untuk memperoleh pemahaman dalam bidang tertentu secara sistematik rasional, terargumentasi dan terorganisasi yang terikat pada aturan-aturan atau metode tertentu
1.1.1 Logika Kodrati dan Logika Ilmiah a. Logika Kodrati y Logika Kodrati adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginankeinginan dan kecenderungankecenderungan yang subyektif. y Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.
b. Logika Ilmiah - memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. - ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. - akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah dan lebih aman. - Logika ilmiah dimaksudkan untuk menghindarkan atau meminamalisir kesesatan berpikir.
Yunani Kuno (Thales, Anaximandros, Phytagoras, Aristoteles). - Usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapatpendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya. - Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. - Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filsafat, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran
secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahankesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian. Terhindar dari takhyul, kepercayaan yang sia-sia( bahasa Jawa ) Apabila sudah mampu berpikir rasional, kritis, lurus, metodis dan analitis sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri seseorang.
2.1 Kegiatan Akal Budi Manusia 2.2 Pernyataan dan Proposisi 2.3 Validitas dan Kebenaran
manusia (mind) kegiatan akal budi - Jacques Maritian, dalam bukunya Formal Logic (1937:1) membagi kegiatan berpikir dalam tiga langkah:
-
Kegiatan Akal Budi Tingkat Pertama, yang dinamakan aprehensi sederhana (simple apprehension) Kegiatan Akal Budi Tingkat Kedua, yang dinamakan keputusan (judgement) Kegiatan Akal Budi Tingkat Ketiga, yang dinamakan penalaran (reasoning)
2.1.1 Kegiatan Akal Budi Tingkat Pertama (The first operation of the mind)
y Dinamakan aprehensi sederhana (simple
apprehension). Akal budi melihat, menangkap atau mengerti suatu objek tertentu. y Apprehensi konsep, ide, atau gagasan. Proses ini terjadi melalui abstraksi, di mana akal budi menangkap esensi dari objek tertentu. y Konsep selanjutnya diungkapkan dalam bentuk lambang seperti bunyi dan huruf atau rangkaian huruf. y Contoh: meja, manusia, segitiga, kuda, dst
2.2.2 Kegiatan Akal Budi Tingkat Kedua (The second operation of the mind)
y Disebut keputusan (judgement). Akal budi
mengelompokan dan menghubungkan dua konsep dengan jalan mengiyakan atau menyangkal. Mengiyakan berarti mempersatukan dua konsep; menyangkal berarti memisahkan dua konsep. Konsep pertama disebut subyek, konsep kedua disebut predikat. y Akal budi menilai apakah kedua konsep berhubungan atau tidak; apakah sesuatu termasuk yang lain atau bukan. Penilaian akal budi ini menghasilkan Judgement (Keputusan). Produk keputusan disebut proposisi (putusan) y Contoh Proposisi: - Manusia adalah mahluk rasional, - Kuda adalah bukan mahluk rasional
2.2.3 Kegiatan Akal Budi Tingkat Ketiga (the third operation of the mind)
y Dinamakan penalaran (reasoning). Pada tingkat ini
akal budi melihat dan memahami hubungan beberapa proposisi (proposisi anteseden). Berdasarkan hubungan-hubungan antara proposisi, akal budi lalu menarik sebuah kesimpulan (proposisi konsekuen) y Jadi penalaran=proses menghubungkan beberapa anteseden untuk menghasilkan konsekuen (kesimpulan). y Contoh:---------------------------------------------->
(proposisi anteseden) - Sipri adalah guru agama Katolik (proposisi anteseden) ------------------------------------------------------------ Jadi Sipri suka belajar (proposisi konsekuen)
salah, tapi tidak kedua kedua-duanya duanya. . y Kita katakan bahwa nilai kebenaran dari suatu proposisi adalah benar (T) atau salah (F).
CONTOH PROPOSISI
GAJAH LEBIH
29 lebih kecil dari 14 Y lebih besar dari 23 Jangan tidur di kelas Sekarang jam berapa?