Anda di halaman 1dari 81

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan dapat diartikan Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai

kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain (Langeveld). Sedangkan Pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa Inggris yaitu instruction, yang berarti proses membuat orang belajar, atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Gagne dan Briggs (1979) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi, dan sebagainya) yang secara sengaja dirancang untuk mempengaruhi peserta didik (pembelajar), sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Pembelajaran bukan hanya terbatas pada peristiwa yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar manusia. Pembelajaran mencakup pula kejadian-kejadian yang dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide, maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Dalam proses pendidikan atau kegiatan pembelajaran, kita harus mengadakan evaluasi terhadap apa yang telah kita berikan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah diperoleh dan untuk memberikan gambaran kepada guru tentang kebaikan dan kekurangannya. Dan untuk mengevalusi

pembelajaran tersebut kita dapat menggunakan alat evaluasi, alat evaluasi buatan guru yaitu alat evalusi yang merupakan salah satu komponen satuan pengajaran sebelum guru mengajar, berupa tes kognitif. Guru juga dapat membuat alat evalusi non-test yang berkenaan dengan pengukuran bidang afektif. Alat evalusi test standar yaitu alat evaluasi yang telah dibakukan dimana kualitasnya telah terjamin, hasilnya dapat mengungkapkan

kemampuan siswa yang sebenarnya. Kualitas alat evaluasi yang baik dilihat dari hal-hal berikut : Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran.

B. Pembatasan Masalah Evaluasi dan proses belajar pembelajaran ini sangat banyak dan luas, maka penelitian dibatasi hanya pada kualitas alat evaluasi yaitu Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran.

C. Perumusan Masalah Bertitik tolak dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan seberapa besar tingkat keberhasilan siswa SMAN 25 Garut dari proses kegiatan belajar mengajar yang diberikan.

D. Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan siswa SMAN 25 Garut dari proses Kegiatan Belajar Mengajar yang diberikan.

E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan melalui kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mempelajari dan memahami mata pelajaran khususnya Matematika agar mendapat hasil yang lebih baik lagi. 2. Bagi Guru Guru sebagai pengajar agar dapat lebih kreatif lagi dalam menjalankan tugasnya dan mengajarkan pelajaran khususnya

pelajaran Matematika yang dianggap sulit oleh siswa.

BAB II PEMBAHASAN

A. Kualitas Alat Evaluasi Yang Baik Dilihat Dari HalHal : Validitas, Relibilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

1. Validitas Validitas adalah valid atau absah jika alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang akan dievaluasi, dengan kata lain alat tersebut tepat dalam melaksanakan fungsinya. Secara garis besar validitas terbagi dua yakni : 1) Validitas Teoritis ( Logik ) adalah alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan (judge-ment) menurut teori atau logika. Validitas Teoritis ini terbagi tiga yakni : y Validitas Isi (Content Validity) adalah ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan. y Validitas Muka (Face Validity) disebut juga validitas tampilan atau bentuk soal dilihat dari keabsahan susunan kalimat atau katakata dalam membuat perintah untuk mengerjakan soal sehingga jelas pengertiannya dan tidak menimbulkan tafsiran lain. y Validitas Konstruksi (Contruct Validity) yaitu untuk melihat butir soal yang diujukan haruslah dapat mengukur setiap aspek berfikir dari tujuan pembelajaran.

2) Validitas Kriterium (Criterium Related Validity) adalah validitas yang ditinjau dalam hubungannya dengan criteria tertentu. Hal ini diperoleh melalui observasi atau pengalaman untuk menentukan tinggi rendahnya koefesien validitas. Validitas kriterium terbagi menjadi dua yaitu : y Validitas Banding (Concurrent Validity) disebut juga dengan validitas bersama, karena validitas ini kriteriannya terdapat dalam waktu yang bersamaan dengan validitas alat evaluasi yang sedang diselidiki. y Validitas Ramal (Predictive Validity) maksudnya adalah apabila alat evaluasi tersebut mempunyai kemampuan untuk meramalkan hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Untuk menentukan koefesien validitas ada 3 macam yaitu : a. Korelasi Product Moment Menggunakan Simpangan Untuk Menentukan Koefesien validitasnya digunakan rumus :

rxy =

dimana : rxy = Koefesien Korelasi x=xy=y-

Kriteria Validitas 0.80 < rxy 0.60 < rxy 0.40 < rxy 0.20 < rxy 0.00 < rxy rxy 1.00 : 0.80 : 0.60 : 0.40 : 0.20 : 0.00 : Validitas Sangat Baik Validitas Baik Validitas Sedang Validitas Kurang Validitas Sangat Kurang Validitas Tidak Valid

Tabel 1 Nilai Matematika Rata-rata harian (X) dan Hasil Test (Y) NILAI HARIAN HASIL TES (X) (Y) 55 60 69 69 86 68 71 69 69 68 69 69 70 59 42 68 55 66 68 73 68 41 66 68 70 68 75 78 69 75 75 90 70 75 75 75 70 75 75 70 65 60 70 65 70 75 70 70 60 70 70 75 75 80 85 75

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

SUBYEK Ai Imas Sarifah Ajeng Fuji Astuti Andi Mulyadi Anggis Meida Safitri Anis Siti Aisyah Arum Hidayanti Asep Rohiman Deavy Noer Diniaty Desi Fitriani Deyan Glusofik Diana Lupitasari Dina Amelia Elisya Choero Tujjamil Erni Wahyuni Fiki Perdana Fikri Nurul Haq Fita Melani R Fitri Wulansari Hariman Herdiansyah Iis Rahmayanti Ika Wurika Inriyani Lisnawati Nela Purnamasari Neng Siti Rohmah Nurlatifah Nyai Halimatusadiah

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Puji Astuti Ramdani Resa Rantika Rise Arisda Rita Nuraeni Rizki Ashgi Sipa Karlina Siti Rohmah Siti Sopiah Sri Astuti Wildan Muharom

55 68 55 52 39 73 38 69 68 54 68

65 75 60 70 60 80 55 75 70 60 75

Tabel 2 Menghitung Validitas menggunakan Korelasi Product Moment Dengan Simpangan

Dari tabel diatas diperoleh : = 93,41 = 141,79 = 2213,82 Lalu masukan kedalam rumus : , ,
2

= 4319,10 = 11086,43

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = 0,32

Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0,32 Kriteria validitasnya Kurang b. Korelasi Product Moment Menggunakan Angka Kasar Untuk menentukan koefesien validitasnya digunakan rumus :

rxy =

dimana : rxy = Koefesien Korelasi N = Banyaknya Anggota

KRITERIA VALIDITAS 0.80 < rxy 0.60 < rxy 0.40 < rxy 0.20 < rxy 0.00 < rxy rxy 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 : : : : : : Validitas Sangat Baik Validitas Baik Validitas Sedang Validitas Kurang Validitas Sangat Kurang Validitas Tidak Valid

Tabel 3 Nilai Matematika Rata-rata Harian (X) dan Hasil Test (Y) Menggunakan Angka Kasar NILAI HARIAN HASIL (X) TES (Y) 55 60 69 75 69 75 86 90 68 70 71 75 69 75 69 75 68 70 69 75 69 75 70 70 59 65 42 60 68 70 55 65 66 70 68 75 73 70 68 70 41 60 66 70 68 70 70 75 68 75 75 80 78 85 69 75 55 65

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

SUBYEK Ai Imas S Ajeng FA Andi M Anggis MS Anis Siti A Arum H Asep R Deavy ND Desi F Deyan G Diana L Dina A Elisya CT Erni W Fiki P Fikri NH Fita MR Fitri W Hariman Herdiansyah Iis R Ika W Inriyani Lisnawati Nela P Neng SR Nurlatifah Nyai H Puji A

3025 4761 4761 7396 4624 5041 4761 4761 4624 4761 4761 4900 3481 1764 4624 3025 4356 4624 5329 4624 1681 4356 4624 4900 4624 5625 6084 4761 3025

3600 5625 5625 8100 4900 5625 5625 5625 4900 5625 5625 4900 4225 3600 4900 4225 4900 5625 4900 4900 3600 4900 4900 5625 5625 6400 7225 5625 4225

3300 5175 5175 7740 4760 5325 5175 5175 4760 5175 5175 4900 3835 2520 4760 3575 4620 5100 5110 4760 2460 4620 4760 5250 5100 6000 6630 5175 3575

30 Ramdani 31 Resa R 32 Rise A 33 Rita N 34 Rizki A 35 Sipa K 36 Siti R 37 Siti S 38 Sri A 39 Wildan M Jumlah Jumlah Kuadrat

68 55 52 39 73 38 69 68 54 68 2505

75 60 70 60 80 55 75 70 60 75 2765

4624 3025 2704 1521 5329 1444 4761 4624 2916 4624 165255

5625 3600 4900 3600 6400 3025 5625 4900 3600 5625 198075

5100 3300 3640 2340 5840 2090 5175 4760 3240 5100 180270

Dari tabel diatas diperoleh : = 2505 = 2765 N = 39 , , ,


2

= 165255 = 198075

= 180270

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

   

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = Dengan demikian untuk koefesien validitas = Kriteria validitasnya

c. Korelasi Metode Rank Spearman Brown Untuk Menentukan Koefesien validitasnya digunakan rumus :

rxy =

dimana : rxy = Koefesien korelasi N = Banyaknya Anggota d = selisih rank x dan y KRITERIA VALIDITAS 0.80 < rxy 0.60 < rxy 0.40 < rxy 0.20 < rxy 0.00 < rxy rxy 1.00 : Validitas Sangat Baik 0.80: Validitas Baik 0.60: Validitas Sedang 0.40: Validitas Kurang 0.20: Validitas Sangat Kurang 0.00: Validitas Tidak Valid

tabel 4 Korelasi Rank Spearman-Brown

Dari tabel diatas diperoleh : N


2

= 40 = 6682

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

Dengan demikian untuk koefesien validitas =

Kriteria validitasnya

d. Validitas Butir Soal 1). Validitas butir soal untuk soal pilihan ganda

Tabel 5 Butir Soal

Menentukan Koefesien Validitas Butir Soal dengan menggunakan tabel diatas : Skor masing-masing butir soal = Variabel x Skor total = Variabel y

Misalnya digunakan Perhitungan Korelasi angka kasar

rxy =

Untuk Soal No : 1 Dari tabel diatas diperoleh : = 29 , 418 Lalu masukan kedalam rumus
2

= 29

= 553 ,

= 7923

, N = 39 ,

rxy =

rxy =

rxy =

= 0.27

Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.27 Kriteria validitasnya Kurang.

Untuk Soal No : 2 Dari tabel diatas diperoleh : = 12 ,


2

= 12 ,

= 385 ,

= 4105 , N = 40 ,

= 137

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

=

Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.37 Kriteria validitasnya Kurang. Untuk Soal No : 3 Dari tabel diatas diperoleh : = 29 , 416 Lalu masukan kedalam rumus
2

= 29

= 553 ,

= 7923

, N = 39 ,

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.19 Kriteria validitasnya sangat kurang. Untuk Soal No : 4 Dari tabel diatas diperoleh : = 29 , 416 Lalu masukan kedalam rumus
2

= 29

= 553 ,

= 7923

, N = 39 ,

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = sangat kurang 0.19 Kriteria validitasnya

Untuk Soal No : 5 Dari tabel diatas diperoleh : = 29 , 418 Lalu masukan kedalam rumus
2

= 29 ,

= 553 ,

= 7923

, N = 39

,

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.27 Kriteria validitasnya kurang. Untuk Soal No : 6 Dari tabel diatas diperoleh : = 29,
2

= 29

= 553,

= 7923 , N

= 39 ,

= 409

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = Dengan demikian untuk koefesien validitas = -0.08 Kriteria validitasnya Sangat kurang. Untuk Soal No : 7 Dari tabel diatas diperoleh : = 32 ,
2

= 32 ,

= 553 ,

= 7923 , N

= 39 ,

= 456

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.10 Kriteria validitasnya sangat Kurang.

Untuk Soal No : 8 Dari tabel diatas diperoleh : = 35 ,


2

= 35 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 493

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.54 Kriteria validitasnya Sangat Kurang. Untuk Soal No : 9 Dari tabel diatas diperoleh : = 31 ,
2

= 31,

= 553 ,

= 7923 ,N

= 39 ,

= 444

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy = Dengan demikian untuk koefesien validitas = -0.06 Kriteria validitasnya Sangat Kurang. Untuk Soal No : 10 Dari tabel diatas diperoleh : = 34 ,
2

= 34 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 487

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = -4, 75 Dengan demikian untuk koefesien validitas = -4, 75 Kriteria validitasnya tidak Valid.

Untuk Soal No : 11 Dari tabel diatas diperoleh : = 28,


2

= 28 ,

= 335 ,

= 7923 ,N

= 39 ,

= 406

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = 1.08 Dengan demikian untuk koefesien validitas = 1.08 Kriteria validitasnya Sangat Baik. Untuk Soal No : 12 Dari tabel diatas diperoleh : = 24 ,
2

= 24 ,

= 553

= 47923 ,N = 39 ,

= 353

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = 1.47 Kriteria validitasnya Sangat baik. Untuk Soal No : 13 Dari tabel diatas diperoleh : = 13 ,
2

= 13 ,

= 191 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 191

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =  rxy = 0.25 Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.25 Kriteria validitasnya kurang.

Untuk Soal No : 14 Dari tabel diatas diperoleh : = 13 ,


2

= 13 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 195

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.40 Kriteria validitasnya kurang. Untuk Soal No : 15 Dari tabel diatas diperoleh : = 23 ,
2

= 23 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 298

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = 0.35 Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.35 Kriteria validitasnya Kurang. Untuk Soal No : 16 Dari tabel diatas diperoleh : = 21 ,
2

= 21 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 298

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy = rxy = 

Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.10 Kriteria validitasnya Sangat Kurang.

Untuk Soal No : 17 Dari tabel diatas diperoleh : = 25 ,


2

= 25 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 357

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.10 Kriteria validitasnya sangat kurang. Untuk Soal No : 18 Dari tabel diatas diperoleh : = 23 ,
2

= 23 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 324

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy = rxy =  Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.37 Kriteria validitasnya Kurang. Untuk Soal No : 19 Dari tabel diatas diperoleh : = 31 ,
2

= 31 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 448

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = 0.37

Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.37 Kriteria validitasnya Kurang.

Untuk Soal No : 20 Dari tabel diatas diperoleh : = 34 ,


2

= 34 ,

= 553 ,

= 7923 ,N = 39 ,

= 487

Lalu masukan kedalam rumus

rxy =

rxy =

rxy =

rxy = - 0.26 Dengan demikian untuk koefesien validitas = 0.26 Kriteria validitasnya kurang.

e. Koefesien Korelasi Biserial  Dimana : Xp = rata-rata Skor dari subyek yanf menjawab benar untuk butir soal yang dicari validitasnya. Xt = Rata-rata skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud q = Proporsi siswa yang menjawab salah q =1p s = Simpangan baku     


 

Koefesien Korelasi Biserial Soal Pilihan Ganda. Diketahui :  

 

 

= 2.15

= 1.47

Untuk soal no 1, diketahui : 

= 0.95

1 0,95 = 0,05

 

= 0,70

Karena 

 0,70 Maka untuk validitasnya : baik

Untuk soal no 2, diketahui : 

= 0.89

1 0,89 = 0,11

 

= -0,01

Karena 

 -0.01 Maka untuk validitasnya : sangat kurang

Untuk soal no 3, diketahui : 

= 0,69

1 0,69 = 0,31

 

= 0,014

Karena 

 0,014 Maka untuk validitasnya : Sangat kurang.

Untuk soal no 4, diketahui : 

= 0,74

1 0,74 = 0,26

 

= 0,19

Karena 

 0,19 Maka untuk validitasnya : sangat kurang

Untuk soal no 5, diketahui : 

= 0,74

1 0,74 = 0,26

 

= 0,31

Karena 

 0,31 Maka untuk validitasnya : kurang.

Untuk soal no 6, diketahui : 

= 0,74

1 0,74 = 0,26

 

= -0.01

Karena 

 -0,01 Maka untuk validitasnya : Sangat kurang.

Untuk soal no 7, diketahui : 

= 0,82

1 0,82 = 0,18

 

= 0,10

Karena 

 0,10 Maka untuk validitasnya : sangat kurang.

Untuk soal no 8, diketahui : 

= 0,89 ,

1 0,89 = 0,11

 Karena 

 

= -0.17

 -0.17 Maka untuk validitasnya : Sangat kurang

Untuk soal no 9, diketahui : 

= 0,79

1 0,79 = 0,21

 

= 0,02

Karena 

 0,02 Maka untuk validitasnya : Sangat kurang

Untuk soal no 10, diketahui : 

= 0,87

1 0,87 = 0,23

 Karena 

 

= 0.04

 0,04 Maka untuk validitasnya : Sangat kurang

Untuk soal no 11, diketahui : 



= 0,72

1 0,72 = 0,28

 

= 0,54

Karena 

 0,54 Maka untuk validitasnya : sedang

Untuk soal no 12, diketahui : 



= 0,61

1 0,61 = 0,39

 

= 0,56

Karena 

 0,56 Maka untuk validitasnya : Sedang

Untuk soal no 13, diketahui : 



= 0,33

1 0,33 = 0,67

 

= 0,25

Karena 

 0,25 Maka untuk validitasnya : kurang

Untuk soal no 14, diketahui : 



= 0,33

1 0,33 = 0,67

 

= 0.57

Karena 

 0.57 Maka untuk validitasnya : sedang

Untuk soal no 15, diketahui : 



= 0.74 ,

1 0,74 = 0,26

 

= 1.56

Karena 

 1.56 Maka untuk validitasnya : Sangat baik

Untuk soal no 16, diketahui : 



= 0.54 ,

1 0,54 = 0,45

 

= 0,01

Karena 

 0,01 Maka untuk validitasnya : Sangat Kurang

Untuk soal no 17, diketahui : 



= 0,64

1 0,64 = 0,36

 

= 0.01

Karena 

 0.01 Maka untuk validitasnya : sangat kurang

Untuk soal no 18, diketahui : 



= 0.74 ,

1 0,74 = 0,26

 

= -0.102

Karena 

 -0.102 Maka untuk validitasnya : sangat kurang

Untuk soal no 19, diketahui : 

= 0.79 , 
 

1 0,79 = 0,21   = 0,35

Karena 

 0,35 Maka untuk validitasnya : kurang

Untuk soal no 20, diketahui : 

 

= 0.87 ,
 

1 0,87 = 0,23    = 0.17

Karena 

 0.17 Maka untuk validitasnya : sangat kurang

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang memberikan hasil tetap sama (konsisten) pada suatu lata ukur. Atau ketetapan (keajegan) nilai dari suatu alat ukur jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat yang berbeda pula.

Cara pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan : y Tes tunggal yaitu tes yang terdiri dari suatu perangkat yang dikenakan pelaksanaan. y Tes ulang adalah tes yang dikenakan terhadap sekelompok subyek sebayak dua kali. y Tes ekuivalen adalah dua perangkat soal dimana perangkat tes pertama ekuivalen dengan perangkat kedua. terhadap sekelompok subyek dalam satu kali

Faktor yang mempengaruhi reliabilitas yaitu : y Panjang Tes : pada umumnya semakin banyak soal tes maka semakin tinggi pula tingkat reliabilitasnya. y Kondisi Peserta Tes : apabila suatu tes diberikan pada sekelompok siswa yang mempunyai kemampuan beragam akan menghasilkan nilai yang beragam pula, maka dengan demikian akan

mempengaruhi nilai koefesien reliabilitasnya

Tingkat Kesukaran Tes : Materi tes yang terlalu sukar atau terlalu mudah akan merendahkan tingkat reliabilitas suatu tes.

Pelaksanaan Tes : faktor yang bersifat administrative akan mempengaruhi hasil tes. Misalnya petunjuk mengerjakan soal jelas , suasana tes yang tertib dan lain-lain.

Pendekatan tes tunggal Kelebihan dari pendekatan ini adalah : Ditinjau dari segi waktu dan biaya lebih ekonomis. Ditinjau dari pihak siswa dan sekolah, lebih menguntungkan karena tidak mengganggu program belajar. y Jika dibandingkan dengan tes ulang, factor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi hasil tes misalnya factor kelelahan, factor pengalaman dari tes pertama tidak akan muncul dalam tes tunggal. y Jika dibandingkan dengan tes ekuivalen pembuatan tes tunggal jauhlebih mudah. y Teknik perhitungan untuk tes tunggal banyak variasi, sedangkan untuk tes ulang dan tes ekuivalen hanya menggunakan teknik korelasi.

y y

Analisis data untuk pendekatan tes tunggal : Teknik belah dua : y y Jumalah soal harus genap Metode pembelahan dilakukan untuk nomor ganjil dan nomor genap y Metode pembelahan awal akhir

Derajat reliabilitas r11 < 0,20 0,20 < r11 < 0,40 0,40 < r11 < 0,60 0,60 < r11 < 0,80 0,80 < r11 < 1,00 reliabilitas sangat rendah reliabilitas rendah reliabilitas Sedang reliabilitas tinggi reliabilitas sangat tinggi

a. Metode Spearman Brown Rumus yang digunakan :








n = Banyak Subyek x1 = Kelompok data belahan pertama x2 = Kelompok data belahan kedua Untuk menghitung alat evaluasi keseluruhan adalah :

 

 

   

b. Metode ganjil genap dengan Formula Plagnagan Rumus yang digunakan :  


 



Untuk mencari sx12 , sx22 dan sxt2 gunakan rumus:

n = Banyaknya subyek r11 = Koefesien reliabilitas seluruh alat tes sx12 = Variansi belahan pertama sx22 = Variansi belahan kedua sxt2 = Variansi skor total

a. Metode Spearman Brown Tabel 7 Kelompok Skor ganjil genap

Dari tabel diatas diperoleh :

= 276 ,



2012 ,

= 277 ,



2003

=1954

Lalu masukan kedalam rumus :





 











 -0.14

Jadi koefesien perangkat :

 

 

   

= -0.33

Karena nilai

-0.33maka reliabilitasnya tergolong : Sangat kurang

Tabel 8 Kelompok Skor Awal - Akhir

Dari tabel diatas diperoleh :

= 318 ,



2620 ,

= 235 ,



1487

=1908

Lalu masukan kedalam rumus :





 











 -0.19

Jadi koefesien perangkat :

 

 

   

= -46.91

Karena nilai

46.91 maka reliabilitasnya tergolong : Sangat kurang

Tabel 8 Metode ganjil genap dengan formula Plagnagan

Dari tabel diatas diperoleh :

= 276 , = 553 ,

 

2012 ,

= 277 ,



305809

2003

Lalu masukan kedalam rumus :

= 1.55

= 0.94

= 7841.26

Maka :  
 



 

= 

= 2 ( 1 0.00032 )

2 (0.99968) = 1.99936

Karena nilai

1.99936 maka reliabilitasnya tergolong : sangat baik

RELIABILITAS SOAL URAIAN Rumus yang digunakan rumus Alpa




 

n = banyak butir soal si2 = Jumlah variasi skor tiap item st2 = Varians total

Tabel 9 Skor Untuk Soal Uraian

Dari tabel diatas diperoleh : n=6


 

 2.33 + 4.23 + 3.72 + 4.08 + 4.04 + 6.04 =24.44 143.04

Masukan kedalam rumus :






r11 =

r11 = r11 = (1,2) (0,83) r11 = 0.996

Kofefesien reliabilitas tersebut menyatakan bahwa soal tersebut reliabilitasnya Sangat tinggi.

TEHNIK NON BELAH Rumus yang digunakan :




n = banyak butir soal pi = proporsi banyak subyek yang menjawab benar qi = proporsi banyak subyek yang menjawab benar st2 = Varians skor total

Tabel 11 Teknik Non Belah

Dari tabel diatas diperoleh :




r11 = (1,2) (0,99) = 1.19 Kofefesien reliabilitas tersebut menyatakan bahwa soal tersebut reliabilitasnya sangat tinggi.

3. Daya Pembeda

Daya Pembeda ( DP) dari sebuah butir soal adalah seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara test yang dapat menjawab butir soal tersebut dengan benar dengan test yang menjawab butir soal tersebut tetapi jawabannya salah. Rumus untuk menentukan Daya Pembeda adalah :  Atau 

JBA = Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan jumlah benar untuk kelompok atas. JBB = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan jumlah benar untuk kelompok bawah JSA = Jumlah siswa kelompok atas. JSB = Jumlah siswa kelompok bawah

Klasifikasi interpresentasi untuk daya pembeda : DP < 0,20 = sangat Jelek 0,20 < DP < 0,40 = Jelek 0,40 < DP < 0,60 = Cukup 0,60 < DP < 0,70 = Baik 0,70 < DP < 1,00 = Sangat Baik

Tabel 12 Daya Pembeda Soal PG

Dari tabel diatas diperoleh : JSA = JSB = 10 Berdasarkan Rumus :  Maka diperoleh: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

DP 0,1

0 0 0,1 0,4

0 0,1 0 0,3 0,4 0,2 0,4 0,5 0,4 0,5 0,1 0,2

-0 0,3 0,3

Tabel 13 Daya Pembeda Untuk Soal Essay

DP =

xA = rata rata kelompok atas xB = rata rata kelompok bawah Skor Maks = Skor maksimum soal tersebut Tabel 13 Daya Pembeda Untuk Soal Essay

Untuk Soal no 1, masukan kedalam rumus :




DP =



maka, Klasifikasi interpensinya : Sangat Jelek

Untuk Soal no 2, masukan kedalam rumus :




DP =



maka, Klasifikasi interpensinya : Jelek

Untuk Soal no 3, masukan kedalam rumus :

DP =

maka, Klasifikasi interpensinya : jelek

Untuk Soal no 4, masukan kedalam rumus : DP =






maka, Klasifikasi interpensinya : Jelek

Untuk Soal no 5, masukan kedalam rumus : DP =






maka, Klasifikasi interpensinya : Sangat Jelek

Untuk Soal no 6, masukan kedalam rumus : DP =






maka, Klasifikasi interpensinya : sangat Jelek

4. INDEKS KESUKARAN

Indeks kesukaran dinyatakan dengan bilangan untuk menyatakan derajat kesukaran sebuah butir soal.

Untuk menentukan indeks kesukaran, menggunakan rumus :

Atau

Atau

JBA = Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan jumlah benar untuk kelompok atas. JBB = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan jumlah benar untuk kelompok bawah JSA = Jumlah siswa kelompok atas. JSB = Jumlah siswa kelompok bawah

Untuk Soal Uraian menggunakan Rumus :




IK =

Nilai rata2 = nilai rata-rata utuk soal tersebut

Skor Maks = Skor maksimim soal tersebut

Klasifikasi interpresentasi untuk Indeks Kesukaran : IK < 0,00 = Soal Terlalu Sukar 0,00 < IK < 0,30 = Soal Sukar 0,30 < IK < 0,70 = Soal Sedang 0,70 < IK < 1,00 = Soal Mudah IK = 1 = Soal Sangat Mudah

Tabel 14 Tabel Indeks Kesukaran Untuk Soal Pilihan Ganda

Dari tabel diatas diperoleh : JSA = 10 , JSB = 10 Berdasarkan Rumus :  Maka diperoleh:

Tabel 15 Tabel Indeks Kesukaran Untuk Soal Uraian

Untuk Soal no 1, masukan kedalam rumus :




IK =



maka, Klasifikasi interpensinya : mudah

Untuk Soal no 2, masukan kedalam rumus :




IK =



maka, Klasifikasi interpensinya : Sedang

Untuk Soal no 3, masukan kedalam rumus :




IK =



maka, Klasifikasi interpensinya : Sedang

Untuk Soal no 4, masukan kedalam rumus :




IK =



maka, Klasifikasi interpensinya : Sedang

Untuk Soal no 5, masukan kedalam rumus :




IK =



maka, Klasifikasi interpensinya : sedang

Untuk Soal no 6, masukan kedalam rumus :




IK =



maka, Klasifikasi interpensinya : Sedang

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam proses pendidikan atau kegiatan pembelajaran, kita harus mengadakan evaluasi terhadap apa yang telah kita berikan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang telah diperoleh dan untuk memberikan gambaran kepada guru kebaikan dan kekurangannya. Dan untuk mengevalusi pembelajaran tersebut dengan

menggunakan alat evaluasi, alat evaluasi buatan guru yaitu alat evalusi yang merupakan salah satu komponen satuan pengajaran sebelum guru mengajar, berupa tes kognitif. Guru juga dapat membuat alat evalusi non-test yang berkenaan dengan pengukuran bidang afektif. Alat evalusi test standar yatu alat evaluasi yang telah dibakukan dimana kualitasnya telah terjamin, hasilnya dapat mengungkapkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Kualitas alat evaluasi yang baik dilihat dari hal-hal berikut : Validitas, reliabilitas, daya pembeda dan Tingkat kesukaran.

Dalam membuat alat evalusi pembelajaran kepada siswa kita harus memperhatikan kepada materi yang sudah diberikan dan mengatur tingkat kesukaran alat atau bentuk soal dalam mengevaluasi tersebut, atau harus disesuaikan dengan apa yang sudah diberiakan.

B. SARAN

Dalam setiap pengevaluasian atau penilaian seorang pengajar atau guru kita harus dapat menyesuaikan alat penilaian kita dengan materi yang sudah diberikan supaya ada kesesuaian. Dan kepada kita sebagai guru, kita harus dapat memvariasikan atau lebih kreatif lagi dalam memberikan pengajaran atau pendidikan dengan semaksimal mungkin supaya mendapat hasil yang maksimal dan hasil yang baik.

Dalam proses pelajar pembelajaran pula siswa diharapkan supaya belajar lebih giat dan lebih baik lagi supaya mendapat hasil yangbaik dan maksimal pula. Dan semua itu juga harus adanya dukungan antara keduanya baik pendidik dan peserta didiknya adaya timbal balik yang baik sehingga mendapat hasil yang baik secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Modul Materi Evaluasi PHPM Rahadi, M. 2009. Buku Ringkasan Materi Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran. STKIP GARUT. Tirtaharja, Umar.2005.Pengantar Pendidikan. Jakarta : Pusat Perbukuan DEPDIKNAS dan Rineka Cipta. Sudadi, Waliyo. Dkk. 2008.Ringkasan Materi dan Latihan Soal WAJAR. Jakarta : GRAHA PUSTAKA JAKARTA

Lampiran

LAPORAN PENELITIAN EVALUASI PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN DI KELAS X 5 SMA NEGERI 25 GARUT TAHUN AJARAN 2011 2012

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran yang diberikan oleh Drs. Moersetyo Rahadi, M.Pd Disusun oleh : Nolis Widiawati (09511032) Neng Yani Permatasari (09511019) Yuni Priawan (0951120) Intan Askara (09511012)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT 2011-2012

DAFTAR TABEL Tabel 1 Korelasi product moment menggunakan simpangan, Nilai Matematika rata-rata harian (x) dan hasil test (y). Tabel 2 Korelasi product moment menggunakan simpangan, Nilai Matematika rata-rata harian (x) dan hasil test (y) soal essay. Tabel 3 Korelasi product moment menggunakan angka kasar, Nilai Matematika rata-rata harian (x) dan hasil test (y). Tabel 4 Korelasi metode Rank Spearman-Brown, Nilai Matematika rata-rata harian (x) dan hasil test (y). Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel Validitas butir soal untuk soal pilihan ganda. Validitas butir soal untuk soal essay.. Reliabilitas metode Spearman-Brown : Kelompok Skor ganjil genap Reliabilitas metode Spearman-Brown : Kelompok Skor Awal41 25 14 12 9 6 5

8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15

akhir Reliabilitas metode ganjil genap formula Plagnagan. Reliabilitas soal uraian atau essay.. Reliabilitas teknik belah. Daya pembeda untuk soal pilihan ganda Daya pembeda untuk soal essay atau uraian.. Indeks kesukaran untuk soal pilihan ganda Indeks kesukaran untuk soal essay atau uraian

43 45

47

49

51

54

57

60

Anda mungkin juga menyukai