Anda di halaman 1dari 57

Analisis Tata Cara Pelaksanaan dan Laporan Hasil Kerja Pramudi Pada PT.

JakartaTrans Metropolitan Jakarta Timur


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Pada Program Studi Teknik Informatika Jenjang Pendidikan Strata 1

Oleh: CHOIRUL ANWAR NPM: 071100052

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA JAKARTA 2011

Pernyataan Kesiapan untuk Ujian Pendadaran KKP

Saya Choirul Anwar, dengan ini menyatakan bahwa Laporan KKP yang berjudul: Analisis Tata Cara Pelaksanaan dan Laporan Hasil Kerja Pramudi Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur Adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai Tulisan Karya Ilmah, sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain Saya setuju Laporan KKP tersebut diajukan untuk Ujian Pendadaran KKP

Choirul Anwar NPM: 071100052 Mengetahui: Disetujui Oleh:

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Pembimbing Materi

(Andi Susilo, S.Kom, M.T.I.) ii

(Ir. Suroso, MT)

PERSETUJUAN
Analisis Tata Cara Pelaksanaan dan Laporan Hasil Kerja Pramudi Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur Laporan Kuliah Kerja Praktek Disusun Oleh:

Choirul Anwar NPM: 071100052 Disetujui Oleh: Pembimbing Materi

(Ir. Suroso, MT) Mengetahui:

Dekan Fakultas Teknologi Informasi

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(Tata Sutabri, Skom, MM.)

(Andi Susilo, S.Kom, M.T.I)

PENGESAHAN
Analisis Tata Cara Pelaksanaan dan Laporan Hasil Kerja Pramudi Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur Laporan Kuliah Kerja Praktek Disusun Oleh:

Choirul Anwar NPM: 071100052 Telah dipertahankan di hadapan Sidang Ujian Pandadaran KKP Strata Satu pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Respati Indonesia, Program Studi Teknik Informatika Pada hari ......... tanggal .............2011

Ketua Sekretaris Penguji I Penguji II

: : : :

iv

Konsultasi Bimbingan Lapangan KKP


KONSULTASI BIMBINGAN KKP

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

NPM Nama Program Studi Judul Laporan KKP Dosen Pembimbing Lapangan No. Tanggal Bimbingan 17-01-2011

071100052 Choirul Anwar Teknik Informasi Analisis Tata Cara Pelaksanaan dan Laporan Hasil Kerja Pramudi Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur Joerdan Karim Pokok Bahasan Paraf Pembimbing

Pengenalan Sistem yang pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur Mengumpulkan informasi mengenai sistem yang sedang berjalan Mengambik data absensi pramudi harian

24-01-2011

26-01-2011

Mengambil data jadwal operasi pramudi koridor 4 dan koridor 6

Jakarta, 20 Maret 2011 Disetujui oleh Pembimbing Lapangan

(Joerdan Karim) v

Konsultasi Bimbingan Materi


KONSULTASI BIMBINGAN KKP

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA NPM Nama Program Studi Judul Laporan KKP Dosen Pembimbing Materi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jakarta,20 Maret 2011 Disetujui oleh Dosen Pembimbing Materi Tanggal Bimbingan 071100052 Choirul Anwar Teknik Informasi Analisis Tata Cara Pelaksanaan dan Laporan Hasil Kerja Pramudi Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur Ir. Suroso, MT Pokok Bahasan Tanda Tangan Pembimbing Materi

(Ir. Suroso, MT) vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Rabbil Aalaamiin segala puja dan puji hanya milik Allah SWT, yang atas rahmat, hidayah, taufiq dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Universitas Respati Indonesia. Laporan Kuliah Kerja Praktek ini penulis persembahkan untuk kedua Orangtua penulis, yang telah memberikan segalanya sampai detik ini. Walaupun penulis banyak mempunyai salah tetapi doa kedua Orangtua penulis selalu menyertai penulis, serta semoga kedua Orangtua penulis selalu mendapat rahmat dari Allah SWT di dunia dan akhirat. Untuk menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung serta bantuan moril maupun materil, melalui kata pengantar ini dan atas nama kerendahan serta ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada : 1) Bapak Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo selaku Rektor Universitas Respati Indonesia. 2) Bapak Tata Sutabri S.Kom, M.M. selaku Dekan Fakultas Teknologi Informatika. 3) Bapak Ir. Suroso MT selaku dosen pembimbing materi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan koreksi yang bermanfaat dalam penyusunan laporan ini. vii

4) Bapak Andi Susilo S.Kom, MTI. selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika. 5) Seluruh dosen Fakultas Teknologi Informatika yang telah memberikan ilmunya selama kuliah. 6) Bapak Joe selaku pembimbing lapangan di PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur. 7) Kedua orang tua, kakak, adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. 8) Andrew Hary Yoga selaku sahabat yang selama ini memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menempuh pendidikan. 9) Para sahabat dan teman di Fakultas Teknologi Informatika Universitas Respati Indonesia. 10) Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dari awal sampai akhir hingga terselesaikanya laporan kuliah kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kuliah kerja praktek ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan masukan dalam bentuk kritik dan saran yang membangun supaya nantinya laporan ini menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, April 2011

penulis viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................... i Halaman Kesiapan untuk Ujian Pendadaran KKP ............................................................ ii Halaman Persetujuan ........................................................................................................iii Halaman Pengesahan ....................................................................................................... iv Konsultasi Bimbingan Lapangan KKP ............................................................................. v Konsultasi Bimbingan Materi .......................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................xiii BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1. 1.2. 1.3. Latar Belakang .................................................................................................... 1 Ruang Lingkup.................................................................................................... 2 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................ 2 Tujuan ......................................................................................................... 2 Manfaat ....................................................................................................... 3

1.3.1. 1.3.2. 1.4. 1.5. 1.6.

Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 3 Tempat dan Waktu Kuliah Kerja Praktek ........................................................... 4 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 4

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN ................................................................................... 6 2.1. Gambaran Umum ................................................................................................ 6 ix

2.1.1. 2.1.2. 2.2.

Maksud dan tujuan ...................................................................................... 7 Pemegang Saham ........................................................................................ 8

Sejarah TransJakarta ........................................................................................... 8 Denah Bus Koridor 1 sampai 15 ................................................................. 8 Koridor 1 ..................................................................................................... 9 Koridor 2 dan Koridor 3 ............................................................................ 11 Koridor 4, Koridor 5, Koridor 6, dan Koridor 7 ....................................... 13 Koridor 8, Koridor 9, dan Koridor 10 ....................................................... 17 Koridor 11, Koridor 12, Koridor 13, Koridor 14, dan Koridor 15 ............ 20

2.2.1. 2.2.2. 2.2.3. 2.2.4. 2.2.5. 2.2.6. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6.

Daftar Armada Bus ........................................................................................... 21 Visi dan Misi Perusahaan.................................................................................. 24 Struktur Organisasi ........................................................................................... 24 Tugas dan Wewenang ....................................................................................... 25

BAB 3 SISTEM YANG DIAMATI ............................................................................. 28 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. Sarana yang Berada Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan ............................... 28 Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan ............................................................ 29 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 30 Bentuk Hasil Penelitian..................................................................................... 32 Spesifikasi Bentuk Masukan ..................................................................... 32 Spesifikasi Bentuk Keluaran ..................................................................... 33

3.4.1. 3.4.2. 3.5.

Analisis Masalah ............................................................................................... 33 LAPORAN HASIL KERJA

BAB 4 ANALISIS SWOT SISTEM INFORMASI

PRAMUDI ...................................................................................................................... 35 4.1. Kekuatan dan Kelemahan ................................................................................. 35 x

4.1.1. 4.1.2. 4.2.

Kekuatan ................................................................................................... 35 Kelemahan................................................................................................. 36

Peluang dan Ancaman....................................................................................... 36 Peluang ...................................................................................................... 36 Ancaman ................................................................................................... 37

4.2.1. 4.2.2. 4.3. 4.4.

Strategi SWOT .................................................................................................. 37 Alternatif penyelesaian masalah ....................................................................... 41

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 42 5.1. 5.2. Kesimpulan ....................................................................................................... 42 Saran ................................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 43 LAMPIRAN .................................................................................................................... 44

xi

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel halte-halte koridor 1 ............................................................................. 10 Tabel 2.2. Tabel halte-halte koridor 2 ............................................................................. 12 Tabel 2.3. Tabel halte-halte koridor 3 ............................................................................. 13 Tabel 2.4. Tabel halte-halte koridor 4 ............................................................................. 14 Tabel 2.5. Tabel halte-halte koridor 5 ............................................................................. 15 Tabel 2.6. Tabel halte-halte koridor 6 ............................................................................. 16 Tabel 2.7. Tabel halte-halte koridor 7 ............................................................................. 16 Tabel 2.8. Tabel halte-halte koridor 8 ............................................................................. 18 Tabel 2.9. Tabel halte-halte koridor 9 ............................................................................. 19 Tabel 2.10. Tabel halte-halte koridor 10 ......................................................................... 19 Tabel 2.11. Daftar armada bus TransJakarta koridor 4 dan koridor 6 ............................ 21 Tabel 2.12 Daftar armada bus TransJakarta koridor 4 dan koridor 6 (lanjutan1) ........... 22 Tabel 2.13. Daftar armada bus TransJakarta koridor 4 dan koridor 6 (lanjutan2) .......... 23 Tabel 4.1 Strategi SWOT antara SO dan WO................................................................. 39 Tabel 4.2 Strategi SWOT antara ST dan WT ................................................................. 40

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Denah bus koridor 1-15 ................................................................................ 9 Gambar 2.2. Struktur organisasi PT. Jakarta Trans Metropolitan................................... 24 Gambar 3.1. Diagram Konteks sistem yang sedang berjalan.......................................... 30 Gambar 3.2. Diagram Nol sistem yang sedang berjalan ................................................. 30 Gambar 3.3. Diagram Rinci proses 2 sistem yang sedang berjalan ................................ 31 Gambar 3.4. Diagram Rinci proses 3 sistem yang sedang berjalan ................................ 31

xiii

BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang mendasari hal-hal yang digunakan pada penulisan laporan kuliah kerja praktek ini. Hal-hal yang akan dibahas diantaranya adalah latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, tempat dan waktu kuliah kerja praktek serta sistematika penulisan.

1.1.

Latar Belakang
Dalam setiap kegiatan kerja penulisan laporan kerja harus dilakukan setiap

karyawan, yang bertujuan untuk menghitung kegiatan kerja yang telah dilakukan, baik dihitung harian maupun bulanan. Meskipun di masyarakat atau perusahaan penghitungan ataupun pencatatan seluruh laporan hasil kerja sudah menggunakan program aplikasi untuk mempermudah pencatatan tersebut, tetapi masih banyak juga yang pengerjaannya masih dilakukan secara manual yang membuat kurang efektifnya kerja di tempat tersebut. PT. Jakarta Trans Metropolitan, sebagai salah satu perusahaan swasta yang terletak di Jl. Pondok Raya No.2 Kramatjati Jakarta Timur memiliki beberapa sistem yang berjalan. Akan tetapi kegiatan ini masih kurang efektif, seperti input data dan pembuatan laporan setiap bagiannya. Sehingga dirasakan sangat lambat, dan terkadang terjadi kesalahan dan di jumpai masalah-masalah atau kelemahan-kelemahan yang ada, diantaranya belum teraturnya pencatatan data-data, belum tersusun dengan rapi, sehingga bila sewaktu-waktu data tersebut di butuhkan akan memakan waktu yang lama

untuk mencarinya. Maka hal ini tentunya akan sangat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi kerja. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat mengatasi semua kebutuhan tersebut. Dengan bersumber dari data-data yang sebelumnya. Sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam pemeriksaan laporan sehingga dapat menghemat waktu. Dan output atau hasil laporan menjadi lebih efektif. Dituangkan dalam suatu karya ilmiah dengan judul Analisis Tata Cara Pelaksanaan dan Laporan Hasil Kerja Pramudi Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur.

1.2.

Ruang Lingkup
Dalam penulisan laporan KKP ini penulis membatasi ruang lingkup dari

permasalahan yang didapatkan. Agar KKP ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan, maka pada laporan ini diberikan beberapa batasan masalah sebagai berikut: Mengamati, mempelajari, dan menganalisis Sistem informasi laporan kerja pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur.

1.3.
1.3.1.

Tujuan dan Manfaat


Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah:

Untuk

memenuhi

syarat

untuk

menyelesaikan

studi

pada

Fakultas

TeknologiInformasi Universitas Respati Indonesia jenjang pendidikan strata 1. Menganalisis sistem tata cara pelaksanaan laporan hasil kerja pramudi pada PT. Jakarta Trans Metropolitan.

1.3.2.

Manfaat
Adapun anfaat dari penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah:

Mengetahui sistem laporan hasil kerja pramudi pada PT. Jakarta Trans Metropolitan.

Mengetahui kelebihan serta kekurangan dari sistem yang ada pada PT. Jakarta Trans Metropolitan.

1.4.

Metode Pengumpulan Data


Untuk dapat melengkapi dan lebih sempurnanya penulisan laporan KKP ini,

diusahakan mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi. Adapun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah melalui metode studi lapangan, interview dan studi pustaka. Studi lapangan yaitu melakukan observasi langsung ke lapangan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke Kantor Bagian Koridor 4 dan Kantor Bagian Koridor 6 kemudian setelah itu melakukan pengumpulan data, sehingga data dan informasi yang dibutuhkan lebih lengkap dan akurat. Interview yaitu teknik yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan memberikan pertanyaan dan meminta keterangan pada bagian hubungan Kantor Bagian Koridor 4 dan Kantor Bagian Koridor 6. Metode ini dilakukan untuk menunjang penyusunan dan melengkapi kekurangan data dengan cara membaca dan mencari buku-buku yang berhubungan dengan materi penelitian dan penulisan penelitian.

1.5.

Tempat dan Waktu Kuliah Kerja Praktek


Penulis melakukan Kuliah Kerja Praktek ini yang dilaksanakan pada PT. Jakarta

Trans Metropolitan, di Jl. Pondok Gede Raya No.2 Kramatjati Jakarta Timur. Kuliah Kerja Praktek ini di laksanakan selama sebulan dan dalam waktu sebulan itu penulis melakukan observasi dan wawancara langsung pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur. Tempat melaksanakan Kuliah Kerja Praktek yang diamati adalah di Kantor Bagian Koridor 4 dan Kantor Bagian Koridor 6 yang ditugaskan untuk menganalisis sistem laporan para pramudi hasil kerjanya yang akan dilaporkan.

1.6.

Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai penulisan KKP ini, maka

dilakukan laporan ini di bagi dalam 5 bab, yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang permasalahan, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat, tempat dan waktu kuliah kerja praktek, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN Dalam bab ini menyajikan sejarah singkat tentang TransJakarta dan gambaran umum PT. Jakarta Trans Metropolitan, visi dan misi, sruktur organisasi, tugas dan wewenang masing-masing. BAB 3 SISTEM YANG DIAMATI Pada bab ini membahas secara dalam dan lengkap tentang hal-hal yang mengenai sistem yang diamati pada PT. Jakarta Trans Metropolitan selama

Kuliah Kerja Praktek. Hal-hal yang dibahas antara lain sarana, proses sistem yang berjalan, diagram arus data, dan hasil penelitian. BAB 4 ANALISIS SISTEM YANG DIAMATI Dalam bab ini memaparkan mengenai data hasil penelitian selama kuliah kerja praktek seperti penyajian data penelitian dan analisis masalah serta hasil pembahasan dengan menggunakan SWOT tentang Kemampuan, Kelemahan, Keuntungan, dan Ancaman. BAB 5 PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan sebagai hasil dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang yang membangun terhadap penulisan KKP ini.

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN


Pada bab ini akan dibahas tentang profil perusahaan PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur. Hal-hal yang dibahas antara lain Sejarah singkat perusahaan, gambaran umum, visi dan misi, dan struktur organisasi.

2.1.

Gambaran Umum
Badan Layanan Umum Transjakarta (BLUTJ) adalah pengelola TransJakarta

atau busway yang awalnya bernama badan pengelola TransJakarta. Lembaga ini dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110/2003 tentang pembentukan badan pengelola TransJakarta. Pada tahun 2006 namanya kemudian diganti menjadi Badan Layanan Umum TransJakarta berdasarkan peraturan gubernur Nomor 48 Tahun 2006. BLUTJ bernaung di bawah Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. Operator dalam penyelenggaraannya TransJakarta didukung oleh beberapa perusahaan operator yang mengelola armada yang melayani tiap koridor. Diantaranya sebagai berikut: 1). PT. Jakarta Express Trans (JET) beroperasi pada koridor 1. 2). PT. Trans Batavia (TB) beroperasi pada koridor 2 dan oridor 3. 3). PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM) beroperasi pada koridor 4 dan koridor 6. 4). PT. Primajasa Perdayana Utama (PP) beroperasi pada koridor 4, koridor 6 dan koridor 8 bersama dengan PT. Eka Sari Lorena. 5). PT. Jakarta Mega Trans (JMT) beroperasi pada koridor 5 dan koridor 7.

6). PT. Eka Sari Lorena (LRN) beroperasi pada koridor 5, koridor 7 dan koridor 8 bersama dengan PT. Primajasa. 7). PT. Bianglala Metropolitan (BMP) beroperasi pada koridor 9 dan koridor 10. Pada laporan kuliah kerja praktek ini di khususkan hanya pada PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM) yang beroperasi pada koridor 4 dan koridor 6. PT. Jakarta Trans Metropolitan adalah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akte Notaris NO.24 tanggal 16 agustus 2006 oleh notaris Eveline Gandauli Siagian Rajagukguk, SH di Jakarta, dan Akte pendirian ini telah mendapat pengesahan dari menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor: W7-02976 HT.01.01-Th. 2006 tanggal 27 November 2006 Tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Kemudian dengan adanya perubahan atas Undang-Undang Perseroan No. 1 tahun 1995 kedalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2007, Akta Pendirian Perseroan disesuaikan dengan Notaris FX. Budi Santoso Isbandi,SH Nomor: 150 Tanggal: 15 Agustus 2008 dan disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor: AHU-02926.AH.01.02-TH-2009 tanggal,14 januari 2009.

2.1.1.

Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan pendirian PT. Jakarta Trans Metropolitan adalah

melaksanakan pengadaan, pemeliharaan, dan pengoperasian 61 unit kendaraan TransJakarta di koridor 4 (Pulogadung Dukuh Atas) dan koridor 6 (Kuningan Ragunan) dalam rangka pelayanan jasa angkutan kepada masyarakat pengguna jasa

busway di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dan sekaligus untuk mendukung program pemerintah (pola transportasi makro dan program langit biru di DKI Jakarta).

2.1.2.

Pemegang Saham
Pemegang saham PT. Jakarta Trans Metropolitan adalah:

a. PT. STEADY SAFE, Tbk dengan modal saham senilai 34,43% b. PT. Mayasari Bhakti dengan modal saham senilai 29,51% c. Perum PPD dengan modal saham senilai 19,67% d. PT. Bianglala Metropolitan dengan modal saham senilai 16,39%

2.2.

Sejarah TransJakarta
TransJakarta atau umum disebut busway adalah sebuah sistem transportasi bus

cepat atau bus bapid transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Perencanaan busway telah dimulai sejak tahun 1997 oleh konsultan dari Inggris. Pada waktu itu direncanakan bus berjalan berlawanan dengan arus lalulintas supaya jalur tidak diserobot kendaraan lain, namun dibatalkan dengan pertimbangan keselamatan lalulintas. Meskipun busway di Jakarta meniru negara lain (Kolombia, Jepang, Australia), namun Jakarta memiliki jalur yang terpanjang dan terbanyak. Sehingga kalau dulu orang selalu melihat ke Bogota, sekarang Jakarta sebagai contoh yang perlu dipelajari masalah dan cara

penanggulangannya.

2.2.1.

Denah Bus Koridor 1 sampai 15


TransJakarta memiliki jalur bus yang sudah beroperasi di koridor 1 sampai

koridor 10 dan rencana jalur bus koridor 11 sampai koridor 15 yang dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Denah bus koridor 1-15

2.2.2.

Koridor 1
TransJakarta memulai operasinya pada 15 Januari 2004 dengan tujuan

memberikan jasa angkutan yang lebih cepat, nyaman, namun terjangkau bagi warga Jakarta. Untuk mencapai hal tersebut, bus ini diberikan lajur khusus di jalan-jalan yang menjadi bagian dari rutenya dan lajur tersebut tidak boleh dilewati kendaraan termasuk bus umum selain TransJakarta. Agar terjangkau oleh masyarakat, maka harga tiket disubsidi oleh pemerintah daerah. Pada saat awal beroperasi, TransJakarta mengalami banyak masalah, salah satunya adalah ketika atap salah satu busnya menghantam terowongan rel kereta api. Selain itu, banyak dari bus-bus tersebut yang mengalami kerusakan, baik pintu, tombol pemberitahuan lokasi halte, hingga lampu yang lepas.

10

Selama 2 pekan pertama, dari 15 Januari 2004 hingga 30 Januari 2004, bus TransJakarta memberikan pelayanan secara gratis. Kesempatan itu digunakan untuk sosialisasi, di mana warga Jakarta untuk pertama kalinya mengenal sistem transportasi yang baru. Lalu, mulai 1 Februari 2004, bus TransJakarta mulai beroperasi secara komersial. Sejak Hari Kartini pada 21 April 2005, TransJakarta memiliki sopir perempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa nanti jumlah pengemudi wanita mencapai 30% dari keseluruhan jumlah pengemudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari 50 orang pengemudi wanita. Koridor 1 untuk bus TransJakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Blok M sampai Halte Stasiun Kota. Jalan-jalan yang dilalui koridor 1 adalah sepanjang Jalan Sisingamangaraja, Sudirman, MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, dan Gajah Mada atau Hayam Wuruk. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 1 dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tabel halte-halte koridor 1

NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Halte
Terminal Blok M Halte Masjid Agung Halte Bundaran Senayan Halte Gelora Bung Karno Halte Polda Metro Halte Semanggi Benhil Halte Karet Halte Setiabudi Halte Dukuh Atas 1 Halte Tosari

No
11. 12. 13. 14 15. 16. 17. 18. 19. 20. Halte Sarinah

Halte
Halte Bundaran HI

Halte Bank Indonesia Halte Monumen Nasional Halte Harmoni Central Busway Halte Sawah Besar Halte Mangga Besar Halte Olimo Halte Glodok Halte Stasiun Kota

11

2.2.3.

Koridor 2 dan Koridor 3


Tepat dua tahun setelah pertama kali dioperasikan, pada 15 Januari 2006

TransJakarta meluncurkan jalur koridor 2 Pulogadung sampai Harmoni dan koridor 3 Kalideres sampai Pasar Baru. Sejak Minggu, 10 Februari 2008, beberapa bus TransJakarta koridor 3 mulai melalui rutenya yang baru, dari arah Kalideres setelah halte Jelambar tetap lurus melewati Jalan Kyai Tanpa menuju halte Harmoni, busway tidak berbelok melalui Tomang. Penggunaan jalur ini masih belum resmi karena sebagian besar bus koridor 3 masih melaui jalur Tomang, dan 2 haltebusway sepanjang Jalan Kyai Tapa belum beroperasi. Sejak tanggal 10 September 2008, 2 halte Grogol dan Sumber Waras mulai dioperasikan secara resmi. Koridor 2 untuk bus TransJakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Pulo Gadung sampai Halte Harmoni Central Busway. Jalan-jalan yang dilalui koridor 2 adalah sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Suprapto, Senen Raya, Pejambon, Medan Merdeka Timur, Veteran, dan berputar di Halte Harmoni Central Busway. Untuk arah sebaliknya melewati Jalan Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, Kwitang, Suprapto, dan seterusnya hingga kembali ke Terminal Pulo Gadung. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 2 dapat dilihat pada tabel 2.2. Koridor 3 untuk bus TransJakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Kalideres (Jakarta Barat) sampai Halte Pasar Baru (Jakarta Pusat). Pada awal operasinya, jalanjalan yang dilalui koridor 3 adalah sepanjang Jalan Daan Mogot, S. Parman, Raya Tomang, Gajah Mada/Hayam Wuruk, dan Juanda. Untuk arah sebaliknya melewati Jalan Veteran dan langsung ke Tomang Raya tanpa melewati Harmoni Central Busway dan seterusnya hingga kembali ke Terminal Kalideres.

12

Tabel 2.2. Tabel halte-halte koridor 2

NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Halte
Terminal Pulo Gadung Halte Bermis Halte Pulomas Halte ASMI Halte Pedongkelan Halte Cempaka Mas Halte RS Islam Halte Cempaka Tengah Halte Pasar Cempaka Putih Halte Rawa Selatan Halte Galur Halte Senen

No
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Halte Atrium Halte RSPAD Halte Deplu

Halte

Halte Gambir 1 Halte Masjid Istiqlal Halte Juanda Halte Pecenongan Halte Harmoni Central Busway Halte Balaikota Halte Gambir 2 Halte Kwitang

Dengan dioperasikan 2 halte baru sepanjang Jalan Kyai Tapa sejak tanggal 10 September 2008, pengoperasian koridor ini berubah ke rute baru yaitu Jalan Daan Mogot, Kyai Tapa, Jalan Gajah Mada atau Hayam Wuruk dan Jalan Juanda. Sebagian armada koridor 3 tetap melayani rute Jalan S. Parman dan Tomang seperti di atas sebagai bagian dari jalur Pulo Gadung sampai Kalideres yang biasa disebut jalur express hingga tanggal 2 November 2009 di saat jalur tersebut dilayani sepenuhnya oleh armada koridor 8. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 3 dapat dilihat pada tabel 2.3.

13

Tabel 2.3. Tabel halte-halte koridor 3

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Halte Terminal Kalideres Halte Pesakih Halte Sumur Bor Halte Rawa Buaya Halte Jembatan Baru Halte Dispenda Halte Jembatan Gantung Halte Taman Kota

No 9. 10. 11. 12. 13. 14 15. 16. Halte Indosiar Halte Jelambar Halte Grogol

Halte

Halte Sumber Waras Halte Harmoni Central Busway Halte Pecenongan Halte Juanda Halte Pasar Baru

2.2.4.

Koridor 4, Koridor 5, Koridor 6, dan Koridor 7


Pada tahun 2006, dimulai pembangunan 4 koridor baru busway, adalah: Sama Koridor 4 Pulogadung sampai Dukuh Atas. Koridor 5 Kampung Melayu sampai Ancol. Koridor 6 Ragunan sampai Latuharhari. Koridor 7 Kampung Rambutan sampai Kampung Melayu. seperti pada pembangunan koridor-koridor sebelumnya, proyek

pembangunan 4 koridor ini juga mengundang reaksi negatif beberapa pihak terutama karena kemacetan parah yang disebabkannya. Koridor 4 sampai koridor 7 ini diresmikan penggunaannya pada Sabtu, 27 Januari 2007, oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di shelter Taman Impian Jaya Ancol. Setelah peresmiannya, keempat koridor ini baru efektif beroperasi pada tanggal 28 Januari 2007. Tidak seperti pada waktu peresmian koridor 1, tidak ada tiket gratis untuk masyarakat untuk sosialisasi di koridor-koridor ini.

14

Koridor 4 untuk bus Transjakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Pulo Gadung sampai Halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 4 adalah sepanjang Jalan Bekasi Raya, Pemuda, Pramuka, Matraman, Tambak, Sultan Agung, dan Halimun. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 4 dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Tabel halte-halte koridor 4

NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Halte
Terminal Pulo Gadung Halte Pasar Pulo Gadung Halte Tugas Halte Layur Halte Pemuda Rawamangun Halte Velodrome Halte Sunan Giri Halte UNJ Halte Pramuka BPKP

No
10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17.

Halte
Halte Pramuka LIA Halte Utan Kayu Halte Pasar Genjing Halte Matraman Halte Manggarai Halte Pasar Rumput Halte Halimun Halte Dukuh Atas 2

Koridor 5 untuk bus Transjakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Kampung Melayu sampai Halte Ancol. Jalan-jalan yang dilalui koridor 5 adalah sepanjang Jalan Jatinegara Barat, Matraman Raya, Salemba Raya, Kramat Raya, Pasar Senen, dan Gunung Sahari. Untuk arah sebaliknya melewati Jalan Gunung Sahari dan seterusnya sampai Matraman Raya, kemudian masuk ke Jatinegara Timur. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 5 dapat dilihat pada tabel 2.5.

15

Tabel 2.5. Tabel halte-halte koridor 5

NO
1. 2.

Halte
Terminal Kampung Melayu Halte Pasar Jatinegara - Ke arah Kampung Melayu

No
10. 11. 12. 13. 14 15. 16. 17.

Halte
Halte Pal Putih Halte Central Senen Halte Budi Utomo Halte Pasar Baru Timur Halte Gn. Sahari Mangga Dua Halte Jembatan Merah Halte Pademangan Halte Ancol

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Halte Kebon Pala Halte Slamet Riyadi Halte Tegalan Halte Matraman 1 Halte Salemba Carolus Halte Salemba UI Halte Kramat Sentiong NU

Koridor 6 untuk bus Transjakarta beroperasi dengan jurusan Halte Ragunan sampai Halte Dukuh Atas 2. Jalan-jalan yang dilalui koridor 6 adalah sepanjang Jalan Harsono RM, Warung Jati Barat, Mampang Prapatan, HR Rasuna Said, Latuharhari, Halimun, kembali ke HR Rasuna Said, dan seterusnya sampai ke Ragunan. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 6 dapat dilihat pada tabel 2.6. Koridor 7 untuk bus Transjakarta beroperasi dengan jurusan Terminal Kampung Rambutan sampai Terminal Kampung Melayu. Jalan-jalan yang dilalui koridor 7 adalah sepanjang Jalan Kampung Rambutan, Raya Bogor, Sutoyo, MT Haryono, dan Otto Iskandardinata. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 7 dapat dilihat pada tabel 2.7

16

Tabel 2.6. Tabel halte-halte koridor 6

NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Halte
Halte Ragunan Halte Departemen Pertanian Halte SMK 57 Halte Jati Padang Halte Pejaten Halte Buncit Indah Halte Warung Jati Halte Imigrasi Halte Duren Tiga Halte Mampang Prapatan

No
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Halte
Halte Kuningan Timah Halte Patra Kuningan Halte Departemen Kesehatan Halte Gelanggang Olahraga Sumantri Halte Karet Kuningan Halte Kuningan Madya Halte Setiabudi Aini Halte Latuharhari Halte Halimun Halte Dukuh Atas 2

Tabel 2.7. Tabel halte-halte koridor 7

NO
1. 2.

Halte
Terminal Kampung Rambutan Halte Tanah Merdeka - Ke arah Kampung Melayu

No
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Halte
Halte Sutoyo BKN Halte Cawang UKI Halte Cawang BNN Halte Cawang Otista Halte Gelanggang Remaja Halte Bidara Cina Terminal Kampung Melayu

3. 4. 5. 6. 7.

Halte Flyover Raya Bogor Halte RS Harapan Bunda alte Pasar Induk Kramat Jati Halte Pasar Kramat Jati Halte PGC Cililitan

17

2.2.5.

Koridor 8, Koridor 9, dan Koridor 10


Pembangunan koridor 8sampai koridor 10 dimulai pada bulan Agustus 2007.

Ketiga koridor ini awalnya direncanakan untuk dapat beroperasi bulan Maret 2008, namun mengalami beberapa penundaan. Rencana operasional koridor 8 awalnya ditunda hingga 14 Februari 2009, namun akhirnya mengalami penundaan lagi. Koridor ini pertama kali diuji coba secara terbatas pada tanggal 9 Februari 2009, dan memasuki tahap operasional pada Sabtu, 21 Februari 2009. Dari 45 bus yang dibutuhkan untuk melayani koridor 8, hingga tanggal 6 Februari 2009 baru tersedia 20 bus, yang memaksa BLUTJ untuk memangkas rute operasional dari Lebak Bulus sampai Harmoni menjadi Lebak Bulus sampai Daan Mogot (halte Jelambar, walau sebagian sumber menginformasikan halte Indosiar). Setelah mengalami beberapa penundaan, pada Senin, 7 Desember 2009, Kepala Dinas Perhubungan DKI M. Tauchid menginformasikan bahwa pengoperasian koridor 9 dan 10 kembali mengalami penundaan. Target operasional yang awalnya ditetapkan pada Juni atau Oktober 2010 diundur menjadi November 2010. Penundaan kali ini disebabkan karena penentuan tarif per kilometer bus yang baru disepakati oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan belum ditunjuknya operator yang mengelola koridor ini. Penentuan operator direncakan menggunakan sistem lelang yang akan dilakukan pada bulan Februari atau Maret 2010. Koridor 8 beroperasi dengan jurusan terminal Lebak Bulus sampai Harmoni, dengan panjang 26 km. Rute melalui Jalan Ciputat Raya, Jalan TB Simatupang, Jalan Metro Pondok Indah, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jalan Teuku Nyak Arif, Jalan Letjen Supeno, Jalan Panjang, Jalan Daan Mogot, Jalan Tomang Raya, dan Gajah Mada atau Hayam Wuruk. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 8 dapat dilihat pada tabel 2.8.

18

Tabel 2.8. Tabel halte-halte koridor 8

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Halte Terminal Lebak Bulus Halte Pondok Pinang Halte Pondok Indah 1 Halte Pondok Indah 2 Halte Tanah Kusir Kodim Halte Kebayoran Lama Bungur Halte Pasar Kebayoran Lama Halte Simprug Halte Permata Hijau Halte Permata Hijau RS Medika Halte Pos Pengumben

No 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

Halte Halte Kelapa Dua Sasak Halte Kebon Jeruk Halte Duri Kepa Halte Kedoya Raya Halte Kedoya Green Garden Halte Grogol 2 Halte Taman Anggrek Halte Tomang Mandala Halte RS Tarakan Halte Petojo Halte Harmoni Central Busway

Koridor 8 beroperasi dengan jurusan Pinang Ranti sampai Pluit, dengan panjang 29,9 km. Rute melalui Jalan Pondok Gede Raya, Raya Bogor, Mayjen Sutoyo, MT Haryono, Gatot Subroto, S Parman, Latumeten, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, dan Pluit. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 9 dapat dilihat pada tabel 2.9. Koridor 8 beroperasi dengan jurusan Cililitan sampai Tanjung, dengan panjang 19 km. Rute melalui Jalan Mayjen Sutoyo, DI Panjaitan, Jendral Ahmad Yani, Yos Sudarso, dan Enggano. Halte-halte yang dilalui bus TransJakarta koridor 10 dapat dilihat pada tabel 2.10.

19

Tabel 2.9. Tabel halte-halte koridor 9

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Halte Terminal Pinang Ranti Halte Garuda Taman Mini Halte Pasar Kramat Jati Halte PGC Cililitan Halte Sutoyo BKN Halte Cawang UKI Halte Cawang BNN Halte Cawang Ciliwung Halte Cikoko Stasiun Cawang Halte Tebet Halte Pancoran Halte Pancoran Barat Halte Tegal Parang Halte Kuningan Barat Halte Gatot Subroto Jamsostek

No 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.

Halte Halte Gatot Subroto LIPI Halte Semanggi Halte JCC Senayan Halte Slipi Petamburan Halte Slipi Kemanggisan Halte S Parman Harapan Kita Halte S Parman Podomoro City Halte Grogol 2 Halte Latumenten Stasiun KA Halte Jembatan Besi Halte Jembatan Dua Halte Jembatan Tiga Halte Penjaringan Halte Pluit (Mega Mal Pluit)

Tabel 2.10. Tabel halte-halte koridor 10

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Halte Halte Cililitan 2 (PGC 2) Halte Sutoyo BKN Halte Cawang UKI Halte Cawang Sutoyo Halte Panjaitan Penas Halte Kebon Nanas Cipinang Halte Prumpung Pedati Halte Bea Cukai Ahmad Yani Halte Utan Kayu Rawamangun Halte Pramuka BPKP 2 Halte Kayu Putih Rawasari

No 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Halte Halte Pulomas Pacuan Kuda Halte Cempaka Putih Halte Cempaka Timur 2 Halte Yos Sudarso Kodamar Halte Sunter Kelapa Gading Halte Plumpang Pertamina Halte Walikota Jakarta Utara Halte Permai Koja Halte Enggano Halte Tanjung Priok

20

2.2.6.

Koridor 11, Koridor 12, Koridor 13, Koridor 14, dan Koridor 15
Pada Koridor 11 sampai Koridor 15, masih belum beroperasi dan baru rencana

dikarenakan perhitungan terhadap pembangunan jalur nya dan beberapa faktor lainnya. Pada Koridor 11 rencana rute dari Kp Melayu sampai Pulo Gebang, jalan yang dilewati adalah Jl. Jatinegara Barat Raya, Jl. Matraman Raya, Jl. Bekasi Barat Raya, Jl. Bekasi Timur Raya, Jl. I Gusti Ngurah Rai, Jl. Pondok Kopi Timur, Jl. Lingkar Luar Timur. Dan untuk Arah Sebaliknya melewati Jl. Tol Lingkar Luar Timur, Jl. I Gusti Ngurah Rai, Jl. Bekasi Timur Raya, Jl. Bekasi Barat Raya, dan Jl. Jatinegara Timur. Pada Koridor 12 rencana rute dari Pluit sampai Tanjung Priok, jalan yang dilewati adalah Jl. Pluit Pemai, Jl. Pluit Timur Raya, Jl. Pluit Indah, Jl. Pluit Putri, Jl. Jembatan Tiga, Jl. Jembatan Dua, Jl. Pangeran Tubagus Angke, Jl. Pasar Pagi, Jl. Mangga Dua, Jl. Gunung Sahari, dan Jl. RE Martadinata. Pada Koridor 13 rencana rute dari Blok M sampai Pondok Kelapa, jalan yang dilewati adalah Jl. Sultan Hasanuddin, Jl. Wolter Monginsidi, Jl. Kapten Tendean, Jl. Gatot Subroto, Jl. MT Haryono, Jl. DI Panjaitan, dan Jl. Kalimalang. Pada Koridor 14 rencana rute dari Manggarai sampai Depok, jalan yang dilewati adalah Jl. Doktor Suharjo, Jl. Profesor Doktor Supomo, Jl. Pasar Minggu Raya, Jl. Tanjung Barat, Jl. Lenteng Agung, dan Jl. Margonda Raya. Pada Koridor 15 rencana rute dari Ciledug sampai Blok M Jalan yang dilewati adalahJl. Raden Fattah, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Ciledug Raya, Jl. Pakubuwono 6, Jl. Sisingamangaraja. Untuk arah sebaliknya , Jl. Sultan Hasanuddin, Jl. Trunojoyo, Jl. Kyai Maja, Jl. Cildeug Raya, Jl. HOS Cokroaminoto, dan Jl. Raden Fattah.

21

2.3.

Daftar Armada Bus


Daftar armada bus yang ada pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur

terutama yang beroperasi pada koridor 4 dan koridor 6. seperti terlihat pada tabel 2.11.
Tabel 2.11. Daftar armada bus TransJakarta koridor 4 dan koridor 6

No. Urut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

No. Bodi
JTM 001 JTM 002 JTM 003 JTM 004 JTM 005 JTM 006 JTM 007 JTM 008 JTM 009 JTM 010 JTM 011 JTM 012 JTM 013 JTM 014 JTM 015 JTM 016 JTM 017 JTM 018 JTM 019 JTM 020

No. Polisi
B7500IX B 7501 IX B 7502 IX B 7503 IX B 7504 IX B 7510 IX B 7511 IX B 7512 IX B 7513 IX B 7514 IX B 7515 IX B 7516 IX B 7517 IX B 7518 IX B 7519 IX B 7520 IX B 7521 IX B 7522 IX B 7030 IX B 7031 IX

Koridor
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Konsorsium
Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti Mayasari Bhakti P.P.D P.P.D

Karoseri
Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari RI RI

Merk
DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO

22

Tabel 2.12 Daftar armada bus TransJakarta koridor 4 dan koridor 6 (lanjutan1)

No. Urut
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

No. Bodi
JTM 021 JTM 022 JTM 023 JTM 024 JTM 025 JTM 026 JTM 027 JTM 028 JTM 029 JTM 030 JTM 031 JTM 032 JTM 033 JTM 034 JTM 035 JTM 036 JTM 037 JTM 038 JTM 039 JTM 040 JTM 041 JTM 042

No. Polisi
B 7039 IX B 7042 IX B 7043 IX B 7035 IX B 7037 IX B 7047 IX B 7051 IX B 7049 IX B 7050 IX B 7052 IX B 7493 IX B 7498 IX B 7497 IX B 7496 IX B 7495 IX B 7494 IX B 7490 IX B 7492 IX B 7499 IX B 7491 IX B 7449 IX B 7444 IX

Koridor
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

Konsorsium
P.P.D P.P.D P.P.D P.P.D P.P.D P.P.D P.P.D P.P.D P.P.D P.P.D STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE

Karoseri
KORINDO KORINDO KORINDO KORINDO KORINDO KORINDO KORINDO KORINDO KORINDO KORINDO LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA

Merk
HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI HYUNDAI DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO

23

Tabel 2.13. Daftar armada bus TransJakarta koridor 4 dan koridor 6 (lanjutan2)

No. Urut
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61

No. Bodi
JTM 043 JTM 044 JTM 045 JTM 046 JTM 047 JTM 048 JTM 049 JTM 050 JTM 051 JTM 052 JTM 053 JTM 054 JTM 055 JTM 056 JTM 057 JTM 058 JTM 059 JTM 060 JTM 061

No. Polisi
B 7450 IX B 7447 IX B 7442 IX B 7440 IX B 7448 IX B 7441 IX B 7443 IX B 7445 IX B 7446 IX B 7430 IX B 7431 IX B 7432 IX B 7433 IX B 7434 IX B 7435 IX B 7436 IX B 7437 IX B 7438 IX B 7439 IX

Koridor
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

Konsorsium
STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE STEADY SAFE BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA BIANGLALA

Karoseri
LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA LAKSANA SRIKANDI SRIKANDI SRIKANDI NEW ARMADA NEW ARMADA NEW ARMADA NEW ARMADA NEW ARMADA NEW ARMADA NEW ARMADA

Merk
DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO DAEWOO

24

2.4.

Visi dan Misi Perusahaan


Visi PT. Jakarta Trans Metropolitan adalah menjadi perusahaan yang sehat dan

mandiri serta dapat memenuhi harapan Stake Holder. Dan misi yang berjalan sebagai berikut: Melaksanakan pelayanan jasa angkut umum yang prima dengan mengutamakan keselamatan dan kepuaasan masyarakat penggunaan jasa.

Meningkatkan nilai perusahaan dengan mengembangkan budaya kerja yang efektif, produktif dan efisien.

2.5.

Struktur Organisasi
Susunan struktur organisasi yang ada pada PT. Jakarta Trans Metropolitan

Jakarta Timur seperti terlihat pada gambar 2.2.

DIREKTUR UTAMA

DIR. OPERASI DAN TEKNIK

DIR. PUM DAN KEUANGAN

MANAJER OPERASI

MANAJER TEKNIK

MANAJER PUM

MANAJER KEUANGAN

KABAG KORIDOR 4

KABAG TEKKOR 4

KABAG ADM. KEPENG

KABAG ACCUNTING

KABAG KORIDOR 6

KABAG TEKKOR 6

KABAG UMUM DAN LEGAL

KABAG TU.KEU

KABAG ADM OPERASI

KABAG LOGISTIK

KABAG PROCHAS

Gambar 2.2. Struktur organisasi PT. Jakarta Trans Metropolitan

25

2.6.

Tugas dan Wewenang


Akan dijelaskan tugas pokok dan wewenang masing-masing bagian dari

organisasi pada PT. Jakarta Trans Metropolitan. Wewenang dan tanggung jawab Direksi secara umum tertuang dalam Akta Pendirian Perusahan No.24 tahun 2006 dan pembagian tugas secara rinci diatur dalam Surat Keputusan Direksi PT. Jakarta Trans Metropolitan Nomor 04/PT.

JTM/SK/X/2008 tanggal 31 Oktober 2008 tentang organisasi dan tata kerja, yang disusun berdasarkan ketentuan undang-undang RI no.40 tahun 2007, pasal 92 ayat 5. Pimpinan PT. Jakarta Trans Metropolitan adalah Dewan Direksi sebagai satu kesatuan yang mempunyai tugas dan wewenang untuk memimpin, mengurus dan mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dengan senantiasa berusaha meningkatan daya guna dan hasil guna bagi perusahan. Direktur Utama adalah orang yang menjadi pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan yang bertanggung jawab langsung pada Dewan Direksi. Yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a. Menentukan sasaran atau target usaha yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu. b. Menentukan rencana kerja dan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan. c. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh aktivitas yang dilakukan perusahaan maupun yang berhubungan dengan masalah di luar perusahaaan serta mengawasi pekerjaan tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya. d. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). e. Melakukan evaluasi atas hasil yang diperolehnya.

26

Manajer Operasi adalah orang yang mengatur bagian operasi dari suatu perusahaan. Yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a. Bertanggung jawab terhadap operasi kerja perusahaan. b. Bertanggung jawab menjalankan seluruh operasi koridor 4 dan koridor 6. c. Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional sehari-hari. Manajer Teknik adalah orang yang mengatur bagian teknik dari suatu perusahaan. Yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a. Bertanggung jawab menjalankan seluruh teknik koridor 4 dan koridor 6. b. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan perbaikan dan perawatan bus perusahaan. c. Mengadakan pengawasan serta pengeluaran-pengeluaran. d. Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional teknik sehari-hari. Manajer Keuangan adalah orang yang mengatur bagian keuangan dari suatu perusahaan. Yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a. Mengontrol dan menyetujui setiap pengeluaran uang kas. b. Mengontrol dan menyetujui setiap persediaan logistik perusahaan. c. Membuat dan menyelesaikan administrasi gaji karyawan dan pramudi. d. Mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran secara periodik. e. Melakukan penelitian, penilaian, dan pengendalian pengadaan dana secara utuh, tepat pada waktunya. f. Bertanggung jawab atas penggajian karyawan.

27

Pramudi adalah istilah seseorang yang bertugaskan untuk mengendarain TransJakarta. Dan mempunyai tanggung jawab, sebagai berikut: a. Membuat penumpang selamat sampai tujuannya. b. Menjaga keselamatan di jalan raya. c. Mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

BAB 3 SISTEM YANG DIAMATI


Pada bab ini akan dibahas tentang sistem informasi yang berada pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur. Hal-hal yang dibahas antara lain sarana, proses sistem yang berjalan, diagram arus data, dan analisis masalah sistem yang ada.

3.1.

Sarana yang Berada Pada PT. Jakarta Trans Metropolitan


PT. Jakarta Trans Metropolitan memiliki jumlah pramudi 154 orang, dan untuk

jadwal masuk pramudi dibagi dua gelombang, pagi hari jam 05:00-14:00 dan siang 14:00-22:00. Adapun jumlah armada yang dimiliki adalah 61 bus yang berbahan bakar gas, terdiri dari 30 bus untuk koridor 4 dan 31 bus untuk koridor 6, serta beberapa penyesuaian di lapangan. Dengan panjang jalan koridor 4 sepanjang 23,6 km dan panjang jalan koridor 6 adalah 77 km, PT. Jakarta Trans Metropolitan mempersiapkan bus dengan persediaan 1 bus 6 tabung atau kurang lebih 200 bar, sekitar 30 bar per tabung, dan satuan pembelian bahan bakar adalah LSP (Liter Standar Premium) yang asumsi beratnya 1 LSP sama dengan 1,2 Kg. Pramudi membuat laporan hasil kerja yang ditulis dalam Surat Perintah Jalan (SPJ) yaitu memasukan data yang berdasarkan waktu dan jarak kilometer bus beroperasi. Perhitungan jarak kilometer di bagi menjadi dua, yaitu: Kilometer produksi dihitung dari halte awal beroperasi sampai ke halte akhir beroperasi.

Kilometer kosong dihitung dari armada pool ke halte awal beroperasi atau dari
halte akhir beroperasi sampai armada pool PT. Jakarta Trans Metropolitan. 28

29

3.2.

Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan


Standar prosedur sistem yang sedang berjalan pada proses kerja pramudi dalam

pencatatan laporan kerjanya meliputi sebagai berikut: a. Setiap hari pramudi datang ke kantor bagian untuk absensi dan kemudian mengambil SPJ (Surat Perintah Jalan) yang digunakan saat beroperasi di jalur busway. b. Pada saat berjalan keluar dari armada pool bus PT. Jakarta Trans Metropolitanpramudi mencatat jam dan kilometer saat keluar. c. Dan setelah sampai di halte awal yang ditentukan, menunggu perintah atau koordinasi untuk mulai jalan, sesaat diperintahkan mulai jalan pramudi mencatat jam dan kilometer saat awal mulai dan juga saat sampai dihalte akhir, dan kembali sampai kembali di halte awal sebelumnya yang dikelompokan menjadi satu ritase, dan begitu seterusnya sampai jam kerja berakhir. d. Untuk pengisian bahan bakar juga dicatat tempat, berapa banyak, kilometer dan juga waktu pengisiannya. e. Untuk pramudi gelombang dua pencatatan jam dan kilometer saat keluar armada pool tidak perlu, tetapi pada saat masuk atau pulang ke armada pool bus PT. Jakarta Trans Metropolitan. f. Setelah sampai SPJ dikumpulkan di kantor bagian koridor masing-masing dan di kantor bagian laporan tersebut di kumpulkan dan di catat kedalam aplikasi Microsoft Excel. g. Dan dibuat laporan dari hasil para pramudi yang akan dilaporkan kepada pimpinan.

30

3.3.

Metode Pengumpulan Data


Untuk dapat melihat bagaimana proses data dari sistem laporan hasil kerja

pramudi, digambarkan dengan Data Flow Diagram (DFD) atau yang bisasa disebut Diagram Arus Data, yang terdiri dari di Diagram Konteks, Diagram Nol, dan Diagram Rinci, seperti terlihat pada gambar 3.1 sampai dengan gambar 3.5.
Pimpinan Hasil laporan bulanan kerja pramudi

Detail laporan Hasil laporan harian kerja pramudi Kantor Bagian Administrasi dan Operasi Data laporan Pramudi Input laporan Sistem Laporan Kerja

Pramudi

Gambar 3.1. Diagram Konteks sistem yang sedang berjalan


Absen 1.0.P Pencatatan Absensi Harian

Pramudi

Hasil Kerja

Laporan Absensi Data Pramudi

Kantor Bagian Administrasi dan Operasi

Pramudi

Surat Perintah Jalan Form SPJ 2.0 Penulisan Laporan Pramudi Harian Hasil Laporan

Pimpinan

Laporan

3.0 Pencatatan Hasil Laporan Pramudi

Data Hasil Kerja

Gambar 3.2. Diagram Nol sistem yang sedang berjalan

31

Pramudi

NIK dan Nama

2.1.P Penulisan data diri

Form SPJ kosong

Surat Perintah Jalan

Odometer

Kilometer setiap rit

2.2.P Penulisan Kilometer

Waktu

Waktu setiap rit

2.3.P Penulisan waktu

Hasil Form SPJ

Kantor Bagian Administrasi dan Operasi

Gambar 3.3. Diagram Rinci proses 2 sistem yang sedang berjalan

Kantor Bagian Administrasi dan Operasi

Data Pramudi

3.1.P Penginputan data Pramudi

Data semua pramudi

Surat Perintah Jalan

Hasil SPJ

3.2.P Penginputan hasil SPJ

Hasil data SPJ pramudi

3.3.P Hitung hasil Laporan

Laporan Hasil Kerja

Pimpinan

Gambar 3.4. Diagram Rinci proses 3 sistem yang sedang berjalan

32

3.4.

Bentuk Hasil Penelitian


Didalam kuliah kerja praktek memiliki beberapa dokumen masukan dan

keluaran dari sistem informasi laporan hasil kerja pramudi PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur.

3.4.1.

Spesifikasi Bentuk Masukan


Dokumen yang akan diproses sehingga menghasilkan sistem keluaran atau output

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Adapun dokumennya sebagai berikut: 1. Nama dokumen Fungsi Sumber Tujuan Jumlah Media Bentuk 2. Nama dokumen Fungsi Sumber Tujuan Jumlah Media Bentuk : Surat Perintah Jalan. : Sebagai laporan kerja pramudi. : Pramudi. : Kantor Bagian Administrasi dan Operasi. : Satu lembar. : Kertas. : Lembaran (lihat lampiran). : Absensi Koridor 4. : Untuk mengetahui kehadiran. : Pelaksana Operasi Koridor 4. : Kantor Bagian Operasi Koridor 4. : Satu lembar. : Kertas. : Lembaran (lihat lampiran).

33

3.

Nama dokumen Fungsi Sumber Tujuan Jumlah Media Bentuk

: Absensi koridor 6. : Untuk mengetahui kehadiran. : Pelaksana Operasi koridor 6. : Kantor Bagian Operasi Koridor 6. : Satu lembar. : Kertas. : Lembaran (lihat lampiran).

3.4.2.

Spesifikasi Bentuk Keluaran


Dokumen keluaran atau output merupakan segala bentuk keluaran dari

pengolahan input dengan tujuan menghasilkan informasi yang diinginkan. 1. Nama dokumen Fungsi Sumber Tujuan Jumlah Media Bentuk : Laporan rekap kerja pramudi perbulan. : Sebagai laporan rekap kerja pramudi perbulan. : : : Satu lembar. : Kertas. : Lembaran (lihat lampiran).

3.5.

Analisis Masalah
Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah sistem penginputan laporan

hasil kerja pramudi yang selama ini berjalan masih kurang efektif, yang pada akhirnya akan menimbulkan kendala-kendala sebagai berikut: 1. 2. Lembaran SPJ yang mudah rusak jika kurang hati-hati. Menyita waktu dalam mengumpulkan data-data yang harus dilaporkan.

34

3.

Dalam pencatatan dan pemrosesan data masih harus dilakukan berulang kali yang mengakibatkan salah input.

4.

Sering terjadi melakukan kesalahan dalam memasukkan data yang akan berpengaruh hasil laporan.

5.

Proses penyampaian informasi yang kurang cepat, apabila dibutuhkan data yang siap tersedia maka akan menjadi tertunda sehingga sering mengalami keterlambatan dalam pemberian laporan.

6.

Lambatnya proses informasi pencatatan laporan pramudi yang dihasilkan terutama dalam pembuatan laporan kepada pimpinan.

BAB 4 ANALISIS SWOT SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL KERJA PRAMUDI


Setelah mengetahui sistem informasi laporan hasil kerja pramudi yang sedang berjalan pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur. Pada bab ini akan dibahas tentang analisis SWOT dapat diambil kesimpulan mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada PT. Jakarta Trans Metropolitan Jakarta Timur, SWOT sendiri merupakan kepanjangan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). dan dengan menggunakan analisis SWOT pula dapat diketahui faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi dalam mengembangkan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi.

4.1.

Kekuatan dan Kelemahan


Kekuatan dan kelemahan yang ada merupakan faktor internal yang dapat

mempengaruhi dalam mengembangkan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi. Adapun kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh sistem informasi laporan hasil kerja pramudi pada PT. Jakarta Trans Metropolitan antara lain:

4.1.1.

Kekuatan
Kekuatan adalah sesuatu yang dapat dikembangkan dalam rangka mencapai

tujuan, dan kekuatan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi yang dimiliki oleh PT. Jakarta Trans Metropolitan antara lain: a. Sistem tersebut didukung oleh pemerintah daerah. b. Adanya stuktur organisasi yang mengelola kegiatan pramudi. 35

36

c. Sebagai dasar bukti operasional perusahaan. d. Sebagai dasar penilaian kerajinan pramudi. e. Sebagai dasar pemberian jumlah gaji pramudi.

4.1.2.

Kelemahan
Kelemahan adalah suatu keadaan yang dapat menghambat perkembangan.

Apabila kelemahan tidak segera diatasi, dalam jangka waktu tertentu bisa berubah menjadi sebuah ancaman yang serius, dan kelemahan yang ada di sistem informasi laporan hasil kerja pramudi yang dimiliki oleh PT. Jakarta Trans Metropolitan antara lain: a. Sistem pengolahan data mudah dimanipulasi. b. Lembaran laporan SPJ yang mudah rusak maupun hilang. c. Belum ditaati dengan baik tata tertib yang telah dibuat. d. Kantor Bagian Operasi kurang cepat dalam menghitung frekuensi dari seluruh laporan-laporan pramudi. e. Laporan kepihak manajer atau pimpinan kurang efektif dan efisien.

4.2.

Peluang dan Ancaman


Peluang dan ancaman yang ada merupakan faktor eksternal yang dapat

mempengaruhi dalam mengembangkan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi. Adapun peluang dan ancaman yang ada di sistem informasi laporan hasil kerja pramudi yang dimiliki oleh PT. Jakarta Trans Metropolitan antara lain:

4.2.1.

Peluang
Peluang merupakan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi dalam

mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi.

37

Peluang ini harus dicari dan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Peluang yang ada di PT. Jakarta Trans Metropolitan antara lain: Dukungan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan sistem yang telah ada.

4.2.2.

Ancaman
Ancaman adalah segala sesuatu yang dapat diperkirakan akan menghambat

pencapaian tujuan. Ancaman yang ada di PT. Jakarta Trans Metropolitan antara lain: Pihak yang tidak bertanggung jawab mudah untuk memanipulasi atau mengubah data di laporan SPJ pramudi.

4.3.

Strategi SWOT
Setelah mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat

mempengaruhi dalam pengembangan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi pada PT. Jakarta Trans Metropolitan, maka dengan memanfaatkan faktor-faktor tersebut dapat diperoleh beberapa strategi yang mengacu pada analisis SWOT dalam mengembangkan sistem tersebut adalah Strategi SO, Strategi ST, Strategi WO, dan Strategi WT. Strategi SO (Strengts dan Opportunities) adalah strategi pengembangan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut peluang yang ada. Contoh pelaksaannya antara lain dengan dukungan pemerintah daerah dan dengan memiliki struktur organisasi yang mengelola kegiatan pramudi maka bisa untuk mengembangkan sistem yang telah ada menjadi lebih baik lagi.

38

Strategi ST (Strengts dan Threats) adalah strategi pengembangan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mengatasi ancaman yang ada. Contoh pelaksanaannya antara lain dengan menanamkan sikap disiplin kepada para pramudi untuk pentingnya mengisi SPJ dengan benar karena sebagai dasar bukti operasional perusahaan. Strategi WO (Weaknesses dan Opportunities) adalah strategi pengembangan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk meminimalkan kelemahan. Saat ini belum ada pelaksanaan yang nyata untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki untuk meminimalkan kelemahan. Strategi WT (Weaknesses dan Threats) adalah strategi pengembangan sistem informasi laporan hasil kerja pramudi memperbaiki kelemahan yang ada untuk menghindari ancaman yang datang. Saat ini belum ada pelaksanaan yang nyata untuk memperbaiki kelemahan yang ada untuk menghindari ancaman yang datang. Strategi tersebut dapat digambarkan dengan sebuah tabel kalibrasi antara Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats seperti yang terlihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

39

Tabel 4.1 Strategi SWOT antara SO dan WO

( S ) Strengths (Kekuatan)

( W ) Weaknesses (Kelemahan)

Kekuatan yang dimiliki: a. Sistem tersebut didukung oleh pemerintah daerah. b. Adanya yang stuktur mengurusi organisasi kegiatan

Kelemahan yang dimiliki: a. Sistem pengolahan data mudah dimanipulasi. b. Lembaran laporan SPJ yang mudah rusak maupun hilang. c. Belum ditaati dengan baik tata

pramudi. c. Sebagai dasar bukti

tertib yang telah dibuat. d. Kantor Bagian Operasi kurang cepat dalam menghitung

operasional perusahaan. d. Sebagai dasar penilaian

(O) Opportunities (Peluang)

kerajinan pramudi. e. Sebagai dasar pemberian

frekuensi dari seluruh laporanlaporan pramudi. e. Laporan kepihak manajer atau pimpinan kurang efektif dan efisien.

jumlah gaji pramudi.

Peluang yang dimiliki : Dukungan dari pemerinatah

Peluang yang dimiliki : Dukungan daerah dari pemerinatah

daerah untuk mengembangkan sistem yang telah ada.

untuk

mengembangkan

sistem yang telah ada.

40

Tabel 4.2 Strategi SWOT antara ST dan WT

( S ) Strengths (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki:

( W ) Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan yang dimiliki:

a. Sistem tersebut didukung oleh a. Sistem pengolahan data mudah pemerintah daerah. dimanipulasi.

b. Adanya stuktur organisasi yang b. Lembaran laporan SPJ yang mengurusi kegiatan pramudi. mudah rusak maupun hilang.

c. Sebagai dasar bukti operasional c. Belum ditaati dengan baik tata perusahaan. tertib yang telah dibuat.

d. Sebagai dasar penilaian kerajinan d. Kantor Bagian Operasi kurang pramudi. cepat dalam menghitung

(T) e. Sebagai dasar pemberian jumlah Threats gaji pramudi. (Ancaman)

frekuensi dari seluruh laporanlaporan pramudi. e. Laporan kepihak manajer atau pimpinan kurang efektif dan efisien.

Ancaman yang dimiliki : Pihak yang tidak bertanggung jawab mudah atau untuk mengubah

Ancaman yang dimiliki : Pihak yang tidak bertanggung jawab mudah untuk

memanipulasi

memanipulasi atau mengubah data di laporan SPJ pramudi

data di laporan SPJ pramudi

41

4.4.

Alternatif penyelesaian masalah


Setelah menggunakan metode analisis SWOT dapat diketahui perbandingan

antara kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dan dengan menggunakan analisis SWOT diperoleh permasalahan pokok yang ada di di PT. Jakarta Trans Metropolitan yaitu bagaimana memperbaiki kelemahan yang ada untuk menghindari ancaman yang datang. Ada alternatif pemecahan masalah dalam menyelesaikan permasalahan ini seperti dikembangkan sistem komputerisasi Pencatatan Hasil Kerja Pramudi. Dengan memanfaatkan komputer yang ada dapat dikembangkan sebuah aplikasi sistem informasi berbasis komputer untuk mencatat dan mengolah data keseluruhan laporan hasil kerja pramudi. Dengan menggunakan aplikasi sistem informasi perpustakaan ada beberapa kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya antara lain: a. Keamanan data terjamin karena menggunakan password untuk mengakses aplikasi. b. Memudahkan petugas dalam melakukan pengolahan data karena data yang diolah sudah terintregasi pada satu aplikasi. c. Memudahkan petugas dalam melakukan update data. d. Memudahkan petugas dalam membuat laporan. e. Menghemat waktu sehingga waktu yang dihemat dapat digunakan untuk mengerjakan pekerjan yang lain. Sedangkan kekurangannya antara lain: a. Membutuhkan pelatihan kepada petugas dalam menggunakan aplikasi. b. Membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan sistem informasi yang baru.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini akan dibahas tentang hasil kesimpulan dan saran yang dilakukan dari hasil analisis pada PT. Jakarta Trans Metropolitan.

5.1.

Kesimpulan
Dari uraian yang telah di sampaikan sebelumnya maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut : 1. PT. Jakarta Trans Metropolitan adalah perusahaan konsorsium yang bertujuan untuk menyediakan armada busway untuk koridor 4 dan koridor 6. 2. Untuk pencatatan laporan hasil kerja pramudi pada PT. Jakarta Trans Metropolitan menggunakan lembaran SPJ (Surat Perintah Jalan) untuk mencatat hasil kerja hariannya. 3. Untuk pengolahan data masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel.

5.2.

Saran
Sehubungan dengan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis,

maka penulis memberikan saran : 1. 2. Menanamkan sikap disiplin kepada para pramudi. Membuat aplikasi Pencatatan Hasil Kerja Pramudi untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan laporan kepada Kantor Bagian Operasi.

42

43

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (1993). Pengolahan Sistem Informasi. Bandung: PT. Triagenda Karya. Iqbal, M. (2006). Aplikasi Tanda Terima Tagihan pada PT. Blue Bird Group. jakarta: Skripsi STIK. Kodir, A. (1992). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. M, H. J. (2001). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarya: Andi. Wikipedia. (2009). Transjakarta. Dipetik maret 20, 2011, dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Transjakarta

44

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai