Tujuan makalah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan ini guna memenuhi tugas akhir semester
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMI PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penilaian Berbasis Kelas. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas individu akhir semester 3 mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Siti Munawwarah
ii
DAFTAR ISI
.................................................................................................... iii 1 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................
2.1 Pengertian Penilaian Berbasis Kelas 2.2 Ciri Ciri Penilaian Berbasis Kelas 2.3 Manfaat Penilaian Berbasis Kelas 2.4 Keunggulan Penilaian Berbasis Kelas
.............................................. 3
.................................................. .................................................. .................................................. 3 4 4 5
....................................................................................... 6 .............................................................. 6
........................................................................... 9
iii
3.3 Hasil Kerja (Produk) 3.4 Tes Tertulis 3.5 Portofolio 3.6 Penilaian Sikap 3.7 Penilaian Diri BAB 1V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
........................................................................... 11
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan Indonesia telah banyak disadari oleh berbagai pihak terutama pihak pemerhati pendidikan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya peringkat mutu pendidikan yang berada pada posisi 69 dari 127 negara yang disurvei menurut data dalam Education for All (EFA) Globar Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan UNESCO. Fakta inilah yang menjadi salah satu latar belakang pemerintah Indonesia melakukan perubahan kurikulum yang berlaku. Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang berasal dari kurikulum 1994 (berbasis konten) menjadi kurikulum 2004 ( berbasis kompetensi) yang disempurnakan dalam kurikulum 2006 (kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang berlaku sampai sekarang, tentunya berimplikasi pada berbagai aspek dalam pendidikan dan proses pembelajaran ( Arifin,2010) Salah satu aspek dalam proses pembelajaran yang mengalami perubahan adalah kegiatan penilaian. Secara rinci, fungsi penilaian dalam pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi, yaitu (a) untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan peserta didik setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil penilaian ini selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar peserta didik (fungsi formati), dan untuk menentukan kenaikan kelas atau untuk menentukan lulus-tidaknya seorang peserta didik dari suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif); (b) untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran. pembelajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. komponen-komponen yang dimaksud antara lain ialah tujuan, materi atau bahan pembelajaran, metode dan kegiatan belajar-mengajar, alat dan sumber belajar, dan prosedur serta alat penilaian; (c) untuk keperluan bimbingan dan konseling, terutama untuk mengetahui hal-hal apa seorang peserta didik atau sekelompok peserta didik memerlukan pelayanan remedial, sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu di antara peserta didik; dan sebagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam rangka bimbingan karir; (d)
untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah. Hal ini berkaitan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik dan menilai program pembelajaran, yang berarti pula menilai ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dalam kurikulum yang berlaku saat ini penilaian yang diharapkan adalah penilaian yang bersifat otentik. Salah satu sistem penilaian yang memenuhi prinsip penilaian otentik adalah Penilaian Berbasis Kelas. Sistem Penilaian Berbasis Kelas telah disosialisasikan sejak diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi ditahun 2004. Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi yang pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar (Depdiknas,2002). Penilaian dapat dilakukan baik dalam suasana formal maupun nonformal, di dalam kelas,di luar kelas, terintegrasi dalam kegiatan belajar-mengajar atau dilakukan pada waktu yang khusus. Penilaian Berbasis Kelas dilakukan untuk memberi keseimbangan pada ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan berbgai bentuk dan model penilaian secara resmi maupun tidak resmi dengan berkesinambungan. Dengan perubahan kurikulum yang ditujukan untuk memperbaiki mutu pendidikan diharapkan berjalan dengan baik sehingga kualitas pendidikan di negeri kita semakin baik dan begitu pula dengan kualitas sumber dayanya.
1.2 Tujuan Makalah Tujuan makalah Penilaian Berbasis Kelas ini guna memenuhi tugas akhir semester 3( tiga) mata kuliah evaluasi pembelajaran pendidikan. 1.3 Manfaat Makalah Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut: a. Membantu mahasiswa sebagai calon guru memahami bentuk-bentuk Penilaian Berbasis Kelas. b. Sebagai bahan acuan dalam melakukan penilaian kegiatan belajar-mengajar c. Memberi informasi dan ilmu pengetahuan bagi calon guru mengenai perkembangan penilaian kegiatan belajar-mengajar.
2
Penilaiannya menggunakan acuan patokan atau kriteria dalam rangka mengetahui ketercapaian kompetensi siswa.
y y y y y y
Memanfaatkan pelbagai jenis informasi. Menggunakan berbagai-bagai cara dan alat penilaian. Menggunakan sistem pencatatan yang bervariasi Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan berbagai informasi. Mempertimbangkan kebutuhan khusus siswa. Bersifat holistik, yakni penilaian dilakukan dengan menggabungkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
pembelajarannya di kelas. y Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.
pencapaian, dan level pencapaian nasioal, dalam rangka membantu anak mencapai apa yang ingin dicapai bukan untuk menghakiminya. y Pengumpulan informasi menggunakan berbagai cara, agar kemajuan belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap. y Siswa perlu dituntut agar dapat mengeksplorasi dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi dalam menanggapi, mengatasi semua masalah
yang dihadapi dengan caranya sendiri, bukan sekedar melatih siswa memilih jawaban yang tersedia. y Untuk menentukan ada tidaknyakemajuan belajar dan perlu tidaknya bantuan secara berencana, bertahap dan berkesinambungan, berdasarkan fakta dan bukti yang cukup akurat.
Dan sebagainya
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks sebelum menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Contoh; untuk menilai kemampuan berbicara siswa, perlu dilakukan pengamatan berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan siswa akan lebih utuh. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat penilaian unjuk kerja adalah sebagai berikut: y Melakukan Identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir. y Menuliskan kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas. y Membuat kriteria kriteria kemampuan yang akan diukur jangan terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat diobsevasi selama siswa melakukan tugas. y Mendefnisikan kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diobservasi atau karakteristik produk yang dihasilkan. y y Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati Bila menggunakan skala rentang, perlu disediakan kriteria untuk setiap pilihan ( kompeten bila siswa.., agak kompeten bila .. ). y Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh orang lain dilapangan. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah cara mengamati dan memberi skor terhadap unjuk kerja siswa. Penilaian sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu orang agar faktor subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan 2 instrumen yakni : y y Daftar cek (ya tidak) Skala rentang (sangat kompeten kompeten agak kompeten tidak kompeten).
Pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, siswa tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian nilai tengah tidak ada. Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinuum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Contoh penilaian unjuk kerja : Berikut contoh penilaian unjuk kerja bidang matematika Nama : _____________________ Tanggal : __________ Kelas : _______________ Kompetensi Dasar : Menentukan panjang garis berat dan titik berat Indikator : siswa dapat memperagakan dengan benda konkret titik berat segitiga dalam kaitannya dengan keseimbangan. NO. ASPEK PENILAIAN YA TIDAK
Alat peraga sesuai dengan yang 1 ditentukan 2 3 Ala peraga dipakai saat penjelasan Penjelasan rinci
4 Hasil yang didapat tepat Memahami materi dengan menjawab 5 pertanyaan dari siswa lain Mencapai tujuan materi 6 pembelajaran JUMLAH
Kriteria penilaian Indikator Jika ada 6 jawaban ya Jika ada 4 5 jawaban ya Jika ada 2 3 jawaban ya Jika ada 1 atau tidak ada jawaban ya Nilai A B C D
Keterampilan menyelidiki secara umum Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas Contoh proyek dalam bahasa dan sastra indonesia yang dapat dinilai dengan
penilaian proyek antara lain penampilan teater sederhana dan penulisan karya ilmiah sederhana. Dalam bidang matematika penilaian proyek dapat digunakan dalam investigasi matematika. Dalam bidang IPA, penilaian proyek dapat digunakan dalam investigasi fisika, membuat pesawat sederhana atau praktik menanam kecambah.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian proyek 1. Kemampuan pengelolaan yang meliputi kemampuan dalam memilih topik (bila belum ditentukan secara spesifik oleh guru), mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan. 2. Relevansi, yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran ditinjau dari segi pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman selama proses belajar. 3. Keaslian, yaitu proyek yang dilakukan siswa merupakan karya nyata siswa dengan kontibusi guru pada petunjuk dan dukungan. Contoh penilaian proyek : Nama kelompok : .............................................................................................. Uraian tugas : Lakukanlah survei sederhana dilingkungan sekitarmu, mengenai data penduduk ( umur, pendidikan dan pekerjaan). Sajikan dalam bentuk tabel frekuensi,serta tentukan mean, median dan modus! Pedoman penskoran No. 1 Aspek Penilaian Persiapan a. Kelengkapan alat dan bahan survei b. Pembagian tugas kelompok Pengumpulan Data a.Kelengkapan data b.Kerapian data Pengolahan Data a. Keakuratan data b. Pembuatan tabel Pelaporan Hasil a. Penyajian data b. Ketepatan waktu Skor 2
10
Pengembangan produk meliputi tiga tahap. y Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan siswa merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. y Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan siswa menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
11
Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan siswa membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.
Untuk
produk
penilaian
biasanya
menggunakan
cara
holistik
atau
analitik. Cara holistik yang berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. Cara analitik terhadap aspek-aspek produk yang berbeda, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan. Contoh penilaian untuk produk teknologi pada tahap perencanaan termasuk kriteria yang berkaitan dengan desain dan pemilihan bahan pada tahap produksi termasuk kriteria yang berkaitan dengan aplikasi proses dan kemampuan menggunakan alat dan pada tahap appraisal termasuk kriteria berkaitan dengan pencapaian tujuan yang diinginkan. Contoh penilaian hasil kerja (produk) :
NO. ASPEK PENILAIAN Skor 1 2 3 4
1 Ketepatan pengukuran 2 Penggunaan alat dan bahan 3 Kebersihan lokasi pengerjaan 4 Kerapian hasil karya 5 Waktu pengerjaan JUMLAH
12
13
Hindarkan faktor-faktor yang tidak relevan dalam pemberian skor, seperti bagus tidaknya tulisan, kedekatan hubungan guru dengan siswa, dan perilaku siswa yang menyenangkan atau menjengkelkan.
Contoh tes tertulis : 1. Pilihan ganda Keliling lingkaran berjari-jari 21 cm adalah.... a. 48 cm b. 57 cm 2. Menjodohkan No. 1. 2. 3. 4. Pernyataan Menimbang tepung dalam kemasan plastik 0,5 kg mengukur panjang ruangan kelas mengukur panjang buku tulis menentukan lamanya pertemuan jawaban pilihan jawaban a.Rol meter b. Penggaris cm c. Jam tangan d. Stopwatch e. Timbangan kodok f. Timbangan emas c. 132 cm d. 164 cm
3. Essay Sebuah bak mandi bebentuk balok. Bagian dalamnya berukuran panjang 12 dm, lebar dm dan dinding 10 dm. Bak telah terisi air setinggi 8 dm. Mamat disuruh ibunya mengisi bak mandi itu hingga penuh. a. Berapa liter volum air yang harus ditambahkan mamat? b. Jika mamat mengisi bak mandi itu dengan menggunakan ember yang volumnya 9 liter sebanyak 20 ember, apakah bak mandi itu menjadi penuh? Jelaskan alasan jawabanmu.
3.5 Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil kerja siswa dalam bidang pendidikan berarti kumpulan dari tugas-tugas peserta didik. Portfolio merupakan salah bentuk dari
14
penilaian autentik, yaitu yang menilai keadaan sesungguhnya dari peserta didik. Portfolio cocok digunakan untuk penilaian di kelas, tetapi tidak cocok untuk penilaian dengan skala yang luas (Marzano & Kendall, 1996). Penilaian dengan portfolio memerlukan kemampuan membaca yang baik. Hal yang penting pada penilaian portfolio adalah mampu mengukur kemampuan membaca dan menulis yang lebih luas, peserta didik menilai kemajuannya sendiri, mewakili sejumlah karya seseorang.
Penilaian porfolio pada dasarnya adalah menilai karya-karya individu untuk suatu mata pelajaran tertentu. Jadi semua tugas yang dikerjakan peserta didik dikumpulkan, dan di akhir satu unit program pembelajaran misalnya satu semester. Kemudian dilakukan diskusi antara peserta didik dan guru untuk menentukan skornya. Prinsip penilaian portfolio adalah peserta didik dapat melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya di bahas. Bentuk ujiannya cenderung bentuk uraian, dan tugas-tugas rumah. Karya yang dinilai meliputi hasil ujian, tugas mengarang atau mengerjakan soal. Jadi portfolio adalah suatu metode pengukuran dengan melibatkan peserta didik untuk menilai kemajuannya dalam bidang studi tersebut.
Bagian-bagian portofolio Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bundel atau map berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai berikut. a. Halaman judul Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi nama siswa, kelas dan sekolah. b. Daftar isi dokumen Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam map portofolio. c. Dokumen portofolio Bundel dokumen portofolio berisikumpulan semua dokumen siswa baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan, koleksi lukisan,
15
maupun lembar-lembaran informasi yang dipakai dalam kegiatan belajarmengajar. d. Pengelompokan dokumen Dokumen-okumen dalam portofolio perlu dikelompokkan, misalnya
berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk mendapatkannya jika diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Btasan tersebut sangat berguna utnuk memisahkan antara dokumen satu kelompok dengan kelompok yang lain. Tidak semua berkas karya siswa didokumntasikan tetapai hanya karya siswa yang terpilih saja. Penelitian karya siswa yang terpilih merupakan kesepakatan antara pendidik dan siswa. e. Catatan pendidik dan orangtua Pada dokumen yang relevan baik berupa lembar kerja, Hasil karya, maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang bertugas dari pendidik harus terdapat catatan/komentar/nilai dari pendidik dan tanggapan orang tua. Lebih baik lagi jika terdapat catatan/tanggapan siswa yang bersangkutan, dengan demikian pada setiap dokumen terdapat informasi lengkap tentang masukan dari pendidik dan tanggapan dari orang tua. Setiap siswa juga memasukkan dokumen yang diperoleh secara mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah yang membuat anak tertarik untuk mempelajari atau mengkoleksinya. Sehingga dalam portofolio siswa, dokumen tidak hanya berasal dari pendidik atau pelajaran semata,tetapi juga berisi kumpulan koleksi siswa yang bersangkutan sesuai minat dan bakatnya. Dengan demikian, portofolio siswa akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari keaktifan siswa dalam belajar. Dari portofolio ini diperoleh informasi tentang bakat dan minat,kelebihan dan kekurangan dari setiap siswa yang sangat membantu pendidik dalam melakukan pembinaan kemampuan individu.
16
Beberapa karya yang dapat dikumpulkan dalam penilaian portofolio: KARYA UNTUK PORTOFOLIO Matematika Ilmu pengetahuan alam Bahasa Indonesia y Maket bangunan y Laporan eksperimen y Karangan y Proyek masalah y Gambar model y Puisi matematika y Alat teknologi y Naskah drama y Papan perkalian y Laporan penyelidikan y Naskah pidato y Papan pembagian y Laporan observasi y Poster y Cara cepat y Gambar alat y Sinopsis mengerjakan y Artikel sebuah topik sains y Laporan kunjungan matematika y Laporan kunjungan y Iklan y Deret matematika y Surat resmi y Surat pribadi y Abstrak dari buku y Catatan dari bacaan y Nskah AD/ART Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian portfolio adalah sebagai berikut. 1. Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan. 2. Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikumpulkan. 3. Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya. 4. Menentukan kriteria untuk menilai portfolio. 5. Meminta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil portfolionya. 6. Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai. 7. Dapat melibatkan orang tua dalam menilai portfolio. Penilaian dengan portfolio memiliki karakteristik tertentu, sehingga
penggunaannya juga harus sesuai dengan tujuan dan substansi yang diukur. Mata pelajaran yang memiliki banyak tugas dan jumlah peserta didik yang tidak banyak, penilaian dengan cara portfolio akan lebih cocok. Contoh penilaian portofolio : Nama siswa :_____________ Mata pelajaran : Matematika Alokasi waktu : 1 semester
17
NILAI
KETERANGAN
18
ASPEK PENILAIAN NO. ABSEN NAMA SISWA Minat Belajar Kerjasama Dalam Kelompok Inisiatif Partisipasi Jumlah Skor Nilai (Jmlh skor : 20 x 100%)
19
tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain sebagai berikut. y Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri; y Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya; y Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Contoh penilaian diri : JAWABAN YA TIDAK
NO. 1. 2 3 4. 5.
PERTANYAAN Catatan pelajaran matematika saya lengkap Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum pelajaran matematika dimulai Saya berusaha memahami pelajaran matematika Saya selalu berusaha hadir dalam belajar matematika Saya selalu keperpustakaan membaca tokoh-tokoh matematika
20
Penilaian Berbasis Kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan. Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat pada guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang berorientasi diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa.
Keseluruhan perubahan itu akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian yang dilakukan sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian berbasis kelas, memperlihatkan pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran.
21
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad sudrajat. 2007. Penilaian hasil belajar. (files.wordpress.com, diakses pada 15 Januari 2012) Fat Hurrahman. 2010. Penilaian berbasis kelas. (http://udhiexz.wordpress.com, diakses pada 13 Januari 2012) Halimah, Lely. 2007. Pengembangan Model Sistem Penilaian Berbasis Kelas Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Penilaian berbasis kelas.2009. http://pemudapemikir.wordpress.com, diakses pada 13 Januari 2012) Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si . 2011. Peringkat Pendidikan Indonesia Menurun (http://mudjiarahardjo.com, diakses pada 15 Januari 2012) Sugiyanto. 2010. Instrumen penilaian hasil belajar nontes dalam pembelajaran matematika..( http://www.slideshare.net, diakses pada 20 januari 2012) Universitas negeri malang. Penilaian berbasis kelas.(www.scribd.com, diakses pada 21 januari 2012)
22