Anda di halaman 1dari 2

BAB V PENUTUP 5.

1 Simpulan Berdasarkan wawancara, data primer dan data sekunder, diketahui permasalahan belum optimalnya upaya perbaikan gizi keluarga yang terdiri dari kegiatan penyuluhan gizi balita, pelayanan gizi, dan pemanfaatan pekaranagn untuk tanaman obat. Berdasarkan faktor urgensi, solusi, feasibility, dan biaya maka upaya perbaikan gizi keluarga melalui penyuluhan gizi balita di Posyandu RW 08 dan RW 09 di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Muara Fajar diangkat menjadi prioritas masalah. Penyebab masalah belum optimalnya upaya perbaikan gizi keluarga adalah masih kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi balita, kurangnya media informasi tentang gizi balita, kurangnya tenaga penyuluh dan penggunaan alat peraga yang belum optimal. Alternatif pemecahan masalah untuk sosialisasi pentingnya makan pagi sebagai salah satu komponen pedoman umum gizi seimbang di MTsN Muara Fajar yaitu merekomendasikan penggunakan materi yang telah teruji secara statistik dalam mempengaruhi pengetahuan siswa, merancang dan menyediakan brosur dan poster tentang pentingnya makan pagi bergizi, memberikan penyuluhan kepada siswa MTsN Muara Fajar tentang pentingnya makan pagi, merekomendasikan alokasi dana khusus untuk sosialisasi pentingnya makan pagi bergizi, dan membuat surat rekomendasi untuk menjalin kerjasama lintas program di Puskesmas Muara Fajar. Pelaksanaan pemecahan masalah dilakukan sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yaitu merekomendasikan menggunakan materi yang telah teruji dalam mempengaruhi pengetahuan siswa secara statistik tentang pentingnya makan pagi, menyerahkan brosur sebanyak 240 lembar dan poster sebanyak 9 buah tentang pentingnya makan pagi di MTsN Muara Fajar, memberikan penyuluhan kepada siswa MTsN Muara Fajar tentang pentingnya makan pagi, merekomendasikan alokasi dana khusus untuk sosialisasi pentingnya makan pagi bergizi, dan merekomendasikan untuk menjalin koordinasi lintas program di

Puskesmas Rawat Inap Muara Fajar. Pada surat rekomendasi, indikator keberhasilan jangka pendek adalah diterimanya surat rekomendasi oleh penanggungjawab program upaya perbaikan gizi dan Kepala Puskesmas Rawat Inap Muara Fajar, sedangkan indikator keberhasilan jangka panjang belum dapat dinilai hasilnya. Pada penyediaan brosur dan poster, indikator keberhasilan jangka pendek adalah tersedia dan digunakanya media informasi berupa brosur dan poster tentang makan pagi bergizi, sedangkan indikator keberhasilan jangka panjang belum dapat dinilai hasilnya. Pada penyuluhan, indikator jangka pendeknya adalah meningkatnya pengetahuan siswa setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya makan pagi, sedangkan indikator keberhasilan jangka panjang belum dapat dinilai hasilnya. 5.2 Saran Demi tercapainya tujuan umum dalam kegiatan ini, yaitu sosialisasi pentingnya makan pagi sebagai salah satu komponen pedoman umum gizi seimbang di MTs Negeri Muara Fajar, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas Rawat Inap Muara Fajar dan penanggungjawab

program upaya perbaikan gizi agar dapat mempertimbangkan rekomendasi yang telah disampaikan.
2. Kepada guru MTsN Muara Fajar agar dapat memanfaatkan media

informasi yang telah disediakan seperti brosur dan poster mengenai pentingnya makan pagi sebagai salah satu komponen pedoman umum gizi seimbang.

Anda mungkin juga menyukai