Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan gangguan yang dialami seseorang yang penyebabnya lebih dari

satu faktor atau multifaktoral. Seseorang dikatakan mengalami gangguan jiwa ketika orang tersebut telah mengalami distres dan kehilangan kemampuannya (disabiliti). Gangguan psikologis yang dialami seseorang dapat mempengaruhi kondisi fisik orang tersebut. Pada seseorang yang rentan terkena stres, masalah sekecil apa pun dapat mempengaruhi mereka yang pada akhirnya juga berpengaruh pada kesehatan fisik mereka. Pada beberapa orang, pikiran negatif tentang kesehatan mereka sendiri dapat berpengaruh buruk terhadap diri mereka, contohnya ketika orang tersebut terlalu takut terkena penyakit stroke dan terus-menerus memikirkannya maka orang tersebut dapat mengalami gangguan kesehatan seperti sakit kepala, di mana gangguan yang dialami tersebut jauh lebih ringan dari apa yang dibayangkan dan secara medis tidak dapat dibuktikan. Tidak adanya penjelasan medis dari gejala penyakit tersebut yang mengakibatkan seorang penderita dapat berpindah dari satu dokter ke dokter lain dengan permintaan pemeriksaan medis yang sama seperti sebelumya meskipun dokter telah menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dalam tubuh orang tersebut. Seperti yang terdapat dalam skenario di bawah ini. Skenario Doctors Shopping Taufik, 21 tahun, dokter muda (coas) yang sedang bertugas di puskesmas merasa bingung dengan kasus yang sedang dihadapinya. Salah satu pasiennya, seorang laki-laki, usia 31 tahun, memgeluh sakit kepala yang tidak sembuhsembuh selama 2 tahun terakhir. Pasien sering merasa khawatir menderita penyakit yang mematikan seperti stroke atau tumor otak. Pasien sudah sering berobat ke beberapa dokter umum dan spesialis, tetapi belum juga sembuh. Dari

hasil pemeriksaan laboratorium dan CT-Scan kepala tidak didapatkan kelainan. Walaupun hasilnya normal, kekhawatiran pasien terhadap penyebab sakitnya adalah penyakit yang mematikan belum hilang. Pasien beberapa kali opname di rumah sakit karena sakit kepala yang berat secara tiba-tiba dan tekanan darahnya pernah mencapai 150/90 Hg. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran pasien akan mengalami stroke seperti tetangganya yang kemudian meninggal. Pasien menolak sedang menghadapi permasalahan yang berat, tetapi dari alloanamnesis terhadap keluarga diketahui bahwa usaha perdagangannya sedang lesu karena ada pesaing baru. Walaupun sudah dijelaskan kepada pasien bahwa tidak terdapat kelainan fisik yang membahayakan pada dirinya, tetapi kekhawatirannya belum juga berkurang. Apa yang harus dilakukan Taufik?

Anda mungkin juga menyukai