Anda di halaman 1dari 6

Asuhan Keperawatan Anak J E dengan Hidrosephalus Di IRD Lt. I RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tanggal 9 April 2002 Pengkajian.

A. Identitas. Penanggung jawab Nama : Anak J E Nama : J H Umur : 4 tahun Umur : 40 th Suku bangsa : Jawa / Indonesia Suku bangsa : sda Agama : Islam Agama : Islam Pekerjaan : Swasta Pendidikan : SMA Alamat : Genangan Bandungan Surabaya sda B. Riwayat Penyakit. Riwayat penyakit sebelumnya: Menurut pengakuan orang tua sejak 4 bulan yang lalu anaknya pernah panas kemudian disertai mual dan kejang-kejang serta terlihat kepala anaknya mulai membesar kemudian oleh keluarga anaknya diantar ke wat di RSUD Madiun kemudian dirawat selama 7 hari dan pulang paksa dalam keadaan tidak sadar. C. Riwayat penyakit sekarang. Pasien datang diantar oleh orang tuanya ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya tanggal 9 April 2002 Jam 09.00 WIB dalam keadaan tidak sadar ( apatis ) ,muntah tidak proyektil, suhu tubuh meningkat dari normal ( 38 C ), keadaan umum lemah, paralisa. D. Pemeriksaan fisik per sistem tubuh. 1. Sistem Pernafasan. Pada pengkajian sistem pernafasan tidak ditemukan adanya kelainan baik saat inspirasi maupun ekspirsi. 2. Sistem kardiovaskuler

Tidak ditemukan adanya kelainan 3. Sistem persarafan. 1) Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi injuri berhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial o Data obyektif : Tidak sadar, panas( 38 C), muntah tanpa proyektil, strabismus. serta gelisah,paralisa. o Data Subyektif : Orangnya mengatakan anaknya tidak sadar ,muntah tubuhnya panas. 2) Rencana tindakan.

Tujuan :
Tidak terjadi peningkatan tekanan intra kranial dengan kriteria : Tidak menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial ( mual, muntah, kejang, gelisah ). 3) Tindakan keperawatan : Observasi ketat tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial.

Rasional :
Untuk mengetahui secara dini peningkatan TIK Tentukan skala tingkat kesadaran Rasional : Menurunnya kesadaran menunjukkan adanya tanda-tanda adanya peningkatan TIK. Ajari keluarga mengenai tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial Rasional : Keluarga dapat berpartisipasi dalam perawatan anaknya. Kolaborasi Rasional :

Dapat mencegah atau mempercepat proses penyebuhan penyakit. 4) Evaluasi S : Orang tua mengatakan anaknya belum sadar O : kesadaran apatis, tidak ada mual dan muntah,tidak gelisah A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan sesuai rencana Diagnosa keperawatan no.2 Resiko terhadap perubahan pertumbuhan dan perkembangan

berhubungan dengan kerusakan kemampuan untuk mencapai tugas perkembangan Data obyektif: Peningkatan ukuran lingkar kepala yang

abnormal,paralisa,bedres total. Data subyektif: Orang tua mengatakan anaknya tidak dapat

melakukan aktivitas seperti anak normal lainnya.

Tujuan :
Tidak terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Tindakan keperawatan:
Observasi tanda dan gejala gangguan perkembangan secara dini Rasional : Akan mengetahui secara dini kelainan atau penyimpangan

darikeadaan normal. Kolaborasi untuk tindakan pembedahan Membantu mempercepatan proses penyembuhan.

Evaluasi :
S : Orang mengatakan anaknya tidak dapat beraktifitas seperti biasa O : Anak dalam keadaan bedres total, kepala membesar. A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan sesuai rencana( persiapan tindakan operasi ) 4. Sistem Perkemihan. Tidak ditemukan adanya masalah atau kelainan,namun dalam keadaan sekarang pasien dalam keadaan apatis sehingga kebiasaan BAK dan BAB tidak dapat terkontrol.

Diagnosa keperawatan :
Kurangnya neuromuskular Data obyektif : Pasien BAB dan BAK diatas tempat tidur, Paralisa Data Subyektif: Orang mengatakan anaknya tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. perawatan diri berhubungan dengan kerusakan

Tujuan :
Perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. Tindakan keperawatan : Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari Rasional Membantu dalam mengantisipasi atau merencanakan pemenuhan kebutuhan secara individual. Identifikasikasi kebiasaan BAB dan BAK sebelumnya Rasional : Mengkaji perkembangan program latihan. Libatkan keluarga dalam perawatan Rasional : Keluarga memahami tentang pentingnya pemenuhan BAB dan Bak dalam perawatan. Evaluasi : S : Orang mengatakan anaknya BAK dan BAB selalu dibantu

O : Pasien dalam keadaan bedres total A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan sesuai rencana. 5) Sistem Pencernaan. Diagnosa keperawatan Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan muntah sekunder akibat peningkatan TIK Data Obyektif: Pasien muntah, kesadaran apatis,terpasang infus RL 16 x/menit, bibir tampak kering. Data subyektif: Orang mengatakan anaknya tidak mau minum sejak 2hari yang lalu. Tujuan : Tidak terjadi kekurangan volume cairan dalam tubuh dengan kriteria : Pasien tidak haus, mau minum, bibir tidak kering.

Tindakan keperawatan:
Observasi ketat intake dan output Rasional : Menentukan data dasar dari pada cairan tubuh. Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium Rasional : Mengkaji hidrasi dan keefektifan / kebutuhan intervensi Berikan cairan infus sesuai pesanan Rasional Mempertahan volume sirkulasi cairan dalam tubuh Evaluasi S : Orang mengatakan anaknya muntah-muntah sejak jam 05.00

tanggal 9-4-2002

O : Pasien terpasang infus RL 16 x/menit makro, panas ( 38 C), bibir tampak kering A : Masalah teratasi P : Dilanjutkan sesuai rencana

Anda mungkin juga menyukai