Anda di halaman 1dari 4

SEMUA ITU SALAH Hiruk pikuk kotak tak pernah bisa kami hindari dari awal kehidupan sampai

saat ini kami tak pernah berhenti menghirup debu, suara bising, dan suasana yang mencekam. Ini lah hidup yang bisa kami dapatkan selama belum ada yang memberi kepastian untuk kami. Kata-kata itu tersirat harapan besar untuk orang seperti kami ini, ya kami anak panti asuhan salah satu di ibukota, apa daya mau mengeluh tidak tau dengan siapa, mau pergi kami pun tak punya apa-apa, Cuma harapan yang besar agar kami tak merasakan seperti ini lagi nantinya. Di panti asuhan ini kami selalu bersama aku andi, teman sekamar ku tito dan wawan. Ibarat sayur tanpa gara ila kami tak bersama. Pagi yang berkabut akiabat asap itu kami terbangun dan terdiam melihat tito yang tak ada lagi di tempat tidurnya. Termenung , dan tak menyangka biasanya seorang tito yang selalu bangun paling siang dan hari ini dia jam 05.00 di telah tidak ada di temat tidurnya. Aku dan wawan segera menjalani hari yang sama , begitu tak bersemangat dan seperti ini lah hidup kami. Aku melihat wawan mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi disebelah pojok paling belakang dipanti asuhan kami dan ternyata seperti biasa mengantri, wawan duduk dan melamun. Aku pun pergi dari keadaan itu ke depan rumah dan ternyata tito ada disana dan telah siap untuk sekolah. widih, to !! cepet bener mo ke sekolah, lo kesambet jin apa to. Samil tertawa kuda. lo mau ikut gak, law mau gue tunggu. mang lo mau kemana ? ayo cepet tar aja nanyanya gue bareng wawan aja , lo pergi dluan deh Pukul 06.30 aku dan wawan telah di dalam kelas, tapi apa tito belum ada di kelas. Aku heran dia berangkat dari tadi kok jam segini belm datang seharusnya dia udah sampai di sekolah. ndi, lo beneran tito da berangkat (Sebelum berangkat sekolah tadi wawan, menanyakan tentang tito kepada ku) udah to, gue gak boong kemana th bocah? Diantara kami bertiga wawan lah yang paling tua, sehingga tidak heran lagi bila dia bersikap seperti kakak. Tuuuuuuuutttt tuuuut tttttttttttuuuuuuuut. Bel sekolah telah berbunyi. Tito berlari dan sampai keselas dengan terengah-engah. Angku tito di blakang bangku aku dan wawan, sehingga aq dengan mudah bertanya dengannya.

tok, lo kmana? ujar wawan maaf, wan ! gue pergi sebentar ow, ya dah wawan menjawab. Hari pun kami lalui seperti biasanya, monoton. Besok paginya, aku terbangun dan terulang lagi tito sudah bangun dan tempat tdrnya telah rapi dibereskannya. Pagi itu sampai saat mau ke sekoah batang hidung tito tak Nampak sedikit pun. Mungkin dia sudah berangkat, ujar ku dalam hati. Wawan pun mencari tito, dan setelh melihat tidak ada kami pun pergi ke sekolah. Di dalam bis wawan berkata keman tito? Ini hari kedua dia gak bareng Ma kita? Apa dia beruah seperti dahulu lagi ! hust, gak usah buruk sangka gituh, positive thinking aja la wan coba lo pikir aja, dlu juga sikapnya beginikan! Akupun berfikir sejenak. Dulu tito memeng pernah seperti ini. Dia berubah, karna mendapatkan teman baru. Dia begitu berutal dan tidak ingat dengan kami. Tito memang begitu labil, sering berubah-ubah pendiriannya. Tapi dulukan tito telah berjanji dengan ku dan wawan tidak seperti itu lagi. Tapi .. aku bingung (besit ku dalam hati). ndi,udah la, gak usah di pikir lagi si tito, mungkin dia da dapet temen baru yang kaya, gak seperti kita. Aku masih tak pecaya tito seperti itu lagi, pikir ku nanti sampai di kelas akan ku tanyakan. Tetapi apa tito gak masuk sekolah. Aku pun lebih mempercayai omongan wawan. Kami pun pulang sekolah dan besok weekand jadi malam itu pasti wawan gak pulang karna berkerja lembur, jadi, aku pulang sendirian dan malam itu tito gak pulang. ndi, tito keman gak pulang bareng ma kamu ? kata ibu panti asuhan tito kerja bu ? aku berbohong aga tito gak di marah ma iu panti. Dalam hati ku, tito lo kemana? Gak sekolah? Gak plang? Apa lo mash seperti dulu? masa odoh ah. Kalaw kena batunya jangan salahkan aku n wawan. Seminggu kemudia, dengan keadaan tito masih seperti itu. Aaku dan wawan telah beranggapan dia mengulangi perilakunya yang dulu. Tetapi tiba-tiba aku melihat di jendela is tito berada di seuah tempat yang begitu mengejutkan. wan, wan tito.. lo salah lihat kali, lihat ni kawasan apa bunk, tito da di kompleks orang erduit

gak wan, beneran tito Aku pun berlari dengan cepatnya, dan wawan pun menyusul. toooooo Tito pun menoleh ke belakang, diiii ,waannn o, knapa disini? ini kerjaan lo selama ini ! ndi, gue bantu ibu ida ngurusin panti jompo ini , maaf wan tapi sekolah lo? jawab wawan aku tetap sekolah kok, tapi untuk 1 minggu ini aku izin karna ibu ida sedang sakit Dari tadi lo bilang ibu ida muluk , siapa dia ? ujar ku ibu ida yang nyelamatkan ku pada saat aku tahuran dulu, lo tau diri gue brutal anget dulu, dia jga yang da memeri nasehat buat ku, hingga gue berubah Ow gitu, maaf to gue n andi da berpikir lo berubah kayak dulu lagi ! wawan dan andi samil menunduk malu. nggak papa kok, ini jga salah guw gak ngasih tau lo pada maaf to, lo kan da ngajakin gue kmrn, cob ague ikut kan gak kayak gini jathnya, lo gak marah to ? ujar ku Knapa jga gue harus marah, gue yang berutal n sempat jadi buronan poisi aja lo semua masih mau jadi teman gue, padahal berahaya, Cuma masalah sepele gini gue gak bakal marah ma lo pada, gak mungki Kami pun tersenyum ya udah harini gue gak sekola gue jga, gue mau bantu lo disini jangan , lo smu harus sekolah kali ini aja to, angap ini permohonan maaf kami gak usah segitunya tman

Aku dan wawan langsung mebantu tito memasak dan membagikan sarapan untuk penghuni panti jompo itu, seharian itu kami menghibur para penghuni panti dan kami bergembira semuanya. Setelah ibu ida sembuh dua hari dari awal kami menemukan tito. Ibu ida bialang kita ( aku, wawan, dan tito ) adalah orang yang di saying Tuhan dan baik, jadi kata ibu ida menyuruh kami jangan berpisan dan terus berjuang dengan senyuman, kesabaran, dan tawakal, maka ipian kami akan terwujud. Kata-kata ibu ida begitu bermakna buat kami yang dari kecil tak punya ibu sekarang kami di sayangi oleh seorang ibu. Rasanya hidup ini begitu berwarna, dan kami pun melakukan hari-hari kami dengan penuh semangat dan tidak seperti dul lagi. Dan kami berjanji apapun yang terjadi kami akan selalu bersama.

BY:DM

Anda mungkin juga menyukai