Anda di halaman 1dari 2

Jakarta - Nuklir merupakan salah satu sumber pembangkit listrik.

Di dalam reakto r Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terdapat reaksi berantai secara terken dali. Inilah yang membedakannya dengan bom atom. Namun meski terkendali, jika te rjadi kebocoran akan berbahaya juga. International Nuclear Event Scale (INES) dikeluarkan untuk mengetahui level benc ana kecelakaan PLTN. Skala INES menjelaskan pentingnya peristiwa dalam berbagai kegiatan, termasuk penggunaan sumber radiasi oleh industri dan medis, juga opera si instalasi nuklir dan pengangkutan zat radioaktif. Dalam situs badan atom internasional, IAEA, dijelaskan skala kebencanaan dibagi dalam 7 level. Suatu peristiwa yang masuk dalam level 1-3 disebut insiden (incid ent). Sedangkan jika sudah masuk ke level 4-7 disebut kecelakaan (accident). Per istiwa terkait nuklir di PLTN yang tidak membahayakan keselamatan disebut sebaga i 'penyimpangan' dan masuk dalam klasifikasi skala/ level 0. Berikut ini level bencana kecelakaan PLTN dan contoh peristiwanya: Level 1 (anomali). Paparan radiasi berada di atas ambang batas. Terdapat masalah kecil dengan kompo nen pengamanan dan berdampak minimal. Misalnya terjadi ketika ada pelanggaran operasi fasilitas nuklir. Level 2 Paparan ih dari n tidak (insiden). radiasi ke publik mencapai 10 mSV. Tingkat radiasi di daerah operasi leb 50 mSv. Terdapat kegagalan signifikan terkait ketentuan keselamatan namu ada konsekuensi. Misalnya terjadi di Atucha, Argentina, pada 2005. Kala itu pekerja di re aktor nuklir terpapar radiasi yang melebihi ambang batas. Juga terjadi di Cadara che, Prancis, pada 1993, ketika kontaminasi radioaktif menyebar di li ngkungan sekitar tanpa sengaja. Bencana kecelakaan PLTN level 2 juga terjadi di Forsmark, Swedia, pada 2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga me ngakibatkan kegagalan di sistem penyuplai tenaga darurat di PLTN. Level 3 (insiden serius). Paparan radiasi sepuluh kali dari batas aman pekerja. Tidak mematikan namun memb erikan dampak kesehatan. Misalnya terjadi di Sellafield, Inggris, pada 2005. Kala itu ada kebocor an material radioaktif dalam jumlah besar di dalam instalasi. Terjadi juga di Va ndellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada kecelakaan yang dia kibatkan oleh kebakaran sehingga mengakibatkan hilangnya sistem keamanan di stas iun tenaga nuklir. Level 4 (kecelakaan dengan dampak lokal). Terjadi kebocoran radioaktif dalam jumlah kecil. Setidaknya satu orang tewas aki bat radiasi. Bahan bakar meleleh atau kerusakan bahan bakar, menghasilkan keboco ran lebih dari 0,1% pasokan inti. Kecelakaan level 4 terjadi di Tokaimura, Jepang, pada 1999. Ketika itu a da kesalahan yang dilakukan oleh pekerja saat mencampur bahan. Akibatnya terjadi kecelakaan yang menyebabkan dua pekerja meninggal dan beberapa o rang lainnya terkena radiasi. Selain itu, terjadi pula di Saint Laurent des Eaux , Prancis, pada 1980. Saat itu saluran bahan bakar dalam reaktor me leleh. Namun tidak ada kebocoran di luar. Level 5 (kecelakaan dengan dampak lebih luas). Kebocoran radioaktif dalam jumlah terbatas sehingga membutuhkan tindakan penanga nan. Beberapa orang tewas akibat radiasi. Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti. Kebocoran radiasi dalam jumlah besar terjadi dalam instalasi, hal itulah y ang memungkinkan publik terpapar. Hal ini bisa timbul akibat kecelakaan besar at au kebakaran.

Kecelaaan ini terjadi di Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu ma terial radioaktif bocor ke lingkungan sekitar sebagai akibat dari kebakaran di r eaktor inti. PLTN Three Mile Island, AS, juga mengalaminya pada 1979, di mana beberapa reaktor inti rusak. Level 6 (kecelakaan serius). Terjadi kebocoran radioaktif dalam jumlah cukup besar yang membutuhkan tindak pe nanganan. Terjadi di PLTN Kyshtym, Rusia, pada 1957. Kebocoran material radioaktif dalam jumlah cukup besar terjadi di lingkungan sekitar PLTN. Hal ini dikarenaka n ledakan tanki limbah. Ribuan orang terpapar radiasi ini. Level 7 (kecelakaan besar). Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak luas pada ke sehatan dan lingkungan. Karena itu butuh respons dan tindakan jangka panjang. Dialami oleh PLTN Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Kala itu reaktor nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah kebakaran dan bocornya radioaktif dalam juml ah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar radiasi ini. Uap radio aktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon yang volumenya 100 kali bo m atom Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni Soviet, Eropa Timur, E ropa Barat dan Eropa Utara. Sebagian besar warga di Ukraina, Belarusia dan Rusia diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang mengungsi.

Anda mungkin juga menyukai