Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan Vomiting and nausea bila diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah mual dan muntah.

Mual dan muntah bukan sebuah penyakit, melainkan gejala yang menyertai penyakit atau suatu kondisi penyakit. Secara definisi mual adalah suatu perasaan tidak nyaman pada kerongkongan dan lambung yang dapat berujung pada muntah; di mana muntah adalah proses mengosongkan lambung dengan seketika berlawanan dengan gerakan normal peristaltik esofagus sehingga isi lambung dipaksa keluar dari mulut. Kadang-kadang salah diartikan dengan kejadian mengeluarkan lendir atau dahak dari paru-paru dan tenggorokan.

Fakta Tentang Mual dan Muntah Semua orang pernah mengalaminya. Kejadiannya tidak terkait usia, jenis kelamin, atau pun ras. Merupakan keluhan yang sering membuat orang datang mencari pertolongan medis.

Penyebab Mual dan Muntah Secara patogenesis; mual dan muntah dikontrol oleh bagian yang sama di otak manusia dengan bagian yang mengontrol gerakan refleks tubuh. Jadi Muntah sebenarnya adalah refleks yang diperintahkan oleh otak kita. Sinyal muntah dapat merupakan hasil dari beberapa rangsangan seperti gerakan, bau, rasa, beberapa macam kondisi penyakit, emosi (seperti takut), sensasi nyeri, luka, dll.

Berikut adalah kondisi yang bisa menjadi pencetus terjadinya muntah: Kelainan pola makan (anoreksia dan bulimia) Keracunan makanan Infeksi virus Mabuk perjalanan Vertigo Migrain Trauma kepala Penyakit empedu Usus buntu Tumor otak Hidrosefalus Efek dari obat-obatan penahan nyeri

Efek samping obat-obatan anesthesi Efek dari Kemoterapi Konsumsi makanan terlalu banyak Konsumsi alkohol terlalu banyak Kehamilan

Kapan Mencari Pertolongan Medis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bila mual menjadi bertambah parah sampai mengganggu aktifitas. Bila muntah menjadi bertambah parah sampai tidak bisa makan dan minum lebih dari 8 jam. Bila disertai dengan perasaan haus yang luar biasa. Bila mual dan muntah disertai dengan pusing dan perasaan lemah; merupakan tanda dehidrasi. Bila diperparah dengan kehilangan keseimbangan saat berdiri. Bila disertai dengan nyeri yang sangat di bagian perut. Bila disertai dengan demam Bila muntah disertai dengan darah Bila didahului oleh suatu trauma pada kepala

10. Bila ada kondisi penyakit lain seperti penyakit hati, penyakit ginjal, atau kencing manis.

Diagnosis Mual dan Muntah Setelah anamnesis, untuk menegakkan diagnosis mual dan muntah dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Kemudian ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang mungkin diminta oleh dokter seperti: Pemeriksaan elektrolit Hitung jenis leukosit Urinalisis Rontgen dan atau CT-Scan bila dokter mencurigai karena trauma kepala.

Penatalaksanaan Mual dan Muntah Dilakukan Sendiri Hampir selalu mual dan muntah hilang dengan sendirinya dan dapat ditangani sendiri di rumah. Berikut adalah caranya:

1. Usahakan untuk tetap minum agar terhindar dari dehidrasi; terutama minuman isotonic dan jus buah untuk mengkoreksi hilangnya elektrolit. Minum dimulai sedikit-sedikit agar jangan malah mencetus muntah kembali. 2. Hindari susu dan produk-produk susu lainnya yang dapat memperparah mual dan muntah.

3. Bila mual sudah mulai berkurang, usahakan untuk mulai makan yang dimulai dengan makanan lunak yang mudah dicerna. 4. Minuman berjahe dan mint dapat mengurangi rasa mual dan menyetop muntah. Ini efektif bila mual dan muntah disebabkan karena mabuk kendaraan atau setelah operasi 5. Oleskan minyak angin pada otot perut yang dapat membuat otot perut lebih rileks.

6. Aromatherapy juga dapat dilakukan sendiri yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan rasa mual. 7. Bila tersedia minum obat-obat penghilang mual yang dapat dibeli OTC di apotek.

Dilakukan Dokter 1. Dokter akan meresepkan obat-obatan anti emetik seperti: metoclopramide, domperidone, ondansetron, prochlorperazine, promethazine, trimethobenzamide, dan hyrdoxizyne. 2. Kemudian dokter akan menangani kondisi atau penyakit penyebab mual dan muntahnya. Ini bisa dilakukan dalam waktu singkat atau pun lama, tergantung dari penyakit atau kondisi penyebabnya. 3. Bila terjadi dehidrasi, maka dokter akan memasangkan infus untuk Rehidrasi.

Follow Up Setelah Mual dan Muntah Istirahat dan banyak minum Minum obat-obatan yang diberikan oleh dokter Hindari gerakan tiba-tiba Hindari bau-bauan yang keras Tenangkan diri dan hilangkan rasa cemas

Pencegahan Mual dan Muntah Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol Hindari makan terlalu banyak dan terlalu cepat

Bila sering mengalami mabuk kendaraan, maka minumlah obat anti mabuk sebelum bepergian. Kemudian pandanglah objek yang jauh di luar jendela kendaraan.

Bila sudah terjadi mual, untuk mencegah muntah; Cobalah minum air putih sedikit-sedikit dan bawa beristirahat pada lingkungan yang tenang.

Anda mungkin juga menyukai