Anda di halaman 1dari 33

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang kependudukan yang masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana.
Pelayanan keluarga berencana bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui pengaturan jumlah keluarga secara terencana dalam upaya mewujudkan keluarga kecil. Keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak sudah dianggap cukup. Dengan demikian pelayanan keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama.

Sementara ini kegiatan Keluarga Berencana masih kurangnya dalam pengunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Bila dilihat dari cara pemakaian alat kontasepsi dapat dikatakan bahwa 51,21 % akseptor KB memilih Suntikan sebagai alat kontrasepsi, 40,02 % memilih Pil, 4,93 % memilih Implant 2,72 % memilih IUD dan lainnya 1,11 %. Pada umumnya masyarakat memilih metode non MKJP. Sehingga metode KB MKJP seperti Intra Uterine Devices (IUD). Implant, Medis Operatif Pria (MOP) dan Medis Operatif Wanita (MOW) kurang diminati.

1.2Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum 1. 2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas I Untuk melatih ketrampilan mahasiswa dalam menulis dan

mengungkapkan ide/gagasan dalam bentuk yang sistematis 1.2.2 Tujuan Khusus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mengetahui pengertian KB Mengetahui program KB di Indonesia Mengetahui macam-macam metode KB Mengetahui cara kerja dari masing-masing alat kontrasepsi Mengetahui kerugian dan keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi Mengetahui indikasi dari masing-masing alat kontrasepsi Mengetahui kontraindikasi dari masing-masing alat kontrasepsi Mengetahui sasaran dari program KB Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi dalam

pemilihan metode KB 10. 11. Mengetahui strategi yang digunakan dalam program KB Mengetahui dampak dari program KB

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menurut Undang-Undang No. 10/1992 Keluarga berencana dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera. Pengertian lain menjelaskan bahwa keluarga berencana merupakan tindakan yang membantu individu untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (WHO Expert Committee,1970). Selain itu, keluarga berencana (Family Planning, Planned Parenthood) dapat pula diartikan sebagai suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Keluarga Berencana Menurut BKKBN (1998) Artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak anda dan menentukan sendiri kapan anda ingin hamil atau salah satu usaha masalah kependudukan sekaligus merupakan bagian yang terpadu dalam program Pembangunan Nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, sosbud penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi Nasional. KB adalah singkatan dari keluarga berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah : Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bias dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Jumlah anak sebuah keluarga yang di anggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an. Perencanaan keluarga merujuk kepada penggunaan metode-metode kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama diantara mereka, untuk mengatur kesuburan mereka dengan tujuan untuk menghindari kesulitan kesehatan, kemasyarakatan, ekonomi dan untuk

memungkinkan mereka memikul tanggung jawab terhadap anak-anaknya dan masyarakat. Hal ini meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyusuan dan penjagaan kesehatan ibu dan anak b. Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yang aman c. Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga melainkan juga untuk kemampuan fisik, finansial, pendidikan dan pemeliharaan anak

2.2 Tujuan Program KB


Tujuan umum dari program KB ini adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Kesimpulan dari program KB adalah : Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi Tujuan KB berdasarkan RENSTRA 2005-2009 meliputi : 1. Keluarga dengan anak ideal 2. Keluarga sehat 3. Keluarga berpendidikan 4. Keluarga sejahtera 5. Keluarga berketahanan 6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya 7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

2.3 MACAM-MACAM METODE KELUARGA BERENCANA (KB)


Alat Kontrasepsi Sederhana Macam 1. Tanpa Alat a. KB alamiah (Natural Family Planning, Fertility Awareness Methods, periodik Abstinens, Metode Rhythm, Pantang Berkala) Metode Kalender (Ogino-Knaus) Metode Suhu Badan Basal (Termal) 4

Metode Lendir Serviks (Billings) Metode Sim to-Termal b. Coitus Interruptus 2. Dengan Alat a. Mekanis (Barrier) Kondom Barier Intra-Vaginal Diafragma Kap Serviks (Cervical Cap) Spons (Sponge) Kondom Wanita b. Kimiawi Spermisid Vaginal Cream Vaginal Foam Vaginal Jelly Vaginal Suppositoria Vaginal Tablet (busa) Vaginal Soluble Film METODE KALENDER (Ogino-Knaus) Cara Kerja Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan : Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, untuk menentukan awal dari masa suburnya Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir dari masa suburnya Keuntungan : Dalam kendali wanita Meningkatkan pengetahuan mengenai kesuburan Dapat dipadukan dengan metode lain

Kerugian : Tidak dapat diandalkan karena tidak memperhitungkan siklus yang tidak teratur Stress, penyakit, dan perjalanan dapat mempengaruhi siklus menstruasi 5

Membutuhkan motivasi Membutuhkan catatan siklus menstruasi selama 6-12 bulan sebelum digunakan

METODE SUHU BADAN BASAL (Termal) Cara kerja Teknik metode suhu badan basal : Thermometer yang digunakan harus merupakan thermometer ovulasi yang dikalibrasi dalam ukuran 1/10 derajat diantara rentang 35oC dan 39oC. Thermometer digital atau elektronik dapat digunakan yang membutuhkan waktu sekitar 45 detik baru dibaca Waktu pengukuran harus pada saat yang sama setiap pagi dan setelah tidur nyenyak sedikitnya 3-5 jam serta masih dalam keadaan istirahat mutlak Pengukuran dilakukan secara Oral (5 menit) dan Vaginal atau Rektal (3 menit)

Keuntungan : Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan terhadap masa subur Membantu wanita yang mengalami siklus tidak teratur dengan cara mendeteksi ovulasi Dapat membantu menunjukkan perubahan tubuh lain, seperti lendir serviks Berada dalam kendali wanita Dapat digunukan mencegah atau meningkatkan kehamilan

Kerugian : Membutuhkan motivasi Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur, stress, alcohol, dan obatobatan, missal : aspirin Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari ini akan menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal Tidak mendeteksi permulaan masa subur sehingga mempersulit untuk mencapai kehamilan Membutuhkan masa pantang yang lama karena ini hanya mendeteksi pasca ovulasi Kontraindikasi : Penyakit Kejiwaan (tegang, emosi, kurang tidur)

METODE LENDIR SERVIKS (Billings) Cara kerja : 6

Metode lendir serviks dilakukan dengan wanita mengamati lendir serviksnya setiap hari. Lendir bervariasi selama siklus. Setelah menstruasi, ada sedikit lendir serviks dan ini sering kali disebut sebagai kering. Kadar Hormon Estrogen dan Progesteron rendah dan lendir tersebut dikenal sebagai lendir tidak subur

Keuntungan : Dalam ke ndali wanita Memberi izin pada pasangan menyentuh tubuhnya Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan Dapat digunukan mencegah kehamilan

Kerugian : Membutuhkan komitmen Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami Dapat membutuhkan 2-3 siklus untuk mempelajari metode Infeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur Beberapa obat yang digunakan mengobati flu, dsb. dapat menghambat produksi lendir serviks Melibatkan sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita Membutuhkan pantang

METODE SIM TO-TERMAL Cara kerja : Metode ini merupakan gabungan metode suhu tubuh, kalender, dan lendir serviks. Wanita didorong untuk mengamati perubahan serviks mereka seperti konsistensi, posisi, dan apakah ostium serviks mereka terbuka atau tertutup Selama permulaan siklus saat kadar estrogen dan progesteron turun, serviks terletak rendah di vagina dan dapat dengan mudah diraba. Ostium serviks tertutup dan serviks terasa pada saat disentuh Ketika kada estrogen naik, serviks berubah dan pada hari puncak lendir, teraba lunak. Pada saat ini ostium terbuka dan serviks naik lebih tinggi ke vagina yang membuatnya sulit untuk diraba Setelah ovulasi, serviks kembali ke keadaanny semula, terletak jauh di bawah dan teraba lebih padat dengan ostium tertutup 7

Keuntungan : Mendeteksi permulaan dan akhir fase subur Dapat digunakan meningkatkan kehamilan Efektivitas kontrasepsi yang lebih tinggi dibanding metode keluaga berencana tunggal lainnya Kerugian : Membutuhkan motivasi Perlu diajarkan oleh seorang spesialis keluarga berencana alami Membutuhkan komitmen setiap hari

COITUS INTERRUPTUS Cara kerja : Coitus interruptus merupakan suatu metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intra-vaginal Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita

Keuntungan : Mudah didapatkan Tidak membutuhkan janji klinik Diterima oleh agama tertentu Tidak ada kerugian finansial Dalam kendali pasangan

Kerugian : Efektifitas rendah Tidak melindungi terhadap HIV dan penyakit menular seksual lain Dapat menghambat kenikmatan selama koitus

Kontraindikasi : Pria dengan masalah ereksi seperti ejakulasi dini

KONDOM Cara kerja : Kondom dibuat dari selubung lateks yang dipasang dan membungkus keseluruhan panjang penis yang ereksi 8

Kondom merupakan barang disposibel, hanya boleh sekali pakai dan tersedia dalam berbagai warna dan tampilan Kondom bekerja sawar yang mencegah pertemuan sperma dan ovum dan terjadinya kehamilan

Keuntungan : Dalam kendali pasangan tersebut Tidak ada efek sistemik Mudah didapatkan Perlindungan terhadap penyakit menular seksual dan HIV Dapat sebagai perlindungan terhadap neoplasia serviks Mencegah kehamilan Relative murah Sederhana, ringan, disposable Pria ikut secara aktif dalam program KB

Kerugian : Dianggap merepotkan Dianggap mengganggu coitus Membutuhkan perencanaan kedepan Kehilangan sensitifitas Kondom lateks tidak dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan lubrikan berbahan dasar minyak Kontraindikasi : Alergi terhadap lateks atau spermisida Masalah ereksi seperti gagal mempertahankan ereksi

DIAFRAGMA Cara kerja : Diafragma adalah karet lateks berbentuk kubah yang diinsersi ke dalam vagina. Kubah ini menutupi serviks yang berfungsi sebagai sawar sperma sehingga membantu mencegah kehamilan Keuntungan : Dalam kendali wanita Melindungi dari kanker serviks dan penyakit menular seksual (PMS) 9

Tidak ada efek sistemik Melumasi vagina Dapat digunakan selama menstruasi Memberi kesempatan kepada wanita untuk menyentuh dan menjelajahi tubuhnya Membutuhkan motivasi Harus digunakan dengan seksama dan konsisten agar efektifitasnya optimal Harus digunakan bersama spermisida yang mungkin dianggap kotor Dapat meningkatkan resiko sistisis dan infeksi saluran kemih Tidak melindungi terhadap HIV

Kerugian :

Kontaindikasi : Kehamilan Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis harus diselidiki dan diobati terlebih dahulu Tonus otot vagina buruk atau mengalami prolaps Kelainan congenital seperti dua defek dinding serviks atau septum (tempat vagina dipisahkan menjadi dua oleh sebuah dinding) Alergi terhadap karet atau spermisida Infeksi vagina, serviks, atau panggul harus diselidiki dan diobati terlebih dahulu Infeksi saluran kemih Riwayat sindrom syok toksik dimasa lalu Wanita yang merasa tidak mampu menyentuh area genitalnya dengan alasan pribadi atau agama Tipe Metode 1. Diafragma Berpegas Datar Tipe diafragma ini memiliki pegas datar dibagian pinggir diafragma dan ukuran yang tersedia adalah 55-95 mm (ukuran meningkat setiap 5 mm). Tipe ini cocok untuk wanita yang posisi serviksnya ke depan atau ketengah. 2. Diafragma Berpegas Gelung Tipe diafragma ini memiliki pegas lentur dibagian pinggir diafragma dan ukuran yang tersedia adalah 55-95 mm (ukuran meningkat setiap 5 mm). Tipe diafragma ini cocok untuk wanita yang merasa diafragma pegas datar tidak nyaman, atau jika mereka memiliki otot vagina yang kuat atau peka terhadap tekanan pada vagina. Selain itu, tipe ini dianjurkan juga bagi wanita yang simfisis pubisnya dangkal.

10

3. Diafragma Berpegas Melengkung Tipe diafragma ini tersedia dalam ukuran 55-95 mm (ukuran meningkat setiap 5 mm). Tipe ini cocok untuk wanita yang posisi serviksnya di belakang atau bagi wanita yang mempunyai kesulitan meraba serviksnya. KAP SERVIKS (Cervical Cap) Cara kerja : Ada 3 tipe topi serviks yang terbuat dari karet, lebih kecil dari pada diafragma, menutupi serviks, dan disangga oleh penghisap Topi serviks membantu mencegah kehamilan dengan cara berfungsi sebagai sawar, sehingga menghambat pertemuan sperma dan ovum Keuntungan : Dalam kendali wanita Dapat member perlindungan terhadap kanker serviks dan penyakit menular seksual (PMS) Tidak ada efek samping sistemik Melumasi vagina Dapat dipakai selama menstruasi Member wanita kesempatan untuk menyentuh dan menjelajahi tubuhnya Tidak meningkatkan gejala gangguan pada perkemihan maupun sistisis

Kerugian : Membutuhkan motivasi Perlu dipakai dengan hati-hati dan konsisten agar efektivitasnya optimal Perlu dipakai bersama spermisida yang mungkin dianggap kotor Mungkin lebih sulit dipasang dan dilepas dibandingkan diafragma Tidak melindungi terhadap HIV Kontraindikasi : Ketidakmampuan klien menemukan letak serviksnya Serviksnya tidak cocok, missal bentuk, posisi Kehamilan Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis harus diselidiki terlebih dahulu Kelainan congenital, seperti kelainan dua dinding serviks ataupun septum (tempat vagina dipisahkan menjadi dua oleh sebuah dinding) Alergi terhadap karet atau spermisida 11

Infeksi pada vagina, serviks, atau panggul harus diselidiki dan diobatiterlebih dahulu Riwayat sindrom syok toksik di masa lalu Wanita yang merasa tidak mampu menyentuh area genitalnya karena alasan pribadi atau agama

TIDAK METODE 1. Topi Kubah Topi kubah berbentuk mangkok dan menutupi serviks melalui penyedotan. Topi kubah tersedia dalam ukuran -50mm, 60 mm, 65 mm, 75 mm yang diberi nomor label 1-5. Topi ini cocok untuk wanita yang serviknya pendek yang memungkinkan pinggiran topi kubah melekat pada kubah vagina. 2. Topi serviks Topi serviks adalah Cap (topi) lunak berbentuk tudung saji yang tersedia dalam ukuran 22-31 mm yang pertambahan ukurannya setiap 3 mm. Cocok untuk wanita dengan serviks berisi paralel panjang, topi serviks terpasang dengan pas pada serviks dan ditahan disana dengan penghisapan. Tidak cocok untuk wanita yang menderita kerusakan serviks atau memiliki serviks yang pendek. 3. Vimule cap Vimule cap adalah kombinasi kubah dan topi serviks. Tersedia dalam 3 ukuran 42 mm, 48 mm, 55 mm. Topi ini berbentuk tudung saji seperti topi serviks tetapi memiliki pinggiran pencengkeram yang seperti topi kubah, melekat pada dinding vagina. Vimule dipertahankan melekat pada kubah vagina melalui penyedotan. SPONS (Sponge) Cara kerja : Spons dibuat dari poliuretan dan diisi dengan spermsida. Alat ini didesain dimasukkan kedalam vagina dengan permukaan yang menggantung menutup serviks. Pengait di sisi lain disediakan untuk membantu pelepasannya. Spons dilembabkan sebelum dimasukkan untuk mengaktifkan spermisida. Spons hanya dapat digunakan untuk satu episode koitus. Kontraindikasi : Riwayat Toksik Syok Syndrom Alergi terhadap polyurethane atau spermisid-nya Ketidakmampuan wanita untuk melakukan insersi dengan benar Kelainan anatomis dari vagina seperti retrofleksi yang ekstrim, septum vagina

Efek Samping : Iritasi dan reaksi alergi (Erythema vulva) yang umumnya disebabkan oleh spermisid

12

Kemungkinan infeksi vagina oleh jamur bertambah besar Kemungkinan timbulnya Toxic Syock Syndrom

KONDOM WANITA Cara kerja : Kondom wanita terbuat dari poliuretan yang dilumasi. Panjangnya 170 mm dan memiliki cincin luar dan cincin dalam. Cincin dalam yang berada pada ujung terbuka kondom dan letaknya mendatar terhadap vulva. Kondom wanita mencegah sperma memasuki vagina dengan berfungsi sebagai sawar. Keuntungan : Di bawah kendali wanita Melindungi dari PMS dan HIV Dapat digunakan bersamaan dengan produk-produk berbahan dasar minyak Tidak ada efek samping sistemik

Kerugian : Dirasa berisik Memerlukan motivasi Mungkin dirasa mengganggu koitus

Kontraindikasi Terjadinya infeksi vagina, serviks, atau pelvis harus diselidiki dan diobati terlebih dahulu Ketidakmampuan klien untuk menyentuh area genital

Cara Penggunaan Kondom Wanita 1. Buka kemasan secara berhati-hati, robek ditempat robekan pada bagian kanan atas kemasan. Jangan menggunakan gunting atau pisau untuk membuka 2. Cincin luar menutupi area disekitar vagina. Cincin dalam digunakan untuk membantu mempertahankan selubung ditempatnya selama aktifitas seksual 3. Saat memegang selubung pada ujung tertutup, pegang cincin dalam yang fleksibel dan remas dengan jari telunjuk atau jari tengah sehingga selubung memanjang dan menyempit 4. Pilih posisi yang nyaman untuk memasukkan berjongkok, menaikkan tungkai, duduk, atau berbaring 5. Masukkan cincin dalam dengan lembut ke dalam vagina. Rasakan cincin dalam naik dan bergerak ke tempatnya

13

6. Masukkan jari telunjuk ke dalam dan dorong cincin dalam ke atas sejauh mungkin. Pastikan selubung tidak melilit. Cincin luar luar berada di luar vagina 7. Kondom wanita sekarang telah terpasang dan siap dipakai dengan pasangan anda 8. Saat anda siap, pandu penis pasangan anda dengan lembut ke dalam lubang selubung dengan hati-hati untuk memastikan penis masuk dengan tepat - hati-hati agar penis tidak masuk dari samping, diantara selubung dan dinding vagina 9. Untuk melepas kondom, putar cincin luar dan tarik kondom ke luar dengan perlahan 10. Bungkus kondom dalam kemasan atau tisu dan buang di tempat sampah. Jangan membuangnya di toilet SPERMISID Cara kerja : Spermisid menonaktifkan sperma di dalam vagina sebelum sperma bergerak ke dalam traktus genetalia interna dengan cara menyebabkan perubahan dalam membrane sel spermatozoa Spermisida biasanya digunakan bersama metode kontrasepsi lain, seperti diafragma dan kondom. Spermisida dioleskan untuk memastikan pemasangan kondom dan terdapat di dalam spons kontrasepsi Keuntungan : Member lubrikasi Mudah didapat Dapat member perlindungan terhadap PMS dan HIV Dapat digunakan bersama metode kontrasepsi sawar

Kerugian : Dianggap merepotkan Reaksi alergi total Hanya memiliki efektivitas kontrasepsi sedang

Kontraindikasi : Reaksi alergi terhadap spermisida Tipe Metode 1. Cream Dibuat dari lemak yang tidak larut dalam air, misalnya gliserin, stearat Setelah dimasukkan ke dalam vagina, cream tetap berada pada tempatnya dan tidak menyebar lebih jauh 14

Daya perlindungan dicapai segera setelah pemberian 2. Foam/Busa Akan mengisi vagina dengan gelembung-gelembung busa yang mengandung Spermisid 3. Jelly Dibuat dari bahan yang larut dalam air, misalnya gelatin Akan mencair pada suhu badan dan dengan cepat menyebar di dalam vagina Daya perlindungan dicapai segera setelah pemberian 4. Suppositoria Dapat berbentuk yang larut dalam air atau yang berbahan dasar lilin yang tidak larut dalam air Akan meleleh pada suhu badan Perlu menunggu 5-30 menit sebelum boleh bersenggama 5. Soluble Film Memakai polyvinyl alkohol dan gliserin atau bahan-bahan lainnya Berbentuk plastik menyerupai kertas, berukuran 2x2 inci, mengandung 72 mg nonoxynol-9, dilipat sekali kemudian dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum mulai bersenggama ALAT KONTRASEPSI HORMONAL Macam : a. Pil kontrasepsi kombinasi b. Koyo kontrasepsi kombinasi c. Pil yang hanya berisi progesterone d. Kontrasepsi suntik e. Kontrasepsi implant PIL KONTRASEPSI KOMBINASI Cara kerja : Pil kontrasepsi oral kombinasi (Combined oralcontraceptive, COC) berisi hormon estrogen dan progesteron. Pil ini mencegah kehamilan dengan cara: Menghambat ovulasi Membuat endometrium tidak mendukung untuk impantasi Membuat lendir serviks tidak dapat ditembus oleh sperma Keuntungan : Dapat diandalkan dan reversible 15

Meredakan dismenorea dan menoragi Mengurangi resiko anemia Mengurangi resiko penyakit payudara jinak Meredakan gejala pramenstruasi Kehamilan ektopik lebih sedikit Melindungi terhadap kanker endometrium dan ovarium Kerugian : Perlu diminum secara teratur, secara cermat, dan konsisten Tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS) dan HIV Penigkatan resiko gangguan sirkulasi, seperti hipertensi, penyakit arteri dan tromboembolisme vena Peningkatan resiko adenoma hati, ikterus kolestatik, batu ginjal Efek COC pada kanker payudara Tidak cocok untuk perokok berusia di atas 35 tahun Kontraindikasi mutlak : Kehamilan Menyusui Perdarahan pervaginam atau uterus yang tidak terdiagnosis Thrombosis vena pada masa lalu atau saat ini Thrombosis arteri pada masa lalu atau saat ini Penyakit kardiovaskuler dan jantung iskemik Gangguan lipid Migraine fokal dan kresendo Perdarahan otak Serangan iskemik sementara Penyakit hati aktif, misal keganasan, riwayat ikterus kolestatatik, kerusakan pada fungsi hati, penyakit batu ginjal, ikterus Neoplasma bergantung estrogen Kondisi medis serius baik yang pemakaian pil kombinasi sebelumnya maupun yang dipengaruhi oleh steroid seks, misal lupus eritematosa sistemik, sindrom Steven-Johnson, penyakit trofoblastik, pancreatitis akut Empat minggu sebelum pembedahan mayor atau pembedahan tungkai Kegemukan Diabetes melitus berat dengan komplikasi 16

Perokok di atas usia 35 tahun Riwayat penyakit arteri atau vena dalam keluarga garis keturuman pertama usia di bawah 45 tahun Episode penyakit Crohn akut dan colitis ulseratif

Kontraindikasi relatif : Penyakit sel sabit Depresi berat Penyakit radang usus dalam tahap remisi, misal penyakit Crohn dan kolitis ulseratif saat perubahan protrombin dapat terjadi Penyakit yang dapat menyebabkan penurunan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL), misal diabetes, hipertensi Splenekomi Penyakit yang terapi obatnya mempengaruhi efektivitas pil kombinasi, misal tuberculosis, epilepsi Diabetes melitus (penderita diabetes yang muda dan sehat tanpa komplikasi diabetes yang tidak merokok dapat diberikan pil kombinasi dosis rendah Obesitas (IMT 30-35 kg m-2)

Tipe Metode 1. Pil monofasik Pil kombinasi yang paling banyak digunakan adalah pil monofasik, yang berarti pil tersebut berisi estrogen dan progesteron dalam jumlah sama selama 21 hari waktu penggunaan pil tersebut Misal : Brevinor, Eugynon 30, Femodene, Femodette, Loestrin 20, Marvelon, Mercilon, Microgynon, Minulet, Ovranette, Ovysmen, Ovran, Ovran 30, Norinyl1, Yasmin 2. Pil bifasik Pil ini adalah pil 21 hari yang berisi estrogen dalam jumlah sama selama penggunaan paket tetapi ada pil yang memiliki dua kadar progesteron berbeda di dalamnya Biasanya pil ini diberi kode dengan warna berbeda, misal Binovum 3. Pil trifasik Pil ini adalah pil 21 hari yang berisi jumlah estrogen yang bervariasi (biasanya dua kadar yang berbeda) selama paket penggunaan tetapi memiliki tiga kadar progesteron yang berbeda di dalamnya yang diberi kode warna Misal : Logynon, Synphase, Trinovum, Trinordiol, Tri-Minulet, Triadene

17

4. Pil ED Pil setiap hari (ED, every day) adalah pil monofasik atau trifasik tetapi merupakan pil 28 hari. Dua puluh satu pil ini berisi estrogen dan progesteron, dan tujuh pil lainnya adalah pil tidak aktif yang tidak berisi hormon Misal : Femodene ED, Logynon ED, Trinovum ED, Microgynon ED 5. Trcycling Tricycling bermakna tiga siklus pil monofasik diminum dalam satu urutan tanpa terputus Minggu bebas-pil adalah pada akhir bulan ke-3, yang kemudian diikuti oleh 3 paket pil berikutnya Tipe ini mengurangi jumlah minggu bebas-pil yang dimiliki wanita, sehingga jika ia memiliki kelainan pada minggu bebas-pil, misal sakit kepala tipe ini akan mengurangi jumlah sakit kepala yang ia alami dalam satu tahun Efek Samping : Mual Nyeri tekan dan pembengkakan payudara Perdarahan rembesan Depresi Perubahan libido Lensa kotak dapat menjadi tidak nyaman ini biasanya dialami pada pengguna lensa yang kasar dan pil dosis tinggi KOYO KONTRASEPSI KOMBINASI Cara kerja : Evra melepas norelgestromin 150 g dan etinilestradiol 20 g per 24 jam, norelgestromin adalah metabolit aktif primer dari norgestimat (progesteron yang terkandung dalam pil kombinasi Cilest) Evra adalah koyo transdermal yang bertahan dalam 7 hari Evra digunakan dalam 3 minggu (selama waktu tersebut, sebuah koyo ditempelkan dan diganti setiap minggu) dan kemudian diikuti 7 hari bebas pil, saat perdarahan siklus dimulai kembali Evra mencegah kehamilan dengan menghambat ovulasi, mengubah lendir serviks sehingga tidak dapat ditembus sperma, dan membuat lingkungan endometrium tidak cocok untuk implantasi Kontraindikasi mutlak : 18

Kehamilan Menyusui Perdarahan pervaginam atau uterus yang tidak terdiagnosis Thrombosis vena pada masa lalu atau saat ini Thrombosis arteri pada masa lalu atau saat ini Penyakit kardiovaskuler dan jantung iskemik Gangguan lipid Migraine fokal dan kresendo Hemoragi otak Serangan iskemik Penyakit hati aktif, misal keganasan, riwayat ikterus kolestatik, kerusakan pada uji fungsi hati, penyakit batu ginjal, ikterus yang tidak dapat dijelaskan Neoplasma bergantung estrogen Kondisi medis serius yang terkait dengan pemakaian pil kombinasi sebelumnya atau dipengaruhi oleh steroid seks, misal porfiria, hipertensi, gestasi pemfigoid, tuli otosklerotik, lupus eritematosa sindrom Stevens-Johnson, penyakit troboblastik, pancreatitis akut

Empat minggu sebelum pembedahan mayor atau pembedahan tungkai Obesitas (IMT > 35 kg m-2 ) Diabetes melitus berat disertai dengan komplikasi Perokok di atas usia 35 tahun Riwayat penyakit arteri atau vena dalam keluarga pada garis keturunan pertama di bawah usia 45 tahun Episode penyakit Crohn akut dan kolitis ulseratif saat perubahan protrombin dapat terjadi

Kontraindikasi Relatif : Penyakit sel sabit Depresi berat Penyakit radang usus dalam tahap remisi, misal penyakit Crohn dan kolitis ulseratif saat perubahan protrombin dapat terjadi Penyakit yang dapat menyebabkan penurunan kadar lipoprotein densitas tinggi (HDL), misal diabetes, hipertensi Splenekomi Penyakit yang terapi obatnya mempengaruhi efektivitas pil kombinasi, misal tuberculosis, epilepsi

19

Diabetes melitus (penderita diabetes yang muda dan sehat tanpa komplikasi diabetes yang tidak merokok dapat diberikan pil kombinasi dosis rendah Obesitas (IMT 30-35 kg m-2)

Efek Samping : Mual Nyeri tekan dan pembengkakan payudara Sakit kepala Reaksi kulit di tempat penempelan

PIL YANG HANYA BERISI PROGESTERON Cara kerja : Pil yang hanya berisi progestogen (POP) mencegah kehamilan dengan berbagai cara. Pil jenis ini berusia lebih lama, seperti Microval, Micronor, Neogest, Norgeston, Noridey, Femulen, menyebabkan lendir serviks mengental sehingga menghambat daya tembus sperma dan pada beberapa siklus menekan ovulasi. Pil ini juga mengubah kesiapan endometrium untuk implantasi dan menurunkan fungsi tuba faloppi. Cerazette menyebabkan inhibisi ovulasi yang hampir mencapai 100% dibanding pil yang hanya berisi progestogen lainnya (Organon,1998) Keuntungan : Tidak menghambat laktasi sehingga cocok untuk ibu yang menyusui (ini termasuk Cerazette) Tidak ada bukti peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler Tidak ada bukti peningkatan resiko tromboembolisme vena Tidak ada bukti peningkatan hipertensi Tidak perlu dihentikan pemakainnya sebelum menjalani pembedahan Cocok untuk wanita penderita diabetes atau migraine fokal Mengurangi dismenorea Dapat meredakan gejala premenstruasi Cocok untuk wanita yang tidak bisa mengkonsumsi estrogen

Kerugian : Agar efektif, perlu diminum secara cermat Siklus menstruasi tidak teratur Sejumlah kecil wanita mengalami kista ovarium fungsional Apabila POP gagal, ada kemungkinan peningkatan angka kehamilan ektopik Efek POP pada kanker payudara 20

Kontaindikasi Mutlak : Kehamilan Perdarahan saluran genetalia yang tidak terdiagnosis Penyakit arteri berat pada masa lalu atau saat ini Kelainan lipid berat Menderita penyakit trofoblastik baru-baru ini Efek samping serius yang terjadi pada COC yang buka disebabkan oleh estrogen Kehamilan ektopik sebelumnya Menderita penyakit hati, adenoma, atau kanker hati saat ini

Kontraindikasi Relatif Penyakit sistemik kronis Obat-obat yang mengganggu efektivitas POP, misal obat yang menginduksi enzim Faktor-faktor resiko penyakit arteri (kelainan lipid dapat memperburuk Karena POP) Ikterus kolestatik berulang Kanker yang bergabung steroid seks, misal kanker payudara Kista ovarium fungsional yang membutuhkan perawatan di rumah sakit

Tipe Metode Pil yang hanya berisi progesteron mengandung progesteron dalam jumlah yang sama dalam satu paket dan diminum setiap hari. Dari tujuh pil progesteron, tiga diantaranya terbuat dari atau diubah menjadi progesteron norestiron, dan tiga diantaranya terbuat dari atau diubah menjadi progesteron levonorgestel Efek Samping kista ovarium fungsional nyeri tekan payudara kembung depresi fluktuasi berat badan Mual Perdarahan tidak teratur Amenore

KONTRASEPSI SUNTIK 21

Cara kerja : Seperti pil yang hanya berisi progesteron (POP), kontrasepsi suntik mencegah kehamilan dengan berbagai cara. Kontrasepsi ini menyebabkan lendir serviks mengental sehingga menghentikan daya tembus sperma, mengubah endometrium menjadi tidak cocok untuk implantasi, dan mengurangi fungsi tuba faloppi. Namun, fungsi utama kontrasepsi suntik dalam mencegah kehamilan adalah menekan ovulasi Keuntungan : Efektivitas tinggi Bertahan sampai 8-12 minggu Penurunan dismenorea yang menyebabkan anemia berkurang Penurunan gejala pramenstruasi Penyakit radang panggul berkurang Kemungkinan penurunan endometriosis karena pengentalan lendir serviks Efektivitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotik Kerugian : Pendarahan tidak teratur atau pendarahan bercak atau amenore Keterlambatan kembali subur sampai satu tahun Depresi Berat badan meningkat Galaktore Setelah diberikan tidak dapat ditarik kembali Dapat berkaitan dengan osteoperosis pada pemakaian jangka panjang Efek suntikan pada kanker payudara

Kontraindikasi Mutlak Kehamilan Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis Penyakit arteri berat dimasa lalu atau saat ini Kelainan lipid yang hebat Penyakit trofoblastik baru-baru ini Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi (COC) yang bukan disebabkan oleh estrogen Adanya penyakit hati, adenoma, atau kanker hati

22

Kontraindikasi Relatif Penyakit sistemik kronis Faktor resiko penyakit penyakit arteri (kelainan lipid dapat memperburuk karena POP) Kanker bergantung steroid seks, misal kanker payudara Depresi berat

Tipe Metode 1. Depoprovera Depoprovera (disingkat DMPA) berisi depot medoksiprogesteron asetat dan diberikan dalam suntikan tunggal 150 mg secara intramuscular setiap 12 minggu DMPA saat ini tersedia dalam spuit yang sebelumnya telah diisi dan dianjurkan untuk diberikan tidak lebih dari 12 minggu dan 5 hari setelah suntikan berakhir 2. Noristerat Noristerat (disingkat NET EN) berisi noretisteron enantat dan diberikan dalam suntikan tunggal 200 mg secara intramuscular setiap 8 minggu Efek Samping Sakit kepala Kembung Depresi Berat badan meningkat Perubahan mood Perdarahan tidak teratur Amenore

KONTRASEPSI IMPLAN Cara kerja Norplant Norplant terdiri atas 6 kapsul, tiap kapsul berisi 38 mg progesteron levonorgestrel yang dipasang secara subdermal dan berfungsi sebagai kontrasepsi selama 5 tahun Norplant mencegah kehamilan dengan menyebabkan pengentalan lendir serviks sehingga tidak dapat ditembus sperma Norplant membuat endometrium tidak cocok untuk implantasi dan pada siklus ketika terjadi ovulasi, norplant mengurangi sekresi progesteron alami selama fase luteal Implanon 23

Implanon adalah batang tunggal berisi 68 mg estanogestrel yang dipasang secara subdermal dan mendapat lisensi selama 3 tahun Panjang batang tersebut 4 cm dan berdiameter 2 mm dan dilengkapi aplikator steril yang sudah diisi Implanon mencegah kehamilan dengan menghambat ovulasi, mengentalkan lendir serviks, juga mempunyai efek pada endometrium Keuntungan : Efektivitas tinggi Mudah kembali subur Kontrasepsi jangka panjang Bebas efek samping estrogen Kegagalan pengguna rendah sekali terpasang.tidak perlu ada yang diingat Kerugian : Membutuhkan seorang profesional terlatih untuk memasang dan melepas implan Pendarahan mentruasi tidak teratur, seperti amenore, pendarahan bercak Efek samping minor,seperti sakit kepala, jerawat, dsb Kemungkinan rasa tidak nyaman atau infeksi pada tempat pemasangan Indikasi : Pemakaian KB yang jangka waktu lama Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat Tidak dapat memakai jenis KB yang lain

Kontraindikasi Hamil atau diduga hamil Pendarahan vagina tanpa sebab Wanita dalam usia reproduksi Telah atau belum memiliki anak Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk jedanya) Pasca keguguran Riwayat kehamilan ektopik Tekanan darah <180/110 mmhg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell) Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen 24

Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi Miom uterus dan kanker payudara Gangguan toleransi glukosa

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) Cara kerja : Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) berupa alat kecil terdiri dari bahan plastic yang lentur, yang dimasukkan ke dalam rongga rongga rahim oleh seorang bidan/ dokter terlatih. AKDR memiliki benang yang menggantung turun ke dalam vagina yang dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat tersebut pada posisi benar AKDR mencegah kehamilan dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba faloppi, mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi Keuntungan : Efektif dengan segera Tidak ada interaksi obat Reversibel dan sangat efektif Tidak terkait dengan koitus

Kerugian : Dismenorea Sedikit peningkatan resiko kehamilan ektopik bila ada kegagalan AKDR Peningkatan resiko infeksi panggul AKDR terlepas keluar Perforasi uterus, usus dan kandung kemih Malposisi AKDR Kehamilan yg disebabkan oleh pengeluaran, perforasi, atau malposisi Indikasi Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektifitas yang tinggi, dan jangka panjang Tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak 25

Memberikan ASI Berada dalam masa post partum dan tidak memberikan ASI Berada dalam masa pasca aborsi Mempunyai resiko rendah terhadap PMS Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau yang memang tidak boleh menggunakannya Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi darurat

Kontraindikasi Mutlak Kehamilan Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis dan diobati, AKDR dapat di pasang Kehamilan ektopik sebelumnya Infeksi panggul atau vagina, bila telah diobati, AKDR dapat dipasang Kelainan pada uterus, misal uterus bikornu Alergi terhadap komponen AKDR, misal tembaga Penyakit Wilson Penggantian katub jantung atau riwayat endokarditis bakteri sebelumnya karena peningkatan resiko infeksi Kontraindiksi Relatif Riwayat infeksi panggul Dismenorea dan/atau menoragi Fibroid dan endometriosis Terapi penisilamin dapat mengurangi keefektivan tembaga

Tipe Metode 1. Copper T IUD berbentu T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik 2. Copper-7 IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertical 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama dengan lilitan tembaga halus pada IUD copper-T 3. Multi Load 26

IUD ini terbuat dari plastik (polyethelen) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada 3 jenis ukuran multi load yaitu standar, small, dan mini 4. Lippes loop IUD ini terbuat dari polyethelen, berbentuk huruf spiral atau huruf S bersambung. Untuk memudahkan control, dipasang pada benang dan ekornya lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D berukuran 30 mm dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi perforasi, jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik Efek Samping Menoragia Dismenorea

ALAT KONTRASEPSI MANTAP Vasektomi Cara kerja : Vasektomi adalah pemotongan vas deferens yang merupakan saluran yang mengangkut sperma di epididimis di dalam testis ke vesikula seminalis Dengan memotong vas deferens, sperma tidak mampu diejakulasikan dan pria akan menjadi tidak subur setelah vas deferens bersih dari sperma, yang memakan waktu sekitar 3 bulan Keuntungan : Metode permanen Efektivitas tinggi Menghilangkan kecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan Prosedur aman dan sederhana

Kerugian : Diperlukan kontrasepsi alternatif sampai di dapat dua kali hitung sperma bersih secara berurutan Diperlukan prosedur pembedahan Dibutuhkan anesthesia lokal atau anestesi umum Tidak mudah untuk kembali subur

27

Kontraindikasi Mutlak Ketidakmampuan fisik yang serius Masalah urologi Masalah hubungan Tidak di dukung oleh pasangan

Tipe Metode Selama vasektomi, vas deferens akan dipotong dan akan dilakukan kauterisasi atau pengikatan. Sebagian vas deferens yang di insisi dapat dikirim ke bagian patologi untuk memastikan bahwa saluran yang dipotong benar, masing-masing ujung vas deferens akan ditanam di lapisan jaringan yang berbeda untuk mencegahnya menyatu kembali Efek samping : Infeksi Hematoma Granuloma sperma

STERILISASI WANITA (TUBEKTOMI) Cara kerja Strilisasi wanita dilakukan dengan cara eksisi atau menghambat tuba falopii yang membawa ovum dari ovarium ke uterus Tindakan ini mencegah ovum dibuahi oleh sperma di tuba falopii

Keuntungan Evektivitas tinggi Permanen Efektif dengan segera

Kerugian Melibatkan prosedur pembedahan dan anestesi Tidak mudah kembali subur

Kontraindiksi Masalah hubungan Ketidaksetujuan terhadap operasi dari salah satu pasangan Penyakit psikiatrik Keadaan sakit atau disabilitas yang dapat meningkatkan resiko pada saat operasi

Kontraindikasi Relatif 28

Meminta sterilisasi pada usia muda, misal di bawah 25 tahun Obesitas dapat dikontraindikasikan untuk prosedur laparoskopik

Tipe Metode Strerilisasi wanita adalah melakukan eksisi atau menghambat tuba falopii dengan : 1. Menjepitkan sebuah Hulka atau klip Filshie alat ini meratakan dan menyumbat tuba falopii 2. Menarik sebagian tuba falopii dan menjepitkan sebuah cincin Falope pada tuba 3. Kauterisasi dan diatermi Efek samping Jika ada kegagalan metode maka ada resiko tinggi kehamilan ektopik Merasa berduka dan kehilangan

2.4 Sasaran Program KB


Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi : 1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun 2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan 3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmetneed) menjadi 6 persen 4. Meningkatkan peserta KB laki-laki menjadi 4,5 persen 5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien 6. Meningatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun 7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak 8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif 9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan program KB nasional 2.5 Faktor-Faktor dalam Memilih Metode KB Adapun faktor-faktor yang berperan dalam penentuan metode KB yang di gunakan, antara lain : Faktor pasangan motivasi dan rehabilitas Umur Gaya hidup 29

Frekwensi senggama Jumlah keluarga yang di inginkan Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu Sikap perkawinan Sikap kepriaan

Faktor kesehatan kontraindikasi absolute atau relatif Status kesehatan Riwayat haid Riwayat keluarga Pemeriksaan fisik Pemeriksaan panggul

Faktor metode kontrasepsi penerimaan dan pemakaian berkesinambungan Efektifitas Efek samping minor Kerugian Komplikasi-komplikasi yang potensial Biaya

2.6 Strategi Program KB


Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu : 1. Strategi dasar Meneguhkan kembali program di daerah Menjamin kesinambungan program 2. Strategi operasional Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB Nasional Peningkatan kualitas dan prioritas program Penggalangan dan pemantapan komitmen Dukungan regulasi dan kebijakan Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

2.7 Dampak Program KB


Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, peningkatan kesejahteraan keluarga, peningkatan derajat kesehatan, peningkatan mutu dan layanan KB-KR, peningkatan system 30

pengelolaan dan kapasitas SDM, pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

BAB III PENUTUP


1.1 Kesimpulan
Keluarga Berencana adalah mengatur jumlah anak sesuai kehendak anda dan menentukan sendiri kapan anda ingin hamil. Untuk mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternative untuk mencegah atau menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Ada banyak KB (alat kontrasepsi) yang dapat digunakan untuk mewujudkan hal tersebut, diantaranya alat kontrasepsi sederhana yang meliputi penggunaan metode kalender, metode suhu badan basal, metode lendir serviks, dan metode gabungan (sim to-termal); alat kontrasepsi hormonal yang meliputi penggunaan pil kontrasepsi kombinasi, koyo kontrasepsi kombinasi, pil yang hanya berisi progesteron, kontrasepsi suntik, dan kontrasepsi implan; alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR); serta penggunaan alat kontrasepsi mantap yang meliputi vasektomi dan tubektomi.

1.2 Saran
Jika anda tidak ingin mempunyai anak lagi, pilihlah KB yang sesuai dengan keinginan anda. Sebelum memilih alat kontrasepsi perlu diperhatikan kelemahan dan 31

kelebihan alat tersebut karena dari masing-masing alat kontrasepsi memiliki kontaindikasi tertentu, presentase kegagalan dari jenis alat kontrasepsi, perhatikan juga keadaan tubuh/kesehatan anda, dan pastikan alat kontrasepsi pilihan anda dapat anda gunakan dengan nyaman.

DAFTAR PUSTAKA
Everett, Suzanne. 2007. Buku Saku Kontrasepsi dan Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta : EGC Hartanto, Hanafi. 1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan http://suryadh.wordpress.com/2009/11/12/macam-macam-alat-kontrasepsi/ http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/1908422-macam-macam-kb/ http://kangocim.com/2009//09/14/alat-alat-kontrasepsi-kb-suntik-pill-kb-kontrasepsi-pillspiral-iud-kondom.html

32

33

Anda mungkin juga menyukai