Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

Himpunan Kelompok Data (Arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redundensi) yang tidak perlu. Kumpulan File/Table/Arsip yang saling berhubungan yang disimpan daam media penyimpan Elektronik. Data atau informasi geografi, yang diturunkan dari peta-peta matematik, pengukuran pada umumnya mengandung lebih dari satu atribut yang diasosiasikan dengan lokasi spasialnya. Sebagai contoh, properties pemukiman yang menjadi daya tarik adalah area, lahan, sifat kesuburan tanah, Basis data spasial mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap. Tipe-tipe entity spasial ini memiliki properties topografi dasar yang meliputi lokasi, dimensi dan bentuk (shape). Hampir semua SIG memiliki campuran tipe-tipe entity spasial dan non-spasial. Tetapi, tipetipe entity non-spasial tidak memiliki propertiestopografi dasar lokasi. Dengan demikian, sebelum analisis SIG dapat dilakukan, diperlukan data tambahan untuk kemudian digabungkan sebagai basis data geografis. Walupun demikian, untuk mengelola data dan informasi atribut di dalam SIG tidak semudah yang dibayangkan. Untuk malakukannya diperlukan pemhaman tentang konsep konsep basis data geografis.

BAB II PEMBAHASAN
KONSEP SISTEM BASIS DATA
Sistem Basis Data adalah Suatu system untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan. Dengan System akses atau cara untuk mengambil informasi dari suatu file serta mengorganisasikan file tersebut menggunakan Teknik yang digunakan untuk menggambarkan dan menyimpanan pada suatu file. Konsep Basis Data terdiri dari : Enitity yaitu tempat,konspe,kejadian yang informasinya direkam. Atribut yaitu yang mewakili suatu entity. Data Velue yaitu informasi yang disimpan pada tiap atribut. Record yaitu kumpulan dari elemen elamen yang berkaitan untuk menginformasikan suatu entity secara lengkap. Table yaitu kumpulan record record yang mempunyai panjang elemen yang sama,atribut yang sama tetapi berbeda data velue. Data Base yaitu kumpulan dari table tabel yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi. DBMS yaitu kumpulan table yang saling berkaitan bersama program untuk pengolahannya.

Contoh konsep basis data

Secara lebih detail, keuntungan basis data terhadap sistem pemrosesan berkas adalah dalam hal : Kemubaziran data terkurangi Integritas data Independensi data Konsistensi data Berbagi data Sekuritas data Penggunaan data lebih mudah. Tujuan Dibangunnya Basis Data Kecepatan dan Kemudahan (Speed) Efisiensi ruang penyimpanan (Space) Keakuratan (Accuracy) Ketersediaan (Avaiability) Kelengkapan (Completeness) Keamanan (Security) Kebersamaan pemakai (Shareability)

Operasi Dasar Basis Data Pembuatan Basis Data (Create Database) Penghapusan Basis Data (Drop Database) Pembuatan File/Table baru ke suatu basis data (Create Table) Penghapusan File/Table dari suatu basis data (Drop Table) Penambahan data baru ke suatu file/table di sebuah basis data (insert) Pengambilan data dari sebuah file/table (Retrieve/Search) Pengubahan data dari sebuah file/table (Update) Penghapusan data dari sebuah file/table (Delete)

Komponen Basis Data


DATA, data tersimpan secara terintegrasi dan dipakai secara bersama-sama HARDWARE, perangkat keras yang digunakan dalam mengelola sistem database SOFTWARE, perangkat lunak perantara antara pemakai dengan data fisik. perangkat lunak dapat berupa data base management system dan berbagai program aplikasi USER, sebagai pemakai sistem

Data Ciri-ciri data didalam database :Data disimpan secara terintegrasi (integrated) : Database merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda, yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redundant) 3

Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared) : Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda

Hardware Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem database berupa:

Peralatan untuk penyimpanan database, yaitu secondary storage (harddisk, disket, flash disk, CD) Peralatan input (keyboard, scanner, kamera digital) dan output (printer, layar monitor) Peralatan komunikasi data (ethernet card, modem)

Software Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data physik pada database. Software pada sistem database dapat berupa:

Database Management System (DBMS), yang menangani akses terhadap database, sehingga pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan dan pengelolaan data secara detail Program-program aplikasi dan prosedur-prosedur

User Pemakai database dibagi atas 3 klasifikasi, yaitu:


Database Administrator (DBA) : Orang/team yang bertugas mengelola sistem database secara keseluruhan Programmer : Orang/team yang bertugas membuat program aplikasi yang mengakses database, dengan menggunakan bahasa pemrograman, seperti Clipper, VB, Oracle baik secara batch maupun online untuk berinteraksi dengan komputer End-user : Orang yang mengakses database melalui terminal, dengan menggunakan query-language atau program aplikasi yang dibuatkan oleh programmer

Aplikasi Basis Data Database Applications:


Banking: all transactions Airlines: reservations, schedules Universities: registration, grades Sales: customers, products, purchases Online retailers: order tracking, customized recommendations Manufacturing: production, inventory, orders, supply chain Human resources: employee records, salaries, tax deductions

Tujuan Sistem Basis Data 4

Mencegah data redundancy dan inconsistency Mempermudah dalam melakukan akses terhadap data Mempertimbangkan data isolation Mencegah concurrent access anomaly Mempertimbangkan masalah keamanan data Mempertimbangkan masalah integritas

Keuntungan Pemakaian Sistem Basis Data


Mengurangi redundansi : Data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja Menghindarkan inkonsistensi : Karena redundansi berkurang, sehingga umumnya update hanya sekali saja Terpeliharanya integritas data : Data tersimpan secara akurat Data dapat dipakai bersama-sama : Data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat bersamaan Memudahkan penerapan standarisasi : Menyangkut keseragaman penyajian data Jaminan sekuriti hanya dapat diakses oleh yang berhak Menyeimbangkan kebutuhan : Dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misalnya antara update (mengubah data) dengan retrieval (menampilkan data) didahulukan update

Kerugian Pemakaian Sistem Basis Data Mahal Diperlukan hardware tambahan


CPU yang lebih besar Terminal yang lebih banyak Alat untuk komunikasi

Biaya performance yang lebih besar


Listrik Personil yang lebih tinggi klasifikasinya Biaya telekomunikasi yang antar lokasi / kota

Kompleks Prosedur backup & recovery sulit Data Independence Kemampuan untuk melakukan modifikasi suatu definisi skema pada suatu level tanpa memberikan efek pada skema yang lebih tinggi dikatakan sebagai data independence (ketidaktergantungan data). Dua level dari data independence

Physical data independence adalah kemampuan untuk melakukan modifikasi pada level fisik, dengan tujuan untuk meningkatkan performa Logical data independence adalah kemampuan untuk melakukan modifikasi dari skema konsep tanpa menyebabkan perubahan pada program aplikasi

Perlunya Prinsip Data Independence


Database administrator dapat merubah isi, lokasi dan organisasi database tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada Vendor hardware & software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security dan integritas data, dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan user

Transaction Management

Sebuah transaction adalah sekumpulan operasi yang ditunjukkan sebagai sebuah fungsi logik tunggal dalam sebuah aplikasi basis data Transaction-management component menjamin bahwa basis data dalam keadaan konsisten (correct), memberitahukan kegagalan system (cth. power failures and operating system crashes) dan kesalahan transaksi Concurrency-control manager mengontrol interaksi yang berada pada concurrent transaction, supaya menjamin konsistensi dari basis data

Database Users Users dibedakan dalam caranya berinteraksi dengan sistem:

Application programmers (Programer Aplikasi) berinteraksi dengan sistem melalui pemanggilan DML, yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (C, C++, Java, VB, php) Sophisticated users (Casual user / User Mahir) berinteraksi dengan system tanpa menulis modul program. Mereka menyertakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS Specialized users (User Khusus) menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa DBMS yang bersangkutan Nave users (End User / User Umum) berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program permanen (executable program) yang telah ditulis / disediakan sebelumnya Contoh, orang yang mengakses basis data dari web, teller bank, staf kasir

Database Administrator

Database Administrator mengkoordinasi semua aktifitas basis data Database Administrator memiliki pengertian yang baik tentang sumber daya informasi perusahaan dan kebutuhannya Satu alasan utama untuk memiliki suatu DBMS adalah untuk memiliki suatu pusat pengendalian terhadap baik data maupun program dalam mengakses data Orang yang melakukan pengawasan terhadap sistem ini dinamakan Database Administrator Fungsi dari Database Administrator adalah: - Schema definition (mendefinisikan skema) - Storage structure and access method definition (mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode akses) - Schema and physical organization modification (melakukan modifikasi organisasi skema dan fisik) - Granting user authority to access the database (Memberikan jaminan hak untuk mengakses data) - Specifying integrity constraints (Membuat spesifikasi untuk kendala integritas) - Monitoring performance and responding to changes in requirements (melakukan monitor kinerja dan bertanggung jawab dalam perubahan kebutuhan)

ABTRAKSI DATA
Abstraksi data merupakan tingkatan/level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Kegunaan utama sistem database adalah agar pemakai dapat menyusun suatu pandangan abstraksi data. Bayangan mengenai data tidak lagi memperhatikan kondisi sesungguhnya bagaimana satu data masuk ke dalam database, disimpan dalam disk di sektor mana, tetapi menyangkut secara menyeluruh bagaimana data diabstraksikan atau digambarkan menyerupai kondisi sesungguhnya yang dihadapi oleh pemakai sehari-hari. Sistem sesungguhnya tentang teknis bagaimana data disimpan dan dipelihara seakan-akan disembunyikan kerumitannya dan kemudian diungkapkan dalam bahasa gambar yang mudah dimengerti orang awam (Harianto Kristanto, 1994). Untuk mendukung kepraktisan, DBMS menyediakan pandangan abstrak terhadap data bagi pengguna. DBMS berusaha menyembunyikan detail tentang bagaimanna data disimpan dan dipelihara. Namun tentu saja hal ini dilakukan dengan sedapat mungkin mengusahakan data agar dapat diakses secara efisien.Pemakai dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan abstraksi saat memandang database yaitu: Level Phisik : Level abstraksi paling rendah, menggambar bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini tentu paling kompleks, struktur data terendah digambarkan dalam level ini. Level Konseptual : Level ini merupakan level abstraksi data yang lebih tinggi yang menggambarkan data apa yang disimpan dalam database dan hubungannya yang terjadi antar data. Level ini menggambarkan keseluruhan database, pemakai tidak memperdulikan lagi kerumitan dalam struktur fisik, tetapi data-data digambarkan dengan menggunakan garis dan keterangan. Model ini tidak tergantung dari DBMS yang digunakan, tidak tergantung dari hardware yang digunakan serta tidak 7

tergantung phisikal model. Perancangan model ini penekanan tinjauan dilakukan pada struktur data dan relasi antar tabel. Tidaklah perlu dipikirkan tentang terapan dan operasi yang akan dilakukan pada database. Level Pandangan Pemakai : Level tertinggi ini menggambarkan sebagian dari keseluruhan database. Pada level ini hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai. Hal ini disebabkan beberapa pemakai database tidak membutuhkan semua isi database. Level ini sangat dekat dengan user/pemakai. User butuh sebagian dari database. Ada beberapa kelompok user dengan pandangan berbeda butuh data dalam database.

Abstraksi data merupakan tingkatan/level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Tiga level abstraksi data : 1.Level Fisik (Physical Level) Pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri dan berkompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan/pengorganisasian data (teks, angka, himpunan bit data, dll). 2.Level Lojik/Konseptual (Conseptual Level) Menggambarkan data apa yang sebenarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain. 3.Level Penampakan (View Level) Untuk pemakai yang hanya membutuhkan sebagian data/informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata pemakai diatur oleh aplikasi end-user. Komponen DBMS 1. Kamus Data Kamus data (data dictionary) digunakan untuk menyimpan deskripsi data yang digunakan dalam basis data. Setiap elemen data antara lain memiliki tipe dan ukuran. Kamus data terkadang juga berisi ketentuan yang mengatur nilai yang bisa dimasukkan dalam field. Sebagai contoh, jika definisi sebuah field menyatakan bahwa hanya huruf P dan W yang dimasukkan ke dalam field bernama Jenis_Kelamin, maka sistem akan menolak sekiranya pemakai memasukkan data L ke field tersebut.

2. Utilitas Utilitas digunakan untuk memudahkan pemakai dalam menciptakan basis data dan tabel serta dalam memanipulasi data. 3. Pembangkit Laporan Pembangkit Laporan adalah fasilitas yang disediakan kepada pemakai untuk membuat laporan dengan mudah. 4. Pembangkit Aplikasi 8

Pembangkit Aplikasi adalah fasilitas yang digunakan untuk membuat tampilan yang digunakan oleh pemakai yang akan menggunakan aplikasi basis data (tampilan seperti ini dikenal dengan istilah formulir), misalnya untuk mengisikan data. 5. Keamanan Akses Fasilitas keamanan akses digunakan untuk mengatur hak akses pemakai. Keamanan akses dapat berupa pengaturan wewenang akses terhadap pemakai tertentu. Misalnya, pemakai dapat mengubah isi tabel Mahasiswa, tetapi pemakai B tidak. DBMS seperti pemakai B tidak. 6. Pemulihan Sistem Fasilitas pemulihan sistem berfungsi untuk mengembalikan data semula ke basis data sekiranya terjadi kegagalan sistem. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk menangani pemulihan sistem yaitu mirroring, reprocessing, dan rollbac DBMS umumnya mengandung komponen-komponen berikut:1. Kamus Data Kamus data (data dictionary) digunakan untuk menyimpan deskripsi data yang digunakan dalam basis data. Setiap elemen data antara lain memiliki tipe dan ukuran. Kamus data terkadang juga berisi ketentuan yang mengatur nilai yang bisa dimasukkan dalam field. Sebagai contoh, jika definisi sebuah field menyatakan bahwa hanya huruf P dan W yang dimasukkan ke dalam field bernama Jenis_Kelamin, maka sistem akan menolak sekiranya pemakai memasukkan data L ke field tersebut. 2. Utilitas Utilitas digunakan untuk memudahkan pemakai dalam menciptakan basis data dan tabel serta dalam memanipulasi data. 3. Pembangkit Laporan Pembangkit Laporan adalah fasilitas yang disediakan kepada pemakai untuk membuat laporan dengan mudah. 4. Pembangkit Aplikasi Pembangkit Aplikasi adalah fasilitas yang digunakan untuk membuat tampilan yang digunakan oleh pemakai yang akan menggunakan aplikasi basis data (tampilan seperti ini dikenal dengan istilah formulir), misalnya untuk mengisikan data. 5. Keamanan Akses Fasilitas keamanan akses digunakan untuk mengatur hak akses pemakai. Keamanan akses dapat berupa pengaturan wewenang akses terhadap pemakai tertentu. Misalnya, pemakai dapat mengubah isi tabel Mahasiswa, tetapi pemakai B tidak. DBMS seperti pemakai B tidak. 6. Pemulihan Sistem 9

Fasilitas pemulihan sistem berfungsi untuk mengembalikan data semula ke basis data sekiranya terjadi kegagalan sistem. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk menangani pemulihan sistem yaitu mirroring, reprocessing, dan rollback.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

10

Sistem berkas atau pengarsipan adalah suatu sistem menyusun dan mengelola recordrecord menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara pemodelan data.

DAFTAR PUSTAKA tq/hpt/www.tutorial-mapinfo-basis-data.html

11

12

Anda mungkin juga menyukai