Anda di halaman 1dari 3

BAB IX MODUL PENERIMAAN NEGARA

U
MPN

ntuk

meningkatkan

pelayanan

kepada

wajib

setor

dalam

melakukan

pembayaran ke kas negara atas semua jenis setoran

sejak tahun 2006

pemerintah telah menyiapkan modul penerimaan negara (MPN) yang

menggantikan sistem penerimaan yang lama (SISPEN, MP3 ,dan EDI). adalah modul penerimaan yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan ang berhubungan dengan penerimaan negaradan merupakan bagian dari sistem perbendaharaan negara dan Anggaran Negara. Dengan diimplementasikannya MPN ini diharapkan : peningkatan validitas nilai penerimaan negara ; Peningkatan akuntabilitas penerimaan negara;

A. Dokumen Sumber Dokumen sumber yang telah diproses melalui MPN akan memperoleh Bukti Penerimaan Negara (BPN) yaitu dokumen yang diterbitkan oleh Bank/Pos atsa transaki penerimaan negara dengan teraan NTPN dan NTB/NTP dan dokumen yang diterbitkan oleh KPPN atas transaksi penerimaan negara yang berasal dari potongan SPM dengan teraan NTPP dan NPP. Dokumen sumber pendukung NTB berupa formulir - formulir setoran sebagai berikut ini : SSP adalah surat setoran atas pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang SSPBB adalah setoran atas pembayaran atau penyetoran pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari tempat pembayaran ke Bank Persepsi PBB SSB adalah surat setoran atas pembayaran atau penyetoran BPHTB dari tempat pembayaran ke Bank Persepsi BPHTB.

1 7 1

SSPCP adalah surat setoran atas penerimaan negara dalam rangka impor berupa bea masuk, bea masuk berasal dari SPM Hibah , denda administrasi penerimaan pabean lainnya, cukai, peneriaan cukai lainnya, jasa pekerjaan, bunga, PPH pasal 22 impor, PPN Impor, serta PPnBM Impor

SSCP adalah surat setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan Pajak Pertambahan
Nilai (PPn) Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri.

SSBP adalah adalah surat setoran bukan pajak SSPB adalah Surat Setoran atas penerimaan Pengembalian belanja tahun
anggaran berjalan. STBS (Surat Tanda Bukti Setoran) adalah surat setoran atas pembayaran pungutan ekspor, kekurangan pungutan elspor, dan/atau denda administrasi ats transaksi pungutan ekspor

B. Pengesahan Penerimaan Negara Setiap transaksi penerimaan negara harus mendapat Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Penerimaan negara yang disetor oleh wajib pajak/Wajib Bayar/wajib setor/Bendahara Penerima melalui Bank/Pos diakui pada saat masuk Rekening Kas Negara dan mendapat NTPN. NTPN ini adalah nomor transaksi yang diberikan oleh database Kantor Pusat Direktur Jenderal Perbendaharaan atas penerimaan yang disetor melalui Bank/Kantor Pos. Untuk penyetoran melalui Bank selain mendapatkan nomor NTPN, wajib setor juga mendapatkan Nomor Transaksi Bank (NTB), sedangkan bila melalui pos mendapatkan Nomor Transaksi Pos (NTP). Penerimaan melalui potongan SPM, maka KPPN akan menerbitkan Nomor Penerimaan Potongan (NPP).

C. Rekonsiliasi Data Penerimaan Negara Dengan telah ditetapkannya NTB sebagai bukti penerimaan negara, dimana dalam NTB terdapat NTPN, maka secara data penerimaan sudah dapat dilakukan rekonsiliasi antara data penerimaan yang dibukukan oleh KPPN dengan satker. Satker sebagai UAKPA dalam melakukan perekaman penerimaan dalam SAI nya menggunakan NTPN
MODUL SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

1 7 2

sebagai nomor dokumen yang unik. Sehigga ketika dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN dapat diidentifikasi data yang ada dengan mempergunkan NTPN tersebut. Terdapat beberapa hal yang mungkin memerlukan pengaturan lebih lanjut terhadap proses rekonsiliasi penerimaan dikarekan sifat waktu dan tempat melakukan penyetoran yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Sehingga apabila wajib setor melakukan penyetoran diluar bank persepsi KPPN wajib setor, maka data penerimaan tersebut tidak akan masuk dalam KPPN bersangkutan. Untuk keperluan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, sampai dengan saat ini laporan penerimaan negara dibukukan berdasarkan data yang diperoleh dari Bendahara Umum Negara.

MODUL SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai