Anda di halaman 1dari 2

4.1.4. Perlakuan Kelarutan Oksigen a. Pengukuran Ikan Uji Tabel 23.

Pengukuran ikan uji pada perlakuan kelarutan oksigen Jenis Ikan Uji PT (cm) PS (cm) TB (cm) Ikan nila merah 17,00 8,00 3,50 (Oreochromis niloticus)

b. Pengamatan Gerakan Operculum Tiap Menit Tabel 24. Pengamatan gerakan operculum pada perlakuan kelarutan oksigen Waktu Gerakan Operculum Tingkah Laku 8.25 79 Aktif bergerak kebagian atas erlemeyer 8.55 71 Aktif bergerak kebagian atas erlemeyer Gerakan operculum lebih cepat 9.15 22 Ikan menempel pada ujng mulut erlemeyer Gerakan lambat Posisi badan ikan berdiri 9.45 20 Ikan berada didasar Badan ikan miring Gerakan operculum semakin lambat 10.15 Ikan Mati dan operculum tidak bergerak operculum

4.2.4. Kelarutan Oksigen (DO)

Pada perlakuan kadar oksigen terlarut ikan yang diamati mati pada interval penghitungan waktu ke 4 atau pada jam 10.15. Hal ini dikarenakan kadar oksigen yang terlarut didalam wadah Erlenmeyer sudah tidak mencukupi lagi sehingga lama kelamaan ikan akan lemas dan mati. Pada dasarnya jika kadar DO dalam air tinggi maka respirasi yang terjadi didalam tubuh ikan juga akan mengalami peningkatan kadar DO dalam air yang rendah yang tidak diikuti dengan prinsip dasar yang ada sehingga menyebabkan ikan mati (Adrianto, 2007). DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Tuhana. 2007. Pedoman Praktis Budidaya Ikan Nila. Absolut, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai