Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KELOMPOK KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER UNIVERSITAS MULAWARMAN ANGKATAN XXXV TAHUN 2009

LOKASI : DUSUN/DESA/KEL. KECAMATAN KABUPATEN/KOTA : SENAMBAH : MUARA BENGKAL : KUTAI TIMUR

UNIVERSITAS MULAWARMAN TAHUN 2009

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KELOMPOK KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER UNIVERSITAS MULAWARMAN ANGKATAN XXXV TAHUN 2009 DUSUN/DESA/KEL. KECAMATAN KABUPATEN/KOTA : SENAMBAH : MUARA BENGKAL : KUTAI TIMUR

Nama-nama Anggota Kelompok : 1. NURDIANSYAH 2. MARJUANSYAH 3. IBNU WARDHANA 4. WILLY WICAKSANA K. 5. SHOLEHAH 6. TALITHA INDAH 7. FARIDA AMIR 8. DWI RIRI WAHYUNI 9. CISKA SAFITRI 10. RIMA AMRIANI AMIR 05.47615.06994.02 06.54120.07879.03 05.51992.00848.11 05.49121.11947.01 06.57178.18049.05 06.54495.17687.05 06.58266.02539.08 06.57262.18133.05 06.55210.00376.10 06.59080.18930.05 Disetujui Oleh, Dosen Pembimbing Lapangan

Ketua Panitia KKN Angkatan XXXV Tahun 2009

Drs. MZ. Arifin, M.Si NIP. 19570606 198203 1 001

Fatkhul Hani Rumawan, ST, MT. NIP. 19730423 200012 1 001

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, mengakibatkan semakin banyaknya pula perubahan yang terjadi, baik itu terjadi di perkotaaan maupun pedesaan. Perubahan ke arah yang lebih baik membuat masyarakat memiliki kesempatan secara luas untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya serta keadaan sosial ekonominya, terutama masyarakat daerah, karena pedesaan juga banyak memberikan kontribusi terhadap sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah. Mahasiswa sebagai kelompok sosial masyarakat yang menjadi generasi penerus suatu bangsa diharapkan mampu berperan secara ilmiah dalam rangka menggali potensi masyarakat tersebut. Mahasiswa diharapkan mampu mengabdikan dirinya kepada bangsa dan masyarakat sedini mungkin, dan mengaplikasikan teori keilmuannya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XXXV tahun 2009 Universitas Mulawarman, yang merupakan kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan Pemerintah Daerah atau Kota. Adanya KKN yang berlokasi di Desa Senambah, Kecamatan Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur ini, mampu berperan serta sebagai motivator dalam pembangunan daerahnya. Kondisi daerah setempat yang kaya akan hasil perikanan mampu mengembangkan potensinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat daerah itu sendiri. Mahasiswa diberi kesempatan dengan mengembangkan ilmu yang telah diperolehnya, untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi desa atau daerahnya agar menjadi lebih maju, mengikuti pesatnya perkembangan jaman. KKN juga sebagai wadah pengabdian lembaga ilmiah pada masyarakat, haruslah mampu menunjukkan karya nyata dalam setiap gerak langkah pembangunan. Namun bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, terutama masyarakat daerah setempat, aparat pemerintah serta instansi swasta, sangat dibutuhkan, agar kita semua dapat saling tolong menolong meningkatkan pembangunan daerah ke arah yang lebih baik lagi. 1.2 Maksud dan Tujuan a. Maksud Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXXV/2009 Universitas Mulawarman ini, dimaksudkan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya adalah pengabdian diri kepada masyarakat, yaitu dengan mananamkan jiwa pengabdian yang bertanggung jawab serta menggiatkan mahasiswa untuk ikut serta dalam pembangunan, membantu masyarakat menyiapkan diri dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, juga memaksimalkan potensi sumber daya lokal untuk kemajuan pembangunan masyarakat pedesaan. b. Tujuan Tujuan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXXV/2009 Universitas Mulawarman ini adalah : Secara umum bertujuan : 1. Memperluas wawasan mahasiswa di luar lembaga pendidikan sesuai displin ilmu yang dimiliki, sehingga tercipta kader-kader pembangunan yang mampu berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan di masyarakat, dalam upaya kesinambungan pembangunan secara luas. 2. 3. Memperoleh pengalaman belajar untuk dapat mengambil Dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh keputusan secara tepat terhadap permasalahan yang ditemui di lapangan. mana teori-teori bidang ilmu yang dapat diterapkan di lapangan.

4.

Mendidik

agar

mahasiswa

berjiwa

pengabdian

dan

bertanggung jawab serta menggiatkan mahasiswa untuk ikut serta dalam pembangunan nasional. 5. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pedesaan yang nantinya menjadi tolak ukur bagi pembangunan nasional. Secara khusus bertujuan : 1. Membantu aparat/pemerintah desa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di desanya. 2. Membantu masyarakat setempat dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. 3. Membantu Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam melaksanakan program pembangunan di daerah tersebut. Pada periode ini kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXXV/2009 Universitas Mulawarman, yang ditempatkan di Kabupaten Kutai Timur, Kecamatan Muara Bengkal, Desa Senambah, terdiri dari 10 (sepuluh) orang mahasiswa dari yang berasal dari 7 fakultas, yaitu: 1. Fakultas Ekonomi terdiri dari 1 orang 2. Fakultas Ilmu Sosial & Politik terdiri dari 1 orang 3. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 4 orang 4. Fakultas Pertanian terdiri dari 1 orang 5. Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari 1 orang 6. Fakultas Kesehatan Masyarakat 1 orang 7. Fakultas Hukum 1 orang

1.3 Hasil yang Diharapkan 1. 2. Bagi mahasiswa, dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di Mendukung keberhasilan program pembangunan, melalui perguruan tinggi ke masyarakat. dilakukannya beragam aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat dan sekaligus mengidentifikasi serta mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi baik oleh pemerintah maupun masyarakat. 3. dengan Mampu meningkatkan hubungan/koordinasi antara perguruan tinggi pemerintah, dengan melibatkan seluruh stakeholder, demi

terwujudnya pembangunan ke arah yang lebih baik.

BAB II PROFIL WILAYAH DESA


2.1 Kondisi Desa Senambah a. Letak Geografis Desa Senambah, merupakan salah satu Desa yang terdapat di Kecamatan Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur, dengan luas wilayah diperkirakan sekitar 62,72 km2. Secara administratif Desa Senambah terdiri dari 8 Rukun Tetangga (RT), yang terdiri dari RT I hingga RT VII berada dalam satu wilayah, sedangkan RT VIII berada di daerah Pulau Padam Api, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.573 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 758 jiwa dan perempuan sebanyak 815 jiwa. Desa Senambah mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mlupan Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ngayau Sebelah Barat berbatasan dengan rawa-rawa Sebelah Selatan berbatasan dengan daerah hutan/perkebunan Jarak Desa Senambah dari pusat pemerintahan Kecamatan Muara Bengkal melalui jalan darat memiliki waktu tempuh + 50 menit perjalanan. Sedangkan jarak dari Desa Senambah menuju Kabupaten Kutai Timur melalui jalan darat memiliki waktu tempuh + perjalanan. b. Keadaan Topografi Keadaan topografi Desa Senambah secara umum yaitu daerah rawa atau dataran rendah, dengan daerah sungai di sekitar pemukiman penduduk. Desa Senambah beriklim tropis, dengan curah hujan yang sedikit. 11 jam

2.1.1

Sumber Daya Manusia 1. Komposisi Penduduk Desa Senambah memiliki jumlah penduduk 1.573 jiwa dari data sensus monografi Desa Senambah bulan Juli tahun 2009. Terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 758 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 815 jiwa. Tabel 1. Persebaran penduduk berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan Jumlah Jumlah (jiwa) 758 815 1. 573 Presentase (%) 48,2 51,8 100

Sumber : Monografi Desa Senambah, 2009.

Tabel 2. Persebaran penduduk menurut kelompok umur No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kelompok umur (tahun) 09 10 19 20 29 30 39 40 49 50 59 > 60 Jumlah Jumlah (jiwa) 78 74 64 61 34 9 23 343 Presentase (%) 22,7 21,6 18,7 17,8 9,9 2,6 6,7 100

Sumber : Monografi Desa Senambah, 2009.

Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari jumlah penduduk lainnya. Hal ini dapat dilihat dari kelompok umur 10 19 tahun hingga kelompok umur 40 49 tahun. Namun, data tersebut tidak lengkap karena keterbatasan proses pengumpulan data.

2. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduk Desa Senambah beraneka ragam. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini. Tabel 3. Jenis Pekerjaan Warga Desa Senambah No. Jenis Pekerjaan 1. Nelayan 2. 3. 4. 5. 6. 7. Petani (Berkebun) Swasta Wiraswasta/Pedagang Tenaga Kesehatan Tukang Guru SD dan SMP Jumlah Jumlah 59 12 20 22 2 11 23 149 Presentase (%) 39,6 8,1 13,4 14,8 1,3 7,4 15,4 100

Sumber : Monografi Desa Senambah, 2009.

Berdasarkan tabel 3 diatas mayoritas jenis pekerjaan penduduk Desa Senambah adalah sebagai nelayan, wiraswasta/pedagang, guru SD dan SMP, swasta, petani (berkebun), tenaga kesehatan, dan bekerja sebagai tukang. Namun data tersebut tidak lengkap karena keterbatasan dalam proses pengumpulan data. 3. Agama Seluruh masyarakat Desa Senambah beragama Islam (100%). Data ini bersumber dari survey lapangan mahasiswa KKN tahun 2009. 4. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat pada umumnya masih sangat rendah, hal ini terlihat karena lembaga pendidikan di Desa Senambah sangat minim sekali. Gedung SMP baru selesai didirikan di tahun 2009 ini, sehingga banyak anak yang sempat putus sekolah baru dapat melanjutkan pendidikannya kembali. Oleh sebab itu, tingkat usia sekolah, khususnya siswa SMP, tidak merata. Tingkat usia tertua untuk siswa SMP adalah 18 22 tahun, sedangkan termuda adalah 14 tahun. Sebelum mendapatkan

gedung baru, siswa SMP terdahulu bergantian menggunakan gedung SD untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah yang paling rendah adalah lulusan SMA/sederajat. Namun, ada beberapa guru di sekolah yang mendapatkan 5. Suku Mayoritas suku penduduk Desa Senambah adalah Kutai, karena masih termasuk penduduk asli daerah tersebut. Sedangkan sisanya suku penduduk Desa Senambah adalah Banjar dan Jawa. Suku Banjar terdapat pada penduduk di daerah Pulau Padam Api (RT VIII Desa Senambah). Untuk lebih jelasnya, lihat tabel berikut ini. Tabel 4. Suku penduduk Desa Senambah No. 1. Kutai 2. 3. Banjar Jawa Jumlah
Sumber : Monografi Desa Senambah, 2009.

biaya

tambahan

dari

pemerintah

kabupaten

untuk

melanjutkan sekolah atau mengikuti kursus/pelatihan di luar daerah.

Jenis Suku

Presentase (%) 94 5 1 100

2.1.2

Sumber Daya Alam Desa Senambah mempunyai luas wilayah berdasarkan peruntukannya yang dibagi menjadi daerah perkebunan, pertanian, perikanan, pekarangan, pariwisata, dan peternakan. 1. Perkebunan/Pertanian Daerah pertanian sering disebut juga perkebunan oleh masyarakat Desa Senambah, memiliki wilayah yang cukup luas. Hasil pertanian tersebut meliputi sayur-sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat dan buahbuahan. Sayur-sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat antara lain terong, labu, timun, kangkung, umbi-umbian, jagung, terong, dan lain-

lain. Sedangkan buah-buahan adalah mangga (kuini) dan coklat (kakao). Buah-buahan tersebut merupakan sumber daya alam Desa Senambah yang dijadikan sumber ekonomi beberapa masyarakatnya, karena sering dijual di luar daerah, tetapi untuk coklat hanya dijual bijinya saja yang sudah dikeringkan. 2. Perikanan Sebagian besar jenis pekerjaan penduduk adalah nelayan, sehingga Desa Senambah memiliki wilayah yang cukup luas untuk daerah perikanan. Hal ini juga disebabkan karena jalur transportasi masih melewati sungai. Hasil perikanan yang paling dominan adalah ikan yang dikeringkan (ikan asin), dan merupakan sumber ekonomi yang paling besar bagi masyarakatnya, karena ikan asin yang dijual di luar daerah berjumlah besar (dalam hitungan kuintal hingga ton). Hasil perikanan lainnya adalah ikan segar dan ikan asap (ikan salai). Keduanya juga dijual di luar daerah. Semua jenis ikan yang dijual memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pada umumnya. 3. Pekarangan Wilayah lainnya dimanfaatkan untuk pekarangan rumah penduduk. Biasanya masyarakat Desa Senambah memanfaatkan pekarangannya untuk bercocok tanam sayur-sayuran yang dikonsumsi sehari-hari, serta bumbu-bumbu dapur seperti kunyit, laos, jahe, belimbing wuluh, dan lainlain. 4. Pariwisata Desa Senambah juga memiliki daerah pariwisata di Pulau Padam Api (RT VIII Desa Senambah). Daerah ini dijadikan tempat pariwisata karena keindahan alamnya, terutama jika air sungai sudah mulai surut. Masyarakat sering berkunjung kemari untuk memantau keramba ikan yang dimiliki, atau hanya sekedar mandi-mandi di Kenohan (daerah

sungai yang tampak seperti pantai) bagi anak-anaknya. Daerah ini merupakan penghasil ikan segar yang sering dijual di luar daerah. 5. Peternakan Desa Senambah memiliki wilayah untuk daerah peternakan. Jenis ternak yang dipelihara masyarakat adalah ayam, itik, dan sapi. Mayoritas dipelihara masyarakat adalah ayam.

2.1.3

Sarana dan Prasarana 1. Sarana Transportasi Desa Senambah cukup sulit dijangkau untuk jalur transportasi darat, karena akses jalan yang kurang baik, sulit dijangkau dari kecamatan, maupun dari desa terdekat. Namun bahan material jalan tidak permanen yang terdiri dari tanah bebatuan kerikil yang menyebabkan debu bila panas serta lumpur bila hujan. Sedangkan jalur transportasi sungai disesuaikan dengan kondisi air sungai, jika surut maka sungai tidak dapat dilewati, karena terlalu kering. Sarana angkutan yang ada di Desa Senambah meliputi kapal ces, ketinting, sepeda, sepeda motor, dan mobil. 2. Sarana Komunikasi dan Informasi Keadaan listrik di Desa Senambah masih menggunakan mesin diesel yang beroperasi dari pukul 17.30 24.00 WITA. Sehingga sarana informasi berupa media elektronik (Televisi) hanya dapat digunakan saat malam hari saja. Untuk jaringan telekomunikasi (telepon dan telepon seluler) belum terlalu bisa dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat karena susahnya sinyal di tempat tersebut. Hanya masyarakat yang memiliki antena yang bisa memperoleh sinyal telekomunikasi.

3. Sarana Olahraga

Desa Senambah memiliki beberapa sarana olahraga yaitu 1 lapangan sepakbola (Lapangan Porsena), 3 lapangan volly, dan 1 lapangan bulutangkis. 4. Sarana Perkantoran Desa Senambah memiliki Kantor Desa namun sudah tidak aktif lagi karena Kepala Desa sering tidak ada di tempat karena sering bepergian ke luar kota. Sehingga gedung Kantor Desa sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagaimana mestinya, dan menjadi kurang layak. Pekerjaan administrasi desa kemudian dipindahkan ke salah satu rumah warga yang merupakan salah satu staf aparat desa, dan dijadikan sebagai tempat Badan Permusyawaratan Desa (BPD). 5. Sarana Pendidikan Desa Senambah memiliki 2 fasilitas pendidikan milik pemerintah yaitu Sekolah Dasar Negeri 002 Desa Senambah dan SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah. Kondisi SDN 002 Senambah ini belum mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten, terbukti dengan sarana dan prasarana sekolah yang belum lengkap, kondisi bangunan yang tidak terawat serta kurangnya tenaga pengajar, khususnya pelajaran Bahasa Inggris. Ruangan untuk kelas pun tidak memadai, tidak seimbang dengan jumlah siswa yang ada, sehingga sebagian siswa-siswa SD ada yang turun sekolah di siang hari karena harus bergantian dengan yang pagi hari. SDN 002 ini juga tidak memiliki sarana pendukung lainnya, seperti tidak adanya Unit Kesehatan Siswa (UKS) dan Koperasi Sekolah, seperti halnya sarana yang memang diperlukan sekolah. Keadaan ruang guru dan Perpustakaan jadi satu ruangan sehingga terlihat sempit, dan buku-buku yang dimiliki sangat terbatas.

6. Sarana Keagamaan

Sarana keagamaan di Desa Senambah ini adalah 2 rumah ibadah yang terdiri dari 1 buah masjid (Masjid Al Musyahadah) dan 1 buah langgar (Langgar Al Muminun), serta terdapat 2 buah Tempat Pengajian Al Quran (TPA). Masjid Al Musyahadah memiliki daya tampung terbatas dan peralatan terbatas. Namun, selama masa KKN telah dibangun pula Masjid Al Musyahadah yang baru dan sedang dalam tahap proses pembangunan. Keadaan langgar juga tidak jauh beda dengan masjid. Langgar ini terletak di Pulau Padam Api (RT VIII Desa Senambah), dan hanya dapat ditempuh dengan menggunakan perahu/ketinting. Tempat Pengajian Al Quran Nurul Iman jadi satu dengan Masjid Al Musyahadah, sedangkan TPA yang satunya belum memiliki nama karena hanya berada di salah satu rumah warga. 7. Sarana Jalan dan Jembatan Kondisi jalan di sekitar Desa Senambah cukup memadai, artinya dapat dilewati dengan mudah, antara Ilir dan Ulu hanya melewati satu jalur jalan yang sudah disemen, walaupun dibeberapa titik jalan sudah ada yang bolong-bolong, tetap dapat dilewati. Untuk jalan menuju Pulau Padam Api hanya bisa dilewati melalui jalur transportasi sungai. Desa Senambah juga tidak memiliki jembatan, sehingga jika menyeberang untuk pergi ke Kecamatan dengan menggunakan rakit atau biasa disebut masyarakat Ferri, dan dipungut biaya penyeberangan. 8. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan di Desa Senambah hanya terdapat 1 unit Puskesmas Pembantu yang tidak layak pakai, karena sudah lama tidak digunakan. Pimpinan Puskesmas tidak ada ditempat, dan tenaga kesehatan masih melanjutkan sekolah di luar daerah dan hanya dalam kurun waktu yang ditentukan dapat kembali lagi ke Desa Senambah. Hal ini mengakibatkan sulitnya masyarakat memperoleh akses kesehatan yang hanya ada di Kecamatan. Jika ada tenaga kesehatan setempat, maka biasanya

masyarakat yang sakit mendatangi rumah tenaga kesehatan tersebut untuk berobat, sehingga pelayanan kesehatan menjadi kurang optimal, karena seharusnya pelayanan kesehatan berlangsung di instansi kesehatan. 2.1.4 Perekonomian dan Produksi 1. Koperasi Desa Senambah memiliki 2 buah koperasi yang menjual pakaian, dengan sistem jual beli kredit. 1 koperasi terdapat di wilayah darat, dan satunya lagi berada di Pulau Padam Api. Kondisi koperasi-koperasi tersebut masih sangat bagus dan dikelola oleh pegawai yang cakap dan mengerti tentang sistem yang ada. 2. Warung Terdapat 22 buah warung di Desa Senambah, yang terdiri dari 14 warung kelontongan yang menjual berbagai macam sembako yang dibutuhkan masyarakat, dan 8 warung kecil yang menjual nasi goreng, makanan kecil, dan BBM (bahan bakar minyak). Untuk lebih jelasnya, lihat tabel berikut. Tabel 5. Keadaan Warung. No. 1. 2. Jenis Warung Warung kelontongan Warung kecil Jumlah Jumlah warung 14 8 22 Letak warung 12 di darat 2 di Pulau Padam Api Darat 36 100 Persentase (%) 64

Sumber : Monografi Desa Senambah, 2009.

Berdasarkan tabel 5 tersebut, dapat diketahui bahwa dari 14 warung kelontongan, 2 warung terletak di Pulau Padam Api. Kondisi barangbarang yang dijual sudah cukup lengkap dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, sedangkan harganya cukup terjangkau,

walaupun agak sedikit mahal dari harga di Kecamatan, karena termasuk biaya transportasi pengangkutan. 3. Pasar Pasar di Desa Senambah hanya ada tiap 2 minggu sekali jika tidak terkendala oleh cuaca. Masyarakat biasanya menyebutnya Pasar Malam, dan menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat sendiri, yaitu sembako. Harganya pun disesuaikan dengan kondisi ekonomi daerah setempat. 2.1.5 Pendidikan Sosial Budaya dan Spiritual Sarana di bidang pendidikan sosial budaya dan spiritual meliputi pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal sudah dibahas pada bagian sebelumnya yaitu kepemilikan sekolah, sedangkan pendidikan informal merupakan lembaga kursus atau pelatihan yang terdapat di Desa Senambah. Namun, Desa Senambah tidak memiliki lembaga kursus, sehingga tidak ada kondisi yang dapat dideskripsikan. 2.1.6 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Jenis penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Desa Senambah adalah Diare, karena mengkonsumsi air sungai yang kondisinya sudah mulai memprihatinkan. Masyarakat menggunakan air sungai untuk keperluan MCK (mandi-cuci-kakus), sehingga bakteri penyebab Diare terdapat di dalam air sungai tersebut. Namun, ada pula masyarakat yang mengolah air sungai terlebih dahulu agar menjadi layak konsumsi, sehingga mengurangi potensi terjadinya Diare, dengan menampung air di wadah dan memberinya obat air. Kebersihan lingkungan juga sangat penting untuk dijaga, karena kesehatan tidak dapat terwujud jika lingkungannya belum bersih. Kondisi kebersihan di Desa Senambah cukup memprihatinkan. Kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai mengakibatkan penumpukan sampah di

bawah kolong rumah jika air surut. Hal ini dapat mengakibatkan rawan timbulnya penyakit kulit dan malaria. Namun, untuk kebersihan di lingkungan rumah sudah cukup baik, apalagi yang jauh dari sungai. 2.1.7 Kelestarian Lingkungan Kelestarian lingkungan ini terlihat dari adanya kelestarian sumber daya alam dan kelestarian budaya. Masyarakat Desa Senambah memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjaga kelestarian sumber daya alam yang dimiliki, seperti hasil perikanan dan pertanian, yang hingga sekarang masih memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Masyarakat setempat juga memiliki budaya berkumpul dan bercengkrama di lapangan pada waktu sore hari sambil bermain volly, bulu tangkis, dan sepak bola. Kebiasaan yang baik ini dapat mempererat hubungan kekeluargaan antar masyarakat. 2.1.8 Peningkatan Peranan Wanita Kegiatan peningkatan peranan wanita dalam hal ini Desa Senambah hanya mengadakan Yasinan rutin setiap minggunya, yang dilaksanakan oleh ibu-ibu dan kadang-kadang diikuti pula oleh para remaja putri. Kegiatan peningkatan peranan wanita hanya sebatas yasinan saja karena tidak adanya organisasi PKK yang terbentuk di kalangan ibu-ibu, karena kebanyakan tidak memiliki waktu luang. 2.1.9 Dana Pembangunan 1. Sumber Dana Sebagian besar sumber dana di Desa Senambah berasal dari ADD (Anggaran Dana Desa) Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, dari iuran/swadaya masyarakat jika ada kegiatan, sumbangan dari perusahaan (penyebaran proposal) sawit dan HTI. 2. Jenis Program Pembangunan yang Dibiayai

Jenis program pembangunan yang dibiayai antara lain pembangunan sekolah yaitu SD dan SMP, pembangunan jembatan, jalan di desa, Pembangunan 3. Masjid Al Musyahadah yang baru, pembiayaan pelaksanaan kegiatan, dan lain-lain. Jumlah Masyarakat yang Terlibat Dalam menjalankan program pembangunan semua masyarakat pada umumnya ikut terlibat, seperti pemuda desa, dan aparatur pemerintah Desa Senambah, yang bekerja sama saling membantu dan gotong royong dalam melaksanakan program pembangunan tersebut. 2.1.10 Administrasi Pemerintahan Dalam rangka menyeragamkan organisasi Pemerintahan Desa secara nasional, menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa dikemukakan bahwa Pemerintahan Desa terdiri atas Kepala Desa, LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), serta perangkat desa. Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris desa beserta anggota, Ketua Rukun Tetangga dan kepala-kepala urusan lainnya. Desa Senambah dipimpin oleh Kepala Desa, yang dibantu oleh Sekretaris Desa, beserta staf-staf desa yang merupakan Ketua Urusan, dan Ketua-Ketua RT. Walaupun Desa Senambah tidak memiliki Kantor Desa namun kegiatan administrasi pemerintahan tetap berlangsung. Sebagian besar kegiatan administrasi pemerintahan berlangsung di Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Selain perangkat desa, kegiatan administrasi pemerintahan juga dibantu oleh Organisasi Kepemudaan seperti Karang Taruna, walaupun kegiatan Karang Taruna ini tidak begitu banyak memberikan kontribusi di bidang administrasi pemerintahan karena minimnya kegiatan yang dilakukan. 2.2 Perumusan Masalah

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XXXV tahun 2009 Universitas Mulawarman, yang berlokasi di Desa Senambah Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur, telah direncanakan dan disusun bersama sebelumnya. Tetapi, masih banyak ditemui permasalahan di beberapa bidang kegiatan, yaitu : 2.2.1 Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Sesuai dengan hasil observasi dan survey lokasi, maka dapat disimpulkan beberapa masalah pokok yang terdapat di bidang pembangunan dan pemerintahan antara lain : 1. Tidak aktifnya Kantor Desa sehingga urusan administrasi desa menjadi agak terhambat. 2. Kurangnya komunikasi antara pemuda desa dan aparat pemerintahan desa, sehingga sering terjadi ketidak cocokan antara kedua belah pihak. 3. Tidak aktifnya Kantor Desa juga mengakibatkan kurang tersusunnya susunan pemerintahan atau struktur organisasi staf-staf desa. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya alternatif pemecahan masalah, agar dapat teratasi demi kemajuan desa setempat. Pendekatan sosial yang dilakukan guna meminimalisasi permasalahan yang terjadi antara lain : 1. Memberikan pernyataan/usulan ketika rapat bersama aparat pemerintahan desa, bahwa pentingnya memiliki Kantor Desa agar mudah dalam menyelesaikan urusan administrasi pemerintahan. Warga masyarakat juga dapat mengetahui struktur organisasi pemerintahan desa, sehingga dapat bertanya langsung kepada staf desa sesuai bidangnya masing-masing, karena bila Kantor Desa sudah tersusun dan terorganisir dengan baik, maka sudah memiliki pula struktur organisasi pemerintahan yang kompleks. 2. Membantu pembuatan surat-surat yang termasuk dalam administrasi pemerintahan, sehingga arsip desa yang belum ada dapat dilengkapi.

3. Menjalin komunikasi yang baik antara pemuda desa dan aparat pemerintahan desa melalui rapat-rapat bersama, dalam membahas pelaksanaan kegiatan di desa, agar mengetahui maksud dan keinginan masing-masing pihak, sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman antara kedua belah pihak. 2.2.2 Bidang Kesehatan Sesuai dengan keadaan kesehatan di Desa Senambah, maka dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan, masih banyak ditemukan beberapa masalah, antara lain : 1. Pergaulan bebas remaja yang dapat berdampak negatif bagi kesehatannya. 2. Tidak aktifnya Puskesmas Pembantu (Pusban) karena tidak ada yang mengurus. 3. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan masih sangat kurang. Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan, maka harus segera diatasi. Pendekatan sosial yang dilakukan guna meminimalisasi permasalahan yang ada antara lain : 1. Mengadakan penyuluhan tentang dampak negatif pergaulan bebas remaja bagi kesehatannya, sehingga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pada umumnya, dan siswa-siswa SMP sebagai remaja pada khususnya. 2. Memberikan pernyataan/usulan kepada salah satu tenaga kesehatan yang ada di lokasi, agar mengaktifkan kembali Puskesmas Pembantu (Pusban), agar dapat memudahkan masyarakat berkonsultasi masalah kesehatannya. Selain itu, masyarakat juga terbiasa mendatangi instansi kesehatan, dalam hal ini Pusban, agar dapat dengan mudah memperoleh pelayanan kesehatan. 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kesehatan baik kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan melalui pencerminan perilaku hidup bersih dan sehat selama berada di lokasi KKN.

2.2.3 Bidang Pendidikan Sesuai dengan hasil observasi dan survey lokasi, maka dapat disimpulkan beberapa masalah pokok yang terdapat di bidang pendidikan antara lain : 1. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia disekolah untuk menunjang kemajuan belajar siswa, berupa buku paket bacaan, alat peraga belajar siswa, dan fasilitas sekolah seperti UKS, dan koperasi. 2. 3. Kondisi gedung sekolah yang kurang terawat sehingga banyak Kurangnya tenaga pengajar, terutama untuk mata pelajaran tertentu. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya alternatif pemecahan masalah, agar dapat teratasi demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat setempat. Pendekatan sosial yang dilakukan guna meminimalisasi permasalahan yang terjadi antara lain : 1. Memberikan motivasi yang tinggi dalam minat belajar siswa melalui sistem belajar mengajar yang tidak membosankan ketika menjadi guru bantu di sekolah. 2. 3. 4. Mengadakan bimbingan belajar dan konsultasi terbuka masalah Menjadi guru bantu terutama mata pelajaran tertentu yang masih Untuk pihak sekolah dapat mengatasi kekurangan-kekurangan yang pelajaran di Posko KKN. kekurangan, seperti pelajaran Bahasa Inggris. ada dengan cara meminta bantuan perlengkapan fasilitas sekolah ke tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi. 5. Untuk pihak orang tua dapat memberikan dorongan dan dukungan penuh kepada anak agar terus belajar, karena menyadari betapa pentingnya pendidikan, sehingga anak dapat termotivasi untuk terus melanjutkan sekolah. kerusakan yang mengganggu kenyamanan belajar.

2.3.4 Bidang Sosial Budaya dan Keagamaan Sesuai dengan kondisi sosial budaya dan keagamaan setempat, maka dapat disimpulkan beberapa masalah pokok yang terdapat di bidang ini antara lain : 1. lapangan. 2. Kondisi sosial masyarakat dalam menghadapi peringatan HUT RI ke-64, sehingga partisipasi masyarakat agak terlambat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya alternatif pemecahan masalah, agar dapat teratasi untuk menuju kehidupan bermasyarakat yang lebih baik lagi. Pendekatan sosial yang dilakukan guna meminimalisasi permasalahan, yaitu antara lain : 1. Memberikan pernyataan/usulan agar pihak aparat desa melengkapi sarana dan prasarana bidang sosial budaya sehingga dapat menunjang pelaksanaan kegiatan di bidang tersebut. 2. Memberikan pengertian dan mengubah paradigma masyarakat dalam memperingati HUT RI ke-64 sehingga partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut cukup besar, melalui sosialisasi langsung di setiap RT/Rukun Tetangga. 2.3 Penyusunan Program Kerja Penyusunan program kerja yang akan dilakukan oleh Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan XXXV tahun 2009 Universitas Mulawarman yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur Kecamatan Muara Bengkal Desa Senambah, dilaksanakan secara bersama-sama melalui rapat kelompok dengan memperhatikan hal-hal yang akan dilaksanakan selama mengikuti program KKN tersebut. Berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak Universitas Mulawaran dan pemerintah daerah, kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di daerah haruslah sesuai dengan kondisi desa yang ditempati. Pada garis Kurangnya peralatan untuk kerja bakti membersihkan

besarnya, kegiatan KKN yang dilakukan di lokasi yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Setelah diadakan observasi dan rumusan-rumusan masalah pokok yang dihadapi oleh masyarakat Desa Senambah maka program-program KKN adalah sebagai berikut : 2.3.1 Bidang Pemerintahan dan Pembangunan 1. Rapat bersama Kepala Desa, Sekretaris Desa, beserta staf-staf Desa lainnya dan masing-masing Ketua-Ketua RT, untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat. 2. 3. 4. 5. Mengikuti pertemuan-pertemuan dan rapat dengan Rapat bersama Ketua Karang Taruna untuk ikut Pembuatan plang Desa Senambah. Pengetikan proposal dan surat-surat di Desa pemuda-pemuda Desa (Panitia HUT RI ke-64). berpartisipasi dalam kegiatan kepemudaan.

Senambah (administrasi desa). 2.3.2 Bidang Kesehatan 1. Mengadakan penyuluhan kesehatan Narkoba dan Infeksi Menular Seksual di SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah. 2. Diskusi dengan salah satu tenaga kesehatan di Desa Senambah tentang imunisasi ibu hamil. 3. Berpartisipasi dalam kegiatan Jumat Bersih di sekolah. 4. Sosialisasi Kesehatan di Lokalisasi LOKPON (Program kesehatan bersama mahasiswa KKN di Kecamatan Muara Bengkal). 5. Pembagian poster-poster kesehatan. 2.3.3 Bidang Pendidikan

1. 2. 3. 4. 5.

Berpartisipasi dalam kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SMP Membantu proses belajar mengajar di sekolah (SD dan SMP) sebagai Mengadakan bimbingan belajar untuk siswa SMP Kelas IX. Melatih Paskibraka dan Paduan Suara SMP Negeri 4 Muara Bengkal Melatih PBB untuk siswa SD Negeri 002 Desa Senambah.

Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah. guru bantu.

Desa Senambah.

2.3.4 Bidang Sosial Budaya dan Keagamaan 1. Bidang Sosial Budaya a. b. c. d. e. f. g. h. Senambah). i. Kunjungan ke posko-posko KKN lain (Muara Bengkal dan Muara Ancalong). j. Melakukan rapat rutin (evaluasi) bersama kelompok KKN. Observasi dan survey lokasi, yang dilakukan untuk Kerja bakti bersama warga. Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (LombaMenghadiri pertandingan persahabatan di Kecamatan Persiapan upacara. Berpartisipasi dalam mengikuti lomba HUT RI ke-64 untuk Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di sore hari, yaitu Observasi dan survey ke Pulau Padam Api (RT. VIII Desa pedoman penyusunan program.

lomba) di Desa Senambah. Muara Bengkal.

tingkat kecamatan SD Negeri 002 Desa Senambah. bermain volly, sepak bola dan bulu tangkis.

2. Bidang Keagamaan. a. Berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, seperti peringatan Isra dan Miraj serta Shalat Berjamaah memperingati puasa Syaban di Masjid Al Musyahadah. b. c. Membagikan buku-buku keagamaan di Masjid Al Musyahadah Berpartisipasi dalam kegiatan Ramadhan di Masjid Al dan TK TPA Nurul Iman Masjid Al Musyahadah. Musyahadah (shalat Tarawih berjamaah dan buka puasa bersama warga). d. e. f. Berpartisipasi dalam Pesantren Kilat di SMP Negeri 4 Muara Mengikuti yasinan Rutin khusus ibu-ibu sera tahlilan atau Buka puasa bersama siswa SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Bengkal Desa Senambah. selamatan warga desa. Senambah di rumah salah satu guru (Ibu Reni), di Kecamatan Muara Bengkal. 2.3.5 Jangka Waktu Program kerja Jangka waktu pelaksanaan program kerja memaksimalkan waktu yang diberikan oleh pihak LPPM dan Rektorat Universitas Mulawarman kepada Mahasiswa KKN Angkatan XXXV Tahun 2009 Universitas Mulawarman yaitu 2 bulan, terhitung sejak tanggal 10 Juli 2009 sampai dengan tanggal 6 September 2009. Selama masa KKN yang sudah ditentukan tersebut, maka seluruh program kerja yang telah direncanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya. 2.3.6 Pembiayaan Program

Pembiayaan yang digunakan untuk merealisasikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan XXXV tahun 2009 Universitas Mulawarman berdasarkan pada : 1. Kabupaten 2. Pemerintahan Desa 3. Desa 4. Desa 5. Sawit dan HTI 6. Dana Swadaya Mahasiswa (Kas) TOTAL PEMASUKAN 2.3.7 Rencana kegiatan operasional Sebelum menyusun program kerja, terlebih dahulu anggota KKN Reguler Angkatan XXXV tahun 2009 Universitas Mulawarman Kabupaten Kutai Timur, Kecamatan Muara Bengkal, Desa Senambah, mengadakan observasi dan survey lapangan, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama dengan perangkat pemerintah desa dan seluruh warga masyarakat Desa Senambah. Dari pertemuan tersebut, program kerja yang sudah direncanakan terlebih dahulu didiskusikan, dianalisa, dan disusun secara bersama, berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan keadaan daerah, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta kebutuhan dari masyarakat, sehingga program yang akan dilaksanakan tidak merugikan berbagai pihak. 2.3.8 Penanggung Jawab Program Anggaran Pemerintah Rp 1.800.000,Anggaran Rp 2.000.000,Anggaran Rp Rp 600.000,Sekretaris 600. 000,Anggaran Kepala

Anggaran Perusahaan Rp 850.000,Rp 2.700.000,Rp.8.550.000,-

Penanggung jawab pelaksanaan program adalah mahasiswa KKN pada khususnya dan warga masyarakat pada umumnya, karena seluruh kegiatan disetujui dilakukan secara bersama-sama dan bergotong royong. Aparat pemerintahan desa juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program di Desa Senambah.

2.3.9 Target Sasaran Target sasaran program adalah warga masyarakat pada umumnya, tetapi dikhususkan pada siswa-siswa SD dan SMP sebagai generasi penrus bangsa yang masih dapat diberdayakan agar menjadi sumber daya manusia yang optimal.

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN


3.1 Pelaksanaan Program Kerja Walaupun Desa Senambah memiliki Kantor Desa yang tidak aktif, namun tetap dilakukan rapat bersama aparat desa lainnya. Dalam menentukan program kerja yang akan dilaksanakan di Desa Senambah, beberapa kali mahasiswa KKN terlibat dalam rapat yang diselenggarakan bersama Kepala Desa, Sekretaris Desa, staf-staf Desa, serta masing-masing Ketua-Ketua RT lainnya. Tak hanya rapat itu saja, mahasiswa KKN pun beberapa kali mengikuti rapat bersama Ketua Karang Taruna, dan bersama pemuda-pemudi Desa Senambah yang terpilih menjadi Panitia HUT RI ke-64. masing-masing rapat dilaksanakan bergantian di rumah Sekretaris Desa, di Posko KKN, dan di Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kegiatan kepemudaan di Desa Senambah belum aktif, hal ini disebabkan karena kebanyakan dari para pemuda sibuk dengan sekolah dan bekerja. Sehingga kegiatan yang merupakan program Karang Taruna tidak berjalan dengan baik. Untuk organisasi IRMA (Ikatan Remaja Masjid) sudah tidak aktif lagi karena kurang terstrukturnya susunan keanggotaan, sehingga tidak ada lagi

3.1.1 Bidang Pemerintahan dan Pembangunan

kegiatan IRMA di Desa Senambah tersebut. Oleh karena itu mahasiswa KKN mengadakan program kerja seperti mengaktifkan kembali Karang Taruna dengan membantu kegiatan kepemudaan, dan mencoba mengaktifkan kembali IRMA namun gagal. Tujuan kegiatan di bidang ini adalah agar maksud dan tujuan program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN, dapat tersampaikan dan dimengerti oleh masyarakat pada umumnya, dan aparat desa pada khususnya. Dalam pembuatan plang desa, mahasiswa KKN dibantu oleh beberapa pemuda desa. Plang-plang yang dibuat antara lain plang nama SMP, plang pengumuman dan Mading SMP, plang kelas-kelas dan ruangan SMP, plang kuburan muslimin, plang jadwal petugas Shalat Jumat, serta plang wakaf masjid. Alat dan bahan pembuatan plang sudah disediakan oleh pihak desa yang selanjutnya dikerjakan bersama-sama oleh mahasiswa KKN dan beberapa pemuda desa. Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi dan mengganti plang-plang yang dibutuhkan desa. Melalui plang-plang yang ada, masyarakat dapat mengetahui letak beberapa tempat dan lebih memperjelas kondisi suatu kegiatan ataupun tempat.Realisasi penyelesaian program adalah 100%. Walaupun memiliki Kantor Desa yang tidak aktif, Desa Senambah tetap memiliki keteraturan dalam pendataan penduduk yang memerlukan surat-surat (seperti surat pernyataan, surat keterangan, dan lain-lain). Mahasiswa KKN membantu Badan Permusyawaratan Desa dalam hal melengkapi surat-surat yang dibutuhkan masyarakat, dan dalam urusan administrasi Kepala Desa beserta stafnya. Untuk kegiatan ini mahasiswa KKN memiliki peran yang cukup penting karena telah membantu aparat desa dalam melakukan tugasnya untuk melengkapi arsip desa. Selain itu, ada beberapa staf desa yang meminta bantuan mahasiswa KKN dalam pengetikan proposal, seperti proposal kelompok tani, kelompok yasinan,

kelompok nelayan, dan lain-lain, yang akan diajukan ke Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat pada umumnya dalam bidang administrasi desa, sehingga masyarakat dapat mengetahui fungsi dari adanya Kantor Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Realisasi penyelesaian program adalah 100%.

3.1.2 Bidang Kesehatan Minimnya atau tidak adanya instansi kesehatan di Desa Senambah, membuat mahasiswa KKN terbatas dalam menjalankan program di bidang kesehatan, karena hanya mampu menjalankan program penyuluhan saja. Penyuluhan yang dilakukan bertemakan Narkoba dan Infeksi Menular Seksual yang dilakukan di SMP. Program ini dilakukan karena pergaulan remaja sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Setelah survey, mahasiswa KKN sering menemukan banyaknya siswa SMP yang merokok di sekolah, berpacaran, dan perilaku lainnya, sehingga dilaksanakanlah program ini guna mengantisipasi pergaulan bebas yang dapat berdampak negatif bagi remaja itu sendiri. Mahasiswa KKN juga beberapa kali melakukan diskusi seputar imunisasi ibu hamil dengan salah satu tenaga kesehatan di Desa Senambah. Minimnya jumlah tenaga kesehatan dikarenakan tidak adanya instansi kesehatan di lokasi tersebut. Selain itu, tenaga kesehatan tersebut masih menempuh pendidikan di luar daerah sehingga hanya sesekali kembali ke Desa Senambah. Di bidang kesehatan ini, mahasiswa KKN juga bekerja sama dengan mahasiswa KKN lainnya dalam melakukan sosialisasi tentang Penyakit Menular Seksual di salah satu lokalisasi di Kecamatan Muara Bengkal Desa Benua Baru.

Selain penyuluhan dan sosialisasi kesehatan, beberapa kali mahasiswa KKN juga terlibat dalam program Jumat Bersih membersihkan lingkungan sekolah, terutama di gedung baru SMP karena rumputnya masih banyak yang liar. Mahasiswa KKN juga mengikuti senam pagi bersama siswa dan guru di SD. Realisasi penyelesaian program adalah 100%. Pembagian poster-poster kesehatan yang berasal dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dilakukan sebagai bahan motivator masyarakat agar memiliki gaya hidup bersih dan sehat. Poster juga berguna untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai kesehatan. Poster-poster kesehatan tersebut antara lain cegah demam berdarah, perilaku hidup bersih dan sehat, cegah diabetes, kartu menuju sehat (kesehatan balita), cegah flu burung, dan lain-lain. Poster ditempel ditempat-tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat, poster juga ditempel di sekolah SMP agar dapat dibaca guru-guru dan siswa-siswa SMP. Poster tidak ditempel di instansi atau lembaga kesehatan karena Desa Senambah tidak memiliki Posyandu dan memiliki 1 unit Puskesmas Pembantu, namun selama masa KKN ( 2 bulan) Puskesmas Pembantu tersebut tidak aktif/tutup. Realisasi penyelesaian program ini adalah 100%. 3.1.3 Bidang Pendidikan Kegiatan yang pertama dilakukan mahasiswa KKN di bidang ini adalah berpartisipasi dalam kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari sejak tanggal 16 18 Juli 2009, yang bertujuan untuk perkenalan siswa baru kepada lingkungan sekolah dan sekitarnya. Selain itu, berdasarkan survey di lokasi, terdapat satu Sekolah Dasar dan satu Sekolah Menengah Pertama. Untuk tenaga pengajar di SD terbagi menjadi beberapa wali kelas sekaligus memegang mata pelajaran, namun di SD tersebut tidak memiliki guru dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, sehingga sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Untuk tenaga pengajar di SMP terlihat

minimnya kuantitasnya, hal itu dibuktikan dengan satu orang guru bisa merangkap lebih dari satu mata pelajaran. Keadaan tersebut dapat menyebabkan proses belajar mengajar tidak optimal. Oleh sebab itulah, mahasiswa KKN memberikan bantuan sebagai tenaga pengajar di dua sekolah tersebut. Untuk lebih mengoptimalkan proses belajar, mahasiswa KKN juga mengadakan program bimbingan belajar yang diutamakan khusus untuk siswa kelas IX SMP. Hal ini dikarenakan siswa kelas IX SMP tersebut akan mengikuti ujian akhir, sehingga bimbingan belajar merupakan langkah awal untuk persiapan mengikuti ujian akhir tersebut. Program di bidang pendidikan lainnya adalah mahasiswa KKN melatih pasukan Paskibraka dan Paduan Suara untuk siswa SMP. Hal itu disebabkan oleh tidak adanya kegiatan ekstrakulikuler terkait untuk membantu siswa berlatih. Selain itu, tenaga pelatih juga tidak ada. Sedangkan di SD, mahasiswa KKN juga melatih PBB untuk siswa SD guna persiapan mengikuti lomba PBB tingkat SD se-Kecamatan. Realisasi penyelesaian program adalah 100%. 3.1.4Bidang Sosial Budaya dan Keagamaan 1. Bidang Sosial Budaya a. Observasi dan survey lokasi, yang dilakukan untuk pedoman penyusunan program. Observasi dan survey lokasi dilakukan oleh mahasiswa KKN yang ditemani dengan salah satu staf Desa. Kegiatannya hampir sama dengan silahturahmi, namun lebih ditekankan pada observasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa Senambah. Kegiatan ini dilakukan sebagai pedoman untuk menyusun program kerja yang akan dilaksanakan selama masa KKN yang telah ditentukan, sehingga pelaksanaannya lebih mudah. b. Kerja bakti bersama warga.

Kerja bakti yang dilakukan bersama warga meliputi pembersihan lapangan Porsena (Persatuan Sepak Bola Senambah) Senambah dengan membersihkan rumput-rumput liar di sekitar lapangan menggunakan mesin pemotong rumput. Mahasiswa KKN turut berpartisipasi dalam kegiatan ini agar lebih mengakrabkan diri pada masyarakat dan memberikan semangat yang besar pada masyarakat. Gotong royong lainnya terlihat ketika pemindahan perlengkapan sekolah ke gedung baru. SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah baru saja memiliki gedung sekolah di tahun 2009 ini, sehingga pemindahan perlengkapan sekolah dilakukan dari gedung lama atau gedung SD (Lapangan Porsena) menuju gedung baru (Jalan Karai Indah). Mahasiswa KKN pun ikut berperan serta dalam gotong royong ini dengan menggunakan transportasi sungai karena harus menyeberangi sungai. Selain itu, mahasiswa KKN juga ikut membantu pihak SMP dalam pembuatan lapangan volly. Kerja bakti lainnya adalah ketika persiapan acara-acara warga yang biasa dilakukan, yaitu memotong kayu dan pembuatan panggung untuk persiapan peringatan HUT RI ke-64. Secara umum, kegiatan kerja bakti ini bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antar masyarakat desa, dan menyadarkan betapa pentingnya menjalin kerja sama untuk memudahkan mengerjakan suatu pekerjaan, terutama di bidang kebersihan lingkungan desa ini. c. Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (Lomba-lomba) di Desa Senambah. Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia adalah suatu momentum yang tidak bisa dipisahkan dengan bangsa Indonesia. Karena bangsa yang bijak adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Sebagai generasi penerus bangsa, Mahasiswa KKN

berpartisipasi aktif untuk turut serta dalam memeriahkan peringatan tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam menyambut HUT RI yang ke-64 di Desa Senambah sangat bervariatif dan terorganisir dengan baik, karena mahasiswa KKN bekerja sama dengan masyarakat Desa Senambah membentuk kepanitiaan HUT RI ke-64, untuk mengadakan beberapa perlombaaan. Tujuan diadakannya perlombaan adalah untuk lebih memeriahkan HUT RI ke-64 yang dapat diikuti oleh semua kalangan, karena kemerdekaan ini adalah milik semua lapisan masyarakat. Adapun perlombaaan tersebut adalah balap karung (dewasa laki-laki dan perempuan, serta anak-anak), volly putri, futsal daster (laki-laki dan perempuan), joget anak, panjat pinang, dan lomba yang paling besar dan meriah, yaitu Kontes Dangdut Senambah. Pelaksanaan lomba joget anak dilaksanakan pada saat Opening/pembukaan acara HUT RI ke-64 pada tanggal 12 Agustus 2009, pelaksanaan lomba volly putri dilaksanakan selama 2 hari, terhitung sejak tanggal 14 16 Agustus 2009, sedangkan pelaksanaan lomba balap karung, panjat pinang, dan futsal daster dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2009. Puncak acara terlihat pada lomba Kontes Dangdut Senambah yang berlangsung selama 4 hari, terhitung sejak tanggal 13 17 Agustus 2009. Closing/penutupan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2009, sekaligus penyerahan hadiah pemenang lomba-lomba, pembagian sertifikat Paskibraka dan Paduan Suara. Acara penutupan tersebut diisi dengan berbagai macam hiburan, musik dan lagu yang dibawakan oleh Bintang Tamu yang diundang oleh Panitia HUT RI ke-64. Untuk lebih memeriahkan acara, masyarakat dan mahasiswa KKN juga diperkenankan berpartisipasi dalam menyumbang lagu dan joget diatas panggung.

Mahasiswa KKN memberikan hadiah berupa piala untuk beberapa jenis lomba pada acara penutupan agar lebih memotivasi masyarakat pada kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang. d. Menghadiri pertandingan persahabatan di Kecamatan Muara Bengkal. Pertandingan persahabatan yang dilaksanakan di Kecamatan Muara Bengkal, juga tidak lupa dihadiri oleh mahasiswa KKN. Pertandingan sepak bola untuk dewasa berlangsung antara tim Senambah dengan tim Benua Baru, sedangkan sepak bola untuk siswa SMP berlangsung antara tim Senambah dengan tim Muara Bengkal Ilir. Pertandingan persahabatan lainnya adalah untuk siswa SMP putri pertandingan volly antara tim Senambah dengan tim Benua Baru. e. Persiapan upacara.

Mahasiswa KKN diberikan kepercayaan oleh Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah untuk menjadi panitia pelaksanaan upacara bendera peringatan HUT RI ke-64, sehingga mahasiswa KKN menyiapkan perlengkapan untuk petugas upacara. Perlengkapan tersebut antara lain atribut pakaian petugas upacara, seperti slayer merah, pita merah putih, bros bendera garuda, map batik, dan bendera merah putih. Di tahun 2009 ini, pertama kalinya petugas upacara yang merupakan siswa SMP memiliki pakaian seragam khusus petugas upacara. Tujuan mempersiapkan perlengkapan upacara ini adalah f. agar memotivasi siswa untuk lebih semangat dalam melaksanakan upacara bendera. Berpartisipasi dalam mengikuti lomba HUT RI ke-64 untuk tingkat kecamatan SD Negeri 002 Desa Senambah. Mahasiswa KKN juga pernah mewakili SD Negeri 002 Desa Senambah dalam menemani siswa-siswanya untuk mengikuti lomba se-Kecamatan

untuk memperingati HUT RI ke-64. Lomba-lomba tersebut adalah catur, sepak bola mini, tenis meja, volly, dan baca puisi, yang dilakukan untuk siswa SD, sedangkan untuk guru juga dilakukan lomba volly. g. Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di sore hari, yaitu bermain volly, sepak bola dan bulu tangkis. Kegiatan rutin di Desa Senambah yang dilakukan oleh masyarakat antara lain bermain volly, sepak bola, dan bulu tangkis. Kegiatankegiatan ini biasanya dilakukan pada saat sore hari. Masyarakat yang mengikutinya berasal dari berbagai golongan umur, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Mahasiswa KKN pun ikut serta dalam meramaikan kegiatan tersebut, dengan tujuan agar lebih mengakrabkan diri pada masyarakat. h. Observasi dan survey ke Pulau Padam Api (RT. VIII Desa

Senambah). Pulau Padam Api merupakan daerah yang termasuk kedalam Desa Senambah. Daerah ini merupakan RT VIII Desa Senambah, yang kawasannya agak jauh dari RT yang lain. Daerah ini merupakan salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat karena keindahan alamnya dan kaya akan hasil perikanan. Mahasiswa KKN beberapa kali berkunjung ke daerah ini untuk melihat-lihat hasil budidaya perikanan maupun hasil perikanan lainnya yang tersebar di beberapa tempat di Pulau Padam Api. Beberapa jenis ikan yang terdapat di daerah ini juga sering diekspor ke Samarinda. Mahasiswa KKN juga berkunjung di Kenohan (daerah sungai yang tampak seperti pantai), untuk berjalan-jalan atau rekreasi ketika program sudah selesai dijalankan. Kondisi Pulau Padam Api yang menjadi tempat wisata, membuat mahasiswa KKN dari daerah lain juga ingin mengunjunginya, seperti

kunjungan mahasiswa KKN dari Desa Batu Balai dan Desa Muara Bengkal Ilir di Pulau Padam Api ini untuk melihat hasil budidaya perikanan sambil membeli ikan untuk dijadikan oleh-oleh. g. Kunjungan ke posko-posko KKN lain (Muara Bengkal dan Muara Ancalong). Kegiatan lainnya yaitu beberapa kali mahasiswa KKN Desa Senambah silahturahmi dan berkunjung ke beberapa Posko KKN yang tersebar masing-masing di Desa Muara Bengkal Ilir, Desa Muara Bengkal Ulu, Desa Benua Baru, Desa Batu Balai, dan Desa Ngayau. Hal ini bertujuan agar lebih mengenal mahasiswa KKN satu sama lain yang berada di wilayah yang sama. i.Melakukan rapat rutin (evaluasi) bersama kelompok KKN. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh mahasiswa KKN sesuai kebutuhan. Rapat bersama anggota kelompok KKN ini dilakukan agar memudahkan komunikasi antar anggota kelompok dalam membicarakan programprogram yang akan dikerjakan selama masa KKN yang telah ditentukan. Pelaksanaannya tidak rutin seminggu sekali, namun disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masing-masing anggota kelompok, karena rapat tidak akan berjalan optimal apabila kondisi pelaksanaan tidak memungkinkan. 2. Bidang Keagamaan Mayoritas penduduk Desa Senambah beragama Islam. Kegiatan keagamaan di Desa Senambah cukup aktif. Hal tersebut dapat terlihat dari kegiatan rutin keagamaan yang diadakan seminggu sekali yaitu yasinan ibuibu tiap hari Jumat. Selain itu juga, mahasiswa KKN juga berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan lainnya, seperti peringatan Isra dan Miraj serta Shalat Berjamaah memperingati puasa Syaban di Masjid Al Musyahadah, serta dalam kegiatan Ramadhan, seperti shalat Tarawih berjamaah dan buka puasa bersama warga. Mahasiswa KKN juga memberikan sumbangan

berupa buku-buku keagamaan di Masjid Al Musyahadah dan Iqra untuk TK TPA Nurul Iman. Pembagian buku-buku keagamaan ini diberikan kepada Masjid Al Musyahadah Desa Senambah sebagai bahan bacaan masyarakat. Buku-buku yang berasal dari pengajuan proposal ke Departemen Agama Kota Samarinda dan BAZ Provinsi Kalimantan Timur tersebut antara lain, Tuntunan Shalat Lengkap, Risalah Doa, Tuntunan Keluarga Sakinah, Khutbah Shalat Jumat, dan Produk Halal. Selain itu, mahasiswa KKN juga membagikan buku Iqra di TK TPA Nurul Iman karena jumlah Iqra tidak sesuai dengan jumlah anak-anak yang belajar mengaji. Iqra yang lama juga sudah banyak yang rusak/robek sehingga tidak layak lagi dibaca. Untuk kegiatan Ramadhan di SMP, mahasiswa KKN juga mengikuti acara Pesantren Kilat selama 3 hari, dan pada hari ke-3 menjadi pemateri sekaligus penutupan Pesantren Kilat tersebut. Kegiatan bidang kewanitaan tergabung dalam kelompok ibu-ibu Yasinan (Pengajian) Desa Senambah. Kelompok Yasinan tersebut terbagi 2, yaitu Ulu dan Ilir. Kegiatan yasinan selama ini berjalan dengan baik karena sudah terjadwal, kegiatan ibu-ibu lainnya adalah mempersiapkan konsumsi saat ada acara keagamaan atau pernikahan. Selama jangka waktu yang telah ditentukan, mahasiswa KKN rutin mengikuti kegiatan yasinan tersebut. Tujuan dilaksanakan kegiatan di bidang ini adalah lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat serta mahasiswa KKN sendiri dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa. 3.2 Hambatan yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Program Berikut ini adalah hambatan-hambatan yang dialami mahasiswa KKN selama menjalankan semua program kerja. Ada beberapa hambatan-hambatan yang terjadi, walaupun program tetap dikerjakan, namun ada juga program

acara yang sukses dilaksanakan, sehingga tidak disebutkan. Program kerja yang sudah terlaksana namun terdapat sedikit hambatan antara lain : 3.2.1 Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Rapat bersama aparat desa tidak berjalan efisien karena Kepala Desa sering tidak ada di tempat (suka bepergian ke luar kota). Program kerja yang disusun mahasiswa KKN tidak terlalu banyak, karena Kepala Desa baru ada di Desa Senambah setelah pulang dari luar kota, sehingga rapat penyusunan program kerja agak terlambat. Selain itu, pelaksanaan rapat bukan di Kantor Desa, hanya di rumah warga saja. Waktu pelaksanaan rapat pun berlangsung di malam hari, karena beberapa aparat desa bekerja di siang hari di sawah atau ladang. Rapat bersama ketua Karang Taruna menghasilkan keputusan rapat tentang kegiatan kepemudaan di Desa Senambah, namun pemuda banyak yang sudah bekerja sehingga tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Organisasi kepemudaan di Desa Senambah banyak yang kurang aktif, apalagi IRMA (Ikatan Remaja Masjid), yang sudah lama tidak aktif lagi, karena terkendala oleh waktu, maka mahasiswa KKN belum bisa mengaktifkan kembali IRMA. Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan plang Desa Senambah masih kurang jumlahnya. Dari pihak desa pun memberikan bahannya agak terlambat, sehingga waktu pelaksanaan pembuatan sangat terbatas. Ada beberapa plang yang belum sempat dibuat oleh mahasiswa KKN karena bahan pembuatan plang sudah tidak ada/tidak cukup, dan dari pihak desa tidak memberikan konfirmasi tentang tersedia atau tidak bahan tersebut. 3.2.2 Bidang Kesehatan Program kerja di bidang kesehatan hanya sebatas penyuluhan dan sosialisasi saja, karena minimnya instansi kesehatan dan kurangnya jumlah tenaga kesehatan di Desa Senambah. Pada waktu pelaksanaan imunisasi ibu

hamil, hanya sedikit warga yang antusias karena pengetahuan kesehatan yang kurang, sehingga banyak yang menganggap bahwa imunisasi tidak terlalu penting. Untuk kegiatan Jumat Bersih tidak rutin dilaksanakan setiap minggunya, karena siswa-siswa di sekolah sering lupa membawa peralatan kebersihan. Tidak adanya instansi kesehatan di Desa Senambah membuat mahasiswa KKN kesulitan mendapatkan tempat strategis dimana harus menempel poster kesehatan. 3.2.3 Bidang Pendidikan Pelaksanaan bimbingan belajar tidak rutin terlaksana karena respon dari siswa-siswa agak kurang. Waktu pelaksanaan bimbingan belajar juga terlalu dekat dengan peringatan hari kemerdekaan, sehingga hanya beberapa kali dilaksanakan. Namun, ada juga beberapa siswa yang aktif berkunjung ke Posko KKN untuk meminta bantuan menjelaskan beberapa pelajaran yang kurang dimengerti. Sehingga walaupun tidak sesuai waktu, bimbingan belajar tetap terlaksana. Buku-buku yang dimiliki sekolah sangat terbatas, bahkan kurang memadai. Siswa-siswa SD hanya dipinjamkan buku dari pihak sekolah, dan untuk siswa-siswa SMP banyak yang tidak memiliki buku pegangan sama sekali. Siswa-siswa SMP hanya mencatat ulang di buku mereka, dan sistem belajar seperti itu memakan waktu yang cukup lama, sehingga dalam memperoleh ilmu pengetahuan tidak optimal. Tidak adanya tenaga pengajar khusus untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, sehingga pengetahuan pelajar di Desa Senambah untuk pelajaran Bahasa Inggris sangat minim sekali. Untuk SD tidak memiliki tenaga pengajar bidang Bahasa Inggris, sehingga hanya mahasiswa KKN saja yang memperkenalkan pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD, dan untuk SMP hanya memiliki satu orang tenaga pengajar bidang Bahasa Inggris.

3.2.4 Bidang Sosial Budaya dan Keagamaan Dalam kegiatan kerja bakti, masih terdapat beberapa kendala. Kurangnya peralatan dan bahan yang diperlukan untuk membuat panggung bersama warga dalam rangka persiapan HUT RI ke-64, sehingga ketika hujan, panggung mudah sekali roboh, dan harus diperbaiki kembali. Kurangnya mesin pemotong rumput yang digunakan ketika membersihkan lapangan Porsena, karena hanya memiliki 2 buah mesin, dan tidak sebanding dengan ukuran luas lapangan, sehingga pekerjaan membersihkan lapangan membutuhkan waktu berhari-hari. Hambatan di bidang sosial budaya ini juga terdapat pada program peringatan hari ulang tahun kemerdekaan (lomba-lomba). Waktu pelaksanaan lomba tidak sesuai hasil rapat panitia HUT RI ke-64 karena warga yang mengikuti lomba kurang antusias. Selain itu, antara mahasiswa KKN dan pemuda-pemudi yang menjadi panitia HUT RI ke-64 telah terjadi kesalahpahaman, tetapi tidak berlangsung lama dan langsung diluruskan kembali. Namun menjelang hari Kemerdekaan, warga sudah banyak yang berpartisipasi, sehingga jadwal acara dimundurkan. Lomba-lomba yang dilaksanakan juga sedikit, karena minimnya biaya yang didapatkan oleh panitia HUT RI ke-64. Hambatan lainnya pada pelaksanaan program rapat evaluasi kelompok KKN. Rapat ini tidak rutin terlaksana karena disesuaikan dengan kondisi masing-masing anggota kelompok. Pelaksanaan rapat yang tidak rutin juga disebabkan karena keadaan Posko KKN yang selalu ramai dikunjungi masyarakat, sehingga hanya bisa dilaksanakan setelah Posko sepi hingga larut malam. 3.3 Prakiraan Nilai Karya Kelompok Tabel 6. Prakiraan Nilai Karya Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan XXXV Tahun 2009.

NO. A. 1. 2 3. 4. B. 5.

KEGIATAN (%) BIDANG PEMBANGUNAN DAN PEMERINTAHAN Rapat bersama Kades, Sekdes, Staf 100% Desa, dan Ketua-Ketua RT Rapat panitia HUT RI ke-64 100% Pembuatan plang Desa Senambah 100 % Pengetikan proposal dan surat-surat 100 % di Desa Senambah BIDANG KESEHATAN Penyuluhan Kesehatan Narkoba dan Infeksi Menular Seksual di SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah, dengan sasaran siswa 60 orang dan guru 15 orang Sosialisasi kesehatan di Lokalisasi LOKPON (Program kesehatan 100% 100 % 100 % 100 %

JENIS KEGIATAN

REALISASI

NILAI RUPIAH

Rp Rp Rp Rp

90.000,90.000,482.000,600.000,-

Rp

762.000,-

6.

Rp Rp Rp

104.000,70.000,550.000,-

7. C. 8. 9.

bersama) Pembagian poster-poster kesehatan BIDANG PENDIDIKAN Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 002 Senambah Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah Bimbingan Belajar Siswa SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa

100 %

Rp 1.250.000,-

10.

100 %

Rp

900.000,-

11.

Senambah Melatih Paskibraka dan Paduan Suara SMP Negeri 4 Muara Bengkal 100 % 100 % Rp Rp 352.000,88.000,Desa Senambah Melatih PBB SD Negeri 002 Desa

12.

D. 13. 14. 15. 16. 17.

Senambah BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN KEAGAMAAN Kerja bakti bersama warga 100 % Peringatan HUT RI ke-64 (Lomba100 % lomba) Menghadiri pertandingan 100% persahabatan Persiapan upacara 100 % Berpartisipasi dalam mengikuti lomba HUT RI ke-64 tingkat SD Se100% Kecamatan Kunjungan Ke Pulau Padam Api (RT. VIII Desa Senambah) Kunjungan ke beberapa Posko KKN (Muara Bengkal dan Muara Ancalong) Peringatan Isra dan Miraj di Masjid Al Musyahadah Peringatan Puasa Syaban Pembagian buku-buku keagamaan Pesantren kilat di SMP Negeri 4 Muara Bengkal Desa Senambah Yasinan rutin JUMLAH

Rp

484.000,-

Rp 12.412.000,Rp Rp 484.000,315.000,-

Rp 1.821.000,-

18. 19.

100 %

Rp

192.000,-

100%

Rp 1.890.000,-

20. 21. 22. 23. 24.

100% 100% 100 % 100 % 100%

Rp 2.238.000,Rp 2.510.000,Rp 1.250.000,Rp 750.000,-

Rp 6.372.000,Rp 36.056.000,-

BAB IV PEMBAHASAN
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang program-program yang telah dilaksanakan, disebutkan pula hambatan-hambatan yang terjadi dalam setiap pelaksanaan program kegiatan. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai relevansi masing-masing kegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi akseptabilitas dan partisipasi masyarakat, dampak jangka panjang, tindak lanjut dan siapa yang melanjutkan. Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Dalam bidang pembangunan dan pemerintahan program kerja yang telah dilaksanakan antara lain adalah rapat-rapat dengan aparat desa dan pemudapemuda desa. Partisispasi warga, khususnya pemuda-pemuda desa yang termasuk dalam panitia HUT RI dalam rapat-rapat persiapan acara HUT RI, terlaksana cukup baik. Dari pelaksanaan rapat-rapat yang melibatkan peran serta para pemuda desa tersebut diharapkan dapat melatih tanggung jawab dan kepekaan serta kepedulian pemuda desa terhadap isu-isu urgent yang berkembang di desa dan juga hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan desa, tidak hanya ketika masa KKN berlangsung, namun dapat terus dilaksanakan guna membangun desa ke arah yang lebih baik. Sebagian masyarakat sudah turut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaannya, khususnya pemberdayaan generasi muda desa dalam usaha pembentukan generasi pemimpin untuk pembangunan desa di masa yang akan datang.

Bidang Kesehatan Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan program-program kesehatan terbilang kurang, hal ini dikarenakan masih sangat kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Diharapkan setelah masa KKN berakhir, masyarakat dapat melanjutkan kegiatan di bidang ini agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat, walaupun partisipasinya masih jauh dari harapan. Kerja sama dan saling tolong menolong sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Masyarakat juga seharusnya mengupayakan pengaktifan kembali instansi kesehatan, dalam hal ini Puskesmas Pembantu, sehingga memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Dampak jangka panjang akibat terbentuknya Puskesmas Pembantu adalah memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan, terlaksananya kegiatan di bidang kesehatan dengan mudah, terciptanya lingkungan desa yang bersih dan sehat, serta menambah ilmu dan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan. Bidang Pendidikan Masyarakat sudah cukup berpartisipasi dalam bidang pendidikan ini. Khususnya bagi tenaga pengajar, diharapkan mampu menciptakan sistem belajar mengajar yang tidak membosankan agar siswa-siswa tetap memiliki motivasi tinggi dalam menumbuhkan minat belajarnya. Dampak jangka panjang pelaksanaan program adalah terciptanya generasi penerus bangsa yang cakap serta berilmu. Sehingga untuk ke depannya dapat memajukan desa dan membangun desa ke arah yang lebih maju. Diharapkan setelah masa KKN berakhir pihak sekolah masih terus memberikan pelatihan kepada siswasiswanya dalam kegiatan Paskibraka, Paduan Suara, serta Pelatihan Baris Berbaris, melalui usaha pembentukan kegiatan Ekstrakulikuler.

Bidang Sosial Budaya dan Keagamaan Antusiasme yang diberikan warga masyarakat di bidang sosial budaya sudah sangat baik. Seperti kerja bakti, peringatan HUT RI ke-64, dan lain-lain. Secara umum tujuan kegiatan di bidang sosial budaya adalah agar masyarakat terbiasa bekerja bersama dan saling gotong royong, dalam artian membangun hubungan sosial yang baik antar masyarakatnya. Partisipasi warga dalam kegiatan-kegiatan keagamaan di Desa Senambah juga tergolong baik. Misalnya dalam pelaksanaan pengajian ibu-ibu yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat siang. Secara umum tujuan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan di bidang keagamaan, yaitu untuk menjalin silaturahmi antar warga, mempererat hubungan kekeluargaan antar warga, serta memberikan penyegaran rohani dan menambah pengetahuan agama. Kegiatan ini dapat melahirkan generasi yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan, terlebih jika program ini terus menerus dilakukan, terutama untuk kalangan remaja, diharapkan dapat melakukan kegiatan di keagamaan seperti bersama-sama membentuk IRMA kembali agar kegiatan keagamaan masih terus dapat dilaksanakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab terdahulu, telah dipaparkan pelaksanaan program yang telah disusun memberikan hasil yang cukup baik karena semua kegiatan telah direalisasikan. Walaupun terdapat hambatanhambatan dalam proses pelaksanaannya, tidak menurunkan semangat dalam penyelesaiannya. Hasil yang telah dicapai dalam penyelenggaraan program lainnya disimpulkan melalui beberapa bidang, yaitu : 1. Dalam bidang pemerintahan dan pembangunan dapat membangun koordinasi dan komunikasi yang baik antar pemuda dan aparat pemerintahan desa melalui rapat yang dilaksanakan. Program kegiatan juga sudah terlaksana dengan baik. 2. Dalam bidang kesehatan, diharapkan nantinya dapat lebih meningkatkan partisipasi masyarakat pada umumnya, agar program kesehatan yang dilakukan bisa lebih variatif dan inovatif. Pengadaan instansi kesehatan yang mendukung juga dapat menunjang terlaksananya program kesehatan. 3. Dalam bidang pendidikan dapat terlihat dari antusiasme siswa-siswa terhadap pengajaran yang sudah diberikan, walalupun masih terdapat kekurangan dalam sarana dan prasarana lembaga pendidikan/sekolah. 4. Dalam bidang sosial budaya dan keagamaan dapat meningkatkan hubungan sosial antar masyarakat serta menumbuhkan keimanan dan ketakwaan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana. Hal ini bisa terlaksana karena Desa Senambah memiliki masyarakat homogen.

5.2

Saran 1. kontrol dari Bidang pembangunan dan pemerintahan. Mengupayakan pengaktifan kembali pemerintahan desa, dengan jalan dibukanya kembali kantor desa. Diupayakan kerjasama yang baik antara aparatur masyarakat desa yang dapat meminimalisasi desa dengan masyarakat sehingga terjalin kerjasama yang baik dan kesalahpahaman antara penduduk dan aparatur desa, khususnya dalam hal administrasi. 2. Bidang kesehatan Mengupayakan pengaktifan kembali instansi kesehatan/Puskesmas Pembantu, agar memudahkan perolehan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya Adanya penyuluhan dan kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat desa agar memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 3. Bidang pendidikan Sektor pendidikan hendaknya dijadikan prioritas dalam menetapkan program pada pemerintah Kabupaten, dan Dinas Pendidikan Nasional. Seperti menambah jumlah tenaga pengajar, menambah fasilitas penunjang dan lain sebagainya, agar dapat meningkatkan mutu pendidikan dan dapat menciptakan sumber daya manusia yang tidak ketinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan. 4. Bidang sosial budaya dan keagamaan

penyuluhan,

Upaya peningkatan dan pembinaan secara intensif Secara arahan, dan umum, diperlukan secara koordinasi intensif dan dan

pada bidang kegiatan ini terus dilakukan. kerjasama yang baik dari semua instansi-instansi terkait untuk memberi pembinaan berkesinambungan pada masyarakat agar sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, hal ini juga menyangkut penggunaan teknologi tepat guna dalam pengolahannya. Mengupayakan kembali pengaktifan IRMA agar dapat membina akhlak remaja pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai