Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar. Namun demikian ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS
3
Tujuan BOS
Secara umum
program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
4
Secara khusus:
1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI); 2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta; 3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta
5
Tujuan BOS
Sasaran
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP (termasuk SMPT), dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat , baik negeri maupun swasta di seluruh propinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini.
Biaya Satuan Pendidikan: Pendidikan: biaya penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan Biaya Penyelenggaraan dan/atau Pengelolaan Pendidikan: Pendidikan: biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara/satuan pendidikan yang didirikan masyarakat Biaya Pribadi Peserta Didik: Didik: biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara 9 teratur dan berkelanjutan.
biaya personalia terdiri dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan-tunjangan yang melekat tunjanganpada gaji. biaya nonpersonalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll.
11
2.
3.
Semua sekolah SD/SDLB/SMP negeri wajib menerima dana BOS. Bila sekolah tersebut menolak BOS maka sekolah dilarang memungut biaya dari peserta didik, orang tua atau wali peserta didik Semua sekolah swasta yang telah memiliki ijin operasional yang tidak dikembangkan menjadi bertaraf internasional atau berbasis keunggulan lokal wajib menerima dana BOS. Bagi sekolah yang menolak BOS harus melalui persetujuan dengan orang tua siswa dan komite sekolah dan tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut.
12
5.
6.
Seluruh sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sekolah negeri kategori RSBI dan SBI diperbolehkan memungut dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah. Pemda harus ikut mengendalikan dan mengawasi pungutan yang dilakukan oleh sekolah tersebut agar tercipta prinsip pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel. Sekolah negeri yang sebagian kelasnya sudah menerapkan sistem sekolah bertaraf RSBI atau SBI tetap diperbolehkan memungut dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah, kecuali terhadap siswa miskin.
13
4. Kepala sekolah mencari dan mengajak siswa SD/setara yang akan lulus dan berpotensi tidak melanjutkan sekolah untuk ditampung di SMP/setara. bila SMP/setara. teridentifikasi anak putus sekolah yang masih berminat melanjutkan agar diajak kembali ke bangku sekolah. sekolah.
15
5. Kepala sekolah harus mengelola dana BOS secara transparan dan akuntabel. 6. BOS tidak menghalangi peserta didik, orang tua yang mampu, atau walinya memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada sekolah. Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat ikhlas, tidak terikat waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya, serta tidak ada intimidasi bagi yang tidak menyumbang.
16
2.
3.
Sekolah mengelola dana secara profesional, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan pemberdayaan sekolah dalam rangka peningkatan akses, mutu dan manajemen sekolah. Sekolah harus memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4 tahunan.
17
5.
Sekolah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) RKAS harus disetujui dan ditandangani peserta rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh Disdik Kab/Kota (untuk sekolah negeri) atau Yayasan (untuk sekolah swasta) Secara rinci diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh SatuanPendidikan Dasar dan Menengah
18
Tanggung Jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah PP No. 48 Tahun 2008 Pendanaan Pendidikan
Pemerintah dan Pemda bertanggung jawab thd pendanaan biaya investasi dan biaya operasi satuan pendidikan bagi sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah/ pemda sampai terpenuhinya Standar Pendidikan Nasional. Sekolah yang diselenggarakan pemerintah/pemda menjadi bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan lokal, selain dari pemerintah dan pemda, pendanaan tambahan dapat juga bersumber dari masyarakat, bantuan pihak asing yang tidak mengikat, dan/atau sumber lain yang sah. Pemerintah dan pemda dapat membantu pendanaan biaya nonpersonalia sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat
19
ORGANISASI PELAKSANA
Dalam rangka pelaksanaan program BOS tingkat nasional, instansi yang terlibat adalah Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas. Organisasi pelaksana BOS meliputi Tim Pengarah, Tim Manajemen dan Tim Pelaksana.
21
3.
Penanggung Jawab Umum Penanggung Jawab Program BOS Tim Pelaksana Program BOS
22
23
Tim Manajemen BOS Kab/Kota dengan koordinasi Tim Manajemen BOS Provinsi menyerahkan data jumlah siswa tiap sekolah kepada Kemdiknas; Kemdiknas membuat alokasi dana BOS tiap kab/kota, untuk selanjutnya dikirim ke Kemenkeu; Kemenkeu Kemenkeu menetapkan alokasi anggaran sementara per kab/kota melalui Peraturan Menteri Keuangan;
32
Alokasi dana BOS per sekolah negeri ditetapkan oleh Kemendiknas, sedangkan alokasi per sekolah Kemendiknas, swasta ditetapkan oleh pemda (melalui Pejabat pemda Pengelola Keuangan Daerah) atas usulan Disdik Kab/Kota berdasarkan data jumlah siswa; Alokasi dana BOS per sekolah untuk periode JanuariJanuari-Juni 2011 didasarkan jumlah siswa tahun pelajaran 2010-2011, sedangkan periode Juli2010-2011, JuliDesember 2011 didasarkan pada data tahun pelajaran 2011-2012. 2011-
33
Bagi Sekolah sekolah negeri dianggarkan melalui Belanja Langsung dalam bentuk program/ kegiatan, yang dituangkan RKA SKPD (Disdik); Bagi Sekolah Swasta dianggarkan dalam Kelompok Belanja Tidak Langsung, Jenis Belanja Hibah, dituangkan RKA PPKD ; dan dibuat Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
Kepala sekolah swasta melaporkan kekurangan atau kelebihan alokasi dana per sekolah berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah kepada Disdik untuk masingdilakukan penyesuaian alokasi per sekolah.
34
Pengguna Anggaran pada Disdik menunjuk pejabat yang menangani program/kegiatan Dana BOS sebagai KPA dan menunjuk salah satu pegawai di SKPD Pendidikan sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP); Kepala Sekolah secara otomatis berfungsi sebagai Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu (PBPP).
35
37
Ke sekolah negeri
6) Realisasi penggunaan dana BOS sesuai dengan jumlah dan bukti-bukti yang sah dicatat dalam buktiBKU oleh BPP di KPA- Disdik berikut KPApengelompokan realisasi anggaran per jenis belanja. 7) Pencairan triwulan kedua dan seterusnya, memperhatikan perubahan alokasi per sekolah yang ditetapkan oleh Kemdiknas 8) Disdik melaporkan kekurangan atau kelebihan dana BOS per sekolah berdasarkan jumlah murid di masingmasing-masing sekolah kepada Kemdiknas untuk dilakukan penyesuaian alokasi per sekolah.
41
Penggunaan dana BOS di sekolah didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen Bos Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah yang dituangkan dalam Berita Acara rapat Dana BOS dicatat sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS/RAPBS, di samping dana yang diperoleh dari Pemda atau sumber lain yang sah.
43
Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran. Jenis buku yang dibeli/digandakan untuk : SD adalah satu buku, yaitu Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, sedangkan SMP sebanyak 2 buku yaitu (a) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dan (b) Seni Budaya dan Ketrampilan. Jika buku dimaksud belum ada/belum mencukupi sebanyak siswa, sekolah wajib membeli/ menggandakan sebanyak jumlah siswa.
44
yaitu listrik, air, telepon, internet, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, diperkenankan untuk membeli genset;
48
pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama;
50
bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll);
51
52
Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah.
53
3.
4.
2. Buku teks pelajaran yang dibeli harus buku baru (bukan buku bekas).
61
65
Berisikan tentang besar dana yang disalurkan untuk setiap jenjang pendidikan, jenis sekolah, status sekolah, serta berapa yang telah diserap, Tim Manajemen BOS Kabupaten/kota membuat laporan ini berdasarkan pada informasi yang diperoleh dari Bendahara Umum Daerah (BUD) dan/atau dari sekolah (BOS-K7). (BOS-
66
67
Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota merekapitulasi hasil penanganan pengaduan dan perkembangannya baik yang telah dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/kota maupun Sekolah. Laporan ini antara lain berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan, dan status penyelesaian.
68
Laporan Sekolah
(1) Nama-nama siswa miskin yang dibebaskan dari Namapungutan di sesuai dengan Format BOS-06 BOS(khusus untuk sekolah swasta dan RSBI/SBI). (2) Jumlah dana yang dikelola sekolah dan catatan BOSpenggunaan dana (Format BOS-K2). (3) Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran (Format BOS-07). BOS(4) Lembar pencatatan pengaduan (Format BOS-08). BOS69
70
Pengawasan Melekat; Pengawasan Fungsional Internal Pengawasan Eksternal Pemeriksaan Pengawasan Masyarakat
71
SANKSI
Sanksi kepada oknum yang melakukan pelanggaran : a. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku undang(pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja). b. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu pengembalian dana BOS yang terbukti disalahgunakan kepada satuan pendidikan atau ke kas negara.
72
SANKSI
c. Penerapan proses hukum, yaitu bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BOS. d. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada Kabupaten/kota, bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, pribadi, kelompok, kelompok, atau golongan. golongan.
73
75
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) atau RAPBS. (RKAS) atau (RAPBS) harus memuat rencana penerimaan dan rencana penggunaan uang dari semua sumber dana yang diterima sekolah. ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan, khusus untuk sekolah swasta, Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa
76
Merupakan bentuk laporan keuangan yang terintegrasi dan singkat padat (condensed) yang berisi semua penerimaan dana, semua penggunaan dana dan sisa dana yang terdapat di sekolah. Laporan dibuat triwulanan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. Model laporan dapat dilihat seperti pada Format BOS-K2 BOS77
Pengelola dana BOS diwajibkan membuat Buku Kas Umum , Buku Pembantu Kas Tunai , Buku Pembantu Bank , Buku Pembantu Pajak dan Buku Pembantu lainnya sesuai kebutuhan. Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya. Setiap akhir bulan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu ditutup oleh Bendahara dan diketahui Kepala Sekolah. Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 5 juta.
78
Bendahara pengeluaran bertugas : untuk menerima, menyimpan, menatausahakan, membayarkan, dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang dalam rangka pelaksanaan/ penggunaan Dana Bos. Bendahara pengeluaran berwenang:
1. 2.
3.
4.
menerima dan menyimpan uang (dana) Bos ; melaksanakan pembayaran dari uang (dana) Bos yang dikelolanya; menolak perintah bayar dari Kepala Sekolah yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan; Meneliti dan melengkapi dokumen pendukung pengeluaran. 79
Buku kas umum : mencatat seluruh penerimaan dana bos, pungutan pajak maupun jasa bank serta pengeluaran tunai atau giral; Buku Pembantu Kas : mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran tunai; Buku pembantu bank : mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran yang dilaksanakan melalui bank; Buku Pembantu Pajak : mencatat semua transaksi yg harus dipungut pajak serta memonitor atas pengutan dan penyetoran pajak yg dipungut wajib pungut pajak.
80
4. Bukti pengeluaran
Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah; Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukkannya; Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur sebagai lampiran kuitansi; Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dan lunas dibayar oleh Bendahara; Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh sekolah 82 sebagai bahan bukti dan bahan laporan.
Bendahara pengeluaran Dana Bos wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana Bos yang terdapat dalam kewenangannya. kewenangannya.
83
HALHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BENDAHARAWAN DALAM PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BOS 1. Siapkan bukti-bukti pendukung sebelum pembuatan buktikuitansi. 2. Kuitansi harus diotorisasi/ditanda tangani dulu oleh Kepala sekolah, sebelum ditandatangani oleh penerima dan bendahara. 3. Catat dulu ke BKU sebelum melakukan pembayaran. 4. Lakukan posting atau pemindahan catatan dari BKU ke buku-buku pembantu setiap saat terjadi transaksi. buku84
HALHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BENDAHARAWAN DALAM PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BOS lanjutan
5. Hindari pemberian pinjaman atau kas bon, Pemberian panjar dapat dilakukan atas perintah dari Kepala Sekolah. Panjar merupakan tanggungjawab penerima sampai bukti-bukti sah buktidisampaikan kepada bendahara. 6. Laporan surat pertanggungjawaban (SPJ) disampaikan selambat-lambatnya tanggal 10 selambatsetiap bulannya.
85
PENYUSUNAN SPJ OLEH BENDAHARA DANA BOS. Penyusunan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) harus selalu dikerjakan tepat waktu, jika setiap bendahara mematuhi semua ketentuan, menjalankan sistem dan prosedur dengan tertib , maka akan dapat dengan mudah melakukan penutupan buku tepat waktu pada setiap akhir bulan
86
Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporanlaporan-laporan keuangan maupun dokumen pendukungnya, disimpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk ditemukan setiap saat. Laporan pertanggungjawaban keuangan tersebut disampaikan setiap triwulan, semester dan tahunan. paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum berakhirnya triwulan tersebut.
87
MEKANISME PENDATAAN
BUD
Catatan: Kemendiknas telah melakukan Pendataan jumlah siswa persekolah per-Kab/Kota tahun 2011 Kemenkeu telah menetapkan dan menyalurkan dana BOS triwulan ke-4 Tahun Anggaran 2011 berdasarkan data dari Kemendiknas Kemenkeu menetapkan alokasi sementara dana BOS Tahun 2012 berdasarkan jumlah siswa persekolah per-Kab/Kota 89 triwulan ke-4 tahun 2011
Kementerian Keuangan
Transfer dana BOS per-provinsi sesuai PMK alokasi sementara dana BOS 2012
Penyampaian Permendiknas alokasi dana BOS, nomor rekening dan NPHD persekolah per-Kab/Kota
Hibah berupa uang ditransfer ke masingmasing rekening Sekolah tanpa melalui kas kab/kota, sesuai Permendiknas alokasi dana BOS persekolah
Sekolah Negeri/Swasta
Catatan: Penyaluran dana BOS tahun anggaran 2012 akan dilakukan melalui pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Umum Daerah Provinsi, untuk selanjutnya diteruskan ke masing-masing sekolah baik negeri maupun swasta dalam bentuk hibah sesuai dengan daftar sekolah dan sesuai petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kementerian 90 Pendidikan Nasional.
Kemenkeu
Lap. Penerimaan Dana Transfer
Kemendiknas
Lap. Konsolidasi
Tembusan Lap.
Sekolah Negeri/Swasta
Asistensi dan Monitoring, Evaluasi. Laporan. Tembusan/Konsolidasi. 91
Sekolah Negeri
TERIMA KASIH
93