Anda di halaman 1dari 2

BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Metode Tali Letak Dasar ASPEK KEUANGAN Proyeksi Laba Rugi Dan Break Event

Point Perhitungan laba-rugi dimaksudkan untuk menentukan keuntungan bersih usaha budidaya rumput laut. Dari data yang ada pada laporan proyeksi perhitungan Laba rugi selanjutnya dilakukan Analisis Break Even Point (BEP). Analisis BEP dimaksudkan untuk menentukan posisi titik impas dan mengevaluasi prestasi usaha budidaya, apakah berada di atas atau di bawah titik impas. Tabel 5.6 Proyeksi Laba-Rugi Usaha Budidaya Rumput Laut (Nilai dalam Rp.000)

Sumber: Data Diolah (Lampiran 4) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa usaha budidaya rumput laut ini memberikan keuntungan rata-rata Rp.2.991.000,- Pada saa tidak ada budidaya tidak dilakukan pembayaran bunga dan angsuran. Jumlah angsuran dan beban bunga selama masa tidak ada budidaya akan dikapitalisasikan / diakumulasikan pada angsuran periode budidaya kedua. Akibat dari kebijakan ini maka terjadi peningkatan beban bunga sebesar Rp.518.000,- pada siklus ke 9. Namun demikian akumulasi ini tidak menyebabkan perubahan keuntungan yang besar. Ditinjau dari aspek rentabilitas, usaha budidaya rumput laut ini memberikan profit margin rata-rata 20%. Dengan anggapan bahwa kebutuhan Investasi sebesar Rp 21,145.000,- dan jumlah laba bersih per siklus sebesar Rp.2.991.000,- maka ROI per siklus adalah 14,14%. Melihat besarnya rentabilitas investasi yang dicapai, maka dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya rumput laut merupakan usaha yang prospektif. Selanjutnya akan dilakukan analisis Break Even Point untuk menentukan bagaimana hubungan antara biaya, penjualan dan laba. Berikut ini disajikan analisis Break Even Point untuk menentukan titik impas usaha budidaya dan mengetahui posisi usaha budidaya yang dianalisis. Tabel 5.7 Perhitungan Break Even Point (Nilai dalam Rp.000)

Sumber: Data Diolah (Lampiran 4) Data yang tersajikan pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa hasil penjualan budidaya (Rp.14.700.000,-) jauh di atas titik BEP (Rp.3.912.000,-). Kondisi ini juga menunjukkan bahwa perusahaan aman dari ancaman kerugian apabila terjadi penurunan volume penjualan, karena posisi titik BEP yang jauh di bawah tingkat penjualan. Usaha budidaya akan mencapai titik BEP apabila penjualan menurun sebesar =73,39%. Terjadinya tingkat BEP yang makin menurun karena menurunnya biaya bunga yang juga menurun. Secara akumulatif laba usaha yang diperoleh (penjumlahan menyamping laba usaha) untuk 12 periode adalah Rp.23.926.000,-

Anda mungkin juga menyukai