Anda di halaman 1dari 3

MASALAH DAN RESIKO PELANGGARAN LALU LINTAS SERTA UPAYA PENCEGAHANNYA Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah serius

yang perlu mendapatkan perhatian besar dari Pemerintah dan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.Sebab menurut perhitungan setiap tahun masalah pelanggaran lalu lintas maupun korban kecelakaan semakin meningkat.Tendensi peningkatan itu terjadi disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya : 1. Faktor kendaraan 2. Faktor jalan dan rambu- rambu lalu lintas 3. Faktor manusia Masalah dari segi faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban tiba- tiba pecah saat kendaraan melaju pada kecepatan tinggi, rem blong (pecah), demikian juga dengan komponen kendaraan lain yang tidak berfungsi dengan baik, dan masih banyak lagi factor lain yang menyebabkan kecelakaan.Semua yang berhubungan dengan factor kendaraan sangat terkait dengan teknologi yang digunakan serta perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan. Untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan yang disebabkan oleh factor ini maka perawatan serta perbaikan kendaraan sangat diperlukan.Sangat disarankan untuk selalu memeriksa kendaraan terlebih dahulu serta melakukan pengecekan sebelum menjalankan kendaraan. Disamping itu, diwajibkan melakukan pengujian kedaraan bermotor secara berkala. Faktor yang kedua adalah factor jalan. Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena adanya kerusakan jalan. Misalnya: Jalan berlubang dan licin sangat memungkinkan penyebab kecelakaan pada pengendara kendaraan bermotor. Oleh karena itu, perbaikan jalan perlu dilakukan secara bertahap agar jalan tersebut tidak sampai rusak parah dan memakan banyak korban. Contohnya kerusakan jalan yang berada di wilayah kita seperti di sekitar jalan menuju Saitnihuta sampai Parbubu. Jika jalan tersebut tidak segera dilakukan perbaikan, besar kemungkinan akan banyak terjadi kecelakaan disana.Disamping itu masih sangat dibutuhkan pengadaan fasilitas rambu- rambu lalu lintas Faktor penyebab kecelakaan yang ketiga adalah factor manusia. Faktor ini merupakan factor yang paling dominan dalam penyebab kecelakaan. Mengapa saya sebutkan demikian? Karena, hampir semua kecelakaan yang terjadi karena pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran tersebut dapat terjadi karena pengguna jalan sengaja melanggar ataupun tidak melihat ketentuan yang berlaku atau bahkan pura- pura tidak mengetahui peraturan yang berlaku. Di samping itu pengguna jalan seringkali lalai serta ugal- ugalan dalam mengendarai kendaraan, bahkan tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas bertambah karena mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, atau karena ingin merasa jago sehingga mengendarai dengan kebut- kebutan. Setahun yang lalu, ada siswa SMK mengalami kecelakaan saat mengendarai kendaraan di sekitar jalan menuju Pancur napitu. Menurut informasi yang ada, siswa tersebut kecelakaan karena mengendarai kendaraan dengan kebut- kebutan. Peristiwa yang lain yang juga telah dialami siswa SMK sekitar setahun yang lalu juga, yang terjadi di sekitar jalan Hutagalung, seorang siswa ditabrak mobil karena ketika dia menyeberang, dia tidak melihat kalau ada mobil yang melaju dari

arah jembatan Hutagalung dengan kecepatan yang tinggi.Hal ini terjadi karena ketidak hatihatian. Walaupun sudah banyak peraturan yang diberlakukan, namun tampaknya dari hari kehari pelanggaran lalu litas makin memprihatinkan saja. Peraturan pada dasarnya dibuat dengan tujuan untuk menuntun hidup manusia, coba kita bayangkan jika di jalan tidak ada peraturan, tidak ada rambu- rambu lalu lintas, maka otomatis setiap penguna jalan akan berbuat sesuka hatinya tanpa memperdulikan orang lain. Namun peraturan dibuat, ternyata belum tentu peraturan tersebut dipatuhi secara penuh. Misalnya saja seperti pada tempat- tempat parkir. Di pintu gerbang SMK Negeri 1 Siatas Barita, setiap hari pada pulang sekolah, sangat banyak mobil yang parkir sembarangan sampai memasuki pekarangan sekolah, yang membuat siswa terganggu untuk berjalan karena sudah dipenuhi mobil. Dan masih banyak lagi pelanggaran yang sering dilanggar oleh pengguna jalan. Walaupun sudah dibuat rambu- rambu lalu lintas di sekitar jalan, namun tampaknya itu hanya menjadi hiasan yang tidak memiliki makna apapun. Jadi, jika memang peraturan dibuat untuk menuntun hidup manusia, maka yang menjadi pertanyaan besar adalah Mengapa peraturan tersebut sering dilanggar?.

Kemungkinan karena ada kesempatan. Contohnya seorang pengendara berada di jalan yang sepi, kemudian dia memutuskan untuk tidak memakai helm dan mengendarai kendaraan dengan kebut- kebutan.Karena tidak ada petugas yang melihat maka perilaku pelanggaran tersebut akan cenderung terulang karena dia merasa bahwa dia beruntung karena dapat sampai ke tujuan lebih cepat dan tidak ditangkap oleh petugas. Dari contoh tersebut dapat kita ketahui bahwa pelanggaran terjadi karena ada kesempatan. Sekarang coba kita bandingkan dengan kasus yang lain. Misalnya seorang pengendara melanggar rambu- rambu lalu lintas dan dilihat oleh petugas, maka otomatis dia akan ditangkap dan diberi surat tilang. Akhirnya, pelanggaran tersebut cenderung tidak akan terulang karena mendapat dampak negative berupa surat tilang yang pastinya akan dikenakan denda. Dari kedua peristiwa tersebut dapat kita tahu bahwa tingkat kesadaran manusia terhadap pentingnya peraturan masih minim, karena masih mematuhi peraturan jika ada petugas yang menjaga. Padahal peraturan tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan bukan untuk petugas yang menjaga. Jadi, bagaimana langkah yang dapat diambil untuk menyadarkan orang- orang tentang perlunya ketertiban lalu lintas? Apakah dengan menempatkan petugas di setiap persimpangan jalan? Kemungkinan besar hal ini akan terbentur dengan sumber daya manusia karena jumlah pertugas yang terbatas. Namun sebenarnya yang lebih penting adalah bagaimana memastikan bahwa semua yang melanggar peraturan harus dikenai sanksi dan denda yang tegas sesuai tingkat pelanggaran tanpa perlu dipengaruhi oleh factor- factor lain. Tindakan pencegahan atau upaya pencegahan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pengetatan dalam pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi para calon pengemudi kendaraan bermotor

2. Memberikan pendidikan khusus bagi pengemudi kendaraan umum tentang etika mengemudi 3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya ketertiban lalu lintas 4. Melengkapi dan menambah rambu- rambu lalu lintas, seperti di tempat yang dianggap rawan lalu lintas 5. Pembuatan zebra cross dan traffic light ( lampu lalu lintas) . 6. Bagi para pelajar perlu dibuat adanya pelajaran rutin di sekolah dari tingkat SD-SLTA, khususnya pendidikan tertib lalu lintas melalui kegiatan ekstrakurikuler 7. Memberikan brosur ataupun pamflet ke setiap jenjang pendidikan yang berisi peraturan lalu lintas, tentang statistic kecelakaan lalu lintas dan sanksi- sanksi pelanggaran lalu lintas. 8. Mengikut sertakan secara bergiliran peserta didik bersama dengan petugas lalu lintas di lapangan pada waktu- waktu tertentu. Dengan demikian marilah kita sama- sama meningkatkan ketertiban lalu lintas dari kesadaran kita masing- masing demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan lalu lintas. Demikianlah pidato ini saya akhiri, mohon maaf jika ada kesalahan tutur kata maupun perbuatan yang tidak berkenan, belajar adalah motto hidup saya dan senantiasa menerima saran yang bersifat positif dan membangun. SEKIAN DAN TERIMAKASIH HORAS PIDATOSelamat Pagi Bapak Ibu dan teman-teman sekalian. Puji dan syukur saya panjatkan kepada

Tuhan Yang Maha Esa atas

Anda mungkin juga menyukai