Anda di halaman 1dari 49

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR : 02/E/2005 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENELITI KEPALA

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA


Menimbang : a. Bahwa dengan pelaksanaan Keputusan Menteri Negara Pendayagunan Aparatur Negara Nomor : KEP/128/M.PAN/9/2004, tanggal 6 September 2004 dan Keputusan Bersama Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor: 3719/D/2004 dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 60 Tahun 2004, tanggal 27 Desember 2004, telah ditetapkan Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya serta Petunjuk Pelaksanaannya. b. Bahwa untuk menjamin kesamaan pengertian tentang unsur-unsur kegiatan, penilaian Tim Penilai, dan pembinaan karir pejabat fungsional peneliti, dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Kepala LIPI tentang Petunjuk Teknis (juknis) Jabatan Fungsional Peneliti. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 4. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/ Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri Sipil; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS; 11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 12. Keputusan Presiden Nomor 10 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 9 tahun 2004; 13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/128/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional Peneliti dan

Angka Kreditnya; 14. Keputusan Bersama Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 3719/D/2004 dan Nomor 60 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya; Memperhatika n Laporan Hasil Kerja Tim Perumus Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti MEMUTUSKAN : Menetapkan : Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti. Pasal 1 Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman yang lebih rinci bagi pelaksanaan jabatan fungsional peneliti. Pasal 2 Sistematika Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti meliputi : I. II. Pendahuluan Pedoman Penilaian

III. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit IV. Tata Kerja dan Tata Cara Tim Penilai V. Pembinaan Karir

VI. Ketentuan Peralihan VII. Penutup Pasal 3 Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti sebagaimana tersebut dalam lampiran Keputusan ini merupakan satu kesatuan dan bagian tak terpisahkan dari Keputusan ini. Pasal 4 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Juli 2005 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPALA,

UMAR ANGGARA JENIE NIP 130530652

(Lampiran Peraturan Kepala LIPI Nomor 2/E/2005 Tanggal 29 September 2005)

PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENELITI


BAB I PENDAHULUAN
1.1. UMUM

Jabatan Fungsional Peneliti merupakan jabatan karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memungkinkan untuk mencapai jenjang pangkat/golongan sampai dengan Pembina Utama IV.e sesuai dengan jabatan yang diduduki berdasarkan Angka Kredit yang dimiliki. Jabatan ini mulai berlaku pada tahun 1975 dengan ditetapkannya Keputusan Ketua LIPI Nomor :159/Kep/J.10/1975 dan tahun 1983 diubah dengan Keputusan Menpan Nomor : 01/MENPAN 1983. Keppres Nomor : 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional bagi PNS menyebutkan ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik jenjang Jabatan Fungsional Keahlian maupun jenjang Jabatan Fungsional Keterampilan. Oleh karena itu Jabatan Fungsional Peneliti disesuaikan dari sembilan jenjang jabatan menjadi empat jenjang jabatan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Peneliti mengajukan usul penyesuaian dan sekaligus penyempurnaan terhadap Keputusan Menpan Nomor : 01/tahun 1983 tentang Angka Kredit bagi Jabatan Peneliti. LIPI bersama Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyempurnakan dan menata kembali keputusan tersebut dengan menerbitkan Keputusan Menpan Nomor : KEP/128/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya. Untuk melaksanakan keputusan tersebut, diterbitkan Keputusan Bersama Kepala LIPI dan BKN Nomor : 3719/D/2004 dan Nomor : 60 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya. Dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor : KEP/128/M.PAN/9/2004, maka ada beberapa hal yang perlu dipahami secara mendalam oleh semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan dan pengelolaan Jabatan Fungsional Peneliti. Pertama adalah perubahan jenjang jabatan dari sembilan menjadi empat jenjang. Kedua adalah prosentase angka kredit yang sebelumnya terdiri dari 70% unsur utama dan 30% unsur penunjang menjadi 80% unsur utama dan 20% unsur penunjang. Ketiga,

Angka Kredit yang dapat dinilai dari unsur utama yang semula terdiri dari tiga unsur yaitu : Pendidikan, Penelitian dan Pemacuan Teknologi menjadi enam unsur yaitu: Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Iptek, Diseminasi Pemanfaatan Iptek, Pembinaan Kader Peneliti, serta Penghargaan Ilmiah dan Mendapat Penugasan untuk Memimpin Unit Kerja Litbang. Keempat, masa Pembebasan Sementara Jabatan Peneliti yang sebelumnya tidak diberi batas waktu menjadi terbatas hanya satu tahun. Kelima, masa berlaku setiap jenjang Jabatan Peneliti mengalami perubahan dari 4 tahun menjadi 5 tahun. Petunjuk teknis ini merupakan jabaran yang lebih rinci dari petunjuk pelaksanaan yang tertuang dalam Keputusan Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN Nomor : 3719/D/2004 dan Nomor : 60 tahun 2004.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk melengkapi Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana tertuang dalam Keputusan bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN Nomor : 3719/D/2004 dan Nomor : 60 Tahun 2004, memiliki standar kompetensi yang sama. Demikian juga Anggota Tim Penilai Peneliti dan para Pejabat Struktural yang terkait, Peneliti. 1.3. PENGERTIAN DAN BATASAN ILMIAH 1.3.1. Peneliti (yang diatur dalam Petunjuk Teknis ini) adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan penelitian dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada satuan organisasi penelitian dan pengembangan (litbang) instansi pemerintah. 1.3.2. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian mempunyai kesamaan dalam pengertian dan pemahaman untuk melaksanakan kegiatan dan pengelolaan yang berkaitan dengan Jabatan Fungsional sehingga pejabat peneliti

metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1.3.3. teknologi Pengembangan yang adalah kegiatan ilmu kaidah pengetahuan dan teori dan ilmu

bertujuan

memanfaatkan

pengetahuan yang terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi,

manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi atau menghasilkan teknologi baru. 1.3.4.

yang telah ada,

Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali,

disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan atau gejala kemasyarakatan tertentu.

1.3.5.

Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk

yang dihasilkan dari penerapan atau pemanfatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia. 1.3.6. kegiatan Pelayanan atau jasa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk memberi kemudahan dalam penyebaran dan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.3.7.
oleh

Karya

tulis

ilmiah

yang

diterbitkan

adalah

tulisan

hasil

penelitian umum,

dan atau pengembangan dan atau pemikiran yang disetujui penyunting, oleh disebarluaskan badan untuk atau diketahui instansi diterbitkan suatu hukum

referee/penelaah/ dan

pemerintah.

1.3.8.

Karya tulis ilmiah yang belum diterbitkan adalah makalah hasil

penelitian dan/atau pengembangan dan/atau pemikiran yang disetujui oleh referee/penelaah/penyunting untuk disajikan dan telah disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah antar unit organisasi litbang instansi pemerintah.

1.3.9.

Karya tulis ilmiah yang tidak diterbitkan adalah makalah hasil

litbang dan/atau pemikiran yang tidak diterbitkan dan telah disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah di lingkungan unit organisasi litbang sendiri. 1.3.10. Makalah hasil litbang dan/atau pemikiran adalah tulisan ilmiah

yang disusun berdasarkan analisis dan sintesis data hasil litbang dan/atau pemikiran yang belum pernah ditulis dan dipublikasikan orang lain. 1.3.11. Terjemahan adalah pengalih-bahasaan suatu tulisan dari satu

bahasa ke bahasa yang lain. 1.3.12. Saduran adalah tulisan atau terjemahan secara bebas dengan

meringkaskan dan menyederhanakan tulisan tanpa mengubah intisari tulisan asal.

1.3.13.

Pengembangan

dan

pemanfaatan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi adalah penggunaan hasil litbang dan/atau teknologi untuk menyelesaikan masalah, dan/atau menghasilkan nilai tambah ekonomi dan/atau untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait. 1.3.14. waktu Paten adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau

inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. 1.3.15. Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi

adalah penyampaian hasil litbang di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. 1.3.16. Pemasyarakatan informasi ilmu ilmu pengetahuan pengetahuan dan dan teknologi teknologi adalah kepada

penyampaian masyarakat. 1.3.17.

Penghargaan ilmiah adalah tanda kehormatan yang diberikan yang atas mempunyai jasa-jasanya reputasi dalam baik di kalangan ilmu

oleh Pemerintah Republik Indonesia, negara asing atau organisasi ilmiah nasional/internasional masyarakat ilmiah memajukan

pengetahuan dan teknologi pada tingkat nasional atau internasional. 1.3.18. Tanda jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan

Pemerintah Republik Indonesia atau negara asing atas jasa-jasanya dalam membangun bangsa dan negara. 1.3.19. Penulis utama suatu karya ilmiah adalah penanggung jawab

utama yang mempunyai peran serta terbanyak dalam penulisan, pemilik ide tentang hal yang akan ditulis, pembuatan kerangka, penyusunan konsep serta pembuatan konsep akhir dari tulisan tersebut. 1.3.20. Penulis pembantu suatu karya ilmiah adalah penulis lainnya di

luar penulis utama yang berperan aktif dalam melaksanakan tahap-tahap penelitian dan/atau pengembangan. 1.3.21. Instansi Pembina Jabatan Peneliti adalah instansi yang secara

fungsional memiliki tugas pokok dan fungsi penelitian dan pengembangan dalam lingkup nasional dalam hal ini Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 1.3.22. Tim Penilai Angka Kredit Peneliti yang selanjutnya disebut Tim

Penilai Peneliti adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang yang menilai prestasi kerja peneliti.

1.3.23.

Angka Kredit adalah nilai butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai

butir kegiatan yang harus dicapai oleh peneliti dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan. 1.3.24. Bidang kepakaran pejabat peneliti adalah ruang lingkup

keahlian, keterampilan, sikap dan tindak seorang pejabat Peneliti yang mencerminkan tugas, fungsi, kewajiban, hak, tanggung jawab dan kompetensinya. 1.3.25. Metode ilmiah litbang adalah cara pelaksanaan yang sistematik

dan objektif yang mengikuti tahapan : 1.3.25.1.Melakukan identifikasi permasalahan berdasarkan metode yang direncanakan; 1.3.25.2.Menyusun hipotesis bila perlu; 1.3.25.3.Menyusun rancangan penelitian dan/atau pengembangan; 1.3.25.4.Melaksanakan penelitian dan/atau pengembangan berdasarkan metode yang direncanakan; 1.3.25.5.Melaksanakan pengamatan dan/atau mengumpulkan data dan/atau melakukan percobaan; 1.3.25.6.Menganalisis dan menginterpretasi data; 1.3.25.7.Merumuskan kesimpulan dan/atau teori; 1.3.25.8.Melaporkan hasilnya. 1.3.26. Unit organisasi litbang adalah Instansi pemerintah yang secara memiliki tugas pokok dan fungsi penelitian dan

fungsional

pengembangan.

1.4. JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Jenjang Jabatan, Pangkat, Golongan Ruang dan Angka Kredit Peneliti dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah: Peneliti Pertama Peneliti Muda Peneliti Madya : : : : : : : : : Penata Muda Penata Muda Tk. I Penata Penata Tk. I Pembina Pembina Tk. I Pembina Utama Muda Pembina Utama Madya Pembina Utama Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. Gol. III a III b III c III d IV a IV b IV c IV d IV e 100 150 200 300 400 550 700 850 105 0

Peneliti Utama

Jenjang Pangkat untuk masing-masing jabatan peneliti adalah jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah Angka Kredit yang dimiliki untuk masing-masing jenjang jabatan. Penetapan Jenjang Jabatan Peneliti untuk pengangkatan dalam jabatan

ditetapkan sesuai dengan jumlah Angka Kredit yang dimiliki berdasarkan penetapan pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai.

BAB II PEDOMAN PENILAIAN


2.1. UNSUR UTAMA 2.1.1 PENDIDIKAN 2.1.1.1. PENDIDIKAN SEKOLAH DAN MEMPEROLEH IJAZAH/GELAR

2.1.1.1.1.
oleh

Ijazah yang diakui adalah ijazah yang dikeluarkan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah

Perguruan

memperoleh pengesahan atau akreditasi dari Departemen yang berwenang. Ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi luar negeri harus memperoleh pengesahan kesetaraan dari departemen yang berwenang. 2.1.1.1.2. Ijazah yang diajukan pertama kali untuk

menduduki jabatan fungsional peneliti diserahkan sepenuhnya kepada instansi pengusul untuk kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bidang kepakarannya. Setelah menduduki jabatan fungsional peneliti, ijazah yang diajukan harus sesuai dengan bidang kepakarannya. Jika terjadi perbedaan pandangan penilai atas kesesuaian ijazah, maka Tim Penilai Peneliti Pusat (TP3) akan memutuskan hal tersebut. 2.1.1.1.3. Ijazah lain yang setingkat dengan butir 2, dan

ijazah yang lebih tinggi tetapi tidak sesuai dengan bidang kepakarannya hanya dinilai sebagai unsur penunjang (VII.E).

2.1.1.1.4.

Pendidikan

tidak

bergelar

dinilai

sebagai

pelatihan, penataran atau kursus ilmiah. Post-Doc, scientist exchange, joint research dianggap sebagai pendidikan dan pelatihan sesuai dengan jumlah jam kerja yang dipersyaratkan. 2.1.1.1.5. 2.1.1.1.6. Pendidikan Diploma IV disamakan dengan S1. Gelar Dr. HC tidak diberi angka kredit sebagai

kriteria pendidikan, melainkan sebagai penghargaan ilmiah (VI.A.2 untuk gelar yang berasal dari universitas di luar negeri) dan (VI.B.2 untuk gelar yang diperoleh dari universitas di dalam negeri). Tabel I.A. Penjelasan tentang Unsur Pendidikan Formal No. I.A Unsur/sub-unsur Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar Penjelasan Pengusulan penilaian harus melampirkan: Fotokopi ijazah yang disahkan pejabat/ kepala unit kerja tertinggi di instansi tersebut. Melampirkan fotokopi cover disertasi/tesis, daftar isi dan abstraknya. Jelas Jelas Pendidikan S1 atau setara dengan S1 (Diploma IV) Keterangan

I.A.1.a I.A.1.b I.A.2

S3 S2 Sarjana (S1)

Nilai 200 Nilai 150 Nilai 100

2.1.1.2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL DI BIDANG PENELITIAN DAN/ATAU PENGEMBANGAN (DIKLAT/KURSUS) DENGAN MEMPEROLEH SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (STTPP) ATAU SERTIFIKAT

2.1.1.2.1.

Diklat/kursus yang dimaksud adalah diklat teknis

berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan yang sesuai dengan bidang disiplin ilmunya, antara lain: metode

penelitian, pengelolaan penelitian/pengembangan, penulisan/


penyuntingan karya tulis ilmiah, teknis penggunaan peralatan penelitian/ pengembangan. 2.1.1.2.2. Kursus/diklat keterampilan seperti bahasa,

mengetik, komputer tidak diberi angka kredit. Namun sertifikat kursus seperti diklat bahasa bagi peneliti dengan bidang kepakaran bahasa, sertifikat kursus komputer bagi peneliti dengan bidang kepakaran komputer atau bidang informasi, kursus kewartawananan/pers bagi peneliti bidang

komunikasi/jurnalistik, diberikan angka kredit sesuai dengan ketentuan jam efektif diklat/kursus. 2.1.1.2.3. umumnya Pendidikan spesialisasi seperti apoteker, dokter dilakukan sesudah pemiliknya mendapat gelar

umum, dokter spesialis, notaris dan yang sejenisnya yang kesarjanaan (S1) dianggap sebagai diklat/kursus yang setara dengan diklat/kursus yang diikuti selama 960 jam atau lebih ( butir I.B.1). 2.1.1.2.4. Kursus/diklat yang lamanya kurang dari 30 jam

dinilai sebagai peserta pertemuan teknis antar unit/organisasi penelitian (butir VII.B.1.c.2).

Tabel. I.B. Penjelasan Kursus/Diklat No. I.B Unsur/sub-unsur Kursus/penataran ilmiah dan mendapat STTPP atau sertifikat Penjelasan Pengusulan penilaian harus melampirkan: Fotokopi STTPP atau sertifikat yang disahkan pejabat/ kepala unit kerja tertinggi di instansi tersebut. 6 bulan/ 24 minggu/ 144 hari kerja atau lebih 4 bulan/ 16 minggu/ 96 hari kerja 3 bulan/ 12 minggu/ 72 hari kerja 1 bulan/ 4 minggu/ 24 hari kerja 1/2 bulan/ 2 minggu/ 12 hari kerja 1 minggu/ 5 hari kerja terus menerus Fotokopi STTPP/sertifikat yang disahkan pejabat/kepala unit kerja tertinggi di instansi tersebut. (nilai 15) (nilai 9) (nilai 6) (nilai 3) (nilai 2) (nilai 1) Nilai 2, kandidat peneliti Keterangan

I.B.1 I.B.2 I.B.3 I.B.4 I.B.5 I.B.6 I.C

Lamanya Lebih dari 960 jam Lamanya 641 - 960 jam Lamanya 481 - 640 jam Lamanya 161 - 480 jam Lamanya 81 - 160 jam Lamanya 30 dan 80 jam Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Catatan: 1 jam setara dengan 60 menit atau sehari sama dengan 8 jam effektif.

2.1.2. PENELITIAN 2.1.2.1. Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang diajukan menggunakan

bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris.

2.1.2.2.

KTI yang ada kaitannya dengan penulisan tesis/tugas

akhir pendidikan sarjana/pasca sarjana/ doktor tidak dapat dinilai sebagai karya tulis yang diajukan untuk dinilai, karena sudah

merupakan bagian dari pendidikan formal yang diikutinya dan/atau gelar yang diperolehnya. Bagian skripsi/thesis/disertasi yang ditulis dan dikembangkan dengan analisis baru dapat dinilai sebagai unsur utama. 2.1.2.3. Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang ditulis dalam bentuk

makalah oleh lebih dari seorang, maka pembagian angka kreditnya ditetapkan: 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh persen) untuk penulis kedua. Jika KTI ditulis oleh 3 orang, pembagian angka kreditnya: 50% untuk penulis pertama, dan masing masing 25% untuk penulis kedua dan ketiga; Jika KTI ditulis oleh 4 orang, pembagian angka kreditnya: 40% untuk penulis pertama dan 20% untuk masing-masing penulis dibagi sama rata di antara semua penulis pembantu. Jika penulis lebih dari ketentuan tersebut, 40% untuk penulis pertama dan sisanya dibagi sama rata di antara penulis pembantu. 2.1.2.4. KTI baik hasil penelitian maupun hasil pemikiran/tinjauan

ilmiah diberi angka kredit yang sama. 2.1.2.5. KTI yang diterbitkan oleh/dalam jurnal internasional

diberi nilai lebih tinggi dibanding jurnal nasional.

2.1.2.6.

Akreditasi jurnal/majalah ilmiah internasional mengacu

kepada High Impact Factor. Akreditasi bagi jurnal/majalah ilmiah nasional menggunakan Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah yang dikeluarkan oleh LIPI. 2.1.2.7. KTI hasil penelitian dan pengembangan ditulis dengan

mengikuti norma-norma penulisan ilmiah yang mengacu kepada ketentuan butir I.3.25, antara lain mengandung unsur latar belakang masalah, metode pendekatan, dasar teori, percobaan/pelaksanaan teknis, analisis data, hasil penelitian dan pengembangan, kesimpulan dan saran, yang diajukan secara berimbang. 2.1.2.8. KTI hasil pemikiran atau tinjauan ilmiah/ulasan adalah

KTI yang dibuat bukan atas dasar penelitian/percobaan/pengumpulan data di lapangan, tetapi merupakan buah pikiran/renungan yang dibuat atas dasar karya karya tulis ilmiah disusun secara sistematis dalam bentuk tulisan dengan mencantumkan sumber bacaan/literaturnya. 2.1.2.9. KTI sebagai hasil penelitian dan pengembangan yang satu metode penelitian yang sama tetapi

menggunakan

menggunakan berbagai sampel/daerah penelitian yang berbeda, berpeluang dianggap sebagai satu KTI saja apabila kontribusi substansi ilmiahnya tidak cukup signifikan. 2.1.2.10. KTI yang sama namun diterbitkan ke dalam lebih dari

satu bahasa, hanya dinilai satu yang paling menguntungkan.

2.1.2.11.
2.1.2.12. dicetak. 2.1.2.13. Penulis

Makalah yang disajikan dalam bentuk pointer, tidak

dapat dinilai. Makalah yang diterbitkan dalam bentuk elektronik jurnal

yang memenuhi kriteria KTI penilaiannya sama dengan jurnal yang

KTI yang diterbitkan dengan lebih dari satu penulis, jika Utama diletakkan di depan), perlu dilampirkan Surat

penulisannya tidak mengikuti kaidah yang baku di Indonesia (Nama Pernyataan tentang Penulis Utama dan penulis anggota lainnya yang ditandatangi oleh semua anggota Tim. 2.1.2.14. KTI hasil penelitian yang belum diterbitkan harus

mendapatkan Surat Keterangan dari instansi induk/pemberi tugas. Hasil penelitian ini apabila kemudian diterbitkan dapat diusulkan kembali untuk dinilai sesuai dengan kriteria KTI terbit dikurangi dengan nilai yang sudah diberikan. 2.1.2.15. KTI yang dipublikasi setelah penemuannya mendapatkan

pengakuan paten, dapat dinilai sesuai dengan kriteria yang ada. 2.1.2.16. diterbitkan Risalah atau prosiding hasil dapat dari dinilai apabila telah ilmiah

sebagai

pertemuan

nasional/internasional. 2.1.2.17. KTI hasil penelitian/pemikiran yang diterbitkan dalam

bentuk makalah/komunikasi pendek dalam jurnal ilmiah dapat dinilai sebagai unsur utama. 2.1.2.18. KTI yang dapat dinilai berasal dari kurun waktu penilaian

dikurangi dua tahun.

Tabel II.A. Penjelasan Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian atau Hasil Pemikiran Ilmiah yang Telah Diterbitkan No. II. A Unsur/Sub Unsur KTI hasil penelitian/ pemikiran yang telah Penjelasan Pengusulan penilaian melampirkan: Seluruh dokumen yang telah Keterangan Jika dalam bentuk reprint

diterbitkan

II.A1. II.A.2

KTI terbitan internasional dalam bentuk buku KTI terbitan nasional dalam bentuk buku

dilegalisir oleh pejabat tertinggi yang ada di unit kerjanya atau pejabat yang ditunjuk dilampiri fotokopi cover buku/majalah/prosiding yang mencantumkan nomor ISSN/ ISBN, kode akreditasi, tanggal/ tahun penerbitan, daftar dewan redaksi, daftar isi, dan kata pengantar. Jelas Penerbit nasional adalah badan usaha penerbitan (publishing house) Penerbit instansi litbang pemerintah dilakukan oleh unit yang mempunyai fungsi sebagai publishing house serta mempunyai kesetaraan dengan akreditasi jurnal ilmiah. Apabila berbentuk bunga rampai, dapat diusulkan dalam bentuk buku seutuhnya atau bila hanya sebagian bab (bagian yang ditulis), harus menyertakan cover buku dan daftar isi. Apabila berbentuk bunga rampai, dapat diusulkan dalam bentuk buku seutuhnya atau bila hanya sebagian bab (bagian yang ditulis), harus menyertakan cover buku dan daftar isi. KTI yang diterbitkan dalam jurnal internasional akreditasinya mengacu kepada High Impact factor. KTI yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi. melampirkan daftar isi, cover; apabila proceeding dalam bentuk CD harus menyertakan hard copy KTI yang terkait. melampirkan daftar isi, cover; apabila proceeding dalam bentuk CD harus menyertakan hard copy KTI yang terkait. Jelas KTI yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah nasional yang terakreditasi.

perlu dilampirkan surat menyurat atau keterangan mengenai hal tersebut dari redaksi. nilai 40, semua jenjang nilai 30, semua jenjang

II.A.3

KTI terbitan internasional dalam bentuk bagian dari buku

nilai 20, semua jenjang

II.A.4

KTI terbitan nasional dalam bentuk bagian dari buku

nilai 15, semua jenjang

II.A.5

KTI terbitan jurnal internasional KTI terbitan jurnal nasional KTI yang diterbitkan dalam proceeding ilmiah internasional KTI yang diterbitkan dalam proceeding ilmiah nasional KTI dalam majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi KTI dalam bentuk komunikasi pendek hasil penelitian atau hasil pemikiran ilmiah, terbit dalam majalah ilmiah terakreditasi

nilai 40, semua jenjang nilai 25, semua jenjang nilai 15, semua jenjang nilai 10, semua jenjang nilai 5, semua jenjang nilai 3, semua jenjang

II.A.6 II.A. 7

II.A.8

II.A 9 II.A.1 0

II.A.1 1

KTI dalam bentuk komunikasi pendek hasil penelitian atau hasil pemikiran ilmiah, terbit dalam majalah ilmiah tidak terakreditasi

Jelas

nilai 1, bagi jenjang peneliti pertama dan muda

II.B. Penjelasan Karya Tulis Ilmiah Yang Belum Atau Tidak Diterbitkan II.B KTI hasil penelitian dan pengembangan atau tinjauan/ulasan, tidak/belum diterbitkan, yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah Usulan KTI disertai dengan daftar acara, dan undangan. Pertemuan ilmiah dilaksanakan oleh; instansi setingkat eselon II atau Balai (jika pada unit organisasi tersebut tidak terdapat eselon II), organisasi profesi ilmiah dan sebanyakbanyaknya 3 makalah per pertemuan ilmiah nilai 3, semua jenjang

2.1.3. PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


2.1.3.1. Hasil Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang (Tim), maka penilaian didasarkan kepada kontribusi masing-masing anggota dan dibuktikan dengan surat pernyataan berkontribusi yang ditandatangani oleh semua anggota.

2.1.3.2. Pengusulan

penilaian

untuk

unsur

ini

harus

disertai

dengan

pembuktian/surat keterangan dari Dewan Pakar yang membidangi bidang iptek termaksud. Dewan Pakar dapat dibentuk atau ditunjuk oleh instansi pembina jabatan fungsional peneliti (LIPI). 2.1.3.3. Jika Pengembangan Iptek ini dilakukan oleh peneliti di luar jenjang yang telah ditentukan, telah mendapat pengakuan dari Dewan Pakar sebagaimana disebut pada butir 2, maka kepadanya akan diberikan angka kredit yang sama besar. 2.1.3.4. Bagi paten yang dihasilkan oleh lebih dari satu penemu, maka angka kredit diberikan sama kepada semua penemu. Tabel III. Penjelasan Pengembangan Iptek No. III.A Unsur/sub-unsur Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi Penemuan teori/konsep Penjelasan Keterangan

III.A.1

Asli atau fotokopi karya ilmiah

Iptek yang nyata di manfaatkan untuk kemanusiaan

III.A.1.a

Menyusun dan menghasilkan suatu teori, konsep, proses/prosedur yang memiliki dampak sosial ekonomi secara internasional dan memperoleh pengakuan dari lembaga yang berwenang Menyusun dan menghasilkan suatu teori, konsep, proses/prosedur yang memiliki dampak sosial ekonomi secara nasional dan memperoleh pengakuan dari lembaga yang berwenang Penciptaan prototipe, disain, pilot project, alat produksi dan produk yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Menciptakan pilot project yang menghasilkan produk yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dan memperoleh pengakuan dari LIPI Menciptakan produk berupa peta, bibit unggul, dan lain-lain yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dan memperoleh pengakuan dari LIPI Menciptakan prototipe/disain, konsep sosial ekonomi yang sudah dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat dan memperoleh pengakuan dari LIPI

yang disertai dengan surat pernyataan/ hasil evaluasi/sertifikat/tanda penghargaan Dewan Pakar yang dibentuk atau ditunjuk oleh instansi pembina jabatan fungsional peneliti (LIPI). Asli atau fotokopi karya ilmiah tentang teori baru, konsep baru ataupun proses/prosedur baru yang disertai dengan surat pernyataan/hasil evaluasi Dewan Pakar yang dibentuk atau ditunjuk oleh instansi pembina jabatan fungsional peneliti (LIPI). Asli atau fotokopi karya ilmiah tentang teori baru, konsep baru ataupun proses/prosedur baru yang disertai dengan surat pernyataan/ hasil evaluasi Dewan Pakar yang dibentuk atau ditunjuk oleh instansi pembina jabatan fungsional peneliti (LIPI).

Nilai 150

III.A.1.b

Nilai 50

III.A.2

III.A.2.a

Produk dan Surat Keterangan/Surat Keputusan Kepala LIPI tentang produk tersebut, telah dimanfaatkan oleh masyarakat

Nilai 30

III.A.2.b

Produk berupa peta, bibit unggul yang telah digunakan oleh masyarakat, misal: Peta Wilayah tertentu, Padi Cilosari-Batan. Dinyatakan dengan Surat Keputusan Kepala LIPI Melampirkan contoh Prototipe, disain, konsep sosial ekonomi, surat pernyataan pemanfaatan dari suatu daerah/komunitas tertentu di masyarakat, misal: Konsep pengadilan Konsiliasi Lamaholot di NTT, disahkan oleh pejabat eselon I instansi pengusul

Nilai 20

III.A.2.c

Nilai 15

III.B

Membuat/menghasilkan paten yang sudah termasuk dalam daftar paten yang disetujui

Melampirkan Surat pemberitahuan lulus pemeriksaan substantif/surat penerimaan paten atau fotokopi surat paten dari Berita Paten yang sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang di unit kerjanya

Nilai 5, Jika penemu lebih dari satu orang, nilai 5 untuk setiap penemu yang terlibat

2.1.4. DISEMINASI PEMANFAATAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 2.1.4.1. Peneliti mempunyai bidang kepakaran yang sama dengan Iptek yang didiseminasikannya. 2.1.4.2. Ketidaksesuaian bidang kepakaran dengan diseminasi pemanfaatan Iptek akan mendapat nilai angka kredit 60% dari nilai yang seharusnya. 2.1.4.3. Peneliti Pertama yang telah mampu menyusun buku pegangan untuk perguruan tinggi, sekolah, diklat, penyuluhan dsb., diberikan angka kredit yang sama besar dengan ketentuan yang ada. 2.1.4.4. Buku pegangan untuk perguruan tinggi, sekolah, diklat, penyuluhan yang disusun oleh lebih dari satu orang, maka penilaian Angka Kreditnya mengikuti pembagian penilaian pada KTI (Bab II.2). Tabel IV. Penjelasan Diseminasi Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No. Unsur/sub-unsur IV.A.1. Menyusun buku pelajaran untuk perguruan tinggi, diterbitkan, diedarkan dan dipakai secara nasional Penjelasan Pengusulan melampirkan: Buku asli atau fotokopi yang sudah disahkan Pejabat/Kepala unit kerja tertinggi dari instansinya. Mengikuti sistematika GBPP yang berlaku (misal: saat ini mengikuti GBPP berbasis kompetensi). Penerbit memiliki reputasi nasional dan memiliki nomer ISBN Pengusulan melampirkan: Buku asli atau fotokopi yang sudah disahkan Pejabat/Kepala unit kerja tertinggi dari instansinya. Mengikuti sistematika GBPP yang berlaku (misal: saat ini mengikuti GBPP berbasis kompetensi). Penerbit memiliki reputasi nasional dan memiliki nomer ISBN Memuat informasi praktis bidang tertentu, minimal 40 halaman kertas A4, 12 fonts, spasi 1.5, atau yang setara dalam jumlah karakter. Buku asli atau fotokopi yang sudah Keterangan Nilai 20

IV.A.2

Menyusun buku pegangan/tulisan teknis, diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Nilai 20

IV.B.1

Menyusun Buku

Nilai 10

Pelajaran sekolah yang diterbitkan dan dimanfaatkan

IV.B.2

Menyusun buku penyuluhan/tulisa n populer yang diterbitkan dan dimanfaatkan

IV.C

Menulis makalah iptek dalam kerangka pemasyarakatan hasil penelitian dalam buku/majalah ilmiah yang tidak terakreditasi/ majalah semi populer

disahkan Pejabat/Kepala unit kerja tertinggi dari instansinya. Mengikuti sistematika GBPP yang berlaku (misal: saat ini mengikuti GBPP berbasis kompetensi). Penerbit memiliki reputasi nasional dan memiliki nomer ISBN Buku asli atau fotokopi yang sudah disahkan Pejabat/Kepala unit kerja tertinggi dari instansinya. Mengikuti sistematika penulisan yang berlaku. Buku memiliki nomer ISBN. Memuat informasi praktis bidang tertentu, minimal 20 halaman kertas A4, 12 fonts, spasi 1.5, atau yang setara dalam jumlah karakter. Diterbitkan di dalam buku/ majalah ilmiah/buletin/ majalah semi populer yang tidak terakreditasi harus memiliki ISBN ; sedangkan jurnal harus memiliki ISSN. Makalah ditujukan kepada masyarakat luas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami Memuat informasi:deskripsi iptek yang dimasyarakatkan, contoh aplikasi, usulan strategi pemasyarakatan, masalah yang ada, contoh sukses negara lain

Nilai 10

Nilai 5

2.1.5. PEMBINAAN KADER PENELITI

2.1.5.1. Bimbingan merupakan proses transfer pengetahuan dan keterampilan


dari seseorang kepada orang lain melalui serangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan dan kegiatan lain yang tidak dapat dipisahkan. Jenjang Jabatan Fungsional pembimbing minimal setingkat lebih tinggi dari yang dibimbing. Bukti bimbingan bisa berupa laporan hasil penelitian, review buku/resume buku, Karya Tulis Ilmiah diterbitkan/tidak diterbitkan dengan pembimbing sebagai penulis kedua atau ketiga. 2.1.5.2. Penelitian yang dimaksudkan adalah kegiatan yang dibiayai baik dengan dana APBN maupun Non APBN. 2.1.5.3. Kelompok butir Peneliti yang dimaksudkan adalah Tim Peneliti yang maupun kelompok peneliti yang dipercayakan

melaksanakan kegiatan penelitian sebagaimana dimaksudkan pada 2.1.5.2. kepadanya. Tabel V. Penjelasan Pembinaan Kader Peneliti

No V.A

Unsur/Sub unsur Memberikan bimbingan kepada Peneliti

Penjelasan Melampirkan surat pernyataan dari pejabat/penanggungjawab unit kerja tertinggi yang memberikan penugasan untuk membimbing peneliti dibawahnya, maksimum 3 peneliti/tahun Melampirkan surat undangan, jadwal diklat fungsional/penataran serta mata ajaran yang dibawakan.

Keterangan Per orang : Nilai 2 untuk P. Utama Nilai 1,5 untuk P. Madya Nilai 1 untuk P. Muda Per 2 jam pelajaran : Nilai 0.08 (P.Utama) Nilai 0.06 (P. Madya) Nilai 0.04 (P. Muda) Per penelitian: Nilai 4 (P. Utama) Nilai 3 (P. Madya) Nilai 2 (P. Muda) Nilai 1 (P. Pertama)

V.B

V.C

Melaksanakan tugas mengajar pada kursus/penataran jabatan fungsional peneliti Memimpin kelompok peneliti dan terlibat langsung dalam penelitian

Melampirkan Surat Keputusan Kepala Unit Kerja Tertinggi/Pemberi Tugas yang berisikan Keputusan ybs. sebagai Peneliti Utama, disertai dengan keanggotaan Tim Peneliti, dinilai 1 penelitian/tahun

2.1.6. PENGHARGAAN ILMIAH DAN PENUGASAN UNTUK MEMIMPIN UNIT KERJA


LITBANG 2.1.6.1. Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang selanjutnya disebut litbang adalah lembaga yang melaksanakan penelitian dan/atau pengembangan (misalnya : LIPI, Batan, Lapan, BPPT dan badan litbang di bawah Departemen). 2.1.6.2. Unit kerja litbang adalah satu unit organisasi serendah-rendahnya setingkat eselon IV (subbidang atau subbalai atau loka), yang berada di bawah koordinasi Lembaga Litbang. 2.1.6.3. Termasuk dalam kategori unit kerja litbang adalah unit kerja serendah-rendahnya setingkat eselon IV, yang menjalankan tugas pokok fungsi penelitian, pengembangan, diseminasi dan pemanfaatan hasil-hasil litbang yang berada di bawah koordinasi lembaga non litbang. 2.1.6.4. Setiap pejabat fungsional peneliti yang menduduki jabatan struktural diberikan angka kredit sesuai dengan eselon yang dijabat bila menentukan pilihan di jabatan struktural. Tabel VI. Penjelasan Penghargaan Ilmiah dan Penugasan untuk Memimpin Unit Kerja Litbang

No VI.A.1

VI.A.2

VI.B.1

VI.B.2

VI.C.1 VI.C2 VI.C.3 VI.C.4

Unsur/Sub Unsur Memperoleh tanda jasa atas prestasi dalam kegiatan ilmiah pada tingkat internasional Memperoleh gelar kehormatan akademis pada tingkat internasional Memperoleh tanda jasa atas prestasi dalam kegiatan ilmiah pada tingkat nasional Memperoleh gelar kehormatan akademis pada tingkat nasional Memimpin unit litbang setara dengan eselon I Memimpin unit litbang, setara dengan eselon II Memimpin unit litbang setara dengan eselon III Memimpin unit litbang setara dengan eselon IV

Penjelasan Melampirkan fotokopi tanda penghargaan disertai pengesahan dari Pejabat/Kepala unit kerja tertinggi dari instansinya Melampirkan fotokopi tanda penghargaan disertai pengesahan dari Pejabat/Kepala tertinggi unit kerjanya Melampirkan fotokopi tanda penghargaan disertai pengesahan dari Pejabat/Kepala tertinggi unit kerjanya Melampirkan fotokopi tanda penghargaan disertai pengesahan dari Pejabat/Kepala unit kerja tertinggi dari instansinya Melampirkan fotokopi pengangkatan sebagai pejabat eselon I. Dinilai pada tiaptiap tahunnya Melampirkan fotokopi pengangkatan sebagai pejabat eselon II. Dinilai pada tiaptiap tahunnya Melampirkan fotokopi pengangkatan sebagai pejabat eselon III. Dinilai pada tiaptiap tahunnya Melampirkan fotokopi pengangkatan sebagai pejabat eselon IV. Dinilai pada tiaptiap tahunnya

Keterangan Nilai 5, semua jenjang

Nilai 5, semua jenjang

Nilai 3, semua jenjang

Nilai 3, semua jenjang Nilai 11 Nilai 8 Nilai 5 Nilai 3

2.1.7. PENUNJANG TUGAS PENELITI 2.1.7.1. Unsur penunjang tugas peneliti adalah angka kredit komulatif yang dikumpulkan maksimal sebesar 20% untuk melengkapi unsur utama. 2.1.7.2. Unsur Penunjang tugas iptek, peneliti diperoleh melalui kegiatan :

pemasyarakatan

keikutsertaan

dalam

kegiatan

ilmiah,

pembinaan kader non peneliti, perolehan penghargaan/tanda jasa dan perolehan gelar kesarjanaan lainnya. Tabel VII.A. Penjelasan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No VII.A.1.a Unsur/Sub Unsur Makalah iptek dan pelayanan kepada masyarakat 1) menulis Penjelasan Keterangan

Bukti makalah yang disahkan

Nilai 2, semua

makalah iptek dalam majalah populer atau surat kabar 2) menulis naskah iptek untuk tayangan di TV/radio/media elektronik lainnya atau tempat tertentu di luar lingkungan kerjanya 3) menulis karya tulis ilmiah yang tidak diterbitkan Pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan 1) memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan berdasarkan bidang keahlian 2) memberikan pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan berdasarkan penugasan Terjemahan buku pelajaran a) Terjemahan/ saduran buku pelajaran perguruan tinggi atau buku ilmiah b) Terjemahan/ saduran buku pelajaran SLTA ke bawah

pejabat/kepala unit kerja tertinggi di instansi tersebut. Hasil wawancara yang dimuat dalam majalah/surat kabar tidak dinilai Bukti makalah, tanggal/jadwal penayangan acara tersebut dilampiri dengan surat undangan/pernyataan dari pengelola TV/radio

jenjang

Nilai 2, semua jenjang

Bukti makalah dan Surat keterangan dari pejabat tertinggi unit kerja tentang tujuan penulisan KTI tersebut

Nilai 2, semua jenjang

VII.A.1.b

Surat keterangan yang disahkan pejabat unit kerja tertinggi dari instansinya

Nilai 1, semua jenjang

Surat keterangan yang disahkan pejabat unit kerja tertinggi dari instansinya

Nilai 1, semua jenjang

VII.A.2

Buku, asli atau foto kopi yang disahkan oleh pejabat tertinggi unit kerja Disertai surat keterangan apabila diterjemahkan oleh lebih dari satu orang Harus diterbitkan oleh publishing house (ada ISBN) sda

Nilai 15, semua jenjang

Nilai 5, semua jenjang

VII.B. Penjelasan Keikutsertaan dalam Kegiatan Ilmiah B. Keikutsertaan dalam Kegiatan Ilmiah VII.B.1 Keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah a. Penyuntingan risalah Menyampaikan bukti penerbitan pertemuan (publikasi (cover publikasi ilmiah, daftar isi)

ilmiah), jurnal, buku ilmiah, buku pelajaran 1) Duduk sebagai anggota Science Referee suatu publikasi ilmiah, diedarkan dan diterbitkan secara nasional 2) Duduk dalam keanggotaan redaksi majalah ilmiah, terakreditasi

3) Duduk dalam keanggotaan redaksi majalah ilmiah, tidak terakreditasi

Maksimum 3 majalah/publikasi ilmiah, memiliki ISSN atau ISBN. Referee naskah orasi profesor riset. Menyampaikan dokumen pendukung yang sesuai dengan tugas-tugas ybs. Maksimum 3 majalah/publikasi ilmiah, memiliki ISSN atau ISBN. Menyampaikan dokumen pendukung yang sesuai dengan tugas-tugas ybs. Maksimum 3 majalah/publikasi ilmiah, memiliki ISSN atau ISBN. Menyampaikan dokumen pendukung yang sesuai dengan tugas-tugas ybs

Nilai 5 per majalah/naska h.

Nilai 3 per majalah.

Nilai 1 per majalah.

b. Anggota pengarah pertemuan ilmiah, tim teknis konsultan ahli penelitian dan delegasi RI 1) Duduk dalam keanggotaan panitia pengarah pertemuan ilmiah, konsultasi ahli dalam penelitian 2) Sebagai ketua delegasi ke pertemuan ilmiah internasional 3) Sebagai anggota delegasi ke pertemuan ilmiah internasional c. Pertemuan teknis ilmiah antar unit/organisasi penelitian 1) Berperan serta aktif sebagai ketua dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/ regional/nasional 2) Berperan serta aktif sebagai anggota dalam pertemuan ilmiah tingkat internasional/ regional/nasional 3) Duduk dalam

Asli atau foto kopi surat penunjukan keanggotaan panitia (SK) disahkan pejabat berwenang Asli atau foto kopi surat penunjukan keanggotaan panitia (SK) disahkan pejabat berwenang Asli atau foto kopi surat penunjukan keanggotaan panitia (SK) disahkan pejabat berwenang

Nilai 1, P.Madya dan Utama Nilai 3, P. Utama Nilai 2, P. Muda s.d P. Utama

Asli atau foto kopi surat penunjukan (SK) atau sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat berwenang

Nilai 1 per tahun, semua jenjang

Asli atau foto kopi surat penunjukan (SK) atau sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat berwenang

Nilai 0.5 per tahun, semua jenjang

Asli atau foto kopi surat penunjukan

Nilai 2 per

VII.B.2

keanggotaan sebagai pengurus organisasi profesi ilmiah internasional/nasional 4) Duduk dalam keanggotaan sebagai anggota organisasi profesi internasional/ nasional Keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah yang tidak termasuk bidang kepakaran pejabat peneliti: Kursus/pelatihan ilmiah yang tidak termasuk bidang kepakarannya tetapi masih terkait 1) Mengikuti kursus lebih dari 960 jam 2) Mengikuti kursus antara 641 dan 960 jam Mengikuti kursus antara 481 dan 640 jam Mengikuti kursus antara 161 dan 480 jam Mengikuti kursus antara 80 dan 160 jam Mengikuti kursus kurang dari 80 jam

(SK) atau sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat berwenang Foto kopi kartu anggota

tahun, semua jenjang Nilai 1 per tahun, semua jenjang

Foto kopi sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang

Nilai 7, semua jenjang Nilai 5, semua jenjang Nilai 4, semua jenjang Nilai 3, semua jenjang Nilai 2, semua jenjang Nilai 1, semua jenjang

VII.C VII.C.1

Fotokopi sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang 3) Fotokopi sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang 4) Fotokopi sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang 5) Fotokopi sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang 6) Fotokopi sertifikat yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang Pembinaan Kader Non Peneliti Memberikan bimbingan penuh kader ilmiah sampai mencapai tingkat: a. Doktor, per orang sebagai: 1) Pembimbing utama Fotokopi cover disertasi, disertai dengan lembar persetujuan pembimbing, daftar isi, disahkan oleh pejabat unit kerja tertinggi 2) Pembimbing Sda. pendamping 3) Penguji Doktor b. Pasca Sarjana, per orang sebagai: 1) Pembimbing utama Surat pernyataan dari Fakultas/jurusan universitas ybs.

Nilai 8 per orang, P. Utama (Prof. Riset) Nilai 3, P. Madya dan Utama Nilai 1.5, P. Utama (Prof. Riset) Nilai 3,

Fotokopi cover thesis, disertai dengan

2) Pembimbing pendamping 3) Penguji Pasca Sarjana c. Sarjana, perorang sebagai: 1) Pembimbing Utama

lembar persetujuan pembimbing, daftar isi, disahkan oleh pejabat unit kerja tertinggi Sda. Surat pernyataan dari Fakultas/jurusan universitas ybs.

P. Madya dan Utama Nilai 2, P. Muda s.d. Utama Nilai 1, P. Muda s.d. Utama Nilai 1, P. Muda s.d. Utama Nilai 1, semua jenjang

2) Pembimbin g Pendamping

Fotokopi cover skripsi atau tugas akhir, disertai dengan lembar persetujuan pembimbing, daftar isi, disahkan oleh pejabat unit kerja tertinggi Fotokopi cover skripsi atau tugas akhir, disertai dengan lembar persetujuan pembimbing, daftar isi, disahkan oleh pejabat unit kerja tertinggi

VII.C.2

Pengajaran kader ilmiah a. Melaksanakan tugas mengajar pada perguruan tinggi, tiap SKS (maksimum 6 SKS) per semester: 1) Strata 1

2) Strata 2 atau strata 3

Mendapatkan ijin tugas mengajar dari unit kerja, disertai surat keterangan dari universitas tempat mengajar, fotokopi disahkan oleh pejabat unit kerja tertinggi Mendapatkan ijin tugas mengajar dari unit kerja, disertai surat keterangan dari universitas tempat mengajar, fotokopi disahkan oleh pejabat unit kerja tertinggi Surat keterangan mengajar dari penanggung jawab kursus/penataran ilmiah

Nilai 0.5/ SKS, semua jenjang

Nilai 1/ SKS, P. Muda s.d. Utama

VII.D.

b. Melaksanakan tugas mengajar pada kursus/ penataran ilmiah, per tahun (dihitung satu kali) Perolehan penghargaan/tanda jasa Memperoleh penghargaan/ tanda jasa Satya Lencana Karya Satya : a) 30 (tigapuluh) tahun b) 20 (duapuluh) tahun c) 10 (sepuluh) tahun

Nilai 1, semua jenjang

Surat Keterangan/Sertifikat Surat Keterangan/Sertifikat Surat Keterangan/Sertifikat

Nilai 3, semua jenjang Nilai 2, semua jenjang Nilai 1, semua jenjang

VII.E

Perolehan gelar kesarjanaan lainnya

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugas:

a) S3 b) S2 c) S1

Pengusulan penilaian harus melampirkan: Foto kopi ijazah yang disahkan pejabat/kepala unit kerja tertinggi di instansi tersebut. melampirkan fotokopi cover disertasi/thesis, daftar isi dan abstraknya. jelas jelas jelas

Nilai 15/gelar, semua jenjang Nilai 10/gelar, semua jenjang Nilai 5/gelar, semua jenjang

BAB III DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK) DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)

3.1. ANGKA KREDIT Sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 128/KEP/M.PAN/9/2004 Pasal 11 ayat (1), ayat (2) dan pasal 25 ayat (1).b, tentang Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya, antara lain mengatur komposisi dan jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dimiliki dijelaskan sebagai berikut : 3.1.1. Angka Kredit Kumulatif Jumlah Angka Kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh seorang untuk diangkat menjadi pejabat Peneliti adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Peneliti Pertama Peneliti Muda Peneliti Madya Penata Muda III/a Penata Muda Tk. I III/b Penata III/c Penata Tk. I III/d Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b Pembina Utama Muda IV/c 4. Peneliti Utama Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama IV/e 100 angka kredit 150 angka kredit 200 angka kredit 300 angka kredit 400 angka kredit 550 angka kredit 700 angka kredit 850 angka kredit 1050 angka kredit

3.1.2. Komposisi Persentase Angka Kredit

3.1.2.1. Untuk setiap kenaikan Jabatan/Pangkat peneliti, angka kredit berasal dari Unsur Utama sekurang-kurangnya 80% dan dari Unsur Penunjang sebanyak-sebanyaknya 20%. 3.1.2.2. Angka Kredit yang berasal dari Unsur Utama sebesar 80% dapat berasal dari unsur pendidikan bergelar, pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang penelitian, pendidikan dan pelatihan prajabatan, unsur kegiatan penelitian dan/atau pengembangan iptek, diseminasi pemanfaatan iptek, pembinaan kader peneliti, penghargaan imiah dan penugasan untuk memimpin unit kerja litbang, dengan komposisi sebagai berikut : 3.1.2.2.1. Peneliti yang naik ke tingkat jabatan setingkat lebih tinggi dari Peneliti Pertama golongan ruang III/a sampai dengan Peneliti Utama golongan ruang IV/e harus mempunyai sekurangkurangnya 60% angka kredit yang diperoleh dari unsur penelitian dan/atau unsur pengembangan iptek (II dan III). Contoh Penghitungan KTI 60 % : Nama : NIP : Pendidikan : Jabatan : Angka Kredit : Kumulatif

Dr. Elly Fatimah, M.Sc 32000999 Doktor bidang Metalurgi Peneliti Muda, Gol III/d 315 dengan rincian; unsur utama 252 dan unsur penunjang 63

Unsur utama tersebut terdiri dari Pendidikan bergelar 200; Pendidikan sebesar 53. Apabila Sdr. Dr. Elly Fatimah, M.Sc. akan mengajukan kenaikan jabatan/pangkat/ golongan Pembina IV/a (Peneliti Madya) maka yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan angka kredit kumulatif sekurang-kurangnya sebesar 400. Angka kredit kumulatif tersebut mengandung unsur utama sebesar 320 yang terdiri dari unsur penelitian dan/atau unsur pengembangan iptek (II dan III) yang ditulis dengan penulis lain yaitu : 320 (200+3) x 60 % = 70,2 AK. Rumus penghitungan sebagai berikut : (Unsur Utama Minimal Pendidikan bergelar dan tidak bergelar) x 60% tidak bergelar Unsur 3; Unsur Penelitian, Pemanfaatan Unsur Iptek Pengembangan Iptek, Desiminasi

3.1.2.2.2. Peneliti yang naik ke tingkat jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama harus memiliki Angka Kredit dari Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian dan/atau hasil pengembangan dan pemanfaatan iptek yang diterbitkan dan/atau disajikan dalam pertemuan ilmiah sekurang-kurangnya 30% berasal dari karya yang ditulis sendiri atau bersama dengan penulis lain dengan ketentuan peneliti tersebut sebagai penulis utama. Unsur kegiatan yang dapat di nilai Angka Kreditnya yaitu : 3.1.2.2.2.1. Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian atau hasil pemikiran ilmiah yang telah di terbitkan (II.A.), meliputi : 3.1.2.2.2.1.1.Membuat Karya Tulis Ilmiah terbit dalam bentuk buku penerbit internasional (II.A.1) 3.1.2.2.2.1.2.Membuat Karya Tulis Ilmiah terbit dalam buku penerbit nasional (II,A.2) 3.1.2.2.2.1.3.Membuat Karya Tulis Imiah bagian dari buku penerbit internasional (II.A.3) 3.1.2.2.2.1.4.Membuat Karya Tulis Ilmiah bagian dari buku penerbit nasional (II.A.4) 3.1.2.2.2.1.5.Membuat Karya Tulis Ilmiah terbit dalam jurnal ilmiah internasional (II.A.5) 3.1.2.2.2.1.6.Membuat Karya Tulis Ilmiah terbit dalam jurnal ilmiah nasional (II.A.6) 3.1.2.2.2.1.7.Membuat 3.1.2.2.2.1.8.Membuat Karya Karya Tulis Tulis Ilmiah Ilmiah terbit terbit dalam dalam prosiding pertemuan ilmiah internasional (II.A.7) prosiding pertemuan ilmiah nasional (II.A.8) 3.1.2.2.2.1.9.Membuat Karya Tulis Ilmiah dalam majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi (II.A.9) 3.1.2.2.2.1.10. Membuat dalam makalah/komunikasi majalah ilmiah pendek hasil penelitian atau hasil pemikiran ilmiah terbit (II.A.10) 3.1.2.2.2.1.11. Membuat makalah/komunikasi pendek hasil penelitian atau hasil pemikiran ilmiah terbit dalam majalah ilmiah tidak terakreditasi (II.A.11) terakreditasi

3.1.2.2.2.2. Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian dan pengembangan atau tinjauan/ulasan, tidak/ belum diterbitkan, makalah disampaikan dalam pertemuan ilmiah (II.B) 3.1.2.2.2.3. Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (III.A) meliputi : 3.1.2.2.2.3.1.Menyusun sosial dan menghasilkan secara suatu teori, dan

konsep, proses/prosedur yang memiliki dampak ekonomi internasional memperoleh pengakuan dari lembaga yang berwenang ( III.A.1.a) 3.1.2.2.2.3.2.Menyusun sosial dan menghasilkan secara suatu teori, dan

konsep, proses/prosedur yang memiliki dampak ekonomi nasional memperoleh pengakuan dari LIPI (III.A.1.b.)

3.1.2.2.2.3.3. Menciptakan pilot project yang menghasilkan


produk yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dan memperoleh pengakuan dari LIPI (III.A.2.a) 3.1.2.2.2.3.4.Menciptakan produk berbentuk peta, bibit

unggul, dan lain-lain yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dan memperoleh pengakuan dari LIPI (III.A.2.b) 3.1.2.2.2.3.5.Menciptakan ekonomi nyata oleh prototipe/disain, sudah masyarakat dan konsep sosial secara

yang

dimanfaatkan

memperoleh

pengakuan dari LIPI (III.A.2.c) 3.1.2.2.2.4. Membuat/menghasilkan paten yang sudah termasuk dalam daftar paten yang sudah disetujui (III.B) Perhitungan angka kredit Karya Tulis Ilmiah hasil

penelitian dan/atau pengembangan dan pemanfaatan iptek dihitung dari akumulasi jumlah angka kredit yang di peroleh sejak diangkat sebagai Peneliti Pertama sampai jabatan Peneliti Utama. Perhitungan Angka Kredit 30% bagi peneliti Madya dan Peneliti Utama dengan memperhatikan tingkat pendidikan peneliti, yaitu dengan cara menghitung total

jumlah Angka Kredit unsur utama dikurangi unsur pendidikan bergelar dan tidak bergelar dikalikan 30%. Contoh penghitungan Angka kredit KTI 30% : Nama : Ir. Bawono Simorangkir, M.T NIP : 32000111 Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda IV/c Jabatan : Peneliti Madya, 700 a.k., Tmt 1-1-2006 Pendidikan bergelar : Magister Teknik (S2) Pendidikan tidak : a. Prajabatan Tk. III bergelar b. Diklat Fungsional Tk. I Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun, Sdr. Ir. Bawono Simorangkir, M.T. berhasil mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan ke Peneliti Utama, Pangkat Pembina Utama Golongan IV/d dengan jumlah angka kredit kumulatif sebesar 870 dengan unsur utama 696. Dari akumulasi angka kredit unsur II dan III (sebagai penulis utama/tunggal) yang bersangkutan harus mempunyai angka kredit minimal sebesar: (696 155) x 30% = 162,3 A.K. Rumus penghitungan 30% KTI adalah : (Angka Kredit Unsur Utama Pendidikan bergelar dan tidak bergelar) x 30%

3.1.2.3. Angka Kredit Maintenance bagi Peneliti Utama/golongan ruang IV/e,


sebesar 25 AK berasal dari > 80% unsur II dan III, < 20% unsur IV dan V 60% dari 80% KTI terbit. 3.1.2.4. Kegiatan Unsur Penunjang sebanyak-banyaknya 20% Kegiatan Unsur Penunjang ini meliputi pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Keikutsertaan dalam Kegiatan Ilmiah, Pembinaan Kader Non Peneliti dan perolehan gelar kesarjanaan lainnya. Apabila perolehan Angka Kredit unsur penunjang yang dicapai melampaui 20%, kelebihan angka kreditnya tidak dinilai dan dikembalikan kepada pengusul.

3.2. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT Daftar Usul Penetapan Angka Kredit bagi pejabat Peneliti disampaikan kepada LIPI/Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah menggunakan contoh formulir Lampiran IA, IB, IC dan ID sesuai dengan Keputusan Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN Nomor 3719/D/2004 dan Nomor 60 Tahun 2004.

3.2.1. Dokumen pengusulan Jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama : Dokumen pengusulan Penetapan Angka Kredit disampaikan kepada Kepala LIPI sebanyak 2 (dua) berkas. Jabatan Peneliti Pertama dan Peneliti Muda : 3.2.1.1. Dokumen pengusulan penetapan Angka Kredit disampaikan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah sebanyak 1 (satu) berkas. 3.2.1.2. Daftar Karya Ilmiah yang diusulkan disertai angka kredit

berdasarkan penilaian Tim Penilai Peneliti Instansi/Daerah atau sesuai dengan penghitungan pejabat peneliti yang bersangkutan memenuhi persyaratan, yaitu : 3.2.1.2.1. 3.2.1.2.2. 3.2.1.2.3. 3.2.1.2.4. 3.2.1.2.5. 3.2.1.2.6. 3.2.1.2.7. Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian; Karya Tulis Ilmiah hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; Karya Tulis Ilmiah diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi; Bukti pembinaan Kader Peneliti; Bukti Penghargaan Ilmiah dan penugasan untuk memimpin unit kerja litbang; Karya Tulis Ilmiah pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi; Bukti-bukti Keikutsertaan Kegiatan Ilmiah, Pembinaan Kader non Peneliti, perolehan Penghargaan/tanda jasa dan perolehan gelar kesarjanaan lainnya (bila ada); 3.2.1.2.8. Daftar Karya Ilmiah yang disertai angka kredit setelah menurut penghitungan oleh pejabat peneliti yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk Peneliti Pertama dan Peneliti Muda; 3.2.1.2.9. Hasil penelitian dan atau pengembangan dan bukti-bukti fisik yang disahkan oleh pejabat Eselon II atau pejabat tertinggi di unit kerjanya; 3.2.1.2.10. Surat keterangan tugas melakukan Penelitian dan/atau Pengembangan dengan mencantumkan Bidang Penelitian Pejabat Peneliti yang diusulkan; 3.2.1.2.11. Persyaratan administrasi (DP3 tahun terakhir, Kartu Pegawai, SK Calon PNS, SK Pangkat terakhir, Nota Penetapan Angka Kredit, SK Jabatan Peneliti, Daftar Riwayat Hidup bagi Peneliti Madya dan Peneliti Utama). 3.2.2. Pejabat pengusul Penetapan Angka Kredit adalah :

3.2.2.1. Untuk jabatan Peneliti Pertama dan Peneliti Muda diusulkan oleh Pejabat Eselon II atau pejabat tertinggi di unit kerjanya 3.2.2.2. Untuk jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama diusulkan oleh Pejabat Eselon I . 3.2.3. Waktu pengusulan : Usul Penilaian dan Penetapan Angka Kredit disampaikan kepada sekretariat Tim Penilai Pusat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum batas waktu jabatan peneliti yang bersangkutan berakhir. Bila pengusulan penetapan Angka Kredit disampaikan ke Sekretariat Tim Penilai Pusat melampaui batas masa jabatan, maka harus melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara bagi Jabatan Peneliti yang diusulkan. 3.3. PENETAPAN ANGKA KREDIT 3.3.1. Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit adalah mengacu kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/128/M.PAN/2004 dan Keputusan Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN Nomor 3719/D/2004 dan Nomor 60 Tahun 2004. 3.3.2. Penetapan Angka Kredit harus menggunakan contoh Lampiran II Keputusan Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN Nomor 3719/D/2004 dan Nomor 60 Tahun 2004 dengan mencantumkan bidang kepakaran pada angka III. 3.3.3. Penetapan Angka Kredit ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah Tim Penilai Peneliti Nasional/Pusat, Instansi/Daerah melaksanakan sidang/rapat.

3.3.4. Peneliti Utama pangkat Pembina Utama golongan IV/e yang mengajukan
usul penetapan Angka Kredit maintenance, setelah dinilai dan memenuhi syarat dalam sidang maka Penetapan Angka Kreditnya ditetapkan sesuai dengan Keputusan Presiden tentang pengangkatan pejabat yang bersangkutan. 3.3.5. Pejabat peneliti yang dinyatakan belum memenuhi syarat Angka Kredit yang ditetapkan sedangkan masa jabatan penelitinya telah melampaui masa jabatan, akan diberi batas perpanjangan waktu selama-lamanya 3 (tiga) bulan dan Penetapan Angka Kreditnya akan ditetapkan sesuai dengan masa berlakunya jabatan yang bersangkutan. 3.3.6. Menyimpang dari ketentuan tersebut pada butir 3.3.3., Penetapan Angka Kredit dalam jabatan peneliti dapat ditetapkan berlaku surut terhitung sejak tanggal diterimanya surat pengajuan penilaian secara lengkap di Sekretariat

Tim Penilai Nasional/Instansi/ Daerah dan paling lama 6 (bulan), yaitu apabila terjadi keterlambatan dalam proses penilaian oleh Tim Penilai Peneliti Pusat/Instansi/Daerah. 3.3.7. Penetapan Angka Kredit jabatan Peneliti dibuat sebagai berikut : 3.3.7.1. Penetapan Angka Kredit jabatan Peneliti Utama dibuat 5 (lima) lembar dengan ketentuan : 3.3.7.1.1. 2 (dua) lembar dikirimkan kepada Pimpinan Instansi yang bersangkutan yaitu : 3.3.7.1.1.1. 1 (satu) lembar untuk PNS yang bersangkutan 3.3.7.1.1.2. 1 (satu) lembar untuk arsip instansi yang

bersangkutan
3.3.7.1.2.

(satu) lembar untuk Presiden R.I.

3.3.7.1.3. 1 (satu) lembar untuk Kepala BKN 3.3.7.1.4. 1 (satu) lembar untuk pertinggal di LIPI 3.3.7.2. Penetapan Angka Kredit jabatan Peneliti Madya dibuat 5 (lima) lembar dengan ketentuan : 3.3.7.2.1. 3 (tiga) lembar dikirimkan kepada Pimpinan Instansi yang bersangkutan yaitu : 3.3.7.2.1.1. 1 (satu) lembar untuk PNS yang bersangkutan 3.3.7.2.1.2. 1 (satu) lembar untuk arsip Instansi yang bersangkutan 3.3.7.2.1.3. 1 (satu) lembar untuk Sekretaris Tim Penilai Peneliti

yang bersangkutan 3.3.7.2.2. 1 (satu) lembar untuk Kepala BKN/Kantor Regional BKN yang bersangkutan 3.3.7.2.3. 1 (satu) lembar pertinggal di LIPI 3.3.7.3. Penetapan Angka Kredit jabatan Peneliti Pertama dan Peneliti Muda dibuat 5 (lima) lembar dengan ketentuan : 3.3.7.3.1. 2 (dua) lembar dikirimkan kepada pimpinan instansi yang

bersangkutan yaitu : 3.3.7.3.1.1. 1 (satu) lembar untuk PNS yang bersangkutan 3.3.7.3.1.2. 1 (satu) lembar untuk Pimpinan unit kerja Peneliti yang bersangkutan 3.3.7.3.1.3. Sekretaris Tim Penilai instansi yang bersangkutan

3.3.7.3.2. 1 (satu) lembar untuk Kepala BKN/Kantor Regional BKN yang bersangkutan 3.3.7.3.3. 1 (satu) untuk disampaikan kepada Kepala LIPI

BAB

IV

TATA KERJA DAN TATA CARA TIM PENILAI


4.1. TIM PENILAI 4.1.1. Tim Penilai Angka Kredit, selanjutnya disebut Tim Penilai

dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit, bertugas untuk menilai Prestasi Kerja Peneliti. 4.1.2. Tim Penilai Angka Kredit terdiri dari :

4.1.2.1. Tim Penilai Pusat (P2JP Nasional) 4.1.2.2. Tim Penilai Instansi Departemen/LPND/Daerah. 4.1.2.3. Tim Penilai Unit Kerja. 4.1.3. Tim Penilai Pusat adalah Tim Penilai yang melakukan Penilaian

Prestasi Kerja Peneliti Madya dan Peneliti Utama dari semua Instansi. 4.1.4. Tim Penilai Instansi adalah Tim Penilai yang melakukan

penilaian Prestasi Kerja Peneliti Pertama sampai dengan Peneliti Muda yang bekerja di Badan Litbang Departemen/LPND. 4.1.5. bekerja di Tim Penilai Daerah adalah Tim Penilai yang melakukan Lembaga Penelitian dan Pengembangan di lingkungan

penilaian Prestasi Kerja Peneliti Pertama sampai dengan Peneliti Muda yang Propinsi/Kabupaten/Kota. 4.1.6. Tim Penilai Unit Kerja adalah Tim Penilai yang melakukan

penilaian Prestasi Kerja Peneliti Pertama sampai dengan Peneliti Muda yang bekerja di Lembaga Penelitian dan Pengembangan di lingkungan unit kerjanya. 4.1.7. Sekretariat Tim Penilai adalah Sekretariat yang membantu

Tim Penilai Peneliti dalam melaksanakan tugasnya. 4.1.8. Tim Penilai Teknis adalah Tim Teknis yang membantu Tim

Penilai memberikan saran dan pendapat dalam melakukan penilaian terhadap hasil kegiatan Peneliti yang bersifat khusus dan memerlukan keahlian tertentu. 4.2. PENETAPAN ANGKA KREDIT 4.2.1. Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit adalah :

4.2.1.1. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk bagi Peneliti Madya dan Peneliti Utama. 4.2.1.2. Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen atau pejabat Eselon I yang ditunjuk yang membidangi Penelitian dan atau

Pengembangan bagi Peneliti Pertama dan Peneliti Muda di lingkungan Departemen/LPND. 4.2.1.3. Gubernur/Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk yang

membidangi Penelitian dan atau Pengembangan (serendah-rendahnya Eselon II) bagi Peneliti Pertama dan Peneliti Muda di lingkungan masing-masing. 4.2.2. Angka Kredit (AK) adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh peneliti dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat. 4.2.3. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar yang berisi jumlah Angka Kredit butir kegiatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti dan dibuat oleh peneliti yang bersangkutan untuk diusulkan kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit melalui pejabat pengusul. 4.2.4. Berita Acara Penilaian Angka Kredit (BAPAK) adalah laporan hasil akhir Penilaian Angka Kredit yang ditandatangani seluruh anggota Tim Penilai yang hadir dalam rapat pleno penilaian angka kredit yang menjadi bahan Nota Penetapan Angka Kredit. 4.3. ORGANISASI TIM PENILAI 4.3.1. TIM PENILAI PUSAT

Tim Penilai Pusat dibentuk, ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tim Penilai Peneliti mempunyai tugas dan fungsi. 4.3.1.1. Membantu Kepala LIPI dalam menilai Prestasi Peneliti untuk

menetapkan Angka Kredit bagi Peneliti Madya dan Peneliti Utama diseluruh Departemen/LPND dan daerah. 4.3.1.2. Memeriksa dan menilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK. 4.3.1.3. Memeriksa kebenaran dokumen-dokumen DUPAK yang dianggap perlu. 4.3.1.4. Mengikuti sidang penilaian peneliti. 4.3.1.5. Menyampaikan laporan kegiatan tahunan kepada Kepala LIPI. 4.3.2. KEANGGOTAAN TIM PENILAI PUSAT 4.3.2.1. Susunan Tim Penilai Peneliti Pusat : 4.3.2.1.1. Seorang Ketua merangkap anggota, yang secara

fungsional dijabat oleh Wakil Kepala LIPI 4.3.2.1.2. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.

4.3.2.1.3. 4.3.2.1.4.

Seorang Sekretaris merangkap anggota. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota

yang tidak merangkap Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris Tim Penilai Pusat dari berbagai Departemen/LPND/Daerah sesuai dengan bidang kepakaran yang dibutuhkan. 4.3.2.1.5. Seorang Sekretaris bukan anggota yang

bertanggung jawab terhadap Sekretariat Tim Penilai Pusat. 4.3.2.2. Persyaratan sebagai anggota Tim Penilai Pusat : 4.3.2.2.1. Mempunyai kemampuan ilmiah untuk menilai

secara obyektif hasil-hasil penelitian Peneliti. 4.3.2.2.2. 4.3.2.2.3. 4.3.2.2.4. 4.3.2.2.5. lainnya. 4.3.2.2.6. 4.3.3. Diusulkan oleh instansi yang bersangkutan. Menduduki jabatan Peneliti Utama. Mempunyai integrasi ilmiah yang baik. Dapat aktif melakukan penilaian. Tidak merangkap sebagai anggota Tim Penilaian

TIM PENILAI INSTANSI/DAERAH

Tim Penilai Instansi dan Daerah mempunyai tugas dan fungsi : 4.3.3.1. Membantu pejabat Pembina Kepegawaian Departemen/LPND/Daerah atau pejabat lain yang ditunjuk dalam menetapkan Angka Kredit bagi Peneliti Pertama dan Peneliti Muda di lingkungannnya. 4.3.3.2. Membantu pejabat pembina kepegawaian Departemen/LPND/dan Daerah dalam memberikan pertimbagan teknis tentang berbagai hal yang berhubungan dengan peneliti Departemen/LPND dan Daerah. 4.3.3.3. Memeriksa dan meneliti butir-butir kegiatan dalam DUPAK. 4.3.3.4. Memeriksa kebenaran dokumen-dokumen DUPAK yang dianggap perlu. 4.3.3.5. Mengikuti sidang Penilaian Peneliti. 4.3.3.6. Menyampaikan laporan kegiatan tahunan kepada pejabat Pembina Kepegawaian Departemen/LPND/Daerah. 4.3.4. KEANGGOTAAN TIM PENILAI INSTANSI/DAERAH 4.3.4.1. Susunan Tim Penilai Instansi/Daerah 4.3.4.1.1. 4.3.4.1.2. 4.3.4.1.3. 4.3.4.1.4. Seorang Ketua merangkap anggota. Seorang Wakil ketua merangkap anggota. Seorang Sekretaris merangkap anggota. Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota.

4.3.4.2. Persyaratan sebagai anggota Tim Penilai Instansi/Daerah.

4.3.4.2.1. 4.3.4.2.2. 4.3.4.2.3. 4.3.4.2.4.

Mempunyai Kemampuan Ilmiah untuk menilai Menduduki jabatan peneliti serendah-rendahnya Mempunyai Integritas ilmiah yang baik. Dapat aktif melakukan penilaian.

hasil-hasil penelitian. Peneliti Madya.

4.3.5. SEKRETARIAT TIM PENILAI 4.3.5.1. Kedudukan 4.3.5.1.1. Sekretariat Tim Penilai dibentuk dan ditetapkan oleh : 4.3.5.1.1.1. Kepala LIPI untuk Sekretariat Tim Penilai Pusat. 4.3.5.1.1.2. Menteri/Kepala LPND/atau Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan untuk Sekretariat Tim Penilai Instansi. 4.3.5.1.1.3. Gubernur/Bupati/Walikota atau Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah untuk Sekretariat Tim Penilai Daerah. 4.3.5.1.1.4. Kepala Unit Kerja Penelitian dan Pengembangan (Esselon II) untuk Sekretariat Tim Penilai Peneliti Unit Kerja. 4.3.5.1.2. Sekretariat Tim Penilai Peneliti bertanggung jawab kepada : 4.3.5.1.2.1. Ketua Tim Penilai Pusat untuk Sekretariat Tim Penilai Pusat. 4.3.5.1.2.2. Ketua Tim Penilai Instansi Departemen/LPND/Daerah untuk sekretariat Tim Penilai Departemen/LPND/Daerah. 4.3.5.1.2.3. Ketua Tim Penilai Peneliti Unit Kerja untuk Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja. 4.3.5.1.3. Kepala Sekretariat Tim Penilai secara fungsional dijabat oleh : 4.3.5.1.3.1. Pejabat yang berkompeten yang ditunjuk oleh Sekretaris Utama LIPI untuk Sekretariat Tim Penilai Pusat. 4.3.5.1.3.2. Pejabat yang berkompeten yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama untuk Sekretaris Tim Penilai Instansi Departemen/LPND. 4.3.5.1.3.3. Pejabat yang berkompeten yang ditunjuk oleh Sekretaris Daerah untuk Sekretariat Tim Penilai Daerah. 4.3.5.1.3.4. Pejabat yang berkompeten yang ditunjuk oleh Pimpinan Unit Kerja untuk Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja.

4.3.5.1.4. Sekretariat Tim Penilai Pusat dipimpin oleh seorang Sekretaris bukan anggota yang ditunjuk oleh Sekretaris Utama LIPI sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4.3.5.1.5. Tugas dan fungsi Sekretariat Tim Penilai : 4.3.5.1.5.1. Membantu Tim Penilai dalam bidang administrasi dan tata usaha kegiatan penilaian prestasi kerja Peneliti. 4.3.5.1.5.2. Mengadministrasikan setiap usulan Penilaian Angka Kredit Peneliti. 4.3.5.1.5.3. Membuat jadual sidang Tim Penilai. 4.3.5.1.5.4. Menyelenggarakan rapat dan sidang Tim Penilai. 4.3.5.1.5.5. Membuat konsep surat Keputusan Penetapan Angka Kredit. 4.3.5.1.5.6. Melaksanakan administrasi dan pengolahan data peneliti. 4.3.5.1.5.7. Memantau peneliti 4.3.5.1.5.8. Memberi perolehan Angka Kredit Peneliti Angka selama Kredit periode tertentu untuk mengetahui apakah seorang telah surat memenuhi persyaratan kumulatif minimal untuk kenaikan Pangkat atau Jabatan. peringatan/pemberitahuan informasi yang berkaitan terhadap dengan instansi tentang kinerja Peneliti di Unit Kerjanya. 4.3.5.1.5.9. Menyebarluaskan 4.3.5.1.5.10. pembinaan Peneliti melalui media yang tersedia. Memberikan laporan kepada Tim Penilai, perihal :

4.3.5.1.5.10.1. Peneliti yang tidak memperoleh angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan waktunya. Pangkat atau Jabatan pada

4.3.5.1.5.10.2. Peneliti Utama Pangkat Pembina Utama (IV/e)


yang tidak memperoleh angka kredit minimal yang dipersyaratkan untuk maintenance. 4.3.5.1.5.10.3. Kemungkinan dapat diangkat kembali seorang Peneliti, sementara yang dari sebelumnya jabatan, dibebaskan karena yang

bersangkutan telah memenuhi jumlah Angka Kredit kumulatif minimal yang ditentukan. 4.3.5.1.5.11. Menyerahkan berkas yang berhubungan dengan

penetapan Angka Kredit dan Sekretariat Tim Penilai yang lama untuk disampaikan kepada Sekretariat Tim Penilai yang baru, apabila dimutasikan.

4.3.6.

TIM PENILAI TEKNIS

4.3.6.1. Kedudukan Tim Penilai Teknis dapat dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit berdasarkan usulan dari Ketua Tim Penilai Angka Kredit Peneliti. 4.3.6.2. Tugas Tim Penilai Teknis bertugas memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim atas keahlian tertentu. 4.3.6.3. Fungsi Tim Penilai Teknis berfungsi membantu Tim Penilai dalam kegiatan yang bersifat khusus dan memerlukan

melaksanakan penilaian hasil kegiatan peneliti yang bersifat khusus dan keahlian tertentu. 4.3.6.4. Masa Kerja Tim Penilai Teknis. Masa Kerja Tim Penilai Teknis ditentukan sesuai dengan kebutuhan. 4.4. TATA KERJA TIM PENILAI Ketentuan : 4.4.1. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit oleh Tim Penilai Peneliti

dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam satu tahun sesuai dengan periode kenaikan pangkat. 4.4.1.1. Untuk kenaikan pangkat periode April, penilaian dan Penetapan Angka Kredit dilaksanakan selambat-lambatnya bulan Januari 4.4.1.2. Untuk kenaikan pangkat periode Oktober, penilaian dan Penetapan Angka Kredit dilaksanakan selambat-lambatnya bulan Juli. 4.4.1.3. Peneliti Pertama dan Peneliti Muda dinilai oleh satu orang penilai. 4.4.1.4. Peneliti Madya dan Peneliti Utama dinilai oleh dua orang penilai. Apabila terjadi perbedaan hasil penilaian lebih dari 20% atau perbedaan jenjang jabatan maka diperlukan penilai ketiga. 4.4.1.5. Penilai ketiga sebagaimana yang dimaksud dalam butir 4 hanya berwenang menilai perbedaan hasil penilai pertama dan penilai kedua. 4.4.2. Angka Kredit yang telah dinilai dan ditetapkan oleh Pejabat

yang berwenang bersifat final dan tidak dapat diajukan keberatan oleh Peneliti yang bersangkutan.

4.5.

PROSEDUR Penilaian Angka Kredit oleh Tim Penilai dilakukan melalui prosedur sebagai berikut : 4.5.1. Menerima Daftar usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dan

berkas-berkas pendukung lainnya dari Sekretariat Tim Penilai. 4.5.2. Melaksanakan Penilaian terhadap Angka Kredit yang diajukan

pada setiap DUPAK sesuai dengan ketentuan proses penilaian. 4.5.3. Melakukan penandatanganan Berita Acara Penilaian Angka

Kredit (BAPAK). 4.5.4. Menyampaikan BAPAK kepada sekretariat Tim Penilai sebagai

bahan PAK untuk disampaikan kepada Pimpinan instansi masing-masing. BAB V

PEMBINAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL PENELITI


5.1. PENGANGKATAN PERTAMA KALI DALAM JABATAN PENELITI

5.1.1.

Syarat-syarat untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan

peneliti adalah : 5.1.1.1. Pegawai Negeri Sipil. 5.1.1.2. Berijasah serendah-rendahnya Sarjana (Strata 1) atau Diploma IV sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan/sesuai dengan kompetensi unit kerjanyaSerendah-rendahnya menduduki pangkat Penata Muda golongan ruang III/a. 5.1.1.3. Bekerja di lingkungan penelitian dan atau pengembangan. 5.1.1.4. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus dari pendidikan dan pelatihan jabatan peneliti Tingkat Dasar yang diselenggarakan oleh Instansi Pembina atau instansi lain yang telah diakredetasi oleh Instansi Pembina. 5.1.1.5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 5.1.1.6. Usia maksimal 45 tahun. 5.1.1.7. Memenuhi kelengkapan Administrasi yaitu :Kartu Pegawai, SK Calon Pegawai, SK Pangkat, SK Tugas, DP3 pada tahun terakhir bernilai baik, dan Daftar Riwayat Hidup (DRH). 5.1.1.8. Tingkat jabatan peneliti yang diperolehnya sesuai dengan angka kredit dari kegiatan ilmiah yang diperoleh sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5.1.1.9. Diputuskan dalam sidang Tim Penilai Peneliti Pusat untuk Peneliti Madya dan Peneliti Utama serta oleh Tim Penilai Instansi/Daerah bagi Peneliti Pertama dan Peneliti Muda

5.1.2.

Syarat-syarat untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan

peneliti dari jabatan lain adalah: 5.1.2.1. Berpendidikan minimal Pasca Sarjana/S2. 5.1.2.2. Telah bekerja sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun di lingkungan penelitian dan pengembangan. 5.1.2.3. Memiliki angka kredit 20%. 5.1.2.4. Karya ilmiah yang diajukan adalah karya ilmiah yang sesuai dengan kompetensi unit kerjanya selama ybs bekerja di lingkungan penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud ayat b. 5.1.2.5. Usia maksimal 45 Tahun. 5.1.2.6. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus dari pendidikan dan pelatihan jabatan peneliti tingkat dasar. 5.1.2.7. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 5.1.2.8. Memenuhi kelengkapan Administrasi yaitu : Kartu Pegawai, SK Calon Pegawai, SK Pangkat, SK Tugas, DP3 pada tahun terakhir bernilai baik, DRH. 5.1.2.9. Tingkat jabatan peneliti yang diperolehnya sesuai dengan angka kredit dari kegiatan ilmiah yang diperoleh sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5.1.2.10.Diputuskan dalam sidang Tim Penilai Pusat untuk Peneliti Madya dan Peneliti Utama serta oleh Tim Penilai Instansi/Daerah bagi Peneliti Pertama dan Peneliti Muda. 5.1.3. Syarat-syarat untuk dapat diangkat pertama kali dalam jabatan dari unsur utama 80% dan unsur penunjang

peneliti dari jabatan fungsional lain yang serumpun (Jabatan fungsional Dosen, jabatan fungsional Perekayasa dan jabatan fungsional lainnya yang ditetapkan tersendiri oleh Kepala LIPI ) : 5.1.3.1. Berpendidikan minimal Pasca Sarjana/S2. 5.1.3.2. Memiliki angka kredit dari unsur utama 80% dan unsur penunjang 20% sesuai dengan penilaian angka kredit yang berlaku untuk jabatan fungsional peneliti. 5.1.3.3. Usia setinggi-tingginya empat tahun sebelum Batas Usia Pensiun (BUP).

5.1.3.4. Setiap

unsur

penilaian

pelaksanaan

pekerjaan

(DP3)

sekurang-

kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 5.1.3.5. Memenuhi kelengkapan Administrasi yaitu : Kartu Pegawai, SK Calon Pegawai, SK Pangkat, SK Tugas, DP3 pada tahun terakhir bernilai baik, DRH. 5.1.3.6. Tingkat jabatan peneliti yang diperolehnya sesuai dengan angka kredit dari kegiatan ilmiah yang diperoleh sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5.1.3.7. Diputuskan dalam sidang Tim Penilai Peneliti Pusat untuk Peneliti Madya dan Peneliti Utama serta oleh Tim Penilai Instansi/Daerah bagi Peneliti Pertama dan Peneliti Muda. 5.2. KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT 5.2.1. Kenaikan jabatan peneliti dapat dilakukan apabila : 5.2.1.1. Sekurang-kurangnya sudah 1 (satu) tahun menduduki jabatan peneliti terakhir yang dimiliki. 5.2.1.2. Surat Keputusan jabatan peneliti terakhir sudah ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku. 5.2.1.3. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi. 5.2.1.4. Angka kredit yang diperoleh adalah angka kredit dari karya ilimiah maksimal diperoleh 2 (dua) tahun sebelum TMT PAK terakhir. 5.2.1.5. Setiap unsur penilaian dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 5.2.1.6. Diputuskan dalam sidang Tim Penilai Peneliti Pusat untuk Peneliti Madya dan Peneliti Utama serta oleh Tim Penilai Instansi/Daerah bagi Peneliti Pertama dan Peneliti Muda.

5.2.2.
5.2.2.1

Kenaikan pangkat peneliti dapat dilakukan apabila : Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir dan memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

5.2.2.2

Angka kredit yang dimaksud pada point 5.2.1.2 telah ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5.2.2.3 5.2.2.4

Setiap unsur penilaian dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Diputuskan dalam sidang P2JP Nasional atau Tim Penilai Pusat.

5.2.3.

Kenaikan pangkat PNS Pusat/Daerah yang menduduki jabatan

peneliti diatur sebagai berikut : 5.2.3.1. PNS yang menduduki jabatan peneliti madya pangkat Pembina Tingkat I golongan IV/b menjadi Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c sampai dengan untuk menjadi Peneliti Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN. 5.2.3.2. PNS pusat dan daerah Propinsi/Kabupaten/Kota yang menduduki jabatan peneliti pertama pangkat Penata muda golongan III/a untuk menjadi Penata Muda tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan untuk menjadi Peneliti Madya, pangkat Pembina tingkat I golongan ruang IV/b ditetapkan dengan keputusan pejabat yang pembina kepegawaian Pusat/Propinsi/ Kabupaten/Kota bersangkutan

setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN/kepala kantor regional BKN yang bersangkutan. 5.2.4. Peneliti yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang

ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, maka : 5.2.4.1. kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. 5.2.4.2. kelebihan angka kredit yang memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhirnya dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki.

5.2.4.3. syarat kenaikan jabatan sebagaimana yang dimaksud point 5.2.4.2.


adalah sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan, serta unsur penilaian dalam DP3 bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

5.2.4.4. Setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi peneliti yang
dimaksud pada point 5.2.4.3 disyaratkan menambah angka kredit 20% dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan unsur utama. 5.3. PEMBEBASAN SEMENTARA DARI JABATAN PENELITI 5.3.1. Pembebasan sementara karena tidak dapat menambah angka kredit 5.3.1.1. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk jabatan peneliti selanjutnya selama 5 tahun bagi Peneliti Pertama, Peneliti Muda, Peneliti Madya, dan Peneliti Utama pangkat Pembina Utama Madya (IV/d).

5.3.1.2. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal sebesar 25 dari unsur utama selama 2 (dua) tahun bagi Peneliti Utama pangkat Pembina Utama golongan IV/e. 5.3.2. struktural Pembebasan sementara karena ditugaskan sebagai pejabat di luar satuan penelitian dan pengembangan, dibebaskan

sementara pada bulan pertama setelah ybs. dilantik menjadi pejabat struktural yang dimaksud. 5.3.3. Pembebasan sementara karena yang bersangkutan memilih dibebaskan sementara sejak yang bersangkutan jabatan struktural baik di lingkungan atau di luar lingkungan penelitian dan pengembangan, mengusulkan dan menandatangani surat pernyataan memilih jabatan struktural yang dimaksud. 5.3.4. Pembebasan sementara karena menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan baik di dalam maupun di luar negeri, dibebaskan sementara sejak bulan ketujuh setelah ybs. menerima beasiswa. 5.3.5. Pembebasan sementara karena dijatuhi hukuman disiplin tingkat ringan dan telah memiliki kekuatan hukum tetap sesuai dengan perundangan yang berlaku, dibebaskan sementara pada bulan pertama sejak penetapan tersebut diberlakukan s.d. hukuman tersebut berakhir. 5.3.6. Pembebasan sementara karena diberhentikan sementara dari PNS, dibebaskan sementara pada bulan pertama sejak ybs. diberhentikan sementara sebagai PNS. 5.3.7. Pembebasan sementara karena melaksanakan cuti di luar tanggungan negara, dibebaskan sementara pada bulan berikutnya sejak keputusan tsb. diberlakukan.

SURAT PERINGATAN BAGI PEJABAT PENELITI


5.3.8. Instansi dari pejabat peneliti berkewajiban memberikan peringatan kepada pejabat peneliti yang akan habis masa jabatannya, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum masa TMT jabatan penelitinya berakhir. 5.3.9. Surat peringatan tersebut ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja setingkat eselon II yang bertanggungjawab di bidang kepegawaian. 5.4. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN PENELITI 5.4.1. Pemberhentian dari Jabatan Peneliti dilakukan kepada pejabat peneliti apabila setelah 1 (satu) tahun dari pembebasan sementara karena tidak memiliki angka kredit, masih tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditetapkan.

5.4.2. berlaku. 5.4.3.

Dijatuhi hukuman disiplin baik hukuman sedang atau berat dan

telah memiliki kekuatan hukum tetap sesuai dengan perundangan yang Surat Keputusan oleh Pemberhentian Pembina sebagai pejabat peneliti Tingkat

ditandatangani

pejabat

Kepegawaian

Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota. 5.5. PENGANGKATAN KEMBALI JABATAN PENELITI MADYA DAN PENELITI UTAMA KARENA DIBEBASKAN SEMENTARA

5.5.1. Pejabat Peneliti yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena tidak
dapat menambah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi atau lebih, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan peneliti satu tingkat lebih tinggi atau lebih dari jabatan peneliti semula, apabila : 5.5.1.1. Semua persyaratan yang diwajibkan untuk kenaikan jabatan peneliti satu tingkat atau lebih telah dipenuhi. 5.5.1.2. Usulan dari instansinya yang ditandatangani oleh pejabat setingkat eselon I atau pejabat yang diberi kewenangan untuk hal tersebut. 5.5.1.3. Melampirkan berkas yang telah dinilai oleh P2JP instansinya/Tim Penilai AK. 5.5.1.4. Usia masih di bawah peraturan yang berlaku. 5.5.1.5. Disetujui dan ditetapkan dalam sidang P2JP Nasional/Tim Penilai Pusat. 5.5.1.6. Diusulkan pada periode waktu 12 (dua belas) bulan sejak TMT surat pembebasannya berlaku. 5.5.1.7. Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementaranya Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan

5.5.2. Pejabat peneliti yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena


memilih jabatan struktural atau karena ditugaskan di luar lingkungan penelitian dan pengembangan, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan peneliti semula, apabila : 5.5.2.1. Telah selesai menjalankan tugas sebagai pejabat struktural atau telah selesai menjalankan tugas di luar lingkungan penelitian dan pengembangan dibuktikan dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang.

5.5.2.2. Usulan dari instansinya yang ditandatangani oleh pejabat setingkat


eselon I atau pejabat yang diberi kewenangan untuk hal tersebut dengan mengisi form yang ditetapkan oleh Instansi Pembina dan menyebut tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud.

5.5.2.3. Usia masih di bawah peraturan yang berlaku.

Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan

5.5.2.4. Disetujui dan ditetapkan dalam sidang P2JP Nasional/Tim Penilai Pusat. 5.5.2.5. Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.

5.5.3. Pejabat peneliti yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena


menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan peneliti semula, apabila : 5.5.3.1. Surat keputusan aktif kembali bekerja dari Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi atau yang diberi kewenangan untuk itu. 5.5.3.2. Usulan dari instansinya yang ditandatangani oleh pejabat setingkat eselon I atau pejabat yang diberi kewenangan untuk hal tersebut dengan mengisi form yang ditetapkan oleh Instansi Pembina dan menyebut tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud. 5.5.3.3. Usia masih di bawah peraturan yang berlaku. 5.5.3.4. Disetujui dan ditetapkan dalam sidang Tim Penilai Pusat untuk Peneliti Madya dan Peneliti Utama. 5.5.3.5. Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementaranya dan PAK terakhir. Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan

5.5.4. Pejabat peneliti yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena


dijatuhi hukuman disiplin tingkat ringan, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan peneliti semula, apabila : 5.5.4.1. Telah selesai menjalankan hukuman disiplin tingkat ringan, yang dibuktikan dengan surat keputusan yang sah dari pejabat yang berwenang. 5.5.4.2. Usulan yang dari instansinya oleh yang ditandatangani Pembina dan oleh Ketua P2JP instansi/Tim Penilai AK atau Kepala Unit Kerjanya dengan mengisi form ditetapkan Instansi menyebut tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud. 5.5.4.3. Usia masih di bawah peraturan yang berlaku. 5.5.4.4. Disetujui dan ditetapkan dalam sidang Tim Penilai Pusat untuk Peneliti Madya dan Peneliti Utama. 5.5.4.5. Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan

5.5.5. Pejabat peneliti yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena


diberhentikan sementara dari PNS, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan peneliti semula, apabila : 5.5.5.1. Telah selesai menjalankan hukuman pemberhentian sementara dari PNS, yang dibuktikan dengan surat keputusan yang sah dari pejabat yang berwenang. 5.5.5.2. Usulan dari instansinya yang ditandatangani oleh Ketua P2JP instansi/Ketua Tim Penilai AK dengan mengisi form yang ditetapkan oleh Instansi Pembina dan menyebut tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud. 5.5.5.3. Usia masih di bawah peraturan yang berlaku. 5.5.5.4. Disetujui dan ditetapkan dalam sidang Tim Penilai Pusat. 5.5.5.5. Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir. Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan

5.5.6.

Pejabat peneliti yang dibebaskan sementara dari jabatannya

karena selesai melaksanakan cuti di luar tanggungan negara, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan peneliti semula, apabila: 5.5.6.1. Telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara yang dibuktikan dengan surat keputusan yang sah dari pejabat yang berwenang. 5.5.6.2. Usulan dari instansinya yang ditandatangani oleh Ketua P2JP instansi/Ketua Tim Penilai AK dengan mengisi form yang ditetapkan oleh Instansi Pembina dan menyebut tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud. 5.5.6.3. Usia masih di bawah peraturan yang berlaku. 5.5.6.4. Disetujui dan ditetapkan dalam sidang Tim Penilai Pusat untuk Peneliti Madya dan Peneliti Utama. 5.5.6.5. Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir 5.6. PENYETARAAN JABATAN PENELITI BAGI PENELITI NON-PNS 5.6.1. Peneliti yang bertugas di Lembaga/Instansi litbang Non-PNS dapat disetarakan nama jabatan penelitinya dengan menggunakan sistem penilaian yang berlaku untuk peneliti PNS. 5.6.2. Lembaga/instansi litbang yang dimaksud adalah instansi litbang Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan

Badan 5.6.3.

usaha

swasta

yang

memiliki

unit

litbang

(Perguruan

Tinggi,

Perusahaan Asing), maupun lembaga litbang swasta lainnya. Penilaian angka kredit yang dimaksud dilakukan oleh P2JP Instansi/Tim Penilai AK instansi induk dari lembaga/instansi litbang Non-PNS yang dimaksud atau oleh Tim Penilai yang ditetapkan oleh Kepala LIPI selaku instansi pembina jabatan fungsional peneliti PNS. 5.6.4. 5.6.5. Penyetaraan dalam jabatan peneliti tidak membawa implikasi Penetapan jabatan penelitinya ditetapkan oleh Pimpinan dalam pendanaan. lembaga/instansi yang bersangkutan setelah diakredetasi oleh Instansi Pembina jabatan fungsional peneliti (LIPI). 5.6.6. Penyetaraan yang dimaksud dapat dilakukan setelah LIPI selaku instansi pembina jabatan fungsional peneliti di Indonesia menandatangani MOU dengan Kementerian yang berwenang atau Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan yang dimaksud

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN


6.1. STATUS KEPUTUSAN LAMA 6.1.1. Keputusan Pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, membebaskan sementara memberhentikan sementara, dan memberhentikan dalam dan dari jabatan peneliti yang ditetapkan sebelum keputusan 6.1.2. ini ditetapkan, dinyatakan tetap berlaku (lihat pasal 32 Keputusan Menpan No. KEP/128/M.PAN/9/2004). Prestasi kerja Peneliti yang telah dilakukan sampai dengan Petunjuk Teknis Keputusan ini ditetapkan, masih dinilai berdasarkan Keputusan Menpan Nomor : 01/MENPAN/1983. 6.1.3. Instansi yang sudah diberi kewenangan oleh LIPI untuk menilai sendiri Asisten Peneliti Muda s.d. Ajun Peneliti Madya; dapat tatap menilai dan menetapkan sendiri jabatan fungsional Peneliti Pertama dan Peneliti Muda. 6.1.3.1. Menyampaikan PAK asli dan Daftar Karya Ilmiah yang telah dinilai. 6.1.3.2. Kewenangan yang dimaksud akan ditinjau kembali secara periodik sesuai kriteria yang berlaku 6.1.4. Bagi instansi yang belum memperoleh kewenangan untuk menilai dan menetapkan sendiri jabatan fungsional Peneliti Pertama dan Peneliti Muda, dapat memperoleh kewenangan tersebut dengan persyaratan :

6.1.4.1. Selama 1 (satu) tahun perbedaan hasil penilaian Tim Penilai Peneliti Instansi/Tim Penilai Peneliti Daerah dengan hasil penilaian Tim Penilai Pusat tidak lebih dari 10 (sepuluh) persen. 6.1.4.2. memiliki sekurang-kurannya 1 (satu) orang Profesor Riset dan 3 (tiga) orang Peneliti Madya. 6.1.4.3. Kewenangan yang dimaksud pada 6.1.4. ditetapkan oleh Kepala LIPI

6.2. PENYESUAIAN 6.2.1. Masa penyesuaian bagi penilaian angka kredit peneliti dilaksanakan sampai dengan 31 Desember 2005, dan sejak Januari 2006 seluruh penilaian dilaksanakan dengan menggunakan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Peneliti ini.

6.2.2. Terhitung Mulai Tanggal (TMT) jabatan fungsional Peneliti yang disesuaikan :
tetap berlaku seperti TMT semula, dengan masa berlaku 5 (lima) tahun bagi Peneliti Pertama s.d. Peneliti Utama dengan angka kredit 850, serta 2 (dua) tahun bagi Peneliti Utama dengan angka kredit > 1000 (APU). 6.2.3. Penulisan bidang kepakaran disesuaikan dengan Pedoman Bidang

Kepakaran yang ditetapkan oleh Kepala LIPI. 6.2.4. Penetapan Jabatan Fungsional Peneliti dari jabatan lama ke dalam jabatan baru ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2005 dan harus sudah selesai ditetapkan selambat-lambatnya pada akhir Desember 2005. 6.2.5. Penetapan jabatan baru terdiri dari empat jenjang berdasarkan jabatan dan angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebelum 1 Oktober 2005. 6.2.6. Bagi Peneliti yang akan mengusulkan ke jenjang Peneliti Madya dan Peneliti Utama tetap diproses penilaian angka kreditnya hingga terbitnya Peraturan Kepala LIPI tentang Diklat Jabatan Fungsional Peneliti Tingkat Lanjutan. 6.2.7. Pejabat yang berwenang menetapkan Surat Keputusan Jabatan Fungsional Peneliti adalah Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota. 6.2.8. Kelengkapan yang diperlukan untuk penyesuaian Jabatan Peneliti adalah Surat Keputusan yang berhubungan dengan pengangkatan pertama dan Kenaikan Pangkat/Jabatan terakhir yang berkenaan dengan : 6.2.8.1. Jenjang Jabatan Fungsional Peneliti 6.2.8.2. Jumlah Angka Kredit 6.2.8.3. Ijazah terakhir yang telah dimiliki dan diakui

6.2.9.

Prosedur penyesuaian Jabatan Fungsional Peneliti adalah dengan cara menyesuaikan jenjang jabatan peneliti yang lama, ke dalam jenjang jabatan peneliti yang baru.

6.2.10. Penetapan jumlah Angka Kredit Kumulatif dalam penyesuaian Jabatan Fungsional Peneliti ke dalam jenjang jabatan Peneliti yang baru, menggunakan angka kredit terakhir dalam jenjang jabatan Fungsional Peneliti yang lama, sebagaimana contoh dalam anak lampiran 1. 6.2.11. Pangkat dan golongan ruang Peneliti dalam jenjang jabatan Fungsioanal Peneliti yang baru, ditetapkan sama dengan pangkat dan golongan ruang berdasarkan Surat Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. 6.2.12. Surat Keputusan tentang Penyesuaian Jabatan Fungsional Peneliti

menggunakan contoh dalam lampiran VII Surat Keputusan Bersama Kepala LIPI dan Kepala BKN Nomor: 3719/D/2004 dan Nomor: 60 Tahun 2004, sebagaimana contoh pada anak lampiran 2.

BAB VII PENUTUP


Dengan berlakunya Peraturan Petunjuk Teknis Fungsional Peneliti ini maka : Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah, menggunakan Peraturan Kepala

LIPI tentang Akreditasi Majalah Ilmiah Penyelenggaraan Pengukuhan Profesor Riset menggunakan aturan

sesuai dengan Peraturan Kepala LIPI tentang Pengukuhan Peneliti Utama sebagai Profesor Riset Pedoman Pemilihan/Penentuan Bidang Penelitian dan atau Kepakaran

Peneliti menggunakan Peraturan Kepala LIPI tentang Bidang-bidang kepakaran.

Anda mungkin juga menyukai