Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL SKRIPSI

KAJIAN ANALISA DAN EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN BIOETANOL BERBAHAN DASAR UMBI TALAS SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK MOTOR BAKAR DI TINJAU DARI UNJUK KERJA MESIN

Disusun oleh : NAMA Nim : Sugeng Hariyadi. w : 03.11.085

Bid. Pilihan : Konversi Energi

JURUSAN TEKNIK MESIN S-1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2010

Judul : Kajian Analisa Dan Eksperimental Penggunaan Bioetanol Berbahan Dasar Umbi Talas Sebagai Bahan Bakar Untuk Motor Bakar Ditinjau Dari Unjuk kerja mesin

I.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan meningkatnya populasi manusia sangat kontradiktif dengan kebutuhan energi bagi kelangsungan hidup manusia beserta aktivitas ekonomi dan sosialnya. Produksi minyak bumi dunia diperkirakan akan mengalami penurunan dalam 20 50 tahun ke depan. Menurunnya ketersediaan sumber energi bahan bakar minyak bumi

menimbulkan adanya usaha-usaha untuk mencari sumber energi alternatif. Sumber energi alternatif yang dicari harus dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Salah satu bentuk energi alternatif yang ditawarkan adalah etanol peranan penting etanol sebagai bahan bakar transportasi yang bersih dan aman telah ditingkatkan sebagai antisipasi kekurangan bahan bakar fosil serta mengurangi tingkat pencemaran udara yang disebabkan oleh pemakaian bahan bakar fosil. Meningkatnya penggunaan etanol sebagai sumber energi akan

meningkatkan permintaan bahan baku. Mengingat hingga saat ini teknologi proses pembuatan etanol yang telah mantap adalah dengan teknologi starchbased maka dikhawatirkan akan terjadi kompetisi antara ketersediaan bahan baku untuk pangan, pakan, dan untuk sumber energi. Selain itu, untuk

menggantikan semua kebutuhan bahan bakar minyak dunia saat ini diperlukan luas tanah, lahan pertanian, hutan, dan lain-lain yang tak terbatas. Bahkan saat ini di berbagai negara sudah menunjukkan krisis pangan sehingga perlu dicari sumber bahan baku pembuatan etanol lain. Sumber bahan baku potensial yang ketersediaannya melimpah, berharga murah, belum banyak dimanfaatkan untuk diubah menjadi etanol adalah bahan-bahan yang mengandung sukrosa (mengandung gula), mengandung pati (mengandung karbohidrat), mengandung selulosa / lignosellulosa (mengandung serat). Bahkan dalam beberapa dekade terakhir, menjadi penelitian yang menarik untuk mengetahui potensi dari bahan bahan berpati (mengandung pati) dalam memproduksi etanol. Umbi Talas merupakan salah satu bahan yang mengandung pati, selain itu juga untuk komoditas pangan yang dapat dikonsumsi setelah dalam bentuk olahan, diantaranya yang paling populer adalah keripik talas. Talas merupakan tanaman dari jenis umbi-umbian yang merupakan salah satu bahan pangan non beras yang bergizi cukup tinggi, terutama kandungan karbohidratnya sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk bahan baku pembuatan etanol. Bioetanol dapat dibuat dari pati umbi talas yang telah diproses menjadi glukosa. Etanol diproduksi melalui hidrasi katalitik dari etilen atau melalui proses fermentasi gula menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Beberapa bakteri seperti Zymomonas mobilis juga diketahui memiliki kemampuan untuk melakukan fermentasi dalam memproduksi etanol. Pati yang terkandung dalam Tepung Talas dapat diubah menjadi alkohol, melalui proses biologi dan kimia (biokimia).

Pati

hidrolisis

Glukosa

fermentasi

Alkohol

Untuk mengubah pati menjadi gula diperlukan proses hidrolisis (hidrolisa) melalui reaksi berikut : (C6 H12O5 )n Pati secara teoritis, hidrolisis glukosa akan Amilase glukoamilase glukosa menghasilkan etanol dan N C6 H12O6

karbondioksida. Perbandingan mol antara glukosa dan etanol dapat dilihat pada reaksi berikut ini: (C6 H12O6 )n glukosa Yeast (ragi) 2 C2 H5OH + 2 CO2 etanol

Penggunaan bioetanol di antaranya adalah sebagai bahan baku industri, minuman, farmasi, kosmetika, dan bahan bakar. Beberapa jenis etanol berdasarkan kandungan alkohol dan penggunaannya adalah (1) Industrial crude (90-94,9% v/v), rectified (95-96,5% v/v), (2) jenis etanol yang netral, aman untuk bahan minuman dan farmasi (96-99,5% v/v), dan (3) etanol untuk bahan bakar, fuel grade etanol (99,5-100% v/v). Keuntungan penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi adalah tidak memberikan tambahan netto

karbondioksida pada lingkungan karena CO2 yang dihasilkan dari pembakaran etanol diserap kembali oleh tumbuhan dan dengan bantuan sinar matahari CO2 digunakan dalam proses fotosintesis. Di samping itu, bahan bakar bioetanol

memiliki nilai oktan tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan peningkat oktan (octane enhancer) menggantikan senyawa eter dan logam berat seperti Pb sebagai anti-knocking agent yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Dengan nilai oktan yang tinggi, maka proses pembakaran menjadi lebih sempurna dan emisi gas buang hasil pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor lebih baik. Bioetanol bisa digunakan dalam bentuk murni atau sebagai campuran bahan bakar gasolin (bensin). Dibanding bensin, etanol lebih baik karena memiliki angka research octane 108,6 dan motor octane 89,7, angka tersebut melampaui nilai maksimum yang mungkin dicapai oleh gasolin, yaitu research octane 88. Berdasarkan latar belakang tersebut akan sangat menguntungkan apabila dapat dimanfaatkan umbi talas menjadi suatu produk yang lebih mempunyai nilai jual, karena adanya kandungan karbohidrat yang tinggi yang berpotensi sebagai bahan alternatif dalam pembuatan alkohol (Bioetanol). Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk malakukan penelitian : Kajian Analisa Dan Eksperimental Penggunaan Bioetanol Berbahan Dasar Umbi Talas Sebagai Bahan Bakar Untuk Motor Bakar Ditinjau Dari Unjuk kerja mesin

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh penggunaaan bahan bakar Bioetanol berbahan dasar umbi talas terhadap unjuk kerja mesin. 2. Berapa nilai kalor bahan bakar premiun dengan nilai kalor bahan bakar Bioetanol yang berbahan dasar umbi talas. 3. Berapa perbandingan blending Bioetanol yang berbahan dasar umbi talas terhadap unjuk kerja dan nilai keekonomian yang optimal. 4. Berapa komposisi perbandigan emisi gas buang motor bakar berbahan bakar premium dengan Bioetanol yang berbahan dasar umbi talas.

1.3

Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang ada, maka dalam

penelitian ini diberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Bahan bakar yang digunakan adalah premium yang dijual di SPBU dengan bioetanol berbahan dasar umbi talas. 2. Tidak membahas proses pembuatan Bioetanol. 3. Mesin uji yang digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja motor bakar adalah Mesin Bensin 4-Langkah Honda GX-35 yang berkapasitas 35 CC. 4. Sistem pemasukan udara secara natural. 5. Kondisi udara atmosfer dianggap konstan, sehingga perubahan yang mungkin terjadi diabaikan.

6. Kinerja motor bakar yang dianalisis adalah o Daya (Brake Power) o Konsumsi bahan bakar spesifik (Specific Fuel Consumtion) o Emisi gas buang, yang diamati adalah karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2 ). 7. Alat uji yang digunakan untuk menghitung nilai kalor bahan bakar adalah "Born Kalorimeter". 8. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui komposisi emisi gas buang motor bakar bensin adalah " Aotulogic Gas Analyzer " 9. Uji kerja dan emisi gas buang motor bakar di lakukan dalam satu kali putaran (rpm).

1.4 Tujuan Pengujian 1. Untuk memperoleh perbandingan nilai keekonomian konsumsi bahan bakar premium dengan Bioetanol yang berbahan dasar umbi talas. 2. Untuk memperoleh perbandingan unjuk kerja motor bakar berbahan bakar premium dengan Bioetanol yang berbahan dasar umbi talas. 3. Untuk memperoleh perbandingan emisi gas buang motor bakar berbahan bakar premium dengan Bioetanol yang berbahan dasar umbi talas.

1.5 Manfaat Pengujian

1. Untuk mendapatkan nilai keekonomian pemakaian bahan bakar bioetanol


berbahan dasar umbi talas.

2. Memotivasi

masyarakat,

para

petani

pada

khususnya,

dalam

memanfaatkan lahan kosong untuk areal penanaman bahan baku bioetanol.

3. Sebagai pertimbangan terhadap pemerintah untuk menghemat devisa


negara terhadap anggaran subsidi bahan bakar premium.

4. Memberikan pertimbangan terhadap pemerintah untuk mengurangi


ketergantungan bahan bakar fosil khususnya premium.

1.6 Metode Penulisan Penelitian dilakukan di Institut Teknologi Nasional Malang dimana alat yang digunakan seperti pada lampiran. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : o Metode Literatur yaitu penulis menggunakan refensi dengan

memuat teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut serta pemanfaatan fasilitas internet. o Metode Eksperimen yaitu melaksanakan percobaan ( eksperimen ) untuk mendapatkan hasil atau bukti yang lebih akurat untuk mendukung dari perhitungan atau dengan pembuktian langsung dilapangan.

Metode bimbingan, dalam skripsi ini memerlukan bimbingan dan pengarahan dari dosen pembimbing sebagai bentuk koreksi terhadap penyusunan skripsi ini.

1.7 Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan skripsi menggunakan sistematis penulisan sebagai berikut : 1.7.1 Bagian awal skripsi, memuat hal-hal yang berhubungan dengan judul skripsi, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan abstraksi. 1.7.2 Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN, Berisis pembahasan tentang alasan yang mendasari

pengambilan atau pemilihan judul skripsi, selain itu juga dikemukakan rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI, Dalam bab ini berisi tentang landasan teori yang mendukung dalam melakukan sebuah analisa . BAB III METODE PENELITIAN Menjelaskan tentang pokok-pokok bahasan yang terdapat pada bab ini, yakni tentang diagram alir serta menjelaskan alat dan komponenkomponen yang dipakai. BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan mengenai perhitungan data hasil penelitian dan memaparkan pembahasan mengenai hal-hal yang terjadi berkaitan dengan hasil penelitian BAB V PENUTUP Bab ini merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan dari rumusan masalah berdasarkan analisa data serta saran. 1.7.3 Bagian akhir skripsi yang meliputi daftar pustaka, berisikan referensi yang mendukung dan menunjang penelitian dalam penyusunan laporan, serta lampiran-lampiran.

DAFTAR PUSTAKA

2.7

Diagram Alir Proses Bledding

Bioetanol

Uji Nilai Kalor

Uji Kadar

Bioetanol

Standard Campuran

Proses bledding Bioetanol+Premium

Tambah Aditif

Premium

Volume%

Volume%

Volume%

Uji Nilai Kalor ..% Data Hasil Uji

selesai

2.8

Diagram alir penelitian

Mulai

Premium

Bioetanol

Mengulang pengujian dengan putaran yang berbeda

 Volume Uji Bahan Bakar :  Putaran ; . rpm

Mengulang pengujian dengan campuran yang berbeda

Mencatat Data unjuk kerja

Menganalisa data hasil pembacaan alat ukur dengan rumus empiris

Analisa dan pembahasan

Kesimpulan

Selesai

2.9

Diagram alir pengujian emisi gas buang

Mulai

Menyambungkan perangkat alat pengujian Autologic gas analyzer

Mengosongkan kandungan gas pada alat uji

Memasukkan gas fitting kedalam knalpot

Menunggu kira-kira 2 menit sampai hasil pembacaan stabil pada layar komputer

Mengulang pengujian dengan putaran yang berbeda

seleai

Anda mungkin juga menyukai