Anda di halaman 1dari 12

ii

Sudaryatno Sudirham
Darpublic









Studi Mandiri

Integral Integral Integral Integral dan dan dan dan
Persamaan Diferensial Persamaan Diferensial Persamaan Diferensial Persamaan Diferensial











3-1
BAB 3
Integral (3)
(Integral Tentu)
3.1. Luas Sebagai Suatu Integral. Integral Tentu
Integral tentu merupakan integral yang batas-batas integrasinya jelas.
Konsep dasar dari integral tertentu adalah luas bidang yang dipandang
sebagai suatu limit.
Kita akan menghitung luas bidang yang dibatasi oleh suatu kurva y =
f(x), sumbu-x, garis vertikal x = p, dan x = q, yaitu luas bagian yang
diarsir pada Gb.3.1.a.
Sebutlah luas bidang ini A
pq
. Bidang ini kita bagi dalam n segmen dan
kita akan menghitung luas setiap segmen dan kemudian
menjumlahkannya untuk memperoleh A
pq
.
Jika penjumlahan luas segmen kita lakukan dengan menghitung luas
segmen seperti tergambar pada Gb.3.1.b, kita akan memperoleh luas
yang lebih kecil dari dari luas yang kita harapkan; sebutlah jumlah luas
segmen ini A
pqb
(jumlah luas segmen bawah).
Jika penjumlahan luas segmen kita lakukan dengan menghitung luas
segmen seperti tergambar pada Gb.3.1.c, kita akan memperoleh luas
yang lebih besar dari dari luas yang kita harapkan; sebutlah jumlah luas
segmen ini A
pqa
(jumlah luas segmen atas).
Kedua macam perhitungan tersebut di atas akan mengakibatkan
terjadinya galat (error). Antara mereka ada selisih seperti digambarkan
pada Gb.3.1.d.
Jika x
0k
adalah suatu nilai x di antara kedua batas segmen ke-k, yaitu
antara x
k
dan (x
k
+x), maka berlaku
) ( ) ( ) (
0
x x f x f x f
k k k
+ (3.1)
Jika pertidaksamaan (3.1) dikalikan dengan x
k
yang yang cukup kecil
dan bernilai positif, maka
k k k k k k
x x x f x x f x x f + ) ( ) ( ) (
0
(3.2)



3-2 Sudaryatno Sudirham, Integral dan Persamaan Diferensial
(a)
(b)
(c)
(d)
Gb.3.1. Menghitung luas bidang di bawah kurva.
p x
2
x
k
x
k+1
x
n
q
y
x
y = f(x)
0
p x
2
x
k
x
k+1
x
n
q
y
x
y = f(x)
0
p x
2
x
k
x
k+1
x
n
q
y
x
y = f(x)
0
p x
2
x
k
x
k+1
x
n
q
y
x
y = f(x)
0


3-3
Sekarang luas segmen di ruas kiri, tengah, dan kanan dari (3.2) kita
jumlahkan dari 1 sampai n (yaitu sebanyak jumlah segmen yang kita
buat), kita akan memperoleh
k
n
k
k
n
k
k k
n
k
k k
x x x f x x f x x f +

= = = 1 1
0
1
) ( ) ( ) ( (3.3)
Ruas paling kiri adalah jumlah luas segmen bawah, A
pqb
; ruas paling
kanan adalah jumlah luas segmen atas, A
pqa
; ruas yang di tengah adalah
jumlah luas segmen pertengahan, kita namakan A
n
. Jelaslah bahwa
pqa n pqb
A A A (3.4)
Nilai A
n
dapat dipakai sebagai pendekatan pada luas bidang yang kita
cari. Galat (error) yang terjadi sangat tergantung dari jumlah segmen, n.
Jika n kita perbesar menuju tak hingga, seraya menjaga agar semua x
k

menuju nol, maka luas bidang yang kita cari adalah
pqa n pqb pq
A A A A lim lim lim = = = (3.5)
Jadi apabila kita menghitung limitnya, kita akan memperoleh nilai limit
yang sama, apakah kita menggunakan penjumlahan segmen bawah, atau
atas, atau pertengahannya. Limit yang sama ini disebut integral tertentu,
dituliskan

=
q
p
pq
dx x f A ) ( (3.6)
Integral tertentu (3.6) ini terkait dengan integral tak tentu (9.12)
| ) ( ) ( ) ( ) ( p F q F x F dx x f A
q
p
q
p
pq
= = =

(3.7)
Jadi untuk memperoleh limit bersama dari penjumlahan segmen bawah,
penjumlahan segmen atas, maupun penjumlahan segmen pertengahan
dari fungsi f(x) dalam rentang p x q, kita cukup melakukan:
a. integrasi untuk memperoleh

= dx x f x F ) ( ) ( ;
b. masukkan batas atas x = q untuk mendapat F(q);
c. masukkan batas bawah x = p untuk mendapat F(p);
d. kurangkan perolehan batas bawah dari batas atas, F(q) F(p).



3-4 Sudaryatno Sudirham, Integral dan Persamaan Diferensial
Walaupun dalam pembahasan di atas kita mengambil contoh fungsi yang
bernilai positif dalam rentang q x p , namun pembahasan itu berlaku
pula untuk fungsi yang dalam rentang q x p sempat bernilai negatif.
Kita hanya perlu mendefinisikan kembali apa yang disebut dengan A
px

dalam pembahasan sebelumnya. Pendefinisian yang baru ini akan
berlaku umum, yaitu
A
px
adalah luas bidang yang dibatasi oleh ) (x f y = == = dan sumbu-x
dari p sampai x, yang merupakan jumlah luas bagian yang berada di
atas sumbu-x dikurangi dengan luas bagian yang di bawah sumbu-x.
Agar lebih jelas kita mengambil contoh pada Gb 3.2.

Gb.3.2. Kurva x x y 12
3
= == =
Kita akan menghitung luas antara x x y 12
3
= dan sumbu-x dari x = 3
sampai x = +3. Bentuk kurva diperlihatkan pada Gb.3.2
Di sini terlihat bahwa dari x = 3 sampai 0 kurva berada di atas sumbu-x
dan antara x = 0 sampai +3 kurva ada di bawah sumbu-x. Untuk bagian
yang di atas sumbu-x kita mempunyai luas
75 , 33 ) 54 25 , 20 ( 0
6
4
) 12 (
0
3
2
4
0
3
3
= =
(
(

(
= =

x
x
dx x x A
a

Untuk kurva yang di bawah sumbu-x kita dapatkan
75 , 33 ) 0 ( 54 25 , 20
6
4
) 12 (
3
0
2
4
3
0
3
= =
(
(

(
= =

x
x
dx x x A
b


-20

-10

0

10

20

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

y


x

y

=

x
3
12 x



3-5
Luas yang kita cari adalah luas bagian yang berada di atas sumbu-x
dikurangi dengan luas bagian yang di bawah sumbu-x
5 , 67 ) 755 , 33 ( 75 , 33 = = =
b a pq
A A A
Contoh ini menunjukkan bahwa dengan pengertian yang baru mengenai
A
px
, formulasi
( ) ) ) ( ) ( p F q F dx x f A
q
p
= =


tetap berlaku untuk kurva yang memiliki bagian baik di atas maupun di
bawah sumbu-x.
Dengan demikian maka untuk bentuk kurva seperti pada Gb.3.3. kita
dapatkan
4 3 2 1
A A A A A
pq
+ + =
yang kita peroleh dari
( ) ) ) ( ) ( p F q F dx x f A
q
p
pq
= =



Gb.3.3. Kurva memotong sumbu-x di beberapa titik.
p
q
y
x
A
4
A
1
A
2
A
3
y = f(x)


3-6 Sudaryatno Sudirham, Integral dan Persamaan Diferensial
3.2. Luas Bidang Di Antara Dua Kurva
Kita akan menghitung luas bidang di antara kurva ) (
1 1
x f y = dan
) (
2 2
x f y = pada batas antara x = p dan x = q . Kurva yang kita hadapi
sudah barang tentu harus kontinyu dalam rentang q x p . Kita
tetapkan bahwa kurva ) (
1 1
x f y = berada di atas ) (
2 2
x f y = meskipun
mungkin mereka memiliki bagian-bagian yang berada di bawah sumbu-x.
Perhatikan Gb.3.4.
Rentang q x p kita bagi dalam n segmen, yang salah satunya
diperlihatkan pada Gb.3.4. dengan batas kiri x dan batas kanan (x+x),
dimana n p q x / ) ( = .

Gb.3.4. Menghitung luas bidang antara dua kurva.
Luas segmen dapat didekati dengan
{ } x x f x f A
segmen
= ) ( ) (
2 1
(3.8)
yang jika kita jumlahkan seluruh segmen akan kita peroleh
{ }

=
=
=
x q x
p x
n
segmen
x x f x f A ) ( ) (
2 1
1
(3.9)
Dengan membuat n menuju tak hingga sehingga x menuju nol kita
sampai pada suatu limit
{ }

= =

q
p
n
segmen pq
dx x f x f A A ) ( ) ( lim
2 1
1
(3.10)
Kita akan melihat beberapa contoh
Contoh 1: Jika 4
1
= y dan 2
2
= y berapakah luas bidang antara y
1

dan y
2
dari x
1
= p = 2 sampai x
2
= q = +3.
{ } | 30 ) 12 ( 18 6 ) 2 ( 4 (
3
2
3
2
= = = =
+

x dx A
pq

p


q
y
x

0
y
1
y
2
x x+x
A
px


3-7
Hasil ini dengan mudah dijakinkan menggunakan planimetri. Luas
yang dicari adalah luas persegi panjang dengan lebar 6
2 1
= y y
dan panjang 5
1 2
= x x .
Contoh 2: Jika
2
1
x y = dan 4
2
= y berpakah luas bidang yang dibatasi
oleh y
1
dan y
2
.
Terlebih dulu kita cari batas-batas integrasi yaitu nilai x pada
perpotongan antara y
1
dan y
2
.
2 , 2
4
2 1
2
2 1
= = = =
= =
q x p x
x y y

Perhatikan bahwa y
1
adalah fungsi pangkat dua dengan titik puncak
minimum yang berada pada posisi [0,0]. Oleh karena itu bagian
kurva y
1
yang membatasi bidang yang akan kita cari luasnya, berada
di di bawah y
2
= 4.
3
32
3
16
3
16
3
8
8
3
8
8
3
4 ) 4 (
2
2 -
3
2
2
2
=

= |

\
|
|

\
|

(
(

(
|
|

\
|
== =

x
x dx x A
pq

Jika kita terbalik dalam memandang posisi y
1
terhadap y
2
kita akan
melakukan kesalahan:
0
3
16
3
16
8
3
8
8
3
8
4
3
) 4 ( *
2
2 -
3
2
2
2
=
+

= |

\
|
+

\
|

(
(

(
|
|

\
|
= =

x
x
dx x A
pq

Contoh 3: Jika 2
2
1
+ = x y dan x y =
2
berapakah luas bidang yang
dibatasi oleh y
1
dan y
2
.
Terlebih dulu kita perhatikan karakter fungsi-fungsi ini. Fungsi y
1

adalah fungsi kuadrat dengan titik puncak maksimum yang
memotong sumbu-y di y = 2. Fungsi y
2
adalah garis lurus melalui
titik asal [0,0] dengan kemiringan negatif 1, yang berarti ia
menurun pada arah x positif. Dengan demikian maka bagian kurva y
1

yang membatasi bidang yang akan kita cari luasnya berada di atas y
2
.


3-8 Sudaryatno Sudirham, Integral dan Persamaan Diferensial
Batas integrasi adalah nilai x pada perpotongan kedua kurva.
2
2
8 1 1
; 1
2
8 1 1
0 2 atau 2
2
2
2
1
2 2
2 1
=

+
= = =

+ +
= =
= + + = + =
q x p x
x x x x y y

5 , 4 2
2
1
3
1
4 2
3
8

2
2 3
) 2 (
2
1
2 3
2
1
2
= |

\
|
+

\
|
+ + =
(
(

(
|
|

\
|
+ + = + + =

x
x x
dx x x A
pq

3.3. Penerapan Integral
Pembahasan di atas terfokus pada penghitungan luas bidang di bawah
suatu kurva. Demikian juga di bab sebelumnya. Hal tersebut dilakukan
untuk memudahkan visualisasi. Dalam praktek kita tidak selalu
menghitung luas melainkan menghitung berbagai besaran fisis yang
berubah terhadap waktu misalnya. Perubahan besaran fisis ini dapat pula
divisualisasi dengan membuat absis dengan satuan waktu dan ordinat
dengan satuan besaran fisis yang dimaksud. Dengan demikian seolah-
olah kita menghitung luas bidang di bawah kurva. Berikut ini dua contoh
dalam kelistrikan.
Contoh 1: Sebuah piranti menyerap daya 100 W pada tegangan konstan
200V. Berapakah energi yang diserap oleh piranti ini selama 8 jam ?
Daya adalah laju perubahan energi. Jika daya diberi simbol p dan
energi diberi simbol w, maka
dt
dw
p = yang memberikan

= pdt w
Perhatikan bahwa peubah bebas di sini adalah waktu, t. Kalau batas
bawah dari waktu kita buat 0, maka batas atasnya adalah 8, dengan
satuan jam. Dengan demikian maka energi yang diserap selama 8
jam adalah
[kWh] hour Watt kilo 8 , 0 [Wh] r Watt.hou 800
100 100
8
0
8
0
8
0
= =
= = =

t dt pdt w



3-9
Contoh 2: Arus yang melalui suatu piranti berubah terhadap waktu
sebagai i(t) = 0,05 t ampere. Berapakah jumlah muatan yang dipindahkan
melalui piranti ini antara t = 0 sampai t = 5 detik ?
Arus i adalah laju perubahan transfer muatan, q.
dt
dq
i = sehingga

= idt q
Jumlah muatan yang dipindahkan dalam 5 detik adalah
coulomb 625 , 0
2
25 , 1
2
05 , 0
05 , 0
5
0
5
0
2
5
0
= = = = =

t tdt idt q
3.4. Pendekatan umerik
Dalam pembahasan mengenai integral tentu, kita fahami bahwa langkah-
langkah dalam menghitung suatu integral adalah:
1. Membagi rentang f(x) ke dalam n segmen; agar proses
perhitungan menjadi sederhana buat segmen yang sama lebar,
x.
2. Integral dalam rentang p x q dari f(x) dihitung sebagai

=

=
n
k
k k
x
q
p
x x f dx x f
1
0
) ( lim ) (
dengan f(x
k
) adalah nilai f(x) dalam interval x
k
yang besarnya akan
sama dengan nilai terendah dan tertinggi dalam segmen x
k
jika x
menuju nol.
Dalam aplikasi praktis, kita tentu bisa menetapkan suatu nilai x
sedemikian rupa sehingga jika kita mengambil f(x
k
) sama dengan nilai
terendah ataupun tertinggi dalam x
k
, hasil perhitungan akan lebih rendah
ataupun lebih tinggi dari nilai yang diharapkan. Namun error yang terjadi
masih berada dalam batas-batas toleransi yang dapat kita terima. Dengan
cara ini kita mendekati secara numerik perhitungan suatu integral, dan
kita dapat menghitung dengan bantuan komputer.
Sebagai ilustrasi kita akan menghitung kembali luas bidang yang dibatasi
oleh kurva x x y 12
3
= dengan sumbu-x antara x = 3 dan x = +3. Lauas


3-10 Sudaryatno Sudirham, Integral dan Persamaan Diferensial
ini telah dihitung dan menghasilkan 5 , 67 =
pq
A . Kali ini kita melakukan
perhitungan pendekatan secara numerik dengan bantuan komputer.

=
3
3
3
) 12 ( dx x x A
pq

Karena yang akan kita hitung adalah luas antara kurva dan sumbu-x,
maka bagian kurva yang berada di bawah sumbu-x harus dihitung sebagai
positif. Jika kita mengambil nilai x = 0,15 maka rentang 3 3 x
akan terbagi dalam 40 segmen. Perhitungan menghasilkan
4 , 67 39875 , 67 ) 12 (
40
1
3
= =

= k
k k pq
x x A
Error yang terjadi adalah sekitar 0,15%.
Jika kita mengambil x = 0,05 maka rentang 3 3 x akan terbagi
dalam 120 segmen. Perhitungan menghasilkan
5 , 67 48875 , 67 ) 12 (
120
1
3
= =

= k
k k pq
x x A
Error yang terjadi adalah sekitar 0,02%.
Jika kita masih mau menerima hasil perhitungan dengan error 0,2%,
maka hasil pendekatan numerik sebesar 67,4 cukup memadai.
Perhitungan numerik di atas dilakukan dengan menghitung luas setiap
segmen sebagai hasilkali nilai minimum ataupun nilai maksimum
masing-masing segmen dengan x. Satu alternatif lain untuk menghitung
luas segmen adalah dengan melihatnya sebagai sebuah trapesium. Luas
setiap segmen menjadi
( ) 2 / ) ( ) (
min
x x f x f A
kmaks k segmen
+ = (3.13)
Perhitungan pendekatan numerik ini kita lakukan dengan bantuan
komputer. Kita bisa memanfaatkan program aplikasi yang ada, ataupun
menggunakan spread sheet jika fungsi yang kita hadapi cukup sederhana.




3-11

Anda mungkin juga menyukai