Anda di halaman 1dari 8

Laporan Akhir Penelitian Pengaruh Pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil dalam Rangka Penurunan Prevalensi Anemia di Kota

Padang Tahun 2011

DIANA HALIM NIM 112110146 KELAS IB

PROGRAM DIII JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN PADANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2011

BAB I
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Anemia adalah salah satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia, disamping KVA, GAKY, dan KEP. Prevalensi anemia banyak dijumpai pada golongan ibu hamil, balita, anak sekolah, remaja, dan pekerja berat berpenghasilan rendah. Telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya belum juga menampakkan hasil sebagaimana diharapkan. Prevalensi anemia pada ibu hamil pada tahun 1992 sebesar 55 % dan tahun 2007 masih di atas 50 %. Sayuran sebagai sumber Fe untuk pembentukan hemoglobin darah sulit diharapkan oleh karana daya serap Fe Non Heme yang sangat rendah. Jika dilakukan pemenuhan kebutuhan Fe dari pangan hewani harganya relatif lebih mahal. Prevalensi anemia pada ibu hamil tahun 1992-2007 Tahun 1992 2007 Prevalensi 55 % 50 %

Anemia pada ibu hamil jika tidak diatasi segera bisa menyebabkan BBLR, pendarahan sewaktu kehamilan dan persalinan yang berakibat fatal pada ibu dan janin. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian untuk mengetahui dampak pendistribusian tablet Fe kepada ibu hamil melalui media arisan ibu hamil yang ada di Posyandu. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serapan Fe yang didistribusikan kepada ibu hamil setiap bulan, mengidentifikasi keluhan yang timbul akibat mengkonsumsi tablet Fe dan mengetahui kadar Hb sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.

BAB II
METODELOGI

Penelitian dilakukan di dua kecamatan di kota Padang. Salah satu kecamatan dijadikan sebagai kecamatan perlakukan dan satu kecamatan lagi sebagai kecamatan kontrol. Adapun penelitian ini dilakukan dengan disainkuasi eksperimental. Pada penelitian pendahuluan telah dilakukan baseline data prevalensi anemia pada seluruh ibu hamil di kedua kecamatan. Di kecamatan A, dari 125 ibu hamil diketahui rata-rata kadar Hb di semua sampel adalah 9,7 mg/dl, sementara dari 150 ibu hamil di kecamatan B rata-rata kadar Hb nya adalah 10,1 mg/dl. Berdasaarkan kriteria Depkes, seorang ibu hamil dikatakan anemia bila kadar Hbnya < 11 mg/dl, maka di kecamatan A terdapat 75 orang dengan kadar Hb kurang 11 mg/dl dan di kecamatan B sebanyak 60 orang. Tabel Rata-rata Kadar Hb Kecamatan A B Ibu Hamil 125 150 Rata Hb 9,7 mg/dl 10,1 mg/dl Hb<11 75 60

Pada tahap selanjutnya dipilih sebanyak 50 orang dari setiap kecamatan akan dijadikan subjek penelitian, dimana 50 orang dari Kecamatan A sebagai kelompok perlakukan dan 50 bumil dari Kecamatan B sebagai kelompok kontrol. Semua ibu hamil baik kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol memiliki usia kehamilan 6 bulan atau kurang. Pada tahap pelaksanaan penelitian, kepada kelompok perlakuan diberikan tablet Fe sebanyak 90 biji yang dibagi ke dalam tiga kali pemberian, dimana satu kali pemberian untuk konsumsi selama sebulan. Jadi, perlakuan penelitian ini selama tiga bulan. Setiap akhir bulan dilakukan pengukuran kadar Hb. Sedangkan untuk kelompok kontrol diberikan preparat placebo yang bentuk dan kemasannya sama dengan yang diberikan kepada kelompok perlakuan, namun kosong Fe. Kadar Hb darah ditentukan dengan metode cyanmethohemoglobin tidak langsung menggunakan kertas lakmus, kemudian diperiksa kadar Hbnya di Labkesda setempat. Dalam pelaksanaan, peneliti melibatkan staf puskesmas dan kader posyandu untuk mengumpulkan

subjek dan membagikan tablet Fe. Untuk melakukan penilaian konsumsi melibatkan Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Padang dan untuk pengambilan darah dan pemeriksaan kadar Hb melibatkan laboran dari Labkesda.

BAB III
HASIL DAN BAHASAN Gambaran Umum Sampel Tabel karakteristik sampel berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Sarjana Jumlah (orang) 25 30 40 5 Kel. Perlakuan (orang) 15 10 22 3 Kel. Kontrol 10 20 18 2

Umur responden rata-rata adalah 24 tahun dimana rata-rata umur sampel pada kedua kelompok hampir sama. Pada umumnya sampel sebagai ibu rumah tangga dan hanya 25 orang yang bekerja di luar rumah, 15 orang dari kelompok perlakuan dan 10 orang dari kelompok kontrol. Distribusi Tablet Fe Setiap bulan ibu-ibu subjek penelitian diberikan sebungkus (isi 30 biji) bahan perlakuan dimana tablet Fe untuk kelompok perlakuan dan placebo untuk kelompok kontrol. Setiap akhir bulan dilakukan pemantauan sisa tablet. Sampel dikatakan memiliki sisa apabila lebih dari 5 tablet atau lebih yang tidak dihabiskan/tidak diminum. Hasil pemantauan sisa tablet adalah sebagai berikut : bulan satu 3 orang pada kelompok perlakuan dan 4 orang pada kelompok kontrol menyisakan tablet. Pada bulan kedua terjadi kenaikan jumlah subjek yang menyisakan tablet yaitu 7 orang pada kelompok perlakuan dan 9 orang pada kelompok kontrol. Dan pada akhir bulan ketiga kembali menurun dimana hanya 2 orang pada kelompok perlakuan dan 2 orang juga pada kelompok kontrol. Pada setiap bulan sampel yang bersisa tabletnya berbeda-beda, sehingga disimpulkan sisa tablet tidak memberi pengaruh signifikan terhadap perubahan kadar Hb dalam darah. Prevalensi Anemia Setelah dilakukan 4 kali pengukuran kadar Hb, di awal, akhir bulan pertama, kedua dan akhir bulan ketiga terdapat perbedaan rata-rata kadar Hb di kedua kelompok penelitian. Pada awal penelitian kedua kelompok adalah anemia semuanya berdasarkan kriteria Depkes. Pada pemeriksaan akhir bulan pertama sebanyak 5 orang pada kelompok perlakuan tidak anemia lagi dan 1 orang pada kelompok kontrol tidak anemia. Berturut pada pemeriksaan bulan kedua dan ketiga jumlah yang tidak

anemia pada kelompok perlakuan adalah 15 dan 25 orang, dan pada kelompok kontrol 10 dan 10 orang. Artinya pada kelompok kontrol jumlah yang tidak anemia lagi tetap yaitu 10 orang sedangkan pada kelompok perlakuan yang tidak anemia tersisa separuhnya saja (25 orang dari 50 orang kelompok perlakuan). Hasil uji statistik ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan kadar Hb yang signifikan (p<0,05) antara pemeriksaan akhir bulan pertama, kedua dan ketiga pada kelompok perlakuan, namun tidak pada kelompok kontrol. Uji statistik non parametrik chi-square juga memperlihatkan terjadi penurunan prevalensi anemia yang signifikan pada kelompok perlakuan dan tidak pada kelompok kontrol. Hal ini akan lebih baik lagi apabila semua sampel menghabiskan semua tablet Fe yang diberikan kepadanya. Penurunan prevalensi anemia juga terjadi pada kelomok kontrol, tidak hanya pada kelompok perlakuan. Hal ini kemungkinan terpengaruh oleh suasana penelitian atau distorsi informasi yang terjadi karena keterlibatan subjek dalam penelitian akan mempengaruhi pola makan keseharian mereka di rumah tangganya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tablet Fe sebanyak 90 butir selama kemailan dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah sehingga prevalensi anemia menurun secara drastis sebanyak 50 % selama 3 bulan.

Disarankan untuk penelitian lebih lanjut dengan ikut mempertimbangkan variabel pengganggu penyerapan Fe dalam tubuh seperti: kuning telur dan teh serta zat yang dapat meningkatkan serapan Fe seperti vitamin C.

Anda mungkin juga menyukai