Anda di halaman 1dari 41

Tatapan Wanita Alangkah tajam berharap penuh rasa Berdecak kagum dengan penuh kasih jika kau melihatnya

Betapa nyata mata memandang penuh keanggunan tatakala kau duduk di pelaminan, kemudian menjadi seorang ibu dan terlelap dgn pesona Sedikit rasa ragu berjuta perhatian yang kau berikan Ternyata benar-benar rasa tulus Tapi kenapa banyak yang sering merusak harga diri ..........penantian terlalu dalam Kehawatiran dan kecemasan selalu menyelimuti Alangkah indahnya kau diciptakan Bersyukur telah mengenal Melihat Mendengar Merasakan............................................................................... ......... Garut 23 mei 2006

Istikomah

Telungkup Tengkurap Terbangun Berdiri Tertatih Berjalan Berlari Terbang Tawakal Sabar Awal 23mei2006

Pemikiran Dusta Jika aku berpikir dan mulai berpikir, banyak kata kenapa dan mengapa harus kenapa yang aku tanyakan jika aku kembali terpikir tentang hati,perhatian ,dan cinta Walau aku tahu itu sangatlah lumrah,biasa tapi teramat luar biasa Kadang aku terlelap dikedalaman hati yang membawa aku pergi ke antah barantah, aku melihat kilauan mutiara bersinar diatas pelupuk mataku dengan amat indahnya. Walau asa aku meriuh bagai air tawar bertemu dengan air hujan Ahk.... suara cekikan tangis bergelimang air mata bagai merindukan hujan bagi sang mentari karna sang pujangga hati tak kunjung kepangkuan diri . kembali bertahan dalam cinta,hati, dan air mata Terbuai aku memikirkan hal yang sudah jelas kuketahui 23mei2006

Paruh Merpati Egoisnya duka lara tak kunjung datang Paruh merpati jadi saksi bisu akan keadaan diri

Pelepah daun-daun yang menjadi sarang kelemahanmu Bersama angin kau berjalan dalam terang benderang dunia yang penuh kegelisahan Tapi betapa hebatnya kau yang tak pernah mengeluarkan air mata Wahai kau merpati alangkah indah bila kau tak punya paruh Tapi lebih indah jika kau mempunyai paruh yang berbentuk bunga, Dan sangat indah bila mempunyai bibir dan bicara: aku menyayangi mu.... 23 mei 2006

Tinta biru Jari jemari bergetar merangkai kata dengan pena Tatkala aku tertimpa hati suka.... Disecarik kertas aku menyatakan curahan kasih berpadu

keikhlasan hati Tinta birupun tersenyum saat mendengar sebuah romansa percintaan Dengan segetir harapan dan keambiguan diri, aku berlari dalam kertas bagai tinta biru yang mewarnai hari Sebuah rasa yang tak mungkin aku lupakan Garut, 23 mei 2006

.,? Terkulai dibawah keraguan Didasari pertanyaan tak terungkap Mengapa terus mengintai bersama pasir dan tetesan air hujan menyatu dengan kepuasan amarah dendam Lika liku perjalanan seorang hamba mencari yang tak terungkap, sekalipun sudah terungkap Kegelapan hati tak menjadi keurungan bagi sang pencinta sejati yang mencari jati diri kasih Senyuman tanpa rasa hilang diterpa ilalang musim

semi Seperti kegemilangan jatah makanan yang tersedia di bawah dengkul dan air mata Garut, 24 mei 2006

Lemari yang Berjasad Akuingin hidup selayaknya yang hidup Bosan dengan yang terlihat dan rasakan, kadang memang itu sifatku untuk melawan takdir Pernah terbayang untuk bergerak dan berbicara tapi tetap tak bisa Aku...bosan dengan diri tegak, dan diam terus diamdiam sehingga diam Akumuak dijadikan tempat yang hanya dijadikan simpanan Pakaian simpanan Uang simpanan Barang simpanan, dan.... wanita simpanan,,,,,,,? Aku...terluka meratapi dunia dan takdir jika aku bernyawa dan menangis tersedu sedan Garut ,20 juni 2006

Konflik Jiwa Hanya karena aku begitu kau begini Hanya karena diri bilang ini dan kau itu Aku bilang sedikit kau bilang lebih sedikit Antara yang salah dan yang benar Yang terpuji dan yang buruk Yang halal dan yang haram Yang enteng dan yang berat Yang jelek dan yang terjelek Yang pahit dan yang amat pahit Walaupun itu hal yang sepele kau anggap besar Antara yang kanan dan yang kiri saling menjegal Hanya satu jalan dan cara ....dengan ketekadan hati,! ternyata itu bukan??? dan kata kunci yang dapat membuat sempurna adalah keikhlasan jiwa Garut, juni 2006

Temperatur Dalam kesendirian aku berjumpa dengan keramaian Anggun aku menatap kepedihan yang berkunjung

menatapku Masalah dan masalah terus datang silih berganti Hanya hayalan yang dapat menenangkan jiwaku Walau perih tapi terpaksa Kadang aku berpikir harus bagaimana? Keluh kesah jati diri makin terdengar nyaring Terbahak bahak kotor dan bersih menggema Panggilan nurani sisi dari hatiku pun bingung dengan apa yang kurasakan Pernah aku berpikir untuk hal yang tak berguna dan berdosa, hanya untuk mengejar kebingungan ku Maaf sejuta kali maaf aku memohon pada diriku Garut, 12 Januari 2007

Mimpi Aku pernah bertelanjang di atas warna putih dan

berteriak Ada suatu jalan menghampar diatas tikar kasar yang terselubumg duri Disana aku memejamkan mata melihat hiasan universal Walau getaran jiwa aku rasakan, tapi entahlah . Semua mimpi atau batu yang bicara. Tujuh ratus kali aku bermimpi buruk dan lima ratus kali aku bermimpi mendapat kebahagiaan dan seribu kali aku tak bermimpi

Mendung dan jarum kearahku Bersama detak jantung dan cacian Merasuk kedalam jiwaku Aku hanyut kedalam gaelombang kesakitan Bersama riak-riak kepedihan Apakah kau tahu, kau melukai hatiku Dulu ; Angin telah kuputar dari timur kebarat Gunung-gunung telah kupindahkan kelaut Bulan kusandingkan dengan matahari Hanya untukmu...... Kau sang peracun cinta Maafkan aku.... Bersama telah kulewati dengan kehangatan Kau menari, berdansa penuh keceriaan Kau dan aku melukis keindahan langit bersama Dan kini kau hianati aku .........sang pendusta cinta 12 agsr 06

Raksa Hati gerimis memancarkan

Sajak Sang Penyair Tua Tiris dan amat dingin dikala malam sehabis senjakala

Bulu romapun berdiri kaku seolah berteriak menginginkan kehangatan. Di tepian jalan duduk seorang lelaki tua yang mengenakan mantel tipis dengan beberapa sobekan berada di lengannya Terlihat lelaki tua itu termenung dengan secarik sajak yang lusuh bagai air mata seorang ibu. Tatkala ia termenung petir dan halilintar membangunkan lamunannya kemudian dengan mata yang berkacakaca sang lelaki tua melantunkan sajaknya dengan parau teringat disepanjang pemukiman ethiophia hidup seorang anak yang tak berdosa dan tak berdaya terikat dalam penderitaan mendekat dalam kematian, anak kecil itu bahagia bila menemukan rumput ilalang untuk dijadikan makanan, kadang dia sedih jikalau maut tak mau menjemputnya. Sebenarnya dia mempunyai istana yang cukup mewah baginya , istananya...istana yang kuat dan anti air, karna bahannya terbuat dari kardus dan kertas koran yang ia dapatkan sehabis perang dunia kedua. Orang tua anak itu ialah kesunyian dan kesepian karna anak tersebut ditakdirkan untuk sendiri dan tabah dengan kematian keluarganya akibat biadab dan keserakahan

perang busuk. Anak itu ialah malam hari yang tak pernah menuju siang. Anak itu ialah bintang yang telah terjatuh dan kemudian menjadi batu. Anak itu ialah kegembiraan karna kesakitan yang teramat dalam. Anak itu ialah bagan kematian diskriminasi kelelahan jiwa. Anak itu ialah korban dari kekejaman perang. Anak itu ialah semangat hidup bagi seorang penyair Anak itu ialah.......anak itu ialah....aku....! aku ...sang lelaki tua tak berdaya yang menunggu....menunggu dan terus menunggu akan datangnya kematian.

Persembahan seorang anak

Tiba aku untuk mengejar angan dan cita-cita Merobah nasib dan takdir Aku pergi bersama ketekadan dan doa Oh...Ibu anakmu yang hina akan berjuang kemedan perjuangan Oh....Ibu aku mohon doa mu yang menyertaiku membawa anakmu ini kejalan putih dan lurus bagai tanganmu yang suci Inilah jalanku Ibu, untuk selalu dan harus lepas darimu, harus mengenal jati diri walau aku tak boleh lupa sakan dirimu Percayalah aku akan kembali dengan membawa riak-riak perjuangan dan kekuatan air mata yang bisa membuatmu bangga Ibu.......aku sadar itu tak bisa menggantikan cintamu yang sebesar langit dan bumi, dan seharum aroma kasturi, dan sekokoh gunung alaska Walaupun demikian inilah persembahan untukmu ibu persembahan seorang anak yang tak berguna untuk ibunya....... Terima kasih .....ibu

Animo Atavisme (hasrat yang kuat untukmemunculkan sifat-sifat terdahulu) Tertidur telungkup, kemudian aku terbangun dan melihat sesosok tubuh besar menjulang 12 kali lebih besar dari tubuhku, kuperhatikan tangannya begitu putih bagai kafan yang dibuat oleh rembulan,lalu kulihat kakinya yang penuh dengan otot layaknya senjata pandawa yang digunakan untuk melawan kurawa, serta kemudian kupandang wajahnya...terus kupandang dan kuamati lalu aku terbayang akan satu wajah yang begitu amat kukenali, siapa wajah itu aku bertanya dalam hati siapa...siapa wajah itu?, Lalu aku pun sadar bahwa itu adalah wajahku...rupaku ,wajah...muka...rupa

itu ternyata diriku! Kalau itu diriku lalu aku ini siapa? Jiwa ini milik siapa? Kemudian terdengar suara lantang: Kau hanya kesia-siaan panjang dalam kenangan, ketakberdayaan, kepenatan, dan keluhan panjang dan itu semua telah menguasai hatimu, kau harus sadar itu semua karna kau telah dikuasai oleh nafsu yang tlah mengalahkan akal sehatmu. Dulu kau adalah harapan, cita-cita, intan berlian dan hati bayi yang suci bersih, tapi sekarang kau tak lain seperti sebongkah batu yang dikubur didalam tanah, atau puing-puing reruntuhan yang dibawa oleh angin. Apakah kau ingin tahu siapa aku? Aku adalah dirimu yang telah kau buang dan injakinjak seperti kotoran,dan kau jadikan aku sampah busuk kemudian kau lempar aku dalam suasana sepi dan mati, tapi sekarang aku lahir kembali aku adalah pesona langit dan matahari yang akan membakar dirimu ,sekarang aku adalah hujan yang datang setelah musim kemarau berkepanjangan, dan sekarang aku adalah dirimu yang nyata dan sebenarnya. Kemudian akupun termenung dalam kegelapan dan kepahitan yang berujung kenistaan dan akupun hilang bersama puingpuing mimpi.

jarum Maut Tatkala buih ombak terdengar menderu kencang dalam kesepian, orang-orang berlari bagai kuda yang dikejar serigala, petani berteriak bagai seorang anak kehilangan ibunya,nelayan ketakutan layaknya hari akan kiamat,anak-anak kebingungan, heran mencari ibu bapaknya yang entah kemana. Gelombang tinggipun beserta air kematian langsung melahap papan, besi berjalan, ibu,bapak, anak, kakek,nenek dan semua yang ada dalam kematian, bagaikan ular memakan telur puyuh. Setelah porak poranda ditelan air laut, Ada yang berkata Itu adalah jarum maut bagi mereka, adapun orang gila mengatakan itu kesempatan emas untuk meraih berlian. Ada juga yang berteriak itu adalah cobaan dan siksa tuhannya.

Beragan(mati mendadak) Dalam Kenistaan Berisik mendengar orang-orang dalam bangsal Yang tak jelas apa yang mereka omongkan Walau terhalang ding-ding tetap saja bising mulut tajam mereka terdengar Kejadian itulah yang membuncahkan hatiku

Sederet tulisanpun kutulis dalam buklet hitam yang kepenatan dan kesengsaraan Kapankah Kau mati pikirku dalam hati Tiba-tiba saja aku merasakan sakit yang tiada terkira teras teriris kujang panjang yang diarahkan kekepala ku Bangsat ku maki kesakitanku bagai menghina lonte Kemudian rasa sakit berganti menjadi tiris bagaikan aku telanjang dan berenang di samudra Artik Akupun menendang segelas air di meja prrakk gelas pun terjatuh diiringi suara lantangku yang memaki orang-orang yang berbaju putih Kemudian akupun .....mati.... dengan perasaan dengki.

TAK TAHU DIRI Sendal Jepit bilaNG Bakiak harusnya kau itu sadar karna kau terbuat dari kayu dan bagiku kau sangat mEnJijikan mem@ng apa salahHku saMpai kau sebut aku menjijikan, memangnya aku berbuat apa pada kau Jepit? kata BakiAk Sandal JepiT mEnJawaBkarna ya kau terbuat dari kAyu! memangnya kenapa kalau aku terbuat dari kayu?apa salah Kalau aKu teRbuAt daRi kayu? sahut Bakiak karna kau dari kayu jadinya kau amat jelek bakiak timpal sandal JePiT Bakiak pun heran ini kan bukan mauku,jepit! mauku aku ini seperti SiSepatu yang hidupnya selalu digosok dan memakai minyak wangi, tapi apa mau dikata kalau aku begini Toh akupun bersyukur masih bisa dipakai sama orang banyak

Sandal jepit menghina dasar udah kau itu blagu sok suci ,heh..bakiak, harusnya kau itu mati saJa! kalaupun aku ditakdirkan mati sekarang aku sudah siap tOh aKu tidak taKut matibalas Bakiak Sandal Jepit Pun mendongkol lalu perGi meniggalkan Bakiak. Heh...

Liur Tikus Putih Tepat tengah hari jendela di gudang bawah tanah Belmin terbuka dan kulihat ada seekor tikus putih yang bercanda dengan ilalang yang tumbuh di ballroom yang sangat dingin Tikus! ...bilingual apalah itu artinya............................................................

...........

Kerikil berdarah bebatuan Arak-arakan semut memanggil angin dengan siulan yang melengking tinggi membuat sang rajawali menjadi raja langit biru. Terlihat di sudut jagat raya kerlipan cahaya bulan dan kemudian mengedipkan matanya kepada bintang berlian bagai cahaya kemerlapan jalan raya. Bagai menanti delima yang merekah aku bernyanyi dalam gelap gulita nasib yg kelam dalam pikiran yg gila.

Adil Dan Kasar Adil . Ketika engkau salah dan terdakwa Adil.tatkala ingin terlihat adil,!! Adil jika tak ada yang diadili, Siapa? Adil bila ada uang dan jabatan kursi walaupun dari plastik Adil karna sudah bosan dengan kejahatan Adil ...... Adil......apakah itu adil?dan apakah adil itu? Apakah itu Seruan batin?!!!!!!!!!!!!!

Literatur Hati

Mungkin aku berpikir tak ada yang harus dicemaskan, tapi semakin aku mengerti semakin banyak pula keraguan yang aku rasakan dimana saat datang ketulusan dan keikhlasan yang kadang sering membawa luka dan air mata, tapi aku percayadikemudian hari ketulusan tersebut dapat membuahkan hal yang kita inginkan. karna sebuah kebahagiaan dapat diraih jika kita merasakan pengorbanan. suatu cobaan yang memerlukan

KERIPUT DOSA TERNGIANG DIATAS JARI JEMARI MELAMBANGKAN KENISTAAN YANG TERKUNJUNG DATANG MENGHAMPIRIKU BERSAMA DENGAN KEGELAPAN AKU TERBAWA ARUS MENUJU BINTANG MAUT YANG MENJEMPUT JIWA SEORaNG PENDOSA YANG TERBELALAK KARENA DUSTA UFUK TIMUR BERGANTI MENJADI HARI PENANTIAN, YAITU HARI

AKHIR DARI SEGALA AKHIR...............................

Serojawati Pergi jauh aku tak masalah karna terlalu bising aku disini Aku Seroja gadis desa yang terombang ambing karna dilema orng tua aku tak punya keluargapun tak ada Aku hidup hanya diam di penampungan Kotor bagi para lonte Aku tak punya siapapun didunia ini melainkan kotoran dan tikus putih pikirku aku kini harus mengakhiri hidup, tapi aku tak mau untuk mati dalam kekotoran Tuhan engkau dimana? Adakah Engkau didunia ini tangis darah dan bencana telah

ku cucurkan hina dan keterpurukan telah kurasakan kebahagiaan kau dimana? Setahun kemudian...... aku pergi dengan senang hati Kebahagiaan datang silih berganti Sembilan bulan yang lalu aku pergi dan bertemu kondektur setengah baya di dalam bis menuju luar kota Dia biasa tapi hatinya luar biasa, dia menolongku dan akhirnya dia melamarku Lalu aku hidup berdua walau ditemani dengan kesengsaraan Hidupku makin sengsara tapi hati bahagia dan berjuang sampai titik penghabisan ...Tuhan ternyata kau ada... Ideologi Berdarah Terpekur dalam bungkusan kafan mereka menyuarakan argumen idealisme, aku bermuka dua dalam wacana politik dan sosial. Jarum individual menusuk bokong dan berkata tentang kepalsuan

predikat independen yang menyorakan keadilan demokrasi, susah payah dia para manusia berkata demokrasi berdarah. Tiga anak kecilpun menjadi saksi kebekuandemokrasi yang berujung hitam, yang berpangkal dari ketidak adilan pemimpin..........

Plin-plan Kadang aku serakah Kadang aku ingin berkorban Aku memang plin-plan Tapi aku juga memiliki ketegasan Aku adalah sombong Namun aku juga rendah hati Aku bodoh dan akupun pintar Angin malas dan ingin rajim Untuk hidup dan untuk mati

Kesaksian Terapan Ber-iring berjalan ketaman kehidupan Ditemuigubuk mewah didalam lencana Menyusuri kawah nirwana yang pekat penuh aroma Kemudian cin-cin pun hilang dan terjatuh di nirwana pelupuk mata Dicari, kemudian terperosok ditanah yang berinterpretasikan kesunyian Dan akhirnya lenyap dalam kegelapan

Hikmah diantara Bathil Aku tak tahu apa yang kurasakan Saat-saat setiap kali aku berbuat hina,selalu merasakan sangat hina. Kadang aku termenung saat aku berbuat bathil. Didalam arguman saat termenung hatiku berbicara : Siapakah aku? Apa yang aku lakukan? Memang aku Tuhan? Aku merasakan kenikmatan, tapi akupun

merasakan hinaan bagai batu sebesar bumi akan menimpaku Kemudian aku menangis dan beristighfar dan hatiku berkata kembali : Ya Allah didalam syukurku aku bersyukur kepada Maha Pemberi syukur, alhamdulillah inilah hikmah yang aku dapatkan.

Pemikiran Humanistik Manusia menjung-jung tinggi

manusia Manusia memuji manusia Manusia bertuhankan manusia Semua manusia dituhankan Semua pribadi manusia itu tuhan Dan tuhan itu manusia Manusia mati! Tuhanpun mati!

Runcingnya Serbia Terhadap Bosnia Mata rajawali memandang dalam interpretasi duka, saat menatap seonggok batu yang dilempar terbang oleh seorang

punggawa berdarah kearah pembuat banjir darah Anak-anak mati, anakanakpun jadi korban. Bapak mati,bapak pincang, bapak mati hancur tepotong karna menginjak ranjau, ibu mati karna kehabisan air mata, dan semua menjadi korban. Saat ini kau masih menjadi jagoan, tapi nanti kau akan mati dan berada di neraka sebagai serpihan Terkutuk kau dipenyimpanan setan.

NURANI

Manusia mempunyai nurani seperti masyarakat mempunyai kebudayaan. Seperti teori pungsional ;segala sesuatu yang digunakan sesuatu itu akan jadi kuat dan utuh. Seperti halnya nurani yang terus dirasakan akan menumbuhkan kecintaan Nurani........kecintaan Kecintaan.........Khalik Khalik,,,,,,,,,,,,,,,penghabisa n Nurani akan membawamu kepada kecintaan terhadap sang khalik yang tiada habisnya,

Spritualistik Termenung dalam Pluralisme Aku sama dengan bangkai darah yang berserakan Antara kebenaran dan kemunafikan pun kadang harus sama Akupun berpikir kesesatan adalah hal yang tak mungkin dan tidak akan pernah ada. Dalam aliran jiwa kadang aku ingin menjadi seorang yang mempunyai gejolak pemikiran sufistik Intuisi pun aku lakukan, tapi tetap sama aku dalam kesamaan yang teramat sama. Aku benar kaupun benar Aku salah kaupun salah Aku sesat kaupun sesat Kau jahanam dan akupun lebih jahanam Antara diam dan bicara aku berlalu untuk mencari perbedaan.

Statistik hati terbakar dalam Atheis Tuhan adalah siapa? Ajaran apa yang dijarkan? Manusia itu apa dan siapa? Apa aku diciptakan? Benarkah Wanita itu ciptaan? Kebingungan juga apakah aku ciptakan? Kenapa aku tercipta? Apakah aku didunia? Apakah aku yang menciptakan jerami? Dan apakah aku tercipta dari jerami? Apa aku bisa mati? Aku mati, Dan aku akan hidup dimana? Apakah Tuhan diciptakan? Dan apa tuhan itu ada? Bisakah aku menemukan Tuhan?

Dan bagaimana aku mencari Tuhan?

Lorong Penuh Dusta Suara tetesan air berjatuhan bawah jembatan mega. Tetesan airnya asin dan terdpat

berbagai manfaat, salah satunya untuk hidup menderita. Tikus-tikus bercengkrama dan berbicara dalam bahasa sansakerta, para tikus membicarakan tentang pedihnya hidup seorang gelandangan yang tertidur

berselimutkan kardus. gelandangan itu memakai mantel lusuh berwarna kelabu yang dipinggirnya itu

terdapat

beberapa

tambalan

dari

karung, sebagai bantalnya gelandangan tua itu memakai sebuah boneka

beruang yang berwarna merah lusuh. Boneka tersebut adalah boneka

kepunyaan seorang anak yang mati, dan anak itu adalah anak angkat dari

seorang pria yang berpangkat militer dan mempunyai gelar karna

penghargaan dalam perang dunia ke-2. Anaknya mati tertembak anak buahnya yang ia pecat karna anak buahnya gila dan boneka anaknya yang mati itupun terlempar kedalam got yang bau dan busuk dan kemudian dibawa oleh

seorang gelandangan yang tua teramat renta. Gelandangan tersebut akhirnya menjadi gila dan teramat gila tatkala ia tahu anak yang ia buang di panti asuhan sudah diadopsi oleh seorang tentara, ia makin gila karna anak yang mati adalah anak kandungnya, dan akhirnya iapun

mati didalam lorang karna sangat gila dan teramat akan kegilaan yang ia hadapi.

Ketika Air Mata Berurai cinta Semuanya tatkala harus pergi begitu saja, kasih

cintaku

beralaskan

termenung dalam bahagia. Aku tahu aku adalah seorang lelaki yang dingin dan egois akan wanita, tapi mengapa

kini aku begitu terlena dan terbuai pada embun yang tak mungkin aku dapat mengecup renungan dan memeluknya. aku ingin Dalam sekali

malamku

bertemu dan menatap wajahmu, kadang aku pun bermimpi aku mengelus pipi halusmu bagai seekor kupu indah yang kemudian terbang kelangit biru menuju nirwana alam bisu. Aku sedih karna sekarang aku tahu aku tak pantas

lengenalmu, sekarang aku sadar aku hanya sebuah serpihan batu yang

merindukan gundukan permata berlian. Cinta.....aku tidak tahu apa cinta..... tapi hati ini aku tak bisa menjelaskan kenapa hati ini termanggu dan jebak dalam hayalan. Aku ingin menangis dan merasakan gejolak perasaan yang

bernama cinta.

Lamunan Sang Pejuang di Tanah Nista Riwayat hidupnya begitu berat, damata dia tanah ini adalah tanah nista Dia adalah seorang yang teguh dan pekerja keras dalam memperjuangkan kota ini dari perusak. Namun mungkin sekarang dia menyesal akan perjuangannya yang menurutnya sia-sia. Ia sekarang seperti orang gila yang mencambuki dirinya sendiri. Ia melihat para anak muda merusak kota yang diperjuangkannya. Ia melihat para pemudi begitu bebas mengotori kota yang di belanya.

Dia

pun

sekarang

termenung

dan

melamun akan nasibnya yang begitu amat krisis dalam mental bajanya.

Cerita Suka Alam Liar Hilangnya awan ini membuat langit

menjulang lebih tinggi Sang bangau dan gagak putih bersiul dan membawa kabar kegembiraan Anginpun bersorak bebas dan

meniupkan sejuknya kepelapah daundaun yang manja menginginkan kupu-

kupu Dalam keindahan ini seekor kelelawar tidur pulas dan akan

memnantikan kerinduannya malam.

Raja siang masih enggan menampakan seluruh tubuhnya, karna ia mungkin kedinginan. Bulan pergi entah kemana munkin ia sudah berselimut hati yang duka, karna ia mengantuk dalam kegelapan. Indah dan bahagianya siklus perubahan hati yang bijaksana dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai