Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

RESULTS, ACTIONS, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS


KELOMPOK II SHELLY AMALIA 0910532056 FISCA FIRNANDA 0910532058 RAFIKE DWI ALVADITA 0910532063 GANI ULIL ALBAB 0910532046

RESULTS CONTROLS
Management Control adalah proses meyakinkan bahwa sumber daya manusia, benda dan teknologi dialokasikan sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan menyeluruh dari organisasi

RESULTS CONTROLS (cont)


Sehingga : Reward Punisment Berhasil Tidak berhasil

ELEMENTS OF RESULT CONTROLS




Mendefinisikan Dimensi Kinerja Dimensi kinerja bagi suatu organisasi akan berbeda dengan organisasi lainnya bergantung pada karakteristik bisnisnya. Dan paling penting adalah kita harus menetapkan apa saja yang harus dilihat untuk menyatakan suatu unit organisasi berkinerja baik atau tidak.

ELEMENTS OF RESULT CONTROL (cont)


Pengukuran Kinerja cara mengukurnya ini sangat penting karena suatu dimensi dapat diukur dengan cara yang berbeda-beda

ELEMENTS OF RESULT CONTROL (cont)




Penetapan Target Fungsi menetapkan target adalah untuk memotivasikita mencapai apa yang telah kita tetapkan dan untuk menjaga agar kita bekerja secara efisien dan efektif.

ELEMENTS OF RESULT CONTROL (cont)




Pemberian Reward (Punishment)

Pemberian penghargaan kepada yang berhasil mencapai target dan memberikan hukuman bagi yang tidak memenuhi target.

CONDITIONS DETERMINING THE EFFECTIVENESS OF RESULT CONTROL


Pengetahuan atas hasil yang diinginkan Kemsmpusn untuk mmpenagaruhi hasil Kemampuan untuk nmanegukur hasil

ACTION CONTROLS
Action Control
merupakan bentuk pengendalian langsung dari pihak manajemen untuk memastikan bahwa karyawan dapat bertindak sebaik mungkin dalam perusahaan dimana mereka bekerja dengan membuat sikap para karyawan terfokus pada tujuan perusahaan yang ingin dicapai

ACTION CONTROLS (cont)


Action Control dapat di bagi menjadi 4 bentuk dasar, yaitu :
 Behavioral Constraint Physical Constraint Administrative Constraint  Preaction Reviews Preaction Reviews Formal Preaction Reviews Informal  Action Accountability  Redundancy

ACTION CONTROL AND THE CONTROL PROBLEM


Control Problems Motivational problems x x x x x x x x x

Type Of Action Control Behavioral Constraint Preaction Reviews Action Accountability Redundancy

Lack of direction

Personal limitations

ACTION CONTROL BERDASARKAN TUJUAN

PREVENTION(PENCEGAHAN) DETECTION(DETEKSI)

CONDITIONS DETERMINING THE EFFECTIVENESS OF ACTION CONTROLS


Manager mengetahui apa saja aksi yang dibutuhkan dan tidak Manager dapat memastikan tindakan yang dibutuhkan terjadi

PERSONAL CONTROL
TUJUAN PERSONAL CONTROL: Membantu meyakinkan bahwa setiap karyawan mengerti apa yang diinginkan perusahaan Berusaha meyakinkan bahwa setiap karyawan memiliki kemampuan kerja yang baik Meningkatkan kemungkinan setiap karyawan akan terlibat dalam self monitoring

PERSONAL CONTROLS
Metode untuk pengimplementasian personal controls Seleksi dan penempatan kerja Pelatihan Perancangan kerja

CULTURAL CONTROLS
Pengendalian budaya dirancang untuk mendorong monitoring timbal balik, suatu format tekanan kelompok yang kuat pada individiual yang menyimpang dari norma-norma dan nilainilai kelompok. Kendali budaya paling efektif digunakan jika anggota suatu kelompok mempunyai keterikatan emosional dengan satu sama lain. dalam beberapa kultur kolektif seperti jepang, menghindari semua yang akan memalukan dirinya dan keluarga adalah motivasi tertinggi

Budaya dibangun pada kebersamaan, tradisi, normanorma, kepercayaan, nilai-nilai, ideologi, sikap, dan cara bertindak. Budaya organisasi tinggal secara relatif diperbaharui sesuai waktu, bahkan strategi, taktik, dan tujuan mereka juga menyesuaikan pada kondisi-kondisi bisnis. Yang paling baik adalah budaya organisasi yang kuat dapat membuat karyawan untuk bekerja bersama dengan giat dan koordinasi yang baik.
5 usaha manajer untuk membentuk budaya di perusahaan :
1. 2. 3. 4. 5.

Codes of conduct Group based rewards Intraorganizational transfer Physical and social arrangements Tone at the top

CODES OF CONDUCT
Banyak perusahaan berusaha untuk membentuk budaya perusahaan melalui berbagai cara, seperti codes of conduct, kode etik, slogan perusahaan, atau statemen misi, visi, atau filsafat manajemen. Codes of conduct ini secara formal menyediakan general statements dari nilai-nilai perusahaan, komitmen orang yang terkait dengan perusahaan dan cara manajemen puncak memfungsikan organisasi.

INTRAORGANIZATIONAL TRANSFERS
Pilihan lain untuk menyebarkan budaya adalah kebijakan transfer dalam organisasi. Transfer cenderung menaikkan sosialisasi keseluruhan karyawan pada perusahaan dan dengan demikian dapat menghalangi hal-hal yang tidak cocok dengan tujuan atau perspektif perusahaan

PHYSICAL AND SOCIAL ARRANGEMENTS


Pengaturan fisik seperti rencana kantor, arsitektur, dan dekorasi interior. Pengaturan sosial seperti pakaian dan kosa kata juga bisa membentuk budaya organisasi.

TONE AT THE TOP


Terakhir manajer perusahaan bisa membentuk budaya dengan pengaturan sesuai keputusan dari atas. Perkataan mereka harus sesuai dengan type budaya yang akan mereka bentuk dan yang paling penting perilaku mereka harus sesuai dengan perkataan mereka. Manajer bertindak sebagai model perilaku, mereka harus memberi contoh. Mereka tidak bisa mengatakan sesuatu namun mengerjakan sesuatu yang lain.

Anda mungkin juga menyukai