METODE INKUIRI
Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah.
PROSES INKUIRI
Proses inkuiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian. Oleh karena itu metode inkuiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian.
1. ORIENTASI
2. MERUMUSKAN MASALAH
3. MERUMUSKAN HIPOTESIS
6. MERUMUSKAN KESIMPULAN
5. MENGUJI HIPOTESIS
4. MENGUMPULKAN DATA
KEUNGGULAN
Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka Dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna
KELEMAHAN
Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan
1. Tema novel
Novel dibangun berdasarkaan unsur-unsur intrinsik yang meliputi tema, amanat, latar, penokohan, dan sudut pandang. Adapun, yang dimaksud tema adalah permasalahan pokok (utama) yang merupakan landasan dalam penyusunan cerita sekaligus permasalahan yang ingin disampaikan pengarang melalui karya tersebut.
2. Latar / setting
Selain tema, unsur pembangun novel yang lain adalah latar atau setting. Latar atau setting adalah waktu dan tempat terjadinya peristiwa. Dengan adanya setting, pembaca dapat menggambarkan kapan dan dimana peristiwa itu terjadi.
Latar waktu
Latar suasana
1. Menyimpulkan Tema Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar pembicaraan dalam cerita. Tema merupakan sesuatu yang menjiwai cerita. Tema sebuah cerita dapat ditentukan setelah cerita itu selesai dibaca atau didengarkan. Tema novel remaja biasanya berkisar masalah percintaan, kehidupan remaja di sekolah atau di kampus.
2. Menyimpulkan Latar / setting Latar (setting) merupakan lukisan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa. Latar dapat menciptakan kesan realistis dan menciptakan kesan seolah-olah peristiwa peristiwa itu sungguh-sungguh ada. Latar tidak hanya digambarkan secara fisik saja tetapi juga dapat berupa tata cara, adat istiadat, kepercayaan, nilai-nilai yang berlaku